NovelToon NovelToon
1721

1721

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Beda Usia / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Romansa / Tamat
Popularitas:13.8k
Nilai: 5
Nama Author: suarapraja

Kisah ini ku angkat 50:50 kisah nyata dan fiksi, so aku berharap kalian mendukungku🙏

Aldhea kini menjalani hidupnya dengan penuh rasa jenuh karena sudah menjadi mahasiswa semester 6. Ya, semua orang tau banyak mahasiswa yang sudah mulai depresi jika sudah mendekati semester akhir. Kehidupan sehari-harinya sangatlah membosankan.

Hingga tiba di suatu waktu mereka bertemu. Bertemu salah satu bocah laki-laki yang masih duduk di bangku SMA, tetapi membuat hidup Aldhea berubah. Mereka berdua kian menjalin ikatan pertemanan tapi terkadang juga seperti layaknya sepasang pasangan. Mereka tidak bisa disebut teman tetapi mereka juga tidak lebih dari teman. Hubungan tanpa status itu, membingungkan ya?

Akankah dhea menjalani kisah itu tanpa adanya status yang jelas?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon suarapraja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kompetisi Olahraga 2

Pukul 13:00 WIB

Dhea akhirnya sudah bergegas untuk menuju ke kampus mengisi waktu kosongnya. Ia mengenakan celana hitam dengan atasan cream dan rambut yang terikat beserta tas kecil untuk menyimpan ponsel dan dompetnya. Ia berniat untuk melihat pertandingan antara sekolah alva dan sekolah lain sekaligus mencuri pandangan kepada bocah yang ia sukai itu. Jatuh cinta itu bisa saja membuat kita sangat bersemangat tapi kadang juga bisa menghancurkan kita dengan sesaat. Maka dari itu, kita harus berpandai-pandai jalur cinta mana yang akan dilewati.

"mikoo, mau ikut jalan-jalan ke kampus ga?" ucap dhea sembari menggendong dan mengelus miko. Sembari mengatakan itu, miko Seketika menjauh dari dhea dan tidur dikasur dhea. Melihat tingkah miko seperti itu, sepertinya dia tidak ingin ikut dengan dhea. Miko sangat pemalas yang kerjanya tidur mulu sama makan.

"yaudah kalau gamau jaga rumah aja kamu" ucap dhea kesal.

Akhirnya dhea pergi dan meninggalkan kostnya untuk segera menuju ke kampus. Selang beberapa menit perjalanan, akhirnya ia sampai dilokasi tersebut. Kampusnya tampak sangat ramai dikelilingi banyak siswa yang berpartisipasi lomba dan tentunya pasti tiap sekolah punya support siswa masing-masing. Selang ia berkeliling melihat suasana, tiba-tiba ada seseorang yang menabraknya, brukkkk.

Dhea terjatuh karena ditabrak oleh seseorang yang berlari. "eh maaf, kamu gapapa?" ucap pria yang menabrak dhea lalu menyulurkan tangannya untuk membantu dhea berdiri.

"gapapa kok" ucap dhea yang berdiri dengan usaha sendiri tanpa harus dibantu.

"maaf ya kak aku buru-buru nyari temenku karena bentar lagi mau lomba. Sekali lagi maaf kak" ucap pria tersebut.

"iya gapapa udah pergi aja aku gapapa kok" balas dhea untuk menenangkan pria itu.

"aku dava salah satu siswa dari sekolah SMA 1 Jogja. Nanti kalau ada luka atau kakak kenapa-kenapa, boleh datang cari aku disana ya kak. Sekali lagi maaf yaa aku pamit kak" ucap pria itu dengan sangat bertanggung jawab lalu akhirnya pergi.

"iyaa hati-hati semangat lombanya" teriak dhea yang ikut mendukung dan melihat siswa itu akhirnya pergi.

"orang lain disemangatin, aku engga" ucap alva yang tiba-tiba muncul dari arah belakang dhea.

"alvaa" ucap dhea kaget melihat alva yang sudah ada dibelakangnya.

"mananya yang luka, hm? coba liat sini" ucap alva lalu memeriksa seluruh tubuh dhea.

"engga ga ada kok" jawab dhea menenangkan.

"nihh apa nihh kalo bukan luka namanya" ucap alva yang menemukan lecet diarea telapak tangan dhea.

