Kisah dua anak manusia yang ditemukan karena takdir.
Sekartaji adalah anak ketiga dari empat bersaudara yang semuanya perempuan. Dia adalah satu-satunya yang belum menikah di usianya yang ke 27 sementara kedua kakak dan adiknya sudah punya pasangan masing-masing. Sekar tidak ada keinginan menikah karena baginya pria jaman now red flag semua.
Danapati, seorang pengusaha berusia 34 tahun, belum mau menikah karena menunggu wanita yang membuatnya jatuh cinta.
Bagaimana jika dua orang yang tidak mau menikah tapi dipertemukan oleh takdir?
Disclaimer. Ini bukan cerita rakyat Jawa ya. Hanya cerita komedi unfaedah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sarapan
Danapati masuk ke dalam kamarnya sambil memikirkan ucapan Dewa soal posisi sebagai suami yang tepat. Danapati tahu kalau ibu Dewa, Dokter Safira Pratomo, memang masih bekerja di PRC Hospital. Yang membuat Danapati tidak menduga adalah betapa Dewa sangat berbeda semenjak bersama dengan Alina.
Danapati tahu bagaimana kehidupan Hedon Dewa dulu bahkan sampai ribut dengan sepupunya karena rumahnya dipakai party tidak jelas. Hingga Dewa di blacklist dari acara bersama keluarga McCloud. Jika sekarang berbeda, satu yang membuat Danapati salut, Dewa sangat meratukan Alina. Janji Dewa ke Allah ternyata benar-benar dia jalani.
Semua orang tahu bagaimana kehidupan pria matang, kaya raya dan banyaknya wanita yang berusaha mencari keuntungan serta menjadi pelakor tapi tidak keluarga besar Dewa. Danapati tahu bagaimana Bagas Hadiyanto yang setia dengan istrinya. Danapati juga tahu bagaimana sepupu Dewa yang pengusaha. Mereka tipe setia dan tidak suka kehidupan hedonisme.
Sebelum dirinya keluar negeri tahun lalu, Danapati sempat melihat Hoshi dan Valentino Reeves, memilih pergi saat calon rekan bisnisnya membawa cewek selama pembicaraan bisnis. Danapati kebetulan berada di restauran itu untuk urusan bisnis.
"Maaf, pak. Saya tidak percaya dengan orang yang tidak bisa setia dengan istrinya yang menunggu di rumah! Jika dengan istri dan anaknya sendiri, anda tega berbohong, bagaimana di bisnis?" ucap Hoshi dingin.
"Halah, pak Quinn terlalu naif. Kita pria pak jadi wajar dong mencari daun muda yang lebih segar!" ucap pria yang hendak berbisnis dengan Hoshi.
"Oh, kalau begitu, istri anda boleh dong mencari brondong. Anda sudah tidak suka dengan istri anda, bisa jadi istri anda mengalaminya. Punya pemikiran yang sama! Anda sudah tidak menarik di matanya!" senyum Hoshi dingin.
"Tidak bisa begitu pak Quinn! Hanya pria yang boleh punya banyak wanita!"
"Harus fair pak! Pria dan wanita, soal seperti ini, sama haknya! Jika anda tidak suka istri anda melakukan hal yang sama dengan anda, ya jangan lakukan! Simpel! Anda celup sana sini, istri anda boleh dong di celup sana sini juga! Impas!" seringai Hoshi. "Selamat malam!"
Hoshi dan Valentino Reeves meninggalkan calon rekan bisnisnya yang hanya menatap marah. Danapati menggeleng karena tahu, pria cantik itu punya mulut setajam silet.
"Danapati!"
Danapati meminta ijin ke rekan bisnisnya untuk menemui Hoshi dan Valentino.
"Oom Quinn, Vale," senyum Danapati sambil Salim ke Hoshi dan bersalaman dengan Valentino.
"Urusan bisnis?" tanya Hoshi.
"Iya Oom Quinn."
"Kakek kamu sehat?"
"Alhamdulillah Oom."
"Bagus. Jangan aneh-aneh ya Dana, tetap fair dalam bisnis. Tiru eyang kamu."
"Iya Oom."
Danapati tetiba rindu mengobrol dengan tetua keluarga Reeves itu. Besok aku pulang ke Jakarta, bertemu dengan Oom Quinn ah!
***
Keesokan paginya
Sekartaji membuka pintu kamarnya dan tampak Danapati sudah berdiri di depan.
"Astaghfirullah, kaget aku. Pak Panji ...."
Danapati menatap judes ke Sekartaji.
"Mas Raden Panji Inu Kertapati, selamat pagi," sapa Sekartaji manis.
"Yuk sarapan, Dewi Sekartaji." Danapati meraih tangan Sekartaji dan menggandengnya setelah gadis itu membawa card key nya.
