NovelToon NovelToon
When You Forget

When You Forget

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / CEO Amnesia / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:18.9k
Nilai: 5
Nama Author: Elena Prasetyo

Disakiti, diselingkuhi, tidak dianggap sebagai istri. Itulah yang dialami oleh Sara selama tiga tahun pernikahannya.
Awalnya dia berniat bertahan karena keluarganya memerlukan kebesaran nama suaminya untuk bertahan dalam bisnis. Tapi dia tak tahan lagi.
Lalu kecelakaan terjadi, membuat suami yang tidak pernah mencintainya berubah.
Apa Sara membatalkan niatnya untuk berpisah? Atau dia tetap dalam pendiriannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

"Dan terakhir. Bagi semua pengusaha muda atau yang baru saja merintis. Tidak ada yang tidak bisa kita lakukan ketika kita terus bekerja keras dan berusaha sebaik mungkin. Terima kasih" kata terakhir Marco lalu turun dari panggung lalu disambut tepuk tangan.

Dan yang menantinya di bawah adalah neneknya dan wanita gila itu. Tidak ada tanda-tanda Sara, istrinya disana atau dimanapun.

Beraninya wanita itu tetap ada di pesta dan mendekati neneknya setelah apa yang dilakukan.

"Asisten Noel!" panggilnya tapi tidak ada yang menyahut. Marco baru sadar tidak melihat asistennya juga dari saat dia naik ke panggung tadi. Kemana asistennya pergi?

"Cucuku, kata-kata yang bagus sekali untuk mendukung para pengusaha yang baru" puji neneknya bangga. Tapi kehadiran wanita itu disamping neneknya membuat Marco jengah.

"Dimana asisten Noel?" tanyanya.

"Asisten Noel? Nenek tidak melihatnya sejak kau berdiri disana"

Aneh sekali. Asisten Noel tidak pernah pergi dari sisinya ketika ada acara seperti ini. Kemana asisten Noel pergi?

Tak berapa lama, asisten Noel berlari ke arahnya.

"Tuan Marco, maafkan saya"

"Kemana kau pergi?" tanyanya.

"Saya ... Baru saja ... Ke toilet"

"Ke toilet selama lebih dari setengah jam? Apa yang kau makan?"

"Saya mencicipi pie daging"

Marco melihat sekeliling dan masih tidak menemukan istrinya.

"Apa kau tahu dimana Sara?" tanyanya.

"Saya pikir ... "

Belum selesai asisten Noel bicara, neneknya menyela.

"Marco, Naya bosan. Tidak bisakah kau mengajaknya berdansa?"

"Berdansa?"

Setelah wanita itu membuatnya tersiksa dengan obat. Sekarang wanita itu ingin memanfaatkan neneknya dan memaksa Marco berdansa?

"Iya, Naya bosan sekali. Bukankah hal baik mengajaknya berdansa? Ingat! Di depan semua orang kalian adalah pasangan"

Marco mengepalkan tangan dengan keras, menahan kemarahan yang ada di dalam kepala dan hatinya. Bagaimanapun, dia yang lemah. Menurut saja pada semua yang diinginkan neneknya. Dan membuat semuanya menjadi begitu rumit untuk dirinya sendiri.

"Baiklah" jawabnya menyerah.

Marco mengajak wanita itu berdansa di tengah banyak mata. Tentu saja wanita itu menunjukkan kebahagiaan.

"Aku melakukan hal tadi hanya karena terlalu merindukanmu kak Marco" kata wanita itu disaat mereka berdansa menyapu sekeliling ruangan.

"Rindu?"

"Iya"

"Kau siapa? Kenapa kau merasa berhak merindukanku?"

"Kak Marco kita ... Mungkin sekarang kak Marco hanya mengenalku sebagai sepupu jauh. Tapi hubungan kita sangatlah dekat sebelum ini. Bahkan lebih dekat daripada kak Marco dengan wanita penggila uang itu"

Wanita penggila uang. Baik neneknya maupun wanita itu terus saja memanggil istrinya sebagai wanita penggila uang.

