NovelToon NovelToon
Kawin Kontrak

Kawin Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Irma

Kecelakaan maut yang menimpa sahabat baiknya, membuat Dara Asa Nirwana terpaksa menjalani nikah kontrak dengan Dante Alvarendra pria yang paling ia benci.

Hal itu Dara lakukan demi memenuhi wasiat terakhir almarhumah untuk menjaga putra semata wayang sahabatnya.

Bagaimanakah lika-liku perjalanan lernikahan kontrak antara Dara dan Dante?
Cerita selengkapnya hanya ada di novel Nikah Kontrak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter - 07

"Tidak! Aku tidak mau tidur di kamarmu," tolak Dara mentah-mentah. "Kamarmu bau dan jorok."

"Aku juga tidak mau tidur dikamarmu, semuanya serba merah muda membuat mataku pedih," ucap Dante tak mau kalah.

Ditengah perdebatan mereka tiba-tiba saja ibunda Dante datang. "Loh kalian belum kekamar juga?" tanyanya heran, sebab sudah sejak selesai makan malam tadi ia sudah menyuruh keduanya segera masuk kamar.

 "Ini Dion sudah bobok loh, Mama mau taruh dikamarnya," ia dan suaminya secara bergantian menimang-nimang Dion hingga bocah itu terlelap. "Kalian tidak perlu khawatir, kami akan menemani Dion semalaman." Alice mengedipkan mata pada putra sulungnya, ia pun menaiki tangga menuju kamar Dion.

"Sudah-sudah... Kalian juga masuk kamar sana!" Bobi mendorong Dara dan Dante hingga mereka masuk ke kamar Dara.

Dante terlihat begitu kesal sekali harus tidur dikamar yang serba merah muda. "Karena aku tamu di kamar ini, aku tidur di tempat tidur." Ia menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur.

"Ah nyaman sekali kasur Max dan Yulia," gumamnya, ia menenggelamkan kepalanya di bantal yang super empuk.

Baru beberapa detik ia merasakan nyamannya tidur di kasur milik sahabatnya, Dara sudah langsung menariknya. "Enak saja kau tidur ditempat tidurku," protesnya. "Kau tidur dibawah!"

"Tidak mau! Kau saja yang tidur di bawah!" Sekuat tenaga Dante tetap mempertahankan tubuhnya di atas tempat tidur.

"Ayo tidur dibawah!!" paksa Dara.

"Tidak mau... Kau saja yang tidur di bawah." Dante enggan mengalah.

Tenaga Dante yang begitu kuat membuat Dara tak bisa menariknya ke bawah, ia pun terpaksa ikut berbaring di atas tempat tidur bersama Dante. "Jangan melewati batas ini!" ia menaruh bantal dan guling ditengah antara dirinya dan Dante.

"Awas saja kalau kau berani menyentuhku," Dara mengacungkan kepalan tangannya ke arah Dante. "Gini-gini aku pernah latihan karate."

"Diamlah! Aku tidak tertarik menyentuh Harimau." Dante berbalik memunggungi Dara yang masih menggerutu kesal.

Lama Dara mengoceh, perlahan ia mulai membuka diskusi. "Sepertinya orang tuamu sangat menginginkan cucu lagi. Kita sama-sama tahu aku tidak mungkin hamil denganmu dan..."

"Urusan orang tuaku biar aku yang mengurusnya," potong Dante. "Kau tidak perlu repot-repot memikirkan mereka, akan aku pastikan besok siang mereka sudah pulang!" Dante menutup seluruh tubuhnya dengan selimut pertanda ia tak ingin bicara lagi dengan Dara.

"Iihhh... Dasar pria menyebalkan," gerutu Dara, sebetulnya ia mau tidak peduli dengan kedua orang tua Dante, tapi mereka begitu baik pada dirinya dan juga Dion, sehingga Dara memikirkan mereka.

