Terkena stroke di usia muda, membuat Reyna ditinggal selingkuh oleh Bram, suaminya yang tidak bisa menahan hasratnya selama Reyna masih dalam masa penyembuhan. Hal ini justru membuat masa pemulihan Reyna jadi terhambat.
Dalam keadaan Reyna yang begitu terpuruk, Glen, sopir pribadi Reyna yang selalu mengantar kemanapun Reyna mau akhirnya menjadi tempat Reyna meluahkan segala keluh kesahnya.
Seiring berjalannya waktu, Reyna merasa begitu nyaman berada di sisi Glen yang selalu ada untuknya dan begitu juga sebaliknya. Mereka pun terikat dalam hubungan yang tidak semestinya dan sepakat untuk menikah.
Sayangnya, saat kesehatan Reyna sudah pulih seperti sedia kala dan melayangkan gugatan cerai pada Bram, Bram sama sekali tidak mau bercerai dengan Reyna dan berjanji untuk membangun kembali rumah tangga mereka yang sudah retak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AdindaRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Go Home
Selepas pulang dari rumah sakit, Reyna langsung dipersilakan untuk beristirahat. Sedangkan Bram langsung pamit untuk pergi ke kantor.
"Sayang, maafkan aku tidak bisa menemanimu istirahat! Aku masih harus mengecek beberapa berkas di kantor!" tukas Bram meminta izin kepada Reyna sambil mengecup kening istrinya.
"Tidak masalah, Mas. Aku akan memanggil Mbok Darmi jika butuh sesuatu!" timpal Reyna.
"Aku akan menelfon mu saat makan siang nanti dan memastikan kau meminum obat dengan teratur, sayang! Kalau begitu, aku pergi dulu ya!" Bram mengusap kepala istrinya dengan mesra dan kemudian keluar dari kamarnya.
Reyna pun tersenyum kecut saat suaminya beranjak meninggalkan kamar. Tanpa terasa air matanya pun jatuh membasahi pipinya namun cepat cepat ia menghapusnya.
Bayangan perselingkuhan Bram dan juga Mawar kembali menari-nari di pelupuk matanya dan membuat dadanya kembali terasa sesak.
"Non Reyna!" panggil Mbok Darmi sedikithisteris saat melihat Nona mudanya memegangi dadanya.
"Ada apa non?" tanya Mbok Darmi panik.
"Aku tidak mau di kamar ini Mbok! Pindahkan aku ke kamar lainnya. Bayangan Mas Bram dengan wanita itu terus saja menari-nari di pelupuk mataku!" pinta Reyna.
Mbok Darmi dengan sigap langsung memapah Reyna untuk menuju ke kamar Reyna yang lama dan tentunya lebih kecil dari kamar yang ia tempati saat ini.
"Aku lebih baik di kamar lamaku ini Mbok. Terima kasih sudah membawaku kemari!" tukas Reyna sambil mencoba mengatur nafasnya.
"Sama-sama., Nona! Saya akan segera memindahkan barang-barang Nona ke kamar ini!" ucap Mbok Darmi.
Reyna pun menganggukkan kepalanya dan langsung memutar kamar lamanya yang masih tertata seperti dulu saat ia belum menikah dengan Bram.
Kemudian ia pun mencoba membuka album foto yang sempat ia ambil saat kepulangannya dari Ausie.
Mulai dari perpisahannya dengan teman-temannya di Ausie sampai saat Reyna disambut di Mansion oleh teman-teman SMA nya.
Namun, pandangan Reyna kini terhenti pada foto selfinya yang ia ambil saat di Bandara menunggu jemputan dari Papa dan juga adik perempuannya.
Ia baru sadar saat melihat ada seorang laki-laki yang tidak jauh dari tapat duduknya dan terus saja memperhatikannya.
Reyna pun langsung mengamati 5 foto selfinya itu dengan seksama sambil mengerutkan dahinya.
"Aku baru sadar jika ada lelaki yang tengah memperhatikan aku mengambil foto selfie!" gumam Reyna sambil tersenyum.
"Tapi tunggu! Kenapa fotonya tidak asing ya?"
Dada Reyna langsung berdebar-debar saat melihat foto tersebut. Karena jaraknya tidak terlalu dekat, Reyna belum bisa memastikan siapa lelaki yang ada di dalam foto tersebut.
Ia pun kemudian mengambil macbook miliknya dan langsung menyalakannya. Kemudian ia mencoba membuka google drive yang menyimpan beberapa foto lamanya itu.
Setelah mendapatkan foto selfinya di bandara, Reyna pun langsung memperbesar foto tersebut. Betapa terkejutnya saat ia sudah melihat dengan jelas siapa pria yang ada di dalam foto selfinya.
"Glen!" pekik Reyna sambil menutupi mulutnya sendiri.
"Kenapa dia bisa ada di kedatangan internasional juga sepertiku?" tanya Reyna bermonolog.
"Bahkan dia juga memperhatikan aku, seperti..."
"Oh My God! Enggak enggak! Gak mungkin dia naksir aku!"
Reyna pun langsung memijit kepalanya. "Ya Ampun Reyna! Apa sih yang ada di fikiranmu saat ini?"