"Kau tahu benar siapa wanita penggila uang yang sebenarnya" kata Marco lalu menghentikan dansa dan menatap tajam ke arah wanita itu.

"Kenapa kak Marco bicara seperti itu?" gerutu wanita itu lalu berpura-pura tidak tahu.

Marco sudah muak. Dia tidak bisa lagi berpura-pura amnesia dan mengabaikan semua ini. Dia ingin mengusir wanita yang terus menghasut neneknya itu pergi dari hadapannya.

"Kalian sudah selesai?" tanya Nenek Marco yang memegang pundaknya.

Nenek.

Marco menekan amarahnya dan menoleh dengan senyum yang dipaksakan.

"Sudah selesai" jawab Marco.

"Baguslah. Setelah ini, bagaimana kalau kita makan bersama diluar?"

Marco mengikuti semua keinginan neneknya. Membawa keduanya makan bersama meski sudah larut lalu mengantar wanita itu pulang.

"Kak Marco terima kasih sudah mengantarku pulang" ucap wanita itu dengan manja.

Dua tahun lalu, Marco mungkin terhibur dengan nada manja yang terus dikeluarkan wanita itu. Tapi sekarang. Dia ingin muntah mendengarnya.

"Katakan pada seseorang yang memberikanmu obat itu. Dia harus menghentikannya sekarang juga, atau bersiap menerima akibat dari perbuatannya!!" jawab Marco dengan suara rendah sekali. Memastikan neneknya tidak mendengar.

"Apa?"

Wanita yang ada dihadapannya tampak tak mengerti. Sulit sekali bicara dengan wanita bodoh. Lebih baik dia pergi sekarang.

"Pesta malam ini sungguh menyenangkan. Bukankah begitu Marco? Melihatmu dengan Naya lagi, membuat nenek sangat bahagia. Kalian memang pasangan yang sangat serasi. Naya sangat cantik malam ini. Kau pasti terpesona dengan kecantikannya. Nenek akan sangat senang kalau kau mau mengajaknya sarapan, makan siang atau makan malam besok. Bagaimana?"

Marco tidak menjawab pertanyaan neneknya dan langsung masuk ke rumah. Dia harus memeriksa sesuatu yang penting.

Dia harus melihat istri yang sejak tadi diabaikannya. Padahal Marco telah melakukan hal buruk. Kalau seperti ini, Sara akan menganggapnya jahat. Dia tidak mau istrinya terus berpikir buruk tentang dirinya. Tapi yang menyambutnya di dalam kamar adalah Sara yang berbaring di atas ranjang.

"Tidur?"

Marco melangkah maju dan menyibak rambut halus yang berada di wajah istrinya. Sejak kapan Sara pulang? Kenapa dia tidak tahu? Siapa yang mengantar Sara pulang? Apa istrinya pulang sendiri? Kenapa dia tidak mengantarnya pulang dulu tadi? Lagi-lagi Marco terus menumpuk kesalahan pada istrinya sendiri.

Cantik? Istrinya lebih cantik. Pasangan serasi? Sara adalah pasangan yang serasi untuknya. Kenapa neneknya tidak bisa melihat itu? Bagaimana cara Marco membuat neneknya berpihak pada Sara? Apa dia harus membuka kedok wanita gila itu dan keluarganya? Apa neneknya bisa bertahan setelah Marco mengatakan semuanya? Bagaimana kalau neneknya terlalu terkejut dan ... . Marco tak bisa lanjut berpikir lagi. Dia juga lelah. Marco melepas jas dan berbaring tepat di sebelah istrinya.

Keesokan harinya, Nyonya Besar sedang menikmati sarapannya, ketika menyadari seseorang turun dari lantai atas.

"Kenapa kau datang ke pesta itu?" tanya Nyonya Besar pada wanita penggila uang itu.

"Saya hanya menemani orang tua saya"

"Sudah kubilang untuk menjauh dari pesta itu karena aku akan mendekatkan Naya lagi pada Marco. Apa kau tuli?"

