Cinta Tak Pernah Salah

"Ayah tanya sekali lagi sudah berapa lama kalian berhubungan?" pekik Ardi sambil melabrak meja.

Mendengar hal itu membuat Keyla merasa syok. Tidak pernah Keyla melihat Ardi semarah itu. Keyla benar-benar bingung harus memulai cerita dari mana. Karena sangat tidak mungkin jika Keyla harus menceritakan segalanya.

Belum lagi Keyla menjawab pertanyaannya tiba-tiba saja Ardi memegangi dadanya dan tidak sadarkan diri hingga ia terjatuh ke lantai.

"Ayah! bangun yah," ujar Keyla yang merasa begitu panik saat dia melihat ayahnya yang tidak sadarkan diri. Keyla mencoba membangunkan Ardi namun hasilnya masih saja nihil.

Ardi kini terbaring tak berdaya. Merasa panik Keyla pun mencoba menghubungi Angga. Angga yang terkejut dengan berita yang di dengarnya segera menghubungi rumah sakit untuk mendatangkan ambulan ke rumahnya.

Tidak lama kemudian datang mobil ambulan dan Keyla segera ikut berada di sampingnya.

"Ayah bangun yah," lirih Keyla yang terus saja menangis di samping ayahnya yang masih tidak sadarkan diri.

Dengan kecepatan yang tinggi ambulan itu segera melaju. Hampir sepanjang perjalanan Keyla terus saja menangis. Sedangkan Angga menyusul dari kantornya menuju rumah sakit.

Satu jam kemudian akhirnya mereka tiba di rumah sakit dan Ardi segera di bawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) untuk segera di periksa. Untuk beberapa saat Ardi masih dalam penanganan dokter.

Sedangkan Keyla masih saja menangis. Sejak tadi ia menunggu di luar namun tak berapa lama akhirnya Angga datang juga.

"Kak," ujar Keyla yang segera memeluk Angga yang baru saja datang.

"Ada apa dengan ayah? Kenapa ayah bisa begini?" tanya Angga.

Akan tetapi Keyla tidak menjawab apa-apa. Keyla hanya menangis dan terus saja menangis. Tak berapa lama akhirnya dokter pun keluar dari dalam ruangan.

"Bagaimana dengan kondisi ayah saya dok?" tanya Angga yang segera menghampiri dokter itu.

"Ayah anda terkena serangan jantung, mohon pasien harus di jaga dengan baik," ujar dokter itu.

"Apa kami boleh menemuinya dok?" tanya Angga lagi.

"Boleh tapi tolong pasien jangan terlalu lama di ajak berbicara, biarkan pasien beristirahat," tambah dokter itu sesaat sebelum pergi.

"Baik dok," jawab Angga.

Angga segera bergegas masuk ke dalam ruangan ayahnya. Sementara Keyla mengekor di belakang Angga. Keyla merasa takut saat menemui ayah mertuanya. Ada perasaan khawatir yang dirasakan Keyla.

Keyla merasa takut jika ayahnya akan mengatakan segalanya kepada Angga tentang perselingkuhannya dengan David.

"Apa ayah baik-baik saja? Kenapa bisa sampai seperti ini yah?" tanya Angga yang begitu khawatir saat mendengar ayahnya tidak sadarkan diri.

"Ayah tidak apa-apa nak. Seperti yang kamu lihat ayah baik-baik saja," jawab Ardi yang pura-pura kuat dihadapan anaknya.

Padahal sudah sejak lama Ardi selalu merasakan sakit pada bagian dadanya. Hanya saja Ardi selalu bisa menutupi rasa sakitnya. Ardi tidak mau membuat anaknya merasa khawatir karena keadaannya.

"Tidak biasanya ayah seperti ini, tiba-tiba sakit," ucap Angga.

Sementara Keyla masih saja terdiam.

"Ayah tidak apa-apa?" tanya Keyla membuka pembicaraan. Sebenarnya Keyla masih merasa malu. Keyla benar-benar malu dan bingung harus bagaimana.

"Tidak, ayah tidak apa-apa," jawab Ardi.

Meski merasa sangat kecewa tapi Ardi belum siap untuk mengatakan segalanya. Ardi merasa tidak tega jika mengatakan hal yang sebenarnya pada Angga, sebab ia begitu mencintai Keyla.