Namun melihat tanggapan Dante yang menyebalkan, Dara pun tak mau ambil pusing, ia berbalik memunggungi Dante.

****

"Aaaaa......"

Pagi-pagi sekali Dara berteriak kencang ketika mendapati dirinya berada dalam dekapan Dante, wajahnya menempel pada dada Dante.

"Sudah kukatan jangan menyentuhku!" Dara mendorong Dante menjauh darinya hingga Dante terjatuh.

Pria itu pun langsung terbangun sekaligus terkejut. "Awww..." ia mengaduh kesakitan saat tubuhnya menyentuh lantai.

"Kau ini apa-apan sih main dorong-dorong sembarangan?" ia mencoba bangkit kembali.

"Kau yang apa-apan? mengambil kesempatan dalam kesempitan," protes Dara. "Aku peringatkan jangan menyentuhku!"

"Kesempatan dalam kesempitan apa?" tanya Dante tidak terima. "Kau lihat, siapa yang melewati pembatas yang sudah kau buat sendiri?" ia memperlihatkan jika Dara lah yang telah menerobos pembatas tersebut, bahkan dirinya sudah tidur hingga ketepi tempat tidur.

Dara terdiam mengingat semalam hujan turun begitu derasnya, suhu kamarnya terasa sangat dingin meski ia sudah mematikan AC.

Secara tak sadar tubuh Dara mencari kehangatan dengan menyelinap ke selimut Dante. "Tapi seharusnya kau tidak memelukku!" protes Dara.

"Mana aku tahu, aku pikir itu gulingku," elak Dante tak mau kalah.

"Dasar kau pria mesum. Bisanya mencari kesempatan dalam kesempitan!" Dara melempari Dante dengan bantal dan gulingnya.

Tak ingin terus ribut dengan Dara, Dante pun memilih untuk keluar dari kamar Dara. "Dasar wanita gila," gerutunya.

Dante mengendap-endap menuju kamarnya, ia tak ingin orang tuanya tahu jika semua barang-barangnya tidak ada di kamar Dara, dan mereka memang tidak satu kamar.

Beruntung kedua orang tuanya sudah turun dan bermain bersama Dion.

Dante bergabung bersama orang tuanya setelah ia beres. "Pagi semua," sapanya. Dante memberikan kecupan hangatnya di kening Dion yang tengah menghabiskan sarapannya. "Anak Papa pintar sekali makannya."

"Loh, kok rapih sekali?" tanya Alice heran melihat penampilan putranya. "Cuti menikahmu sudah habis?"

"Ada meeting, Mah," jawabnya santai. "Doa kan ya," pintanya sembari menuang sup iga kedalam mangkuknya. Sudah lama sekali ia tak makan masakan ibunya yang selalu menggugah seleranya.

"Pasti Mama selalu doakan. Tapi kau dan Dara kan belum bulan madu, apa tidak sebaiknya kau mengajak istrimu jalan-jalan dulu?" ujar Alice. "Mama dan Papa tidak keberatan kok menjaga Dion kalau kalian mau jalan-jalan."

Dante terbantuk mendengarnya, namun ia berusaha untuk tetap tenang. "Mah, aku dan Dara ini kan lagi proses adopsi Dion. Kalau nanti tiba-tiba orang dari Dinsos datang bagaimana? Penilaian kami nantinya akan buruk jika belum apa-apa kami menitipkan Dion pada Mama, nanti pengacara Max mengira kalau kami menggunakan uang Max untuk bersenang-senang dan menelantarkan Dion," terang Dante.

"Sebaiknya Mama dan Papa tidak lama-lama disini, aku khawatir pengacara Max menuduh kalian yang tidak-tidak," lanjut Dante.

Alice dan Bobi terdiam, sebenarnya mereka masih ingin bersama menantu dan cucu baru mereka, namun apa yang di katakan putranya ada benarnya.