"Tidak Nyonya"

"Tapi bagus kau pergi lebih awal. Aku akhirnya bisa membuat Marco kembali pada Naya. Mereka telah saling mendekat bahkan berciuman. Apa kau tahu itu? Setelah ini, mereka akan bersama lagi" cerita Nyonya Besar begitu bersemangat. Tapi wanita itu begitu tenang, seakan tidak merasakan apapun.

"Kalau begitu, apakah akhirnya perceraian kami akan diajukan kembali?" tanya wanita itu seakan tidak sabar untuk pergi dari rumah ini.

"Dan kembali pada keluargamu yang punya usaha baru itu? Sungguh usaha yang remeh. Aku tidak tahu kalau usaha seperti itu bisa berkembang besar. Tapi kudengar mereka sampai harus menggadaikan rumah. Benar-benar keluarga yang tidak sepadan" ujar Nyonya Besar kembali merendahkan wanita itu. Dia pikir wanita itu akan tetap bersikap tenang seperti sebelumnya. Tapi sekarang berbeda.

"Orang tua saya telah bekerja keras. Kami melakukan kesalahan tapi tak pernah menyerah untuk bekerja keras memperbaiki semuanya. Tolong jangan rendahkan orang tua saya lagi hanya karena Anda tidak menyukai saya" jawab wanita itu.

"Kau ingin mengajariku cara bersikap?!?"

"Dan sebenarnya, yang melakukan kesalahan bukan orang tua saya. Tapi saya. Saya salah telah mencintai seseorang. Saya salah memilih pria. Dan saya salah memilih keluarga yang begitu ... Berbeda. Saya yang salah. Semua kesalahan itu harus ditimpakan pada saya"

"Memang benar kau yang salah!"

Tunggu, kenapa Nyonya besar merasa tidak nyaman dengan perkataan wanita penggila uang itu?

Rasanya seperti disalahkan tapi tidak secara langsung.

"Semoga rencana Anda berjalan dengan lancar Nyonya. Dan saya harap semuanya terjadi dalam waktu singkat. Agar saya bisa secepat mungkin keluar dari ... Tempat ini" kata wanita itu lalu pergi.

Tempat ini?

Lagi-lagi wanita penggila uang itu membuatnya tidak nyaman dengan semua kata-kata yang diucapkan.

1
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
kalo sampe kamu membelot naya gara gara diperkosa naya .. nama NOEL aku ubah jadi TOEL..... 🤣🤣🤣🤣
Lia Haeliah
jangan sampe si Noel bersekutu dengan naya
Lia Haeliah
semoga cepat ketauan Marco ga amnesia, pergi aja sementara sara daripada kek orang linglung
yumin kwan
kasihan sara... kapan Marco bergerak, tunda terus tunda terus, yg ada ntar sara keburu minggat baru tau rasa
Lia Haeliah
ini ceritanya bagusss ❤
Lia Haeliah
nyesek amay ya jadi Sara
Adinda
Sara dijadikan babu oleh keluarga marco
Lia Haeliah
naya perempuan ular 😡
Lia Haeliah
Sara harus bahagia...
yumin kwan
kok makin ke sini makin kesel ma Marco ya....mau aja dibodoh2i ma Naya.
Mutia Agustin
sejauh ini lumayan bagus ceritanya
Sahriani Nasution
suka ceritanya
Lia Haeliah
naya... naya... ga ada kapok nya
Lia Haeliah
bagusss
Lia Haeliah
semoga Sara hamil & bisa pergi sementara dari Marco, biar sehat mental bumil
Lia Haeliah
pergi aja Sara jangan balik lagi, kesian 🥺
Lia Haeliah
lanjutkan kakak ceritanya seruuuu
Queen AL
sorry berhenti baca
Queen AL
kenapa harus sara bertahan sih. bisa bikin sara prg tidak. lama2 bosan baca novelnya
Lia Haeliah
setelah tau nanti naya seperti apa, nenek akan langsung mati berdiri 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!