Leticia Hanggono, merupakan perempuan dewasa yang terjebak di dalam situasi rumit yang membuat dirinya harus melakukan hubungan terlarang antara dia dan calon suami adiknya.
Semua keluarga merasa kecewa akibat kelakuan fatal yang dilakukan oleh keduanya, bahkan kedua orang tuanya pun sangat membenci Leticia akibat kejadian ini.
"Kau puas Letti sudah membuat adikmu menderita, aku membesarkan mu dengan penuh kasih sayang tapi apa yang kami dapatkan, kami mendapatkan malu akibat ulah yang kau lakukan," ucap Sandra dengan penuh kekecewaan.
"Mam, tolong percaya padaku, kalau ini semua bukan keinginan kami berdua, kami berdua dijebak meminum obat sialan itu Ma," jelas Letti yang tidak dihiraukan oleh mamanya.
Saat ini hidup Letti benar-benar hancur bahkan tidak ada satu orang pun yang mempercayainya, semua orang beranggapan kalau kejadian ini merupakan keinginan Letti.
akankah Letti sanggup menerima takdir pahit yang menimpanya ini. saksikan selanjutnya hanya di Manga Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Emely Lagi
Tiga bulan kemudian, setelah kejadian itu Leti mulai bangkit kembali untuk menerima semua kenyataan pahit itu dan bekerja seperti biasanya, akan tetapi Leti berusaha sebisa mungkin untuk menjauh dari Tuan Ali, meskipun sempat tersirat penyesalan dari tuan Ali akan perbuatannya itu, tapi bagi Leti tidak semudah itu untuk memaafkan pria yang merupakan ayah biologisnya itu.
Bahkan sangking menghindarinya sampai-sampai dia tidak datang ke acara pernikahan Lukman pada waktu itu, akan tetapi hal itu sangat dimengerti oleh Lukman ketika mengetahui fakta tentang Leti dan mertuanya itu.
Leti pun sudah sampai tempat kerjanya, sejenak para karyawan yang lain mulai membicarakan dia soal perutnya yang semakin menyembul itu. Akan tetapi Leti tidak mau ambil pusing meskipun itu terdengar menyakitkan, bagi Leti bisa tetap di terima di perusahaan dalam kondisi yang seperti ini sudah bersyukur banget, dan tidak mau mendengar cuitan di luaran sana.
"Leti atasan kita meminta laporan yang kemarin apa sudah kau persiapkan?" tanya Rasyid kepala admin bagian dokumen dan data.
"Sudah Pak Rasyid berkasnya sudah saya selesaikan kemarin," sahut Leti.
"Ya sudah kalau begitu segera bawa ke ruangan saya ya," pinta Rasyid yang diangguki oleh Leti.
Inilah yang membuat perusahaan masih mempertahankan Leti meskipun diketahui dia hamil di luar pernikahan akan tetapi kinerja Leti sangat bagus dan bisa diandalkan.
Leti segera membawa berkas tersebut ke ruangan Rasyid setelah itu dia mulai kembali ke tempat kerjanya untuk menyusun sebuah dokumen,agar terorganisir dan mudah diakses secara lancar. Tangan lentik ini begitu lincah, menari-nari diatas keboard untuk menyesuaikan data-data yang masuk seperti urutan yang sudah di tentukan.
"Leti kau serius amat," ucap Husna.
"Biar cepat selesai, karena aku gak mau menumpuk-numpuk pekerjaan nanti bisa kerepotan sendiri," sahut Leti.
"Bener juga, semangat ya bekerjanya, dan jangan lupa istirahat cukup jangan dipaksa, kasihan dedek bayinya," ucap Husna.
Leti pun hanya menanggapi ucapan Husna dengan senyuman, disaat teman-temannya sedang menggunjing dan menjauhi Leti akan tetapi Husna masih peduli dan tidak ikut menjauh seperti yang lainnya.
*******
Waktu pulang sudah tiba, sore ini Leti tidak ingin pulang terlebih dahulu wanita hamil itu ingin jalan-jalan sambil menikmati pemandangan sore yang begitu indah, tidak tahu kenapa wanita cantik ini begitu menyukai senja padahal kehadirannya hanya sementara.
Leti mulai duduk di kursi taman, tanpa di duga dia pun dipertemukan dengan sesosok anak perempuan yang tiga bulan lalu dia temukan di taman ini juga.
"Hah! Itukan Emely," gumam Leti lalu mulai memanggilnya dengan suara kencang.
"Emely ....!" panggil Leti setengah berteriak.
Anak itu mulai menengok ke sumber suara yang sedang memanggil dirinya. "Hah! Tante Leti!" seru anak itu lalu mulai berlari kencang ke arah pemanggilnya itu.
Leti begitu bahagia pasalnya bisa dipertemukan kembali dan bisa memeluk bocah itu dengan begitu erat, layaknya seorang ibu kepada anaknya.
"Sayang, kok kamu kesini lagi, nanti papi kamu bingung loh nyariin," tegur Leti yang merasa khawatir.
"Tante, aku rindu sama Mami makanya aku datang kesini lagi siapa tahu saja Mami kembali lagi di tempat ini," adu bocah kecil itu begitu menyayat hati Leti.
