Areksa terpaksa berpura-pura memiliki kekasih untuk menghindari perjodohan yang di lakukan oleh kedua orangtuanya. Akan tetapi takdir mempertemukan dirinya dengan seorang gadis bercadar yang bersifat bar-bar
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fii Cholby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
"Bismillahirrahmanir-rahim"
"Wal muhsyonntu mina alinnisaa 'illaa maa malakats aymaa nukum"
Zayna terus membaca setiap ayat ayat Al Qur'an. Walau masih ada kesalahpahaman dalam membacanya, itu wajar.
Akhirnya setelah beberapa menit, selesai juga Zayna membaca Al Qur'an nya.
"Zayna, ustadzah mau tanya sesuatu, apa kamu nyaman memakai cadar.?" Tanya ustadzah Hanum
Zayna berpikir sejenak. Sebenarnya ia merasa memakai cadar gimana gitu, seperti memakai masker, pikirnya.
"Emm.? Gimana ya.? Zayna sebenarnya gimana gitu memakai cadar, belum terbiasa" ucap Zayna
"Hijrah itu butuh proses, jadi lama kelamaan nanti akan terbiasa memakai cadar" ucap ustadzah Hanum
Zayna hanya mengangguk
"Kalau kamu belum siap memakai cadar, kamu bisa kok pakai hijab seperti ustadzah, misal kalau kamu gak mau nunjukin wajah kamu, kamu bisa pakai masker sebagai cadar"
Zayna terdiam, kalau ia melepas cadar dan di ganti hijab dengan masker, sama saja, pikirnya.
"Tapi... Sama saja ustadzah"
"Tidak.! Masker dan cadar itu beda, tapi lama kelamaan akan terbiasa, tapi juga nggak papa kalau masih mau memakai cadar langsung, malah bagus" ucap ustadzah Hanum
"Ohh iya, apa kamu kalau bicara sama teman kamu, masih menggunakan Lo Gue.?" Tanya ustadzah Hanum
Zayna mengangguk
"Kalau bisa di ganti Aku kamu, karena wanita berhijab dan bercadar itu, tidak seharusnya berbicara dengan kata kata seperti itu"
Rasanya Zayna merasa tertekan melakukan semua ini, ia harus mengganti sifat dan cara bicaranya. Zayna ingin dengan sifatnya yang asli, bukan seperti ini yang di inginkan Zayna, tetapi kedua orang tuanya yang terus menyuruhnya berubah.
Ia harus meninggalkan hobby nya sebagai Queen Rancing dan masih banyak lagi.
.
.
.
Keesokan harinya, Areksa berangkat ke kantor. Karena ada jadwal meeting yang tidak bisa di tunda. Setelah sampai di perusahaan Areksa``Group, ia masuk ke dalam ruangan CEO miliknya.
Sekarang masih pukul 08.30 sedangkan meeting di adakan jam 09.00, berarti masih ada waktu sisa 30 menit untuknya mengerjakan dokumen lain dulu.
.
.
.
Kini Fanya datang ke kantor Areksa``Group. Ia ingin menemui Areksa, ia tidak ingin Areksa menjadi milik orang lain selain dirinya.
"Selamat pagi, pak Areksa nya sibuk nggak ya.?" Tanya Fanya pada meja resepsionis
"Ohh, Pak Areksa ada.! Sebentar lagi Pak Areksa mengadakan meeting dengan klien" jawab resepsionis itu
Fanya berjalan dengan angkuh tanpa berterima kasih pada resepsionis tadi.
Ia sudah memiliki rencana untuk mendapatkan Areksa seutuhnya, walaupun cara ini sedikit gila, tapi apa saja akan ia lakukan demi mendapatkan Areksa.
Sebelum Fanya ke ruang CEO, ia pergi ke suatu tempat, ternyata ia membuat kopi untuk Areksa.
"Maaf mbak, buat kopi untuk siapa ya.?" Tanya seorang wanita berpakaian OG
"Kepo banget sih Lo" ketus Fanya
"Bukan begitu mbak, tapi mbak ini siapa.? Seperti bukan karyawan sini"
"Gue calon tunangannya Areksa." Ucap Fanya angkuh
Wanita yang sebagia OG itu membulatkan matanya, bosnya kan terkenal anti wanita.?
Mengapa tiba tiba memiliki calon tunangan.? Pikirnya
"Kenapa.? Elo pasti mikir, kenapa Areksa bisa jadi calon tunangan gue gitu.?" Sarkas Fanya
"Karena dia itu cinta sama gue." Ucap Fanya percaya diri
"Huusshh... Huusshh... Sana Lo kembali kerja lagi, masih di sini.! Gue laporin Lo sama calon tunangan gue?" ancam Fanya
Wanita yang sebagai OG itu langsung pergi untuk melanjutkan pekerjaannya tadi yang tertunda.
"Aman kan.?" Gumam Fanya celingak celinguk takut ada yang melihatnya
Setelah di pastikan aman, ia merogoh sesuatu dari tas selempangnya. Lalu mengambil botol berukuran kecil, ia menaburkan sesuatu ke dalam kopi buatannya.
"Semoga berhasil" gumamnya
Fanya masuk ke dalam ruangan milik Areksa tanpa mengetuk pintu, ia langsung menerobos masuk.
Areksa yang tengah sibuk mengotak atik laptopnya mendongak ketika mendengar suara pintu ruangannya. Ada yang membuka tanpa mengetuknya dulu.
"Hai Sa" sapa manis Fanya
Sedangkan Areksa menatap datar Fanya tanpa menjawab sapaan dari Fanya
"Ini gue biarin kopi buat Lo, Lo kan suka kopi katanya" ucap Fanya meletakkan kopi buatannya di atas meja Areksa
"Di minum ya.? Gue udah buatin khusus buat lo"
Areksa bangkit dari duduknya, "PERGI" usir Areksa