NovelToon NovelToon
Ayah Dari Anakku 2

Ayah Dari Anakku 2

Status: tamat
Genre:CEO / Single Mom / Nikah Kontrak / Obsesi / Identitas Tersembunyi / Menikah Karena Anak / Tamat
Popularitas:360.5k
Nilai: 5
Nama Author: elara-murako

"Kamu jadilah ayah dari anakku," ucap Dinia pada stafnya Taran.

🍁🍁🍁

Dinia Kenan, Direktur dari DW Fashion menolak untuk menikah. Hingga dia tanpa sengaja menemukan bayi lelaki yang terbuang. Dinia putuskan membesarkan bayi lelaki itu yang dia beri nama Ditrian.

Dinia mengakui kalau Ditrian adalah anak kandungnya karena tak ingin terpisah dengan anak itu. Hingga waktu berlalu, orang-orang mulai curiga dengan status Dinia yang seorang wanita lajang.

Saingan bisnisnya pun memanfaatkan masalah itu sebagai skandal untuk menghancurkan bisnis Dinia. Untuk menjawab rasa penasaran itu, Dinia meminta salah satu staf kepercayaannya menjadi ayah dari anaknya, Ditrian. Pria bernama Taran yang masa lalunya menjadi misteri.

Meski demi itu semua, Dinia harus pura-pura menikah dengan Taran. Terlebih Taran sangat menyayangi Ditrian seperti anak kandungnya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elara-murako, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. keluarga Cemara

"Aku akan bilang dulu pada Davina. Pindah ke sini bukan hal yang mudah. Terlebih anak-anak masih sekolah. Segala administrasi itu sangat rumit," jawab Divan.

Dinia mendengkus. "Apa gunanya kamu punya sekretaris, Kak? Jangan banyak alasan. Apa hanya aku saja yang peduli dengan keluarga ini."

"Kamu saja yang jadi Chairman kalau begitu," timpal Dio.

"Jangan kurang ajar kamu! Sejak kapan kalian lelaki menimpakan kesulitan pada wanita lemah sepertiku?" Dinia mengalihkan pandangan.

"Lemah apanya? Kalau kamu marah, seluruh Kota Heren pasti ingin mengungsi." Dio memeletkan lidah.

Dinia mendudukan Ditrian di sofa. Dia ambil bantal dan melempar Dio. "Diam kau! Aku tidak tanya pendapatmu!"

"Aku hitung sampai tiga!" Sepertinya Dira memang harus marah-marah setiap kali ketiga anaknya berkumpul. "Kalau tidak ada sepi, sekalinya ada bikin migrain. Kalian ini makan apa sebenarnya?" omel Dira.

Baru ketiga anaknya menunduk. "Kalian sudah dewasa. Ini alasan Mama tidak meminta kalian membawa pasangan."

"Aku kan gak punya," kilah Dinia.

"Siapa yang mau?" Dio mengeluarkan suara.

"Bukan dia yang takut, menikah. Tapi lelaki takut menikahinya," timpal Divan.

"Kalian memang laknat semua!" Dinia menunjukkan tinju.

Bia berdiri. Dia berkacak pinggang. "Sekali lagi bersuara, Mama akan beri kalian pelajaran." Kalau Bia yang mengamuk, kejadian ini tidak akan terulang lagi.

Benar saja, kini ketiga adik dan kakak itu bisa serius. "Kamu tahu perusahaan milik Rubey? Mereka mulai mengejar pasar kita. Belakang mereka membuat berita kebencian tentang Dinia. Aku sudah pastikan dengan bantuan staf ahli dari perusahaan kita," jelas Dira.

"Apa tidak bisa diredam. Menurutku berita itu terlalu dipaksa-paksa. Apalagi tentang masalah bayi tabung." Dinia menatap Ditrian dengan rasa khawatir.

"Untuk saat ini mungkin bisa saja. Ke depannya lain lagi. Rubey bahkan mulai menghubungi beberapa designer dari DW fashion untuk ditawari kontrak ke perusahaannya."

Divan terdiam lama. "Dia tidak tahu kalau ide semua itu berasal dari Dinia sendiri. Tentu tidak mudah bagi dia menyaingi."