"Sayang, kau sangat merindukan mami mu?" tanya Leti.
"Iya, aku sangat merindukan Mami, karena di rumah sepi semenjak kepergian Mami, Tante apa Mami tidak kangen sama aku?"
Nyeeees!!
Pertanyaan polos itu langsung menusuk ke dasar hati Leti, kalaupun iya dia pergi untuk menghindari suaminya yang jahat itu kenapa harus meninggalkan anak sekecil ini.
"Sayang, Tante tidak bisa bantu Emely banyak, akan tetapi jika Emely mau, anggaplah Tante Leti sebagai ibumu, Tante akan usahakan menemui Emely setiap hari, agar Emely tidak kesepian lagi," terang Leti, yang langsung mendapatkan pelukan hangat dari anak kecil itu.
"Tante, apa benar ingin menjadi Mami ku?" tanya bocah itu dengan wajah polosnya.
"Iya Sayang," sahut Leti.
"Makasih ya Tante, tapi tetap saja aku sedih, karena aku ingin Mamiku pulang aku sangat rindu, kalau Tante Leti kan bukan Mami kandungku," sahut bocah kecil itu yang membuat Leti terdiam.
Sejenak Leti mulai berpikir, tidak segampang itu dia memasuki dunia seorang anak yang memang begitu tulus mencintai ibunya, dan memang butuh upaya dan pengorbanan, agar anak itu perlahan mulai menerima kenyataan pahit, bahwa sang ibu dengan sengaja sudah meninggalkan dirinya.
"Sayang, maaf ya Tante Leti tidak bermaksud menggantikan posisi Mami mu, Tante hanya mau kamu anggap Tante sebagai ibumu saja, agar hari-harimu tidak kesepian," ujar Leti kembali.
Sejenak anak kecil itu mulai berpikir. "Eeeemb, baiklah tapi Tante Leti bantu aku untuk mencari Mami aku ya," pinta gadis kecil itu.
"Iya Sayang, tunjukkan saja foto Mami kamu dan namanya, biar nanti Tante cari," ujar Leti.
"Besok saja Tante datang ke rumahku," ucap bocah kecil itu.
"Ke rumahmu." Leti sedikit mengerutkan keningnya.
"Iya Tante, tenang saja, Papi di jam segitu gak ada di rumah kok," ujar anak itu.
"Baiklah, tapi mulai sekarang Emely harus janji ya tidak boleh keluar rumah seperti ini lagi, karena bahaya anak kecil seperti kamu keluar rumah tanpa ada orang dewasa yang menemani," pesan Leti.
"Ok," sahut Emely.
Sejenak gadis kecil itu mulai melihat perut Leti yang sedikit menyembul.
"Tante, di sini ada adeknya?" tanya gadis kecil itu sambil mengelus perut Leti.
"Iya Sayang di dalam sini ada dedek bayinya," sahut Leti.
"Tante Leti di rumah dedek bayinya punya Papi kayak aku?" tanya bocah kecil itu yang membuat Leti sedikit menyunggingkan senyuman.
"Sayang, dedek bayi tidak punya Papi, Papi nya pergi jauh," jawab Leti sekenanya.
"Berarti kalau begitu sama dong, kalau aku tidak punya Mami karena Mami pergi jauh meninggalkan aku," ucap bocah kecil itu dengan mata yang sedikit berembun.
"Sabar ya, semoga suatu saat nanti kamu bisa dipertemukan kembali dengan Mami mu," sahut Leti.
Leti pun mulai mengajak anak kecil itu pulang ke rumahnya, karena hari sudah mulai gelap dan tidak baik udara malam untuk anak sekecil Emely.
Ketika diperjalanan tiba-tiba saja anak itu mengeluh perutnya laper dan Leti pun langsung membelikan nasi kepada penjual yang bertengger di pinggir jalan, setelah perutnya terasa kenyang barulah Leti mengajaknya pulang.
Sedangkan di rumah Asraf, lelaki itu begitu geram melihat anaknya sudah malam seperti ini belum pulang juga hingga membuat pria itu berjalan ke area kompleks sekedar untuk bertanya kepada tetangga dekatnya.
"Emely kamu ada di mana?" tanya Asraf sambil menyusuri jalanan.
Di pertengahan jalan tiba-tiba saja Asraf melihat anaknya sedang berjalan dengan perempuan yang waktu itu membawa anaknya pulang, dan hal ini membuat emosi Asraf semakin memuncak.
Bersambung
ngene di tinggal di Bali sendiri Suami pulang sendiri ke jakarta Arkan nikmati aja penyesalanmu dan hancurnya hatimu yg km lihat buruk ternyata dua wanita baik sayang nya km perkosa paksa.dan yg km lihat baik ternyata buruk tu 5 th di bodohi Latu.
Yee Tuan Ali sdh merestui Leti dan Asraf menikah semoga kalian hidup bahagia krn Asraf dan Leti berhak bahagia setelah kesakitannya.Tuan Ali sendiri yg akan pisahkan Leti Dante dg Arkan.