"Kalau begitu aku ke toilet dulu," timpal Angga di tengah-tengah perbincangan mereka.

"Ayah mohon tolong tinggalkan Angga," ujar Ardi lirih saat Angga tidak ada diantara mereka.

"Tapi yah itu tidak mungkin," jawab Keyla yang merasa bingung karena ayahnya tiba-tiba berkata seperti itu. Keyla tidak tahu apa yang harus ia lakukan.

"Apanya yang tidak mungkin, jika bersama laki-laki lain itu artinya kamu tidak mencintai anakku," tambah Ardi lagi.

"Tidak, bukan seperti itu yah. Aku mencintai kak Angga tapi kita tidak pernah cocok. Kita selalu saja bertengkar, hingga akhirnya aku bertemu dengan David. Awalnya kita hanya berbagi masalah kita masing-masing tapi lama-lama kita merasa nyaman," tukas Keyla yang terpaksa harus mengatakan segalanya.

Mendengar hal itu semakin membuat Ardi merasa sakit hati. Ardi tidak pernah menyangka jika pernikahan anaknya selama ini ternyata telah hancur. Mereka ternyata sering bertengkar di belakang Ardi.

Untuk beberapa saat Ardi terdiam setelah mengetahui kebenaran itu.

"Ada apa ini? Kalian sedang membicarakan apa serius sekali," timpal Angga yang tiba-tiba saja datang diantara mereka.

"Ah tidak kak, aku hanya menanyakan apa yang ayah rasakan sekarang? Apa sudah lebih baik?" tambah Keyla.

Sementara Ardi masih terdiam. Ardi masih memikirkan kata-kata Keyla tentang pernikahan mereka yang sudah lama hancur dan selalu bertengkar. Ternyata selama ini Angga begitu hancur.

"Jadi selama ini anakku selalu bertengkar dengan istrinya. Mereka tidak pernah akur," gumam batin Ardi yang semakin memikirkan anaknya.

"Ayah kenapa?" tanya Angga yang tiba-tiba melihat ayahnya tiba-tiba terdiam. Ardi tidak banyak bicara dan masih terpaku.

"Sebenarnya ayah ingin memberitahukan segalanya kepadamu nak, tapi ayah tidak tega," gumam batin Ardi.

"Ayah? apa ayah mendengarku? ayah tidak apa-apa?" tanya Angga sekali lagi. Kali ini Angga menambahkan bahasa isyarat sambil melambaikan tangannya di hadapan ayahnya.

"Iya nak kenapa?" tanya Ardi bingung.

"Apa ayah tidak apa-apa? Apa yang sedang ayah pikirkan?" tanya Angga lengkap.

"Ayah tidak apa-apa nak, ayah hanya.." jawab Ardi yang tidak melanjutkan kata-katanya. Ardi kembali memegangi dadanya karena merasakan sakit yang luar biasa.

Selain merasakan sakit di bagian dada, perasaannya pun tidak tenang. Pikirannya begitu penuh memikirkan tentang anaknya.

"Ayah bangun yah!" pekik Angga yang mencoba mengguncangkan tubuh ayahnya.

Namun tidak ada jawaban dari mulut ayahnya. Ardi kini terkulai lemah. Merasa panik Angga segera memanggil kan dokter dan suster. Sedangkan Keyla merasa sangat sedih karena setelah berbicara dengan Keyla kondisi ayahnya menjadi menurun kembali.

"Cepat panggil kan dokter!" pekik Angga.

"Iya kak," jawab Keyla yang segera bergegas keluar.

"Dokter! dokter!" panggil Keyla.

Tak berapa lama datang dokter dan salah seorang dokter menuju ruangan Ardi. Dokter pun segera memeriksa keadaan Ardi. Namun setelah beberapa saat di periksa ternyata Ardi sudah tiada. Ardi sudah tidak bisa diselamatkan.

"Mohon maaf pasien tidak dapat kami selamatkan," lirih dokter itu dengan sangat berat hati.

"Apa? tidak mungkin! coba periksa lagi dok!" pekik Angga yang masih tidak percaya dengan ayahnya yang sudah tidak ada.

"Mohon maaf tuan tapi kami sudah berusaha, namun Tuhan berkehendak lain," ucap dokter itu dengan berat hati.