Sebuah kisah tentang seorang wanita bernama Rumondang yang memilih menganut ilmu hitam untuk membalas dendam dan memiliki kekayaan.
Berawal dari sebuah kekecewaan dan penderitaan yang begitu berat, membuat ia harus terjerumus dalam lembah hitam untuk bersekutu dengan sesuatu yang sangat mengerikan.
Ia menempuh jalan sesat dengan memilih memelihara sesosok makhluk mengerikan yang berasal dari daerah suku Batak, Sumatera Utara, yang disebut dengan Begu Ganjang. dimana sosok makhluk ini semakin akan memanjang keatas jika semakin dilihat dan siapa yang bertemu dengannya, maka kematian yang akan ia dapatkan...
Apakah Begu Ganjang? dan apakah Rumondang dapat mencapai tujuannya?
Begu Ganjang, suara yang memanggil dalam kegelapan. Membawa kematian yang sangat mengerikan, teror yang tidak berkesudahan.
Bagaimana kisah selanjutnya, ikuti novel ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Opung Rospida
Malam yang semakin larut. Hujan juga turun semakin deras dan seolah tak ingin berhenti.
Seorang wanita tua yang sangat pucat sedang duduk bersila menghadap sebuah anglo yang sudah dipenuhi asap kemenyan yang membumbung tinggi.
Aromanya yang khas menguar diudara bercampur dengan minyak duyung yang sangat menyengat. Ia terlihat merapalkan doa dan mantra yang mana akan menjadi saksi pertarungannya malam ini.
Sebilah pedang dengan sarungnya yang dipegang erat ditangannya ia arahkan ke arah asap yang meliuk bagaikan seorang penari yang memperlihatkan kebolehannya.
Bibirnya terus berkomat dan kamit membaca mantra dengan tubuhnya yang bersimbah peluh, meski hari sangat dingin.
Rintik hujan yang cukup deras terdengar sangat berisik diatas atap rumahnya. Orang-orang berselimut salam ketakutan dan kedinginan. Bayang-bayang kematian seolah menjadi mimpi buruk bagi mereka.
Setiap kali akan terpejam, mereka akan kembali terjaga. Seolah ada sosok pencabut nyawa yang akan mengambil tondi mereka saat lengah.
Diantara para warga yang dilanda rasa takut, diantaranya ada Opung Rospida yang merupakan salah satu tetuah desa yang bergelar Datu.
Ia kerap kali dimintai pertolongan untuk mengobati berbagai penyakit baik medis ataupun non medis. Bahkan ia sudah dikenal hingga keluar daerah dan pernah berhasil menyembuhkan orang yang terkena santet.
Kehebatan ilmunya sudah diakui oleh para warga. Namun kali ini, ia harus meragukan sendiri kemampuannya. Sebab yang ia hadapi saat ini memiliki kekuatan besar yang tak dapat ia remehkan.
Intensitasnya memperlihatkan sebuah validasi, bahwa ia adalah sang Iblis sebagai suara yang memanggil dari kegelapan.
Setiap tawa yang digemakannya, adalah sebuah pertanda jika ia datang untuk mengambil tondi (Nyawa) dari korban yang dipilihnya.
Hujan yang turun semakin deras, petir menyambar dengan suara ledakan yang cukup kuat. Saat bersamaan, senjata piso sanalenggam yang dipegang oleh Opung Rospida bergetar cukup kuat, dan semakin lama getarannya tak dapat lagi ia tahan.
Benda tajam itu akhirnya keluar dari sarungnya. Lalu mmebuat pemiliknya semakin terlihat gemetar seluruh tubuhnya.
Dikejauhan kembali terdengar suara tawa panjang yang menggema dan diiringi langkah kaki yang sangat berat dan yang semakin lama semakin mendekat.
Opung Rospida membuka kedua matanya dengan membeliak.
Ia menatap dengan nanar, lalu beranjak bangkit dari duduknya. Ia menggunakan sebuah ikat kepala berwarna merah. Dimana ia ingin memperlihatkan untuk berani melawan setiap kegelapan yang datang.
Ia melangkah menuju keluar rumah. Lalu membuka pintu dan berdiri menatap derasnya hujan.
Dalam penerangan cahaya lampu bohlam yang berada pada setiap rumah warga, ia melihat sosok bayangan hitam yang semakin membesar datang menuju kearahnya.
Suara tawanya menggelegar dan itu didengar oleh warga lainnya, hingga membuat mereka harus meringkuk dalam dinginnya hujan dan juga rasa takut yang berpadu menjadi satu.
Opung Rospida menuruni anak tangga untuk menuju kearah luar yang mana terus turun dan menuju jalanan beraspal yang berada didepan rumahnya.
Suasan hening dan sepi, membuat kedua sosok beda dunia itu saling berhadapan.
Opung Rospida mengacungkan piso sanalenggam ke arah sosok bayangan hitam yang kini tumbuh sangat tinggi.
Lalu petir menyambar, dan keduanya terlibat pertempuran, dan wanita sepuh itu tidak lagi memperdulikan hujan yang mengguyur, ia terus memberikan serangan kepada sang iblis yang terlihat sangat begitu meremehkannya.
Sabetan demi sabetan ia lancarkan, hingga sebuah cengkraman menggapainya, dan semua terlihat sangat samar, perlahan menggelap.
*****
Pagi menjelang. Rintik hujan masih turun, tetapi tidak begitu lagi deras, dan tepatnya adalah gerimis.
