Melisa

#Pov Ari

mungkin hari ini aku tidak berkunjung ke apartemen Melisa, karena hari ini aku mengikuti instingku sebagai laki laki normal.

malam ini aku akan menghabiskan waktuku dengan Nena.

aku tidak mungkin melampiaskan napsuku dengan Melisa, karena dia masih v1rgin, dan dia pernah menolakku saat aku mengajaknya berhubungan. tentunya bagi cowok rasa penolakan adalah harga diri.

dengan Nena aku tidak perlu meminta terlebih dahulu, karena dia sudah ngebet kepadaku tentunya sangat mudah memulai.

Melisa :

kamu sibuk sayang?

selesai aku membalas chat dari Nena, bersamaan ada chat masuk dari Melisa.

aku sampai lupa chat Melisa sekedar basa basi

aku :

iya nih, kayaknya aku hari ini gak bisa mampir ke apartemen km ya yang ☹️

Melisa :

oh iya gpp, fighting!!"

aku pun langsung memasukkan hpku ke saku celana dan segera pulang, karena aku harus mengambil baju ganti dan mandi.

sesampainya di rumah...

"sudah pulang Ri," tanya mama padaku

"iya ma tapi kayaknya Ari nanti gak pulang, mau tidur di tempat Andre" jawabku

"yaah padahal mau mama ajak nonton lho ada film bagus di bioskop" jawab mama kecewa

"next time deh ya ma" jawabku

"yauda deh, besok pulang kan Ri? temenin mama nyalon ya besok?" ajak mama lagi,

"liat besok ya ma, soalnya besok itu rencananya aku mau nglembur kerjaan di kantor" jawabku jujur

mama pun diam tidak menjawab, tapi dari ekspresinya bisa aku tebak kalo mama bete.

"ah yaudalah mama ajak papa aja berkebun besok" ucap mama sambil berlalu.

aku hanya geleng geleng kepala melihat mamaku,

aku mencium bau bau rencana mencurigakan dari gelagat mama yang tiba tiba mau mengajak nonton, lalu berubah menjadi ajakan ke salon.

\*\*\*\*\*\*

selesai mandi, aku pun langsung menyemprotkan parfum di sekujur tubuhku, dan langsung mengambil kunci mobilku, tidak lupa aku sudah menyiapkan wine terenak dan bisa di bilang mahal,

wine yang aku bawa kali ini adalah koleksi papa,

wine krug-1928 , wine dari california, papaku dapat wine ini juga sudah lama di tahun 2009 waktu ada lelang wine di hongkong. makanya harga wine ini sangat funtastic seharga $21.200.

Aku melihat ada Nena yang baru turun dari taxy,

kami pun berjalan bersama masuk ke swiss bell.

tring tring........

suara hpku berbunyi, ternyata ada telpon masuk dari melisa, tumben sekali dia telpon?

aku pun langsung mematikan hpku.

"kon tumben gak di angkat?"tanya Nena

"nanti aja aku hubungi dia" jawabku santai.

kleeek....

aku pun langsung mengunci pintu hotel,

"Ari kamu sayang gak sih sama cewekmu itu" tanya nena sambil menggelandot manja di pelukanku.

"sayang bangetlah," jawabku sambil mencium pipi Nena

"tapi kenapa malah kamu malah disini sama aku?" tanya nena

"oh.. kamu mau aku pulang ke apartemen?" jawabku risih

nena pun menggelengkan kepalanya,

aku pun langsung melepaskan pelukan Nena di tubuhku dan langsung ke mini bar mencari pembuka wine,

"ari kamu ngambek ya?" tanya Nena padaku

"enggak, ngapain aku ngambek?"

"kan benar aku tanya, kenapa kamu malah disini sama aku," tanya nena lagi.