Reyna pun langsung menutup macbook miliknya dan meraih ponselnya. Kemudian ia menscroll nama kontak di ponselnya dan mencari nama Glen.
"Aku telfon apa kirim pesan aja ya?"
"Ck, aku tidak boleh mengganggu kesibukannya!" lanjut Reyna yang kemudian memutuskan untuk mengirim pesan untuk Glen.
💌 Reyna
Glen, aku sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Jangan lupa untuk datang ke Mansion ya! Mbok Darmi sudah menyiapkan kamar untukmu jika kamu butuh mandi sepulang dari kampus.
Setelah mengirim pesan, Reyna pun langsung meletakkan ponselnya sambil berharap Glen segera membalas pesannya.
💌 Glen
Terapis anda akan datang sepulang dari kampus, Nona Reyna.
Diam-diam Reyna tersenyum saat membaca pesan dari Glen. Dadanya juga semakin berdebar-debar tidak karuan. Bahkan kini pipinya terasa sedikit panas.
💌 Reyna
Aku menunggumu, Glen. Semangat ya kuliahnya!
Lagi-lagi pesan Reyna langsung dibalas Glen dengan cepat.
💌 Glen
Terima kasih supportnya, Nona Cantik ☺️
Balasan Glen kali ini membuat Reyna benar-benar terbang melayang. Ia langsung naik ke atas tempat tidur dan menutupi wajah merahnya dengan selimut.
Kini sikap Reyna benar-benar seperti orang yang baru saja jatuh cinta. Namun seketika ia teringat statusnya yang masih menjadi istri Bram.
"Astaga! Aku ini sebenarnya kenapa sih?"
"Kenapa aku justru seperti ini setelah melihat foto Glen memperhatikan aku di Bandara?"
"Emm, sepertinya aku harus memastikan foto ini dengan Glen!"
🍄🍄🍄
Siang harinya, Bram memenuhi janjinya kepada Reyna dengan melakukan video call dan menemaninya makan siang secara daring.
Selepas makan siang, Reyna langsung meminum obatnya dan Bram mematikan panggilannya karena ia harus kembali bekerja.
Sedangkan Reyna pun langsung beristirahat karena rasa kantuk langsung menyerangnya dari efek obat yang ia konsumsi. Namun sebelumnya Reyna sudah memasang alarm.
Tepat jam 3 sore, ia pun terbangun dan langsung membersihkan badannya. Selepas itu ia langsung mencari baju yang akan ia kenakan untuk terapi berapa dengan Glen sore ini.
Tangannya terus saja memilah milah hanger baju dan terhenti pada baju yang ia kenakan saat pulang dari Ausie.
Reyna pun langsung memakainya dan mulai menata rambutnya seperti yang ada di dalam foto selfinya.
Tak lama kemudian ia mendengar suara kendaraan Glen masuk ke gerbang Mansionnya membuat Reyna langsung melihat ke arah jam dinding.
"Woow, di datang satu jam lebih tepat!" gumam Reyna yang langsung berlari menuju ke balkon kamarnya dan menyapa Glen dari atas.
"Gleen!" panggil Reyna setengah berteriak membuat Glen langsung menengadahkan kepalanya ke arah suara Reyna.
Senyum Glen pun langsung merekah sempurna melihat penampilan Reyna sore ini.
"Langsung ke sini yaa!" pinta Reyna sambil melambaikan tangannya.
"Siap Nona!" balas Glen yang langsung menunjukkan jempol tangannya ke arah Reyna.
Glen pun langsung bergegas masuk ke dalam dan disambut oleh Mbok Darmi.
"Eits! Mau kemana hayoo!" hadangan Mbok Darmi.
"Kan mau kasih terapi ke Non Reyna Mbok!"
Mbok Darmi langsung menyodorkan handuk plus baju ganti untuk Glen. "Mandi dulu dong! Biar seger!"
Mbok Darmi langsung berbalik dan membukakan kamar tamu untuk Glen. "Langsung masuk aja ke dalam ya Glen, Mbok akan bilang sama non Reyna untuk menunggu sebentar!"
"Okey! Makasih bayak ya mbok Darmi!" ucap Glen yang langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar tamu.
Sedangkan Mbok Darmi langsung naik ke atas menuju ke kamar Reyna dan mengetuk pintu kamarnya.
Reyna langsung berdebar-debar tidak karuan mendengar pintu kamarnya diketuk. Ia pun langsung merapikan rambutnya sambil membuka pintu kamarnya.
"Mbok Darmi!" panggil Reyna sambil mengerutkan dahinya. Ia pikir yang mengetuk pintu kamarnya adalah Glen, namun ternyata dugaannya salah.
"Glen mana?" tanya Reyna sambil celingukan mencari Glen.
"Di kamar tamu, non! Kan katanya tadi di suruh mandi dulu!" timpal Mbok Darmi.
"Ooooh!" timpal Reyna sambil menghela nafasnya panjang.
"Nona Reyna mau terapi di bawah atau di atas?" tawar Mbok Darmi kemudian
"Emmm, seperti di bawah aja yang lebih luas ya Mbok!" balas Reyna.
Mbok Darmi pun langsung mendampingi Reyna untuk menuruni anak tangga.
☘️☘️☘️
Sambil menunggu update selanjut nya, mampir yuk ke Novel bestie aku