Warga merasa ragu untuk keluar rumah. Namun bayangan kelaparan terus menghantui mereka, sedangkan disisi lain, merka juga tak ingin menjadi korban berikutnya.
Diantara mereka, ada yang mencoba memberanikan diri untuk keluar rumah dan pergi ke warung untuk membeli kebutuhan pokok, sebab mereka harus memasak karena anaknya merengek menahan lapar.
Dengan sebuah keterpaksaan, seorang pria keluar dari rumahnya, menerjang gerimis yang tak juga reda.
Dengan berpayungkan telapak tangannya, pria berjalan setengah berlari menuju warung yang berjarak sekitar dua ratus meter dari rumahnya. Warung itu cukup lengkap menjual bahan sembako, dan disertai dengan harga yang sangat murah.
Sesaat langkahnya terhenti. Ia menatap sesuatu yang tergantung didahan pohon nangka dengan posisi terbalik.
Deeeegh
Jantung pria itu seolah berhenti berdetak. Ia menyapu wajahnya yang basah karena tertimpa oleh air hujan yang menetesinya.
Rasa penasaran membuatnya memberanikan diri untuk mendekati sosok yang tergantung disana dengan deguban jantungnya yang memburu.
Nafasnya tersengal seolah ia baru saja berlari puluhan kilometer. Saat jaraknya sudah sangat dekat, ia dikejutkan oleh penampakan yang sangat mengerikan sekaligus menakutkan.
Ya, sosok wanita tua yang mereka anggap sebagai tetua desa, kini terbujur kaku dengan posisi terbalik. Kedua matanya membeliak, ditangannya masih menggenggam piso sanalenggam, sedangkan sarungnya entah kemana.
Ditangan kirinya, ia menggenggam tanah basah dengan sangat rapat.
Pria itu menutup mulutnya. Lalu bergerak mundur untuk menjauh dan berlari ke arah rumahnya.
Setibanya dirumah, ia mengemasi barang yang bisa ia bawa dan beberapa surat berharga, serta sisa uang yang dimilikinya.
Sang istrinya menatap dengan bingung dengan apa yang dilakukan oleh sang suami, sedangkan anaknya masih belum berhenti menangis.
"Bang, apa yang kau lakukan? Tanya wanita itu dengan rasa penasaran yang cukup besar.
"Kita tinggalkan desa ini. Kita harus pergi jauh, sebab desa ini tanahnya sudah terikat perjanjian dengan iblis. Siapa yang bertahan disini, maka akan mati mengenaskan!" ia meraih jaket untuk puteranya, lalu mengenakannya dengan cepat.
Sang istri yang belum sempat bertanya lebih lanjut, ia tarik keluar dari rumah, lalu mengunci pintu, dan menghidupkan mesin motor, lalu memakaikan jas hujan pada istri dan anaknya.
Mereka akan meninggalkan desa yang selama ini menjadi sumber kehidupan mereka. Desa yang menjadi tanah kelahiran dan tempat mereka dibesarkan serta beranak pinak.
Akan tetapi, desa ini tak lagi layak untuk ditempati, bukan karena tanahnya yang tidak subur, tetapi karena telah terjadi kutukan yang sangat menakutkan.
Pria itu membawa istri dan anaknya pergi dengan mengendarai motornya menerjang gerimis yang tak ingin berhenti, seolah ikut menangisi kepergian sang Datu yang mati dengan cara mengenaskan.
Saat ia melewati pohon nangka tesebut, pria itu sengaja menambah laju motornya, dan tak ingin jika sang istri melihat jasad tersebut yang akan menambah rasa takut dan trauma.
Meskipun rasanya sangat berat meninggalkan tanah kelahirannya, namun ia tak ingin menjadi korban berikutnya, dan ia melewati desa, menuju ke kampung lain yang lebih aman dan berbeda Propinsi.
Foto piso sanalenggam yang merupakan salah satu senjata tradisional yang banyak digunakan oleh para pendeta dan Datu untuk meracaik obat--obatan dan juga mengandung hal mistik.
berarti JK Harta Kekayaannya ikutan Musnah ,, Rumondang kembali jd Kismin lagi donk yaa ,, kembali ke Kehidupan Awal lg 🤔🤔😱😱
semoga jg Perkampungan yg td nya Mati kembali Hidup lagi dg banyak nya Masyarakat yg kembali ke Kampung Halaman nya lagi 🤗🤗🤗
Semangat Datu Silaban ,,, Kamu psti bisa Mengembalikan Tondi nya Ture lg ke Jasad nya ,, Aku menaruh Harapan Besar pada Mu , Datu 🥳🥳😘😘
Agam nya Selamat dr si Begu nya ,,, tapi Ture nya malah sdh tak berdaya ,, mna sdh di Cekik nya ,,, apakah Ture selamat , kak ❓❓🤔🤔
knp pula tu Tas yg berisi ramuan nya mlh jatuh dn hilang entaah kmna 😤🥺🥺
sumpah Loch aku deg degan bgt bacanya 😱😱
Takut jg si Agam mati di tangan si Begu 🙈🙈🙈
pdhal mereka baru menyatakan perasaan nya masing-masing Loch ,,, masa mo berpisah alam 😔🥺
ahahayyy tp kek mana dgn wrg desa yaaa kira2 akan ngamuk g ya
ogn nyebur aja dehh 🤣🤣🤣
kekasih hati yg blm terungkap secara lisan 🤣🤣🤣