"itu dikit doang lecet nanti juga sembuh sendiri" jawab dhea lalu menyembunyikan lukanya.

"gaa. kalau luka gaboleh diabaiin. Ayo ikut aku obatin dulu lukanya" ucap alva lalu menarik dhea ke suatu tempat.

Lagi-lagi, ketika alva bertindak dhea tidak dapat melakukan apa-apa. Ia hanya akan mengikuti kemana alva membawanya pergi. Wajahnya sedikit memerah karena perlakuan alva. Luka sekecil ini kenapa tidak disepelein, ya? sikapnya ini beneran peduli atau karena kasihan? batinnya dalam hati sembari menatap alva yang menariknya.

Alva membawa dhea ke ruang perawatan yang sudah disediakan untuk umum.

"kamu duduk diem disini ya" ucap alva mengarahkan dhea untuk duduk dulu. Dhea cuma menurut lalu duduk seperti perintah alva kepadanya.

Ruangan itu Nampak sunyi. Ya bisa dibilang mungkin sampai sekarang belum ada orang yang cedera. Tapi, semoga saja tidak ada. Sembari melihat sekeliling, akhirnya alva datang dengan kotak P3K.

"sini tangannya" ucap alva kepada dhea.

"kamu tuh ya baru juga dateng udah punya luka" jelas alva dengan memarahi dhea karena tidak hati-hati.

"ya kan musibah ga ada yang tau" jawab dhea yang ngeyel.

"nah gini bocah kalau dibilangin selalu aja ngejawab. Bisa ga si dheaa kalau mau ngapa-ngapain tuh hati-hati gitu. Kalau luka gini siapa yang repot coba, hm?" ucap alva sembari mengobati luka dhea.

"aku kan ga minta kamu buat obatin lukaku" jawab dhea.

"bocah bener-bener kalau dibilangin" ucap alva lalu mengetuk pelan kepala dhea.

"aww sakit ihh" ucap dheaa dengan ekspresi kesal karena alva sering melakukan hal seperti itu.

"biarin biar tau rasa. Makanya kalau dikasih tau tuh dengerin jangan ngeyel" jawab alva dengan ekspresi kesal juga.

Mereka berdua benar-benar tampak seperti sepasang pasangan. Tidak melihat perbedaan usia mereka, tampak seperti terlihat seumuran karena dhea yang terlihat begitu awet muda atau sikap alva yang seperti terlihat orang dewasa.

Pertandingan selanjutnya akan dimulai 30 menit lagi antara sekolah SMA 1 Jogja melawan SMA 11 Jogja. Diharapkan untuk kedua sekolah tersebut bersiap-siap didekat area lapangan futsal.

"itu sekolahku" ucap alva ditengah pembicaraan mereka berdua.

"SMAN 1?" tanya dhea penasaran.

"SMAN 11. Aku yang main bentar" jelas alva sembari menutup kotak P3K yang sudah digunakan.

"ayoo" ucap alva sembari membantu dhea berdiri dan menggenggamnya.

"kemana?" tanya dhea bingung.

"ku anterin ke ockta abis itu aku balik ke temen-temen dulu" jelas alva sembari berjalan keluar dari ruang perawatan diikuti oleh dhea disampingnya.

"aku bisa pergi sendiri. Udah kamu gabung sama temenmu sana" ucap dhea lalu melepaskan genggaman tangan alva.

"ga. aku anterin dulu biar ga kenapa-kenapa lagi. Bocil tuh harus dijagain" balas alva yang menolak melepas genggaman dhea dari tangannya.

"aku bukan bocil yaa" jawab dhea yang tidak terima dikatain bocil oleh orang yang usianya bahkan lebih muda darinya.

"bocil gabisa jaga diri. Maunya dijagain teruss huuuu" ledek alva kepada dhea.

"kamu yang bocil" balas dhea yang masih tidak terima.

"umur doang gede, sikapnya mah masih kek bocil kalah sama akuu" ledek alva sekali lagi dan sedikit tertawa.

"alvaaa ihh" jawab dhea kesal lalu menghentikan langkahnya.

"kenapa cill. ngambekk" ledek alva sekali lagi.

"tau ah males sama kamu" ucap dhea dengan wajah cemberutnya.

