2A ( AQEEL & AQEELA )

Selagi menunggu kedatangan dua orang wanita resepsionis Aqeela dan Kevin membicarakan semua tentang perusahaan biar Aqeela tertarik.

Tak lama kemudian pintu ruangan di ketuk oleh seseorang dan mereka bisa menebak jika yang datang adalah Rio dan dia wanita resepsionis.

Tok Tok Tok

"Masuk " ucap Kevin

Dan benar saja Rio dan dua orang resepsionis yang masuk sedangkan wajah dua orang resepsionis sudah pucat ketakutan apa lagi ini adalah hari pertama mereka masuk dalam ruangan bos mereka yang hanya orang tertentu bisa masuk.

"Silahkan duduk " ucap Kevin.

"Nona sekarang dia wanita resepsionis sudah sampaikan, nona ingin sesuatu " ucap Kevin.

"Kalian tahu apa yang membuat Kalian datang ke mari " ucap Aqeela membuka suara.

"Maaf nona kami tidak tahu " ucap nya ketakutan.

Rasanya Aqeela ingin tertawa dengan keras tapi dia berusaha semaksimal mungkin biar dia tetap elegan.

Bayangkan saat dia datang dua wanita ini merendahkan dirinya lalu sekarang kenapa seperti mayat berjalan yang pucat dan Aqeela menebak jika sekarang tangannya dingin bak seperti anak SD yang takut di panggil ke depan karena tidak paham apa yang di sampaikan oleh guru mereka.

"Begini, menurut mu saya cocok jadi arsitek atau wanita penggoda " ucapan Aqeela.

Deg ....

"Upzz,,,, sorry " ucap Aqeela.

"Maaf nona maksud anda " ucap Kevin tida paham.

Kevin langsung menatap asistennya dia berharap asistennya paham dari tatapan nya tapi sayang Rio malah menunduk tidak tahu apa yang terjadi karna memang itu yang terjadi saat dia sampai Aqeela sudah di sana setelah dia mengambil berkas yang tertinggal di dalam mobil.

"Maaf nyonya mungkin anda bisa menjelaskan apa yang terjadi " ucap Aqeela.

Dia tidak akan menjelaskan apa yang terjadi jika dia bukan penyebab masalah , berani membuatnya kesal maka akan menerima konsekuensinya.

"Bisa Kalian jelaskan apa yang terjadi " ucap Kevin .

Nada bicara Kevin sudah mulai berubah karna jika karyawan nya melakukan kesalahan maka perusahaan nya akan di cap tidak baik dan dia bisa kehilangan kesempatan untuk mendapatkan orang orang ternama .

"Maaf tuan, kami salah " ucap wanita bernama Mira.

"Aku tidak butuh penjelasan yang bertele-tele katakan apa yang kau perbuat, SEKARANG " ucap Kevin dengan suara meninggi.

Mereka semangkin ketakutan saat Kevin berbicara dengan suara meninggi dan berbanding balik dengan Aqeela.

Dia hanya Santai saja toh dia juga suka berteriak seperti orang hutan jika di mansion tapi tenang suaranya cantik kok seperti orang nya.

"Biar saya bantu jawab " ucap Aqeela memencet tombol kecil yang ada di jam nya di mana rekaman suara antara Aqeela dan dua wanita resepsionis.

Tentu saja barang-barang yang Aqeela gunakan bukan barang sembarangan yang sudah di siapkan oleh mommy tercinta.

"Kurang ajar, jadi begini kalian menyambut tamu ku " ucap Kevin marah setelah selesai mendengar rekaman.

"Tuan maafkan kami, ini semua kami lakukan karna akhir-akhir ini seorang wanita asing selalu datang untuk bertemu dengan anda tuan " ucap resepsionis.

"Apa resepsionis seperti itu harus di pertahankan, seseorang datang di perusahaan bukankah hal wajar ini sebuah perusahaan arsitek di mana orang memerlukan contoh untuk sebuah gambar bangunan yang akan mereka bangun jika kalian tidak ingin di datangi bagaimana jika kalian tinggal di jauh dari keramaian aku rasa itu pas " ucap Aqeela.

"Nona maafkan kami " ucap resepsionis langsung terduduk di hadapan Aqeela.

"Bangun lah " ucap Aqeela karna dia paling tidak suka seseorang ingin bersujud padanya apa lagi yang lebih tua padanya.

"Jadikan ini pelajaran nyonya, mencari pekerjaan sangat sulit banyak orang yang menginginkan jawaban yang anda punya tapi kenapa anda menjalani pekerjaan ini seperti tidak Iklas " ucap Aqeela.

"Nona saya minta maaf " ucap wanita bernama Mira.

"Biasanya aku tidak pernah memberi ampun pada orang yang sudah membuat buku kesal, tapi aku akan mengawasi kalian berdua " ucap Aqeela.

"Maksud nona setuju bergabung di perusahaan kami " ucap Kevin

"Iya, tapi dengan satu syarat " ucap Aqeela.

Kevin yang semula nya sudah bahagia kembali memudahkan senyumnya dia sudah pusing bagaimana jika uang di Inginkan wanita di hadapannya ini sangat sulit.

"Bagaimana " ucap Aqeela.

"Apa itu " ucap Kevin setelah sekian lama terdiam.

"Simpel, biarkan dia wanita ini menjadi asisten ku selama bergabung di sini " ucap Aqeela.

"Asisten " ulang Kevin.

Tidak mungkin keturunan keluarga terpandang tidak memiliki asisten bukan lalu untuk apa dua wanita ini harus menjadi asisten nya.

"Tidak masalah " ucap Kevin .

"Tuan " ucap resepsionis.

"Silahkan pilih antara mundurkan diri atau menjadi asisten " ucap Kevin

Tidak pernah terbayangkan oleh mereka jika dalam hitungan menit propesi mereka akan berubah.

"Saya terima tuan " ucap salah satu resepsionis.

Toh menjadi seorang asisten tidak terlalu buruk dari pada tidak kerja sama sekali.

"Dan kau " ucap Kevin.

"Saya juga " ucap nya dengan berat.

Aqeela tersenyum puas pilihan yang tepat menurut nya berani menyentuh dirinya maka dia akan mematahkan itu istilah yang dia pegang.

"Good " ucap Aqeela.

"Kapan saya harus berkerja " ucap Aqeela lagi.

"Besok " ucap Kevin.

"Tidak masalah, sampai ketemu besok asisten " ucap Aqeela.

Setelah berpamitan Aqeela langsung pergi dari perusahaan yang akan menjadi tempat dia berkerja.

Next part selanjutnya KK dan jangan lupa untuk mampir di karya author yang lain