"Segar amat mas. Habis olah raga?" tanya Sekartaji sambil masuk ke dalam lift untuk menuju ke restauran guna sarapan.
"Habis berenang tadi. Makanya aku segar dan ganteng kan?" seringai Danapati.
Sekartaji hanya melengos. "Salah tanya gue! Keluar narsisnya."
"Lha narsis sama calon istri itu wajar. Yang tidak wajar itu kalau narsis sama cewek yang bukan apa-apanya. Itu namanya cari penyakit! Mengundang ani-ani yes, simpanan no!" jawab Danapati membuat Sekartaji melongo.
"Oke mas. Kupingnya tadi kemasukan air hingga nyasar ke otak?" tanya gadis itu.
"Dimana-mana namanya berenang itu pasti ada air masuk kuping," balas Danapati.
"Makanya aku tanya, tadi itu ...." Sekartaji menghentikan ucapannya saat keluar dari lift dan melihat Dewa di depan mereka. "Pak Dewa?"
"Hai Sekartaji. Yuk sarapan bareng. Soalnya Ragil pergi Nyoto sama kakaknya dan keluarganya ke Gading," ajak Dewa.
"Lho, pak Ragil punya kakak disini?" tanya Sekartaji.
"Iya. Kakak perempuannya bekerja di AJ Corp sini." Dewa tersenyum. "Aku tunggu undangan kalian. Terserah kalian nikah cuma di KUA atau KBRI Hongkong, pokoknya aku harus diundang!"
Sekartaji melongo dan menatap Danapati. "Mas ngomong apa?"
"Nggak ngomong apa-apa," jawab Danapati santai.
***
"Jadi tadi malam mas Panji dan pak Dewa ke wedangan. Karena tidak sengaja ketemu?" tanya Sekartaji sambil makan saladnya.
"Iya," jawab Dewa.
"Mas Panji makan lagi?" tanya Sekartaji.
"Laper aku Sekar. Kan habis dikeluarin semua di kamar mandi," jawab Danapati cuek membuat Sekartaji menatap datar ke kekasihnya.
"Mas, kita tuh lagi makan."
"Ya ... Nggak usah dibayangin lah!" balas Danapati.
Sekartaji menggelengkan kepalanya. "Ampun Gustiiii ...."
"Eh Sekar. Itu biasa lah! Kan kamu kerja dengan banyak pria tho?" kekeh Dewa.
"Ya nggak pas makan juga Pak Dewa," ucap Sekartaji dengan wajah memelas.
"Eh Wa, Oom kamu ada waktu nggak ya?" Danapati menatap Dewa.
"Oom gue yang mana?" balas Dewa.
"Oom Quinn."
"Ngapain kamu cariin Oom Bon Cabe?" tanya Dewa bingung.
"Bon Cabe?" Sekartaji menatap Dewa bingung.
"Kamu tahu Quinn Reeves?" balas Dewa ke Sekartaji.
"CEO PRC Group? Memang kenapa pak?"
"Dia itu kalau sudah tidak akan sesuatu, bisa lho diomongin super pedas ngalah-ngalahin bon Cabe level seribu atau sekarung jalapeno saking pedasnya! Eh, cabe terpedas di dunia sudah geser ke Carolina Reaper ding!" jawab Dewa.
"Memang benar. Gue pernah ketemu sama Oom Quinn dan Valentino. Habis itu calon rekan bisnis dikuliahi sama Oom Quinn gara-gara bawa cewek cantik saat mereka berbicara bisnis. Maksudnya entertain Oom Quinn dan Vale tapi dia berhadapan dengan orang yang salah!" kekeh Danapati.
"Jangan bilang ngomongnya lebih gila dari perilaku si orang itu kan?" senyum Dewa.
"Absolutely! Gue sampai melongo dengarnya!"
Dewa tersenyum. "Keluarga gue tipikal orang yang kalau bisnis ya bisnis saja ... Tidak usah bawa bisnis plus plus. Gak barokah!"
Sekartaji menoleh ke arah Danapati. Mas, aku harap kamu meniru bisnis pak Dewa dan pak Bagas.
Danapati menatap ke arah Sekartaji. Tenang saja sayang, aku belajar banyak dari Dewa dan Oom Bagas.
***
Note
Cabai terpedas di dunia adalah Carolina Reaper. Cabai ini terkenal dengan tingkat kepedasan yang sangat tinggi, mencapai 1.400.000 hingga 2.200.000 Scoville Heat Units (SHU). Carolina Reaper bahkan memegang rekor Guinness World Record sebagai cabai terpedas sejak tahun 2013, menurut Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali.
Sumber Google
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa gaeeesss
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️