Amyra Elisha dijual oleh Om Bagja pada Gavin Elvano Reynard . Pria tampan kaya yang sangat angkuh hingga Amyra hamil . Amyra pun kabur dari rumah Om nya itu . Sosok Bima Mahendra seorang pelukis menolong Amyra dan merawat nya .
Namun siapa sangka , ternyata Amyra kembali bertemu dengan Elvano .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KaMey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Lagi
Keesokan hari nya .
Amyra terlihat sedang membereskan alat alat lukis yang berserakan setelah para anak anak belajar melukis . Bima yang baru selesai mencuci tangan nya yang berlumuran cat pun menghampiri Amyra .
" Istrirahat gih , biar aku yang beresin . " ucap Bima . Amyra tersenyum .
" Bentar lagi , tanggung . " ucap Amyra meneruskan kegiatan nya .
" Baju kamu udah banyak cat gitu , tadi anak anak emang semangat banget sampe baju kita penuh cat gini . " ucap Bima seraya mengusap usap baju nya yang banyak percikan cat .
Amyra pun tertawa mengingat memang hari itu terasa lebih bersemangat mengajar melukis anak anak jalanan .
" Akhirnya selesai juga . " ucap Amyra menghela nafas kemudian mencoba berdiri namun terlihat sangat susah karena pinggang nya terasa sakit .
" Kamu gak apa apa Ra ?" Bima segera memegangi Amyra yang hampir jatuh .
" Aku gak apa apa , cuma sakit pinggang aja sedikit . " jawab Amyra .
" Ayo sini duduk , istirahat. " Bima menuntun Amyra untuk duduk . Bima bergegas mengambil kan segelas air minum untuk Amyra .
" Makasih , Bima . " Amyra langsung meneguk air putih yang di berikan Bima .
" Oh iya Ra , aku baru inget kalo kamu waktu itu minta gua kapas kan ?" tanya Bima .
" Oh , iya . Emang kenapa ? tanya Amyra .
" Maaf , aku belum bisa kasih yang kamu mau Ra . " ucap Bima merasa bersalah .
" Ya ampun , Bima . Kenapa minta maaf , aku cuma bilang mau aja . Bukan berarti kamu harus kasih kan . " jawab Amyra agar Bima tidak terlalu merasa bersalah .
" Tapi , aku kan udah janji mau kasih yang kamu mau . " ucap Bima .
" Sekali kali kan boleh kalo kamu yang mau sesuatu , Bima . Siapa tau aku bisa kasih kan ?" tanya Amyra .
" Kalo aku sih gak banyak mau nya , jadi sekarang aku cuma lagi pengen kasih yang kamu mau aja Ra . " jawab Bima .
" hmmm ,,, kalo aku sekarang minta sesuatu , kamu bakal kasih gak ?" tanya Amyra .
" Apa Ra ?" Bima penasaran .
Amyra berbisik pelan di telinga Bima .
" Aku mau kamu bahagia . " bisikan Amyra mampu membuat raut wajah Bima berubah seketika .
Amyra tersenyum .
" Udah ah , aku mau mandi dulu . " Amyra pun berdiri dari tempat duduk itu hendak pergi , namun tangan Bima berhasil membuat Amyra kembali duduk disana .
" Tunggu Ra . " ucap Bima , Amyra tersenyum .
" kalo aku bilang hal yang bikin aku bahagia tuh kamu , gimana ?" tanya Bima dengan menatap lekat wajah Amyra .
Amyra tertegun mendengar ucapan Bima hingga sejenak Amyra tak bisa berkata apa apa ketika tangan lembut Bima mengusap rambut nya , Menyibak kan poni Amyra yang menutupi mata nya .
" Bima . " Amyra tersipu malu mendengar ucapan Bima .
" Aku serius Ra , jawab dulu . " ucap Bima .
" Jawab apa , Bima . " Amyra mencoba mencari cari alasan .
" Jawab Ra . Kalo aku bilang aku mau kamu gimana ?" tanya Bima .
Amyra terlihat gugup dan bingung dengan jawaban yang harus dia berikan .
Perasaan Amyra saat ini sangat tidak menentu .
Amyra memang merasa nyaman dan bahagia bisa berada di samping Bima , orang yang selama ini menolong nya . Namun di sisi lain Amyra juga tidak bisa melupakan pria yang sudah memberikan Cinta satu malam pada nya .
Entah perasaan suka atau nyaman yang Amyra rasakan pada Bima , Amyra belum bisa meyakin kan diri nya sendiri .
Terkadang Amyra benci ketika mengingat kejadian satu malam itu , namun juga tidak dapat di pungkiri kalau dirinya sering memikirkan pria yang memang adalah ayah dari bayi yang di kandung nya .
" Ra ?" panggil Bima yang melihat Amyra hanya mematung untuk beberapa saat .
" Hmm . " Amyra tersadar dari lamunan nya .
" Sampe ngelamun gitu saking gak mau jawab nya pertanyaan aku Ra . " ucap Bima .
" Eh . Enggak , bukan gitu . " Amyra bingung .
" Jangan di pikirkan , anggap aja aku gak pernah tanya . Ok . " ucap Bima tersenyum .
Amyra pun mengangguk pelan .
Walaupun Bima tau dirinya kecewa karena Amyra yang bahkan tidak bisa menjawab pertanyaan nya , namun Bima tetap bertahan .
" Aku mau kamu membuka hati kamu perlahan Ra , aku gak mau terburu buru hingga membuat kamu terbebani dengan perasaan aku . " ucap Bima lembut mengelus elus rambut Amyra .
Memang sejak Amyra memotong rambut nya , Bima terlihat sangat suka memainkan rambut pendek Amyra .
