Yang Qing Xia di bunuh secara kejam oleh ibu tiri dan kakak tirinya. Belum puas melihat kematian adiknya, sang kakak melempar tubuh Qing Xia ke sebuah hutan yang terkenal sebagai sarang serigala.
Sebuah jiwa dari alam lain tiba-tiba terbawa dan masuk ke dalam tubuh Qing Xia. Jiwa itu menyadari keberadaannya di dalam hutan dan saat ini dia di kelilingi oleh kawanan serigala yang sedang kelaparan.
"Haruskah ku bunuh kalian semua?"
"Wanita yang benar-benar menarik!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Win, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 14. Penyusup di kamar Qing Xia
Han Ze Xin menggigit kuat tulang selangka bagian kiri, membuat Qing Xia kesakitan. Sebelum suaranya keluar, Han Ze Xin langsung melahap bibir merah di depannya.
Mendapat perlakuan seperti itu, darah Qing Xia seakan mendidih. Tanpa sadar dia menjambak rambut Han Ze Xin hingga laki-laki itu merasa kesakitan. Dia langsung melepaskan bibir Qing Xia lalu mundur ke belakang.
Qing Xia tersenyum sinis melihat laki-laki itu mengelus kepalanya yang terasa sakit. Sambil mengusap bibirnya yang baru saja di penuhi aroma dari Han Ze Xin, Qing Xia menendang sebuah kursi ke arah laki-laki di depannya.
Han Ze Xin menangkap kursi yang terbang ke arahnya dengan satu tangan, kursi itu lalu di lemparkan kembali ke arah Qing Xia. Wanita itu tampak kaget melihat kursi yang melayang ke arahnya, dia tidak menyangka jika Han Ze Xin akan melemparkan kembali kursi ke arahnya.
Dalam keadaan lemah, Qing Xia hanya bisa memejamkan mata, menunggu kursi menubruk tubuhnya. Namun setelah menunggu beberapa saat, Qing Xia tidak merasakan adanya rasa sakit di tubuhnya. Dia membuka sebelah matanya untuk melihat apa yang terjadi, ternyata Han Ze Xin berdiri di depannya. Laki-laki itu menangkap kursi yang meluncur ke arah Qing Xia, sebelum kursi itu menghantam tubuh kecil dari wanita itu.
Han Ze Xin langsung mengomeli Qing Xia yang masih mengintip dengan sebelah mata. "Kau ini bodoh ya? Jika sebuah benda melayang ke tubuhmu seharusnya kau lari! Kenapa kau malah menutup mata dan menunggu dengan berdiam diri? Wanita dungu!"
Qing Xia sedikit tertegun melihat Han Ze Xin melindunginya, apalagi saat itu dia memang berniat membunuh Han Ze Xin. Mendapat perlakuan yang membingungkan dari Han Ze Xin, pikiran Qing Xia menjadi sedikit kacau. Dia bahkan tidak mendengar apa yang sedang dikatakan oleh laki-laki itu.
"Kenapa dia malah menangkap kursi nya? Sepertinya, dia tidak berniat mencelakai ku." benak Qing Xia.
Han Ze Xin menatap wanita di depannya, wajahnya memerah secara mendadak. Melihat perubahan wajah Han Ze Xin, tiba-tiba Qing Xia mengingat jika dirinya saat ini tidak memakai pakaian. Amarahnya kembali bangkit, dia mengayunkan tangan ke arah Han Ze Xin untuk memukuli laki-laki itu.
Han Ze Xin menangkap ayunan tangan Qing Xia, dia menarik tangan ke arahnya hingga kini tubuh Qing Xia berada di dalam pelukan Han Ze Xin.
Tanpa menunggu lama, Han Ze Xin langsung mencium bibir merah yang membuatnya tergoda. Meski awalnya menolak, Qing Xia merasa tidak asing dengan ciuman dari Han Ze Xin. Lama-lama dia menikmati ciuman itu, tangan yang bergerak meronta kini memeluk tubuh Han Ze Xin, membuat laki-laki itu senang dan tersenyum puas dengan reaksi dari Qing Xia.
"Han Ze Xin!" gumam Qing Xia ketika bibirnya baru saja terlepas.
Mendengar namanya disebut, Han Ze Xin sedikit terkejut. Karena saat itu, dia masih mengenakan topeng yang menutupi sebagian wajahnya.
"Bagaimana gadis ini bisa tau siapa aku sebenarnya?" tanya Han Ze Xin dalam hati.
Qing Xia sebenarnya sedang memikirkan laki-laki dari kehidupan di masa lalu. Dia sama sekali tidak mengenal Han Ze Xin di kehidupannya yang baru ini. Hanya saja, nama kedua laki-laki itu memang mirip, bahkan marga mereka pun sama.
Ciuman dari Han Ze Xin mengingatkan dirinya atas kejadian tadi sore, itu sebabnya dia menyebut nama Han Ze Xin yang dia lihat tadi, wajah dari laki-laki yang merenggut mahkota miliknya.
"Apa yang sedang kau pikirkan dengan otak kecilmu itu?" tanya Han Ze Xin sambil menatap kedua bola mata Qing Xia yang bercahaya.
"Bukan urusanmu!" jawab Qing Xia ketus.
"Kau benar-benar tidak bisa bersikap manis ya! Tapi... Aku menyukainya!" balas Han Ze Xin sambil tersenyum.
"Dasar gila!" maki Qing Xia yang segera mendorong tubuh Han Ze Xin.
Qing Xia mengambil pakaiannya yang terjatuh di lantai, dia memakai kembali pakaian itu. Dia lalu menatap kesal ke arah Han Ze Xin, "Mau sampai kapan kau di sini?" tanyanya dengan nada kesal.
"Aku akan pergi sekarang, tapi besok aku akan datang lagi." jawab Han Ze Xin sambil mendekat.
"Mau apa lagi si cabul ini?" benak Qing Xia.
^^^BERSAMBUNG...^^^