"Karena itu dia pakai cara licik," timpal Dinia lalu mengatupkan bibir.

Mereka terdiam cukup lama. "Kita balas dengan cara yang sama," saran Dinia lalu tertawa.

"Nenek sihir," timpal Divan dan Dio.

Hendak terjadi pertengkaran lagi, mereka tatap ibunya. Mata Bia melotot hingga mereka bertiga harus menahan diri.

"Untuk saat ini kita fokus saja melihat pergerakannya. Hanya kita harus siap-siap untuk pengalihan kepemimpinan. Divan, kamu tahu siapa musuh yang harus kamu hadapi. Urusan pekerjaan di luar negeri, Dio yang akan pegang." Dira mulai memberikan nasihat pada anak-anaknya.

Selesai pertemuan, mereka makan malam bersama. Ditrian berlarian di ruang makan. Hanya makan snack saja, dia sudah kenyang. Jadi Ditrian tidak ikut makan.

"Kamu sudah berikan dia vitamin bulan ini?" tanya Bia.

"Sudah. Aku selalu ikuti saran Mama. Ditrian sekarang bicaranya sudah semakin lancar. Dia sudah pandai ungkap dengan ekspresi dan gerakan tangan," jelas Dinia.

"Syukurlah. Tak terasa dia sudah bisa jalan juga." Divan tersenyum menatap keponakannya.

Dulu mereka masih sulit menerima Ditrian. Semakin lama, mereka sudah menganggap anak itu bagian dari keluarga. "Ditrian, mau ini?" tawar Dio.

Ditrian mendekati Omnya. Dia ambil coklat lalu berlari ke luar ruang makan. "Dia mau ke mana?" tanya Dio heran.

"Pasti nyari Taran. Anak itu dekat dengan salah satu stafku," ungkap Dinia.

"Taran?" Dira mengingat-ingat. "Ouh, staf baru yang Kakek carikan untukmu? Aku dengar dia juara olimpiade. Dia pasti bisa kerja dengan baik. Terakhir kali, dia bantu selesaikan kasus di salah satu cabang milik kita di Emertown. Anak yang berbakat," puji Dira.

"Tapi anakmu malah jadikan dia pengasuh bayi, Pa." Divan tertawa sambil menunjuk Dinia.

Malam berlalu dengan cepat. Dinia meninggalkan rumah orang tuanya. "Kenapa tidak nginap di sini?" tawar Bia.

"Aku tahu Papa lebih cemburu dengan kami dibandingkan orang lain. Dia inginnya bulan madu dengan Mama setiap hari," jawab Dinia sambil menyikut lengan ayahnya.

"Kamu tahu saja!" Divan dan Dio lagi-lagi tertawa kecil.

Mereka masuk ke dalam mobil masing-masing. "Ditrian mana?" Dinia tertahan di depan pintu.

"Dengan Taran, Nona. Tuan muda tertidur," jawab Sanchez.

Dinia berbalik. Dia mendatangi mobil belakang. Taran duduk di kursi belakang sambil menggendong Ditrian. "Alihkan dia ke mobil depan," pinta Dinia.

"Baik." Taran turun dengan Ditrian di tangan. Dia melangkahkan ke mobil Dinia. Staf lain sudah menyiapkan tempat tidur dalam mobil yang biasa Dinia gunakan jika Ditrian tidur saat di perjalanan.

"Terima kasih sudah menjada anakku," ucap Dinia. Dia dan Taran saling berhadapan.

"Sama-sama, Nona." Taran menunduk.

Mata Dinia menemukan sesuatu di jasnya Taran. "Apa ini?" Tangan Dinia hendak mengulur mengambil benda itu, tapi dia malah tersandung dan jatuh dalam pelukan Taran.

Refleks Taran tangkap tubuh Nonanya. Sadar Dinia memeluk, Taran dorong wanita itu. Untung Dinia tidak terpentok ke pintu mobil.

"Kamu gak ada sopannya? Gimana kalau aku celaka?" omel Dinia.

"Saya tidak genit, Nona. Nona yang memberikan saya titah. Kalau Nona memeluk, harus saya dorong," jawab Taran.