" Kasih aku waktu , Bima . Aku juga pasti berusaha , aku gak mau kamu kecewa . " ucap Amyra .
" Banyak waktu buat kamu Ra , kita jalani aja seperti ini sampai kamu bisa buka hati kamu . " ucap Bima .
Amyra tersenyum .
" Kamu tuh emang orang paling baik sedunia , Bima ! " Ucap Amyra mencoba mencairkan suasana yang canggung itu .
" Apaan sih ? Cepat mandi sana !" ucap Bima tertawa melihat Amyra .
" Ok siap pak bos !" hormat Amyra kemudian berjalan menuju kamar nya untuk membersihkan diri .
" Eh iya Ra , kunci pintu depan dulu . Aku mau ke supermarket buat beli bahan lukis . " teriak Bima yang melihat Amyra di tepi tangga .
" Oh iya , mau eksrim satu ya . " ucap Amyra seperti anak kecil .
" Iyaaa . " jawab Bima kemudian keluar membawa kunci mobil nya . Amyra langsung mengunci pintu dari dalam .
Amyra pun langsung menuju kamar nya untuk membersihkan diri .
Amyra memakai kaos polos berwarna putih dengan celana jeans biru yang polos juga dengan masih menggunakan handuk yang tersanggul di kepala nya .
Tak lama kemudian terdengar suara mobil di halaman depan .
" Bima udah pulang , Cepet banget . " gumam Amyra kemudian berjalan menuju pintu depan .
Dengan penuh semangat Amyra berjalan menuju depan .
Terdengar suara ketukan pintu terus berbunyi .
" Biasa nya juga gak ketuk pintu . " gumam Amyra .
Amyra melepas handuk di kepala nya dan memegangi handuk itu untuk mengeringkan rambut nya .
" Tunggu sebentar . " teriak Amyra yang baru sampai tangga terakhir .
Amyra pun bergegas membuka pintu depan nya .
Namun ketika membuka pintu itu , Amyra sangat terkejut karena yang berdiri di hadapan nya saat ini bukan Bima .
" Kamu ! " Amyra terbata bata .
" Kamu wanita yang malam itu !" ucap pria yang tak lain adalah Elvano . Pria yang telah memberikan bayi pada perut Amyra .
Amyra benar benar kaget , perlahan Amyra melangkah mundur . Amyra tidak tau apa yang harus dia lakukan , antara takut dan juga bingung .
Air mata Amyra jatuh di sudut mata mengalir menuju dagu nya .
" Perasaan apa ini !" gumam Amyra dalam hati , Amyra pun tidak tau perasaan apa yang saat ini dia rasakan ketika melihat pria yang berdiri di hadapan nya itu .
" Aku cari kamu selama ini . Kenapa kamu bisa ada disini ? " ucap Elvano . Amyra tak menjawab nya . Wajah Amyra berubah ketakutan dengan badan yang mulai gemetar .
" Jangan , kumohon jangan mendekat . " teriak Amyra ketika Elvano mulai melangkah mendekati Amyra .
Amyra langsung berlari menuju kamar nya dan mengunci pintu . Elvano berlari mengejar Amyra dan mencoba mengetuk pintu kamar itu .
Elvano terus mengetuk pintu dan memohon agar Amyra membuka pintu kamar nya .
Amyra segera mencari ponsel nya , dengan tangan gemetar dan wajah yang ketakutan . Amyra menangis dan berusaha menelepon Bima .
Butuh beberapa kali panggilan hingga akhir nya Bima mengangkat panggilan Amyra .
" Bima !!!!" teriak Amyra dengan tangisan nya .
" Ra ? kamu kenapa Ra ? apa yang terjadi ?" Bima seketika menepi kan mobil nya di pinggir jalan karena khawatir mendengar suara tangisan Amyra di telepon itu .
" Bima kamu dimana ! Cepat pulang ! Aku takut !" teriak Amyra semakin menjadi .
" Kamu tenang dulu Ra , kamu kenapa ? Sebentar lagi aku sampai , Ok . " jawab Bima mencoba menenangkan Amyra .
" Ada pria , ada pria yang ,, Bima aku takut !" teriak Amyra yang mencoba menjelaskan keadaan nya .
" Ok , Ok . Kamu dimana sekarang ?" tanya Bima mencoba tenang .
" Aku dikamar . Dia , Dia terus mengetuk pintu kamar aku Bima . " ucap Amyra .
" Kamu kunci kamar kamu , halangi pake kursi atau apa pun . Tunggu aku !" ucap Bima kemudian segera melajukan mobil nya dengan cepat karena khawatir dengan hal yang akan terjadi pada Amyra .
Sedangkan Elvano masih berusaha membujuk Amyra untuk membuka kan pintu .
" Buka pintu nya ! Kita harus bicara !" teriak Elvano justru membuat Amyra semakin takut .
Elvano terus mengetuk pintu kamar itu dengan cukup keras .
Mobil Bima kini telah sampai di halaman . Bima keluar dari mobil dan hendak masuk ke sanggar namun pandangan nya teralihkan ketika melihat sebuah mobil sport berwarna hitam terparkir disana .
" Mobil Elvano ?" gumam nya dalam hati ketika melihat mobil milik Elvano lah yang terparkir disana . Namun Bima langsung teringat dengan Amyra .
Bima berlari masuk ke dalam sanggar dan menaiki tangga dengan terburu buru .
" Buka pintu nya !" teriak Elvano berusaha mendobrak pintu kamar Amyra .
" Elvano !" teriakan Bima mampu menghentikan Elvano .
...***********************...
jgn ngilang lagi yah ,semangat nulisnya ,up tiap hari ,kami pembaca mu setia nunggu novel ini up 😉😉😉