"kau iblis yang menyedihkan"
"ah bukan lebih tepatnya manusia berwajah malaikat dan bersifat iblis yang kejam, sangat menyedihkan"
"apa kau percaya tuhan"
"berhenti mengoceh dan ketuk saja pintu neraka mu" pria itu mengarahkan sebuah pistol ke kening sang lawan.
"baik lah sebelum aku mati, aku ingin bertanya satu hal"
"apa kau pernah jatuh cinta"
"ucapan omong kosong apa ini"
"HAHAHAA bahkan sang iblis dan malaikat pun akan kalah oleh perasaan itu"
"aku dan manusia yang nyawanya telah kau renggut, mengutukmu"
"JATUH CINTA LAH KEPADA GADIS YANG AKAN MENJADI MALAPETAKA NYAWAMU SENDIRI" teriak pria yang tersenyum sinis.
"sudah mengoceh" pria itu menarik ujung pistol membuat sang lawan tertembak tepat di kepala dengan mata merah menatap benci kepada sang iblis.
"bawak saja kutukan mu itu ke alam baka"
"karena aku memang sudah jatuh cinta kepadanya" tawanya mengelegar di tengah hutan, para bawahannya memalingkan wajah takut menjadi sasaran sang iblis.
manusia adalah mahkluk paling menjijikn
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ancan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
wow!!!
Brak...
"Eh kutu monyet"
"Anak anjg"
"Setan lu ya" tatapan mata mereka sama sekali tak bersahabat menatap tamu yang baru saja datang.
"Mana kairen" tanya lora dengan berkacang pinggang.
"Tumben-tumbenan lu nyariin dia" tanya mahanta keluar membawa sepiring cookies kering.
"Gue ada urusan sama dia" ucap lora mengambil cookies buatan mahanta.
"Masalah" beo mereka kompak.
"Iya tuh anak jangan macem banci buat jelek nama geng lu pada, suruh dia, eh ini enak banget loh" ucap lora kembali mengambil cookies.
"Lu selesaikan dulu omongan lu, baru muji cookies gue" ucap mahanta melipit celemek.
"Intinya, dia tuh banci" ucap lora menyantap cookies terakhir di tangannya, dengan mata binar, salah satu di antara mereka tersenyum melihat tingkah gadis bar-bar yang sedang menikmatin makananya.
"Mana dia anjir" tanya lora mengepalkan tangan, seolah-olah siap menghantam siapa saja yang menghalangi jalannya.
"Lu kenapa nyari gue" ucap kairen datang dengan raja.
"Kening lu kenapa" tanya lora menunjuk kening kairen yang biram, mata mereka semua menatap fokus yang sama dengan lora.
"Loh kenapa tuh pak ketua" tanya salah satu anak-anak.
"Ck, ga penting, ngapain lu ada masalah sama gue" tanya kairen.
"Kenapa dia" tanya balik lora kepada raja, namun pria muda tampan itu hanya mengakat bahu dengan wajah songongnya.
"Di lempar bia pakai asbak" ucap zion yang datang dengan el.
"Eh buset" kompak para anak-anak tercengang.
"Adik pak bos garang juga"
"Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya" kode salah satu di antara mereka dan di bales dengan tawa puas dari anak-anak lain.
"Lu apain hazel" tunjuk lora ke wajah tampan ketua mereka.
"Gue" tunjuk kairen kepada dirinya sendiri.
"Iya lu apain dia setan"
"Emang gue apain dia" tanya kairen dengan wajah bingung.
"Lu buat nangis anak orang sampai segitunya kai" teriak lora tepat di depan wajah kairen.
"Kapan gue buat nangis dia monyet" tanya kairen dengan wajah bingung.
"Lu kalo ga cinta sama tuh anak ga usah lu bikin dia berharap segitunya ke lu" dorong lora kasar kepada bahu kairen, pria itu menatap lora yang sedang menatap tajam kepadanya, senyum devil terbit dari wajah tampan itu.
"Btw kenapa suansa jadi suram" ucap ashlan menatap ngeri kepada kairen dan lora yang masih melempar tatapan permusuhan satu sama lain.
"Can, tarik mundur lora" ucap el merinding ngeri.
"Kok gue" tanya lucano.
"Ya terus siapa gue gitu" bales calvin.
"Kan di lulut sama lu" ucap el.
"Lu kira dia binatang" tanya lucano.
"Sejenis itu" el masih menatap fokus dua manusia yang masih adu tatapan tajam.
"Berisik lu pada" ucap zion ingin menarik mundur lora, namun tangannya di tahan oleh raja, membuat ia di tatap bingung oleh anak-anak lain.
"Lu kayanya suka banget ada pertumpahan darah persahabatan" tanya ashlan.
"Bukan sialan, gue lagi nyelamatin lu semua" ucap raja membuat mereka mengerut kening bingung.
"Ingat 3 bulan lalu, di mana kak lora dan bang kai berantem" ucapan raja di angguki anak-anak lain.
"Kita yang jadi penengah mereka, malah jadi samsak emosi kak lora" senyum raja.
"Setan baru sadar gue" ucap zion kembali ketempatnya.
"Hampir rambut gue habis lagi" usap el kepada rambut ikalnya yang habis perawatan.