"nena, kalo kamu mau aku pulang, its oke aku pulang sekarang." jawabku ,

aku langsung memasukkan kembali wine yang aku bawa ke dalam tas dan berjalan ke arah pintu. Nena tampak panik dan langsung mengejarku, aku menatapnya datar,

"apa lagi???" tanyaku ke Nena

"jangan pergi" ucap Nena panik

"nena serius ya kamu uda buat feel aku ilang malan ini, sorry aku gak bisa stay disini" jawabku malas

nena pun langsung memelukku

"Ari plis maafin aku, aku gak bermaksud menyuruh kamu pulang, aku cuma penasaran aja selama ini, kenapa kamu yang sudah punya cewek masih mau bertemu denganku" ucap nena dan dia mempererat pelukannya.

"kamu mau tau??" tanyaku

nena pun mengangguk

"ya karena kita sama sama mau, as simple like that" jawabku

"kamu gak ada rasa sama aku?" tanya nena lagi

aku pun menatapnya tajam,

"enggak" jawabku mantap

"tapi Ri kamu jahat banget, aku sudah mulai ada cinta ke kamu ri," ucap Nena berkaca kaca.

aku pun mulai risih

"wah sory banget ya Nena, kayaknya kita harus jaga jarak sekarang, aku gak bakalan putus dengan Melisa. sory banget aku gak bisa balas perasaan kamu" jawabku

"gak papa Ri, aku uda tau resikonya, aku bisa ketemu kamu aja uda bahagia ari" ucap Nena sambil melingkarkan tangannya ke badanku, aku hanya diam mematung.

setelah 30 menit kami hanya saling diam tanpa kata,

aku pun juga tidak bisa pergi dari hotel ini, karena Nena menahanku, akhirnya aku pun memutuskan membuka wine yang aku bawa tadi,

aku pun meneguknya sendiri,

nena pun menghampiriku, dan menaruh tanganku di pipinya, aku pun menoleh ke arahnya.

"mau wine?" tanyaku memecahkan ketegangan diantara aku dan Nena

nena pun mengangguk, aku pun menuangkan Wine ke gelas nena.

hanya butuh 5 gelas aku pun tidak kuat lagi, kepalaku rasanya berat

"ini wine apa Ri, kok dikit aja uda bikin mabuk ya" tanya nena

"krug 1928" jawabku

nena pun membelalakkan matanya,

"gila ini kan mahal banget" ucap nena takjub sambil memegang botol wine seperti tidak percaya

"iya, koleksi papaku gak ada yang murah" jawabku lagi sambil meneguk wine

aku merasakan tubuhku memanas, dan rasanya ingin segera bertempur.

"Ri..." panggil Nena dengan tatapan sayu, aku paham maksud panggilan Nena, aku pun langsung menggendong Nena dan menurunkannya di kasur,

tampak Nena sudah pasrah menatapku melepasi pakaianku dengan tatapan sayu.

kami pun berciuman sangat panas. dengan sedikit pemanasan kami pun saling berpagut mesra.

"ah... ri" desah Nena

"ke.. napa na?" tanyaku sambil terus memompa Nena

dia hanya membalas dengan mencium mulutku

kami pun sama sama berpacu,

sampai akhirnya kami sama sama terpuaskan.

aku langsung turun dari kasur dan masuk ke kamar mandi meninggalkan Nena yang masih tengkurap di kasur.

"Ri besok ke gunung yuk" ajak nena padaku

aku pun mengernyitkan mataku,

"ngapain ke gunung?" tanyaku

"ya gapapa pingin aja muncak Ri" ajak Nena

"makanya cepet cari cowok, biar ada yang nemenin kamu muncak" jawabku sambil menghidupkan rokok.

Nena pun langsung cemberut dan menyalakan rokok juga.

"terus rencanamu mau kemana besok?" tanya Nena

"pulang mungkin." jawabku asal, karena memang tidak ada plan mau kemana.

Nena pun langsung memakai pakaiannya.

"kok sudah di pakai lagi sih" protesku,

nena pun tidak menghiraukanku dan memainkan hpnya.