"ututuuutuuu cewe sapa si lucu bangett. Yaudah sini nona cantik ayo jalan lagi" ucap alva dengan membujuk dhea.

"ayoo cari ockta ayoo. Aku udah ga ada waktu lagi. Kalau masih mau ngambek ntar aja kalau aku udah tanding. Sekarang tunda dulu yaa" ucap alva lalu kembali menggenggam tangan dhea dan melanjutkan perjalanannya untuk mencari ockta.

Dhea tidak memedulikan hal itu karena masih kesal tetapi lagi-lagi ia cuma mengikuti kemana arah alva membawanya pergi. Alva terlihat sangat tinggi dan tampan. Semua orang disekitar kerap memperhatikan mereka berdua dan Sesekali juga dhea mendengar bisikan dari wanita yang ia lewati dengan berbisik, gantengg bangett. Ya, semua wanita tertuju dengan pesona alva yang begitu tampan. Aneh rasanya jika pria tampan sepertinya tidak memiliki seorang kekasih, bukan? batin dhea dalam hati.

Selang mereka berjalan, akhirnya mereka menemukan ockta yang tengah duduk ditempat peristirahatannya Bersama dengan rekan-rekannya.

"misi kakak panitia, aku dateng bawa anggota baru nih" ucap alva sopan memasuki ruang istirahat yang dipenuhi oleh mahasiswa tersebut. Sontak semua panitia menoleh ke arah sumber suara tersebut.

"lohh, dheaa" ucap ockta yang kaget melihat keberadaan temannya itu dan menghampirinya. Dhea merasa sangat malu karena jadi pusat perhatian banyak orang dalam ruangan tersebut. Terlebih lagi ia bukan seorang panitia jadi tentu merasa tidak enak kalau ia hadir dalam ruangan ini.

"ketemu dhea dimana, va?" tanya ockta penasaran.

"dijalan. ku pungut tadi" ucap alva sembari tertawa tipis lalu melihat dhea.

"hahahahah" ockta cuma tertawa mendengar alva mengatakan hal tersebut.

"nihh jagain baik-baik, ta. Temenmu itu suka ngeyel kalau dibilangin. Kalau ngeyel lagi sentil aja udah" ancam alva kepada dhea.

"hahahhah aman-aman" jawab ockta dengan tertawa.

Dhea tidak mengubris percakapan mereka. Ia masih memiliki rasa kesal terharap alva.

"yaudah aku pergi dulu ya nona cantik. Inget diem disini aja nontonin aku sebentar tanding. Jangan kemana-mana biar ga kenapa-kenapa lagi, okey?" ucap alva memastikan dan menatap kedua mata dhea.

"yaudah sono pergi" jawab dhea dengan nada judesnya.

"hahhaahha masih ngambek. Tar ngobrol lagi. Aku pamit" ucap alva lalu akhirnya meninggalkan ruangan tersebut.

"akhirnya lo beneran dateng hahahah" ucap ockta yang masih tidak menyangka dengan kehadiran dhea. Padahal ia sangat mengetahui bahwa dhea sebenarnya tidak suka keramaian, tapi mungkin karena kehadiran alva yang membuatnya ikut hadir disini.

"gabut doang si ga ada kegiatan jadinya kesini" jawab dhea dengan singkat.

"ketemu alva dimana lo?" tanya ockta penasaran.

"dijalan tadi" jawab dhea singkat.

"terus ini lo luka dimana? dia nolongin atau dia yang buat lo terluka?" tanya ockta sembari melihat luka yang diplester ditelapak tangan dhea.

"tadi gue jatuh dan dia yang nolongin gue" jelas dhea singkat.

"wihhh si alva selalu muncul disaat lo butuh pertolongan ya. Udah kayak superhero ga sii hahahahha" ucap ockta dengan tertawa puas.

"gitu doang dikira superhero dih" jawab dhea yang tidak terima karena ockta terlalu melebih-lebihkan alva.

"gitu-gitu juga pasti lo baper hahah. Sini duduk 15 menit lagi alva main tuh" ucap ockta lalu memberikan dhea tempat untuk duduk.

***

1
ana azkayesha
Luar biasa
zeyy: makasiii
total 1 replies
BX_blue
Seru banget ceritanya.
Afiq Danial Mohamad Azmir
Nggak sabar nunggu kelanjutannya.
Anthea
Kirimkan segera next chapter nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!