"Aku tahu Mama dan Papa berniat baik, tapi ini demi kebaikan kita semua. Paling tidak sampai semuanya beres," imbuh Dante.

Alice mencoba untuk tersenyum. "Baiklah, kami mengerti." Ia menghela napas beratnya.

Dara yang mendengar semuanya jadi merasa bersalah, apakah ini yang di maksud Dante tadi malam.

"Pagi menantuku sayang," sapa Alice melihat Dara berada di pintu dapur. "Sini, Mama sudah buatkan sarapan untukmu. Semoga kamu suka," ia menyiapkan semangkuk sup untuk Dara.

Lagi-lagi Dara begitu tersanjung pada kebaikan Alice, ia bahkan tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti ini dari ibu kandungnya.

Setelah makan pagi yang begitu hangat, Alice dan Bobi mengemasi barang-barang, mereka akan ikut dengan Dante hingga ke terminal, sembari Dante berangkat bekerja.

"Mama pulang dulu ya," ucap Alice ketika berpamitan dengan menantunya. "Kau jangan capek-capek, kalau Dante berbuat ulah jangan segan-segan lapor dengan Mama, biar Mama yang menasehatinya."

'Setiap saat,' batin Dara, ia tersenyum menyalami Alice. "Iya Mah, Mama dan Papa juga sehat-sehat ya dikampung."

"Mama sudah simpan ayam ungkep dikulkas, nanti malam kalau kalian mau makan tinggal di goreng saja," lanjut Alice, ia mengecup kedua pipi menantunya, kemudian beralih pada Dion. "Cucu Nenek baik-baik ya, kapan-kapan kita main lagi." Ia mendekap erat Dion sebelum menyerahkan kembali pada Dara.

"Papa sudah buatkan ayunan di belakang untuk kalian bermain," ujar Bobi, saat Dara menyalaminya. "Kalian baik-baik ya, yang rukun. Oke?"

Dara hanya bisa tersenyum mendengar semua nasihat kedua orang tua Dante, ia membayangkan apakah orang tua Axel akan sebaik orang tua Dante?

Dara dan Dion melambaikan tangannya pada mobil yang bergerak membawa mereka meninggalkan kediamannya.

Setelah sudah tak terlihat lagi, barulah Dara kembali masuk. Ia langsung bisa merasakan jika rumahnya kini begitu sepi tanpa orang tua Dante, ia juga melihat rumah terasa lebih bersih dan rapih.

Sebenarnya kehadiran mereka sangat membantu, kedua orang tua Dante begitu menyayanginya dan begitu telaten menjaga Dion. Seketika Dara kembali dilanda rasa bersalah.

Sementara itu, diperjalanan Dante membahas soal kehamilan Dara. Ia menegaskan jika Dara tidak akan hamil sampai proses Dion selesai, hal ini ia katakan agar kedua orang tuanya tidak lagi membahas soal 'Cucu Perempuan'. Setidaknya ia aman untuk beberapa bulan kedepan, dan nantinya saat pernikahan kontraknya berakhir ia akan mengatakan jika dirinya dan Dara tidak ada kecocokan sehingga memutuskan untuk berpisah.

1
🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R ¢ᖱ'D⃤ ̐
semua akan terasa bila sudah pergi.semoga saja Dante tidak jadi pergi dan kembali lagi pada Dara
🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R ¢ᖱ'D⃤ ̐
pengacaranya Max kenapa tidak ada inisiatif membantu Dante atau Dara mendapatkan hak asuh Dion ya...padahal dia yang di percaya oleh Max tapi malah merelakan Dion diadopsi oleh orang lain
Irma: Pengacara Max ini udah kadung kesel banget sama duo D. Udah bikin ulah sampe di cabut hak asuh anak, kemaren pas mereka dateng buat ngenalin orang tua angkat Dion, Dantenya sengaja matiin hp & jalan2 ke Bogor. Jadi pihak Dinsos, mikirnya client pengacara ini bener2 ga bener, ga kooperatif. Di tambah lagi pas mau ambil rumah, si Daranya ngacir gitu aja. Makin lah kesel./Facepalm//Facepalm/
Irma: Dari awal Dinsos kunjungan dia udah ngasih peringatan ke Dara & Dante di suruh jaga sikap, dia udah bantu nutupin kalo mereka berdua cuma kawin kontrak.