"Kata siapa gue ga cinta ke dia" tanya kairen membuat lora menatap lekat manik mata kairen mencari kebohongan dari sang pemilik mata hitam langit.
"Ah teryata begitu" ucap lora tersenyum.
"Lu ga la
"KAIRENNNNN" teriak suara cempreng yang sama sekali tidak ada merdunya, kairen menatap lekat tamu tak di undang yang memotong ucapannya.
"Mamvus lu" ucap lucano mundur menjauh dari arena.
"Habis lah lu, bayi bajang lu mengamuk" ashlan mengambil posisi di dekat lucano.
"Gue mundur lagi ga enak badan" ucap mahanta yang memang sudah mengenal lebih dekat adik angkat dari sahabatnya.
"Habis lah nyawa lu" ucap zion merinding menatap wajah bia berubah menjadi sangar.
"Semoga selamat bro" tepuk calvin membuat anak-anak ikut mundur dari arena kecuali raja dan lora.
"Lu apain kakak gue bjingan" bia lari dengan kecepatan kilat membuat mata mereka semua terbalak.
"T-tunggu bii" ucap lora, namun ternyata terlambat, bia sudah meluncurkan tinju manisnya kepada wajah tampan sang abang.
"Awww" beo para penonton bergidik ngeri.
"Lu kenapa ga menghindar sih" ucap sewot lora saat melihat hidung kairen mengeluarkan darah.
"Eh" tunjuk mereka semua kepada kairen.
"Beneran tamat lu bang" beo raja tersenyum manis kepada gadis yang sedang emosi di depannya.
"Mau gue bantu kak" tanya raja membuat mata kairen menatap tajam.
"Sialan lu" maki kairen
"Ets itu belum seberapa sekali lagi" ucap bia.
"Lagi" mereka semua sama-sama terkejut dengan ucapan bia, apanya yang belum seberapa? Jelas-jelas hidung mancung itu uda sampai mimisan.
"Lu kenapa sih" tanya kairen berusaha mengelak dari hantaman sang adik.
"Pakai nanya lagi di mana otak lu" ucap bia berusaha kembali menghantam wajah tampan sang abang.
"Jangan karena lu ganteng, lu bebas buat perempuan nangis"
"Lu semua kenapa pada diam sih bantu monyet" teriak kairen kepada anak-anak.
"Berani kalian bantu, nyawa kalian gantinya" ancam bia memburu kairen.
"Dekk" teriak kairen memohon ampun, penyelamatnya datang di waktu yang tepat, membuat kairen bergegas bersembunyi kepada tubuh sang pacar.
"Banci lu, sembunyi di belakang perempuan" ucap bia tidak terima.
"Ya lu nya ke moster sialan" maki kairen memegang erat pundak hazel.
"Zel" ucap kairen lirih.
"Bia bukan salah abang lu" ucap hazel.
"Tapi kakak bilang, dia pergi dugem ketemu, mantan dan caper ke perempuan lain" ucap bia menatap hazel.
"Bukan deh keknya gue yang ngelantur" bales hazel.
"Lu ga lagi di ancam kan kak" tanya bia dengan menatap tajam kairen.
"Ngga bia, bukan abang lu yang salah serius, gue lagi pms jadi mood gue suka berantakan dan ngungkit masalalu" ucap hazel dengan senyum lembut menyakinkan bia.
"Oh oke gue percaya" ucap bia menatap tajam kairen memperingati dari ekor matanya.
"Berani lu buat perempuan nangis tamat lu di tangan gue'
"Masih ga percaya lu? cari dulu kebenarannya jangan asal main amuk setan" ucap kairen mengusap hidungnya yang masih mengeluarkan darah.
"Sorry" ucap bia tertawa polos seperti tidak melakukan kesalahan sama sekali.
"Untung lu datang tepat waktu" ucap kairen mengecup pipi kiri hazel.
"Aww so sweet" beo anak-anak.
"Anjg" maki bia, hazel tersenyum melihat wajah masam bia.
"Ga bisa lu kan" ejek kairen kembali mencium pipi hazel.
"Berhenti ga lu" ancam bia.
"Lu kenapa? Cewek-cewek gue" ucap kairen kembali mencium hazel dengan membabi buta.
"Ah terserah lu deh" ucap bia mengacak-acak rambutnya kesel.
"Makanya punya pacar yang bener" ejek kairen.
"Nanti gue pampang ke muka lu kalo gue uda nemu" ucap bia mengacungkan jari tengah mungilnya.
"Eh" ashlan menatap punggung seseorang yang pergi begitu saja.
"Kan kaka uda nemu gue" ucap raja tersenyum menggoda bia.
"Jangan mimpi" bales bia.
"Kalo mimpinya sehidup semati sama kaka gue mau kak" ucap raja.
"Apaansih lu monyet, siapa juga yang mau sama berondong" bia menghempaskan tangan raja yang sedang merangkulnya.
"Wow di tolak" ejek anak-anak dengan senyum menjengkelkan.
"Sakittnya" ejek kairen berbisik di telinga raja.
"Dia kenapa pergi gitu aja aneh" calvin menatap, kepada tempat yang sama dengan ashlan.
"Loraaaa" teriak bia berlari menghampiri lora dan lucano.