Ada yang bilang hidup memberikan seseorang kesempatan kedua...
Namaku Hana Kurniawan. Dalam novel ini, aku sebenarnya sosok antagonis karena awalnya aku memang memiliki watak yang jahat. Kenapa aku menyebut diriku jahat? Itu karena aku rela melakukan apapun demi mendapatkan orang yang aku cintai walau sampai harus melenyapkan orang lain.
Tapi pada akhirnya aku tersadar bahwa yang aku lakukan itu salah. Aku memutuskan untuk membunuh diriku sendiri daripada harus di penjara karena ulahku sendiri. Tapi, sebelum aku meregang nyawa, aku berharap agar Tuhan memberikanku kesempatan untuk bisa hidup lagi.
Dan...
Tuhan ternyata mau memberikanku kesempatan kedua untuk bisa hidup kembali. Maka kesempatan itu tidak akan aku sia-siakan. Aku akan menjadi orang yang lebih baik, dan tidak akan terobsesi pada pria bernama Louis Cullen lagi.
Dialah orang yang sudah membuatku menjadi orang jahat. Dan di kehidupan kedua ini, aku akan berubah. Aku tidak akan mendekatinya lagi..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon La-Rayya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengabaikan
PoV Hana
Sudah satu minggu sejak aku tidak menghiraukan Louis setelah insiden itu terjadi. Aku tidak bisa menghadapinya lagi. Aku merasa begitu malu jika mengingat kejadian itu. Aku sudah berhasil untuk tidak menghiraukannya selama satu minggu ini. Tapi aku tidak merasa bahwa aku bisa melakukannya sekarang. Martha mengatakan kepadaku bahwa Louis meminta aku untuk bertemu dengannya, membahas tentang temanku yang akan melakukan interview. Dan kali ini, aku tidak bisa mengabaikannya lagi.
Aku menghela nafas. Hari ini sahabatku akan melakukan interview dan aku berharap bahwa dia bisa melaluinya. Ini akan menjadi kesempatan baik bagi dirinya untuk mengembangkan karirnya.
Aku pun berjalan dengan gontai pergi ke ruangan Louis. Aku hanya berharap bahwa semuanya berjalan lancar dan tidak akan ada adegan yang membuat semuanya menjadi semakin canggung. Kejadian di klub malam itu sudah cukup membuatku merasa begitu canggung untuk bertemu dengannya lagi.
Aku sudah berdiri di depan ruangan Louis, merasa ragu untuk mengetuk pintu yang ada dihadapanku ini.
'Ayolah. Kau bisa melakukan ini Hana. Jangan gugup.' ucapku dalam hati.
Aku lalu mengambil nafas dalam dan mengetuk pintu ruangan Louis. Aku mendengar suara dari dalam.
"Masuklah...." Ucapnya.
Aku lalu membuka pintu. Di sanalah dia, duduk di belakang mejanya dengan dua kancing pakaiannya yang terbuka. Hari ini dia mengenakan kemeja berwarna putih dan percaya kepadaku dengan kancing baju yang terbuka dua di atas dan dua di bawah dengan perutnya terlihat rata dan itu memperlihatkan dia begitu seksi.
'Hana tahan dirimu. Berhentilah bersikap seperti orang mesum, fokuslah. Kau harus mengabaikannya.' ucapku dalam hati.
"Pak apa kau memanggil ku?" Tanyaku padanya.
Dia melihat ke arahku dengan ekspresi wajah yang datar.
"Iya Hana. Apakah temanmu datang hari ini untuk interview?" Ucapnya.
"Iya Pak." Balasku.
"Baiklah. Sekarang ambil file ini dan pergilah untuk di fotokopi satu lembar. Ini adalah kontrak. Aku butuh untuk perjalanan bisnisku." Ucapnya.
"Perjalanan bisnis? Apa kau mau pergi ke suatu tempat?" Tanyaku kepadanya.
"Iya Nona Hana, salah satu wanita yang menarik yang pernah aku lihat dalam hidupku. Setelah mengabaikan aku selama satu minggu, kau tiba-tiba tertarik kepadaku." Ucap Louis padaku.
Aku menjadi merona. Tiba-tiba aku mengingat kejadian yang terjadi di antara kami.
"Pak, aku...."
Aku benar-benar tidak tahu apa yang harus aku katakan.
Louis berdiri dari duduknya dan mengambil jasnya yang berada di kursinya. Dia mengancing pakaiannya dan mendekat ke arahku. Kakiku melangkah mundur dan dia semakin mendekat. Tiba-tiba dia mendorong ku ke tembok. Aku mencoba untuk pergi menjauh darinya, tapi dia menghalangi aku dengan tangannya.
Aku benar-benar tidak mengerti kenapa dia sangat suka mendorongku ke tembok.
"Hana, berapa lama lagi kau mencoba mengabaikan aku atau mencoba untuk bersembunyi dariku? Kau tidak akan pernah bisa kabur dariku. Walau kau sembunyi di sudut manapun di dunia ini, aku akan menemukanmu Hana cantikku." Ucap Louis seraya menaruh wajahnya di leherku dan memberikan ciuman di sana.
Nafasku terasa terhenti. Aku tidak bisa lemah dan aku pun mendorongnya dengan semua kekuatanku.
"Pak Louis, pertama dan yang paling terpenting bersikap sopan lah. Dan yang kedua, aku bukanlah milikmu." Ucapku menatapnya dengan tajam.
Dia menyeringai menatapku.
"Suatu hari nanti. Ingatlah, suatu hari nanti, kau sendirilah yang akan mengatakan bahwa kau adalah milikku dan aku akan menunggu hari itu datang." Ucap Louis.
Aku tidak mengatakan apapun dan langsung berjalan keluar dari dalam ruangannya.
Bersambung....
bukannya itu jabatan yg ckup tinggi