Tapi Dante dan Daranya bikin kesalahan fatal. Dante mabok sampe larut malem sama cwe ga bener, Dara viral gara2 di labrak istri orang. Dua2nya ngasih contoh yang ga baik buat Dion, di tambah sering gelud juga kan mereka.

Orang tua Dante sendiri aja ngelarang Dara dan Dante, naik banding mengenai pencabutan hak asuh anak. Biarin Dion di urus sama keluarga beneran & mereka cerai kembali ke kehidupan masing2. Nah perasaan pengacara Max itu ya sama kek orang tuanya Dante, kecewa + marah atas kesalahan fatal duo D itu, makanya lebih milih nyerahin sama pihak Dinsos.
total 2 replies
☘️ gιмϐυℓ ☘️
Kan... kan... sama2 cinta ternyata mereka 🥰🥰🥰 tunggu sampai hp Dante on lagi Dara, kan masih bisa dihubungi & menyusul ke Jogja
Dwisya12Aurizra
jodoh masa depan 🤣🤣
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
yaa pastilah...tiba2 berada dengan org yg gak dikenal..
sepandainya org yg paham parenting harusnya tauu bahwa anak pasti akan keget ditempat hal2 baru
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
sombong banget....
jangan2 mereka punya maksud nihh
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
belajar ilmu parenting bukan berarti yg paling tauu Pak.. sombong sekali.
klu menantukan seorang anak hrusnya kalian sebdiri yng mengurus bukannya pengasuh
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
hmmm buat apaa kamu adopsi klaau yg ngurus seorang pengasuh 🙄
nihh Dinsos nyaa gimana sihh
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
hhmmm aneh
kok cepat banget yaa, langsung minta Dion gitu..emang tidak ada survei atau pengenalan thdap anaknya dulu kah..? bagaimana klu anknya tidak cocok? ini anak udah kayak barang ajaa
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
wowww..... yakinn tuhh emak2 glamor bisa ngurus Dion? jangan2 pengasuhnya nanti yg ngurus 🙄
pleasee dehhh..BERANI KOTOR ITU BAIK
anak2 juga perlu diajarin mwngenal alam
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
oohh ternyata bgituuu 😂😂
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
waduhhh cepat amat udh punya pacar pasti udah selingkuh nihh
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
secepat itukahhh...🥺🥺🥺
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
lhoo kan emang Dara istrinyaaa...
truss salahnya dimanaa 🤣🤣
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
ngapain kamu putus asa seeh Ra....
kamu tinggal balik, ambil baju kamu lalu kamu juga terbang ke Jogya menyusul Dante laaah
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
eeeh berarti out fit Dara saat ini dalam mencari Dante itu masih pakai baju tidur donk😱😱😱
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
terbuai kenyamanan dengan hangannya dekapan Dante --> terbuai kenyamanan dengan hangatnya dekapan Dante
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
naaah lhoooo ternyata oooooh ternyata Dara pun juga udah mencintai Dante tooooh
emang kok ya...kalian itu senangnya kok malah bikin masalah yang mudah jadi ribet kayak gini
jika ego kalian itu bisa kalian tekan maka saat ini kalian masih bisa bersama Dion tuuuuh
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
lhadalah ternyata saat Dante bisikin kata-kata tadi itu Dara udah dalam keadaan sadar toooh
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
woooooow Dante udah jatuh cinta pada Dara sejak awal pertama kali mereka ketemu di aplikasi pencarian jodoh tapi sayangnya saat itu tak berakhir dengan baik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!