Dinia mengepalkan tangan. "Ngeselin!" Dia naik ke dalam mobil. "Jangan bicara denganku sampai seminggu ke depan?" ancamnya. Dia meminta staf lain menutup pintu.

Goul menepuk bahu Taran. "Sabar, ya? Wanita selalu benar," nasihat pria itu.

Taran hanya tersenyum pedih. Dia kembali ke mobilnya lagi. "Aku tidak mau punya pacar, apalagi istri. Nona Dinia membuatku trauma," keluhnya saat masuk ke dalam mobil. Melihat wajah Taran yang sedih, staf lain malah tertawa lucu.

Dalam perjalanan menuju apartemen, Dinia menatap wajah putranya. Ada rasa takut yang terus mengejar dalam jiwa.

Heren masih bersinar. Kota itu seakan tidak pernah mati. Jalan yang lurus dan mulus berdiri di samping pantai dengan ombak yang landai. Di antara gedung-gedung bertingkat, terlihat Black Tower yang menjadi pusat dari Kenan Grouph.

"Ditrian, Mama gak akan diam saja. Apa pun akan Mama lakukan untuk melindungi kamu. Tidak akan ada yang bisa memisahkan kita." Tangan Dinia mengusap rambut Ditrian.

"Nona, saya sudah mempelajari CCTV di tempat Tuan Ditrian dibuang. Pelakunya seorang wanita. Sayang, wanita itu ditemukan meninggal dunia, terbunuh. Hingga saat ini, pembunuhnya belum ditemukan," ungkap Samchez.

"Salahku terlalu menganggap mudah. Kalau sampai kenyataan tentang Ditrian diketahui orang lain, semua ini akan makin sulit. Lakukan apa pun untuk temukan orang tua kandung anak ini. Oh iya, apa ada kemungkinan wanita itu ibu dari anak ini?"

"Saya akan bongkar makamnya dan melakukan tes DNA secepatnya, Nona. Mohon bersabar. Kita berdoa saja bisa lebih cepat dari lawan."

🍁🍁🍁

1
davil_14
alurnya bagus,bahasanya sesuai,authornya keren..
Qhii
hahhh????? ko ga jadi sama kriss
Eka Anti
Luar biasa
Ika Purwaningsih
waaahhh...suara apa tuh?🤣🤣
Ika Purwaningsih
hahahahaaaaa
Ika Purwaningsih
sadar diri banget😅
Ika Purwaningsih
heh!!😂
Ika Purwaningsih
narsis persis seperti bapaknya🤣🤣
Riz Wijayanti
halooo thorrr...aku dah baca cerita dira,udah baca cerita dio,dah baca cerita divan,,dan udah baca crita ini,,aku penasaran thor ttg divina dan kris...ada di mana di kbm kah atau di wattpat kah
Shici Ekasyafitri: thorrr sya cari ceritanya Davina sama Kris dimana grangan...🤔🤔
Elara Murako ig : elara_murako: Ayah dari anakku 2 ada di NT
total 2 replies
Ruwa Ida
apa kbr dustin ya adiknya dira
blossom
mau tanya dong kalo diandre ada ceritanya ga ?kalo ada apa judulnya ?🙏
Elara Murako ig : elara_murako: DM aja kak ig elara_murako
total 1 replies
blossom
kirain Dinia bakal sama krisss
Qhii: pliss yg tahu knp ga jadi sama kris tolong di spill..
total 1 replies
Keysha Adreena
kenapa aku bisa tertinggal cerita sebagus ini.. waduh hilang kemana aku kemarin²🤣
C'Avey
papan udah gede aja
tehNci
ayah kandung Ditrian kah?
tehNci
😅😅😅🤣🤣🤣
tehNci
Andai Taran tau kalo pria malang itu adalah ayah kandungnya, bagaimana sikap Taran ya?.Kan, bukan Gistav.yg membuang dia
tehNci
Wah wah waah....ada yg mulai pocecip nih...🤭
tehNci
Dinia cemburu tuuh...😅
tehNci
Hayo...Napa bisa begitu? Jawab dong, mama Dinia 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!