Di masa tua nya, anak anak asih dengan tega nya membuang ibu nya ke tempat penitipan lansia. mereka tak ingin merawat ibu nya lagi. karena di anggap menyusahkan.
apalagi asih juga sakit sakitan, dan membutuhkan biaya pengobatan yang tak sedikit. bagaimana kisah cerita tentang asih. yuk simak bersama sama.....
kisah ini aku buat dengan penuh ketegangan, dan juga sedih ya. jadi kalau ga suka bisa langsung skip. selamat membaca!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.6
Asih duduk dengan wajah lesu dan lelah nya, dia baru saja pulang dari rumah nya buk Romlah, dan mencuci banyak baju di sana. Tapi senyum nya yang tulus, tak membuat nya patah semangat.
tiba tiba Ida pulang dengan tangisan yang menyayat hati nya asih.
"hiks....ibu." dia langsung memeluk ibu nya itu, dan membuat asih langsung merasa kaget.
"Nak, ada apa?" tanya nya dengan penuh kelembutan dan merasa cemas melihat Ida menangis tersedu seduh.
"Hiks...mereka jahat Bu, mereka bully ida. Kak Fatih belain Ida tadi, tapi mereka pukul kak Fatih begitu kencang."
"Astagfirullah."
"Ya Allah, terus kak Fatih nya mana nak?'
"Ida disuruh lari sama kak Fatih Bu, ayo ibu tolongin kak Fatih."
"Yaudah,kamu Ganti baju sana, ibu akan susul kak fatih di sekolahan nya."
Ida hanya mengangguk saja,tanpa menjawab lagi. Dia kemungkinan trauma melihat kakak nya dipukuli oleh orang orang yang sok berkuasa itu.
Asih mengeluarkan sepeda nya, dengan langkah tergesa gesa. dia berharap anak nya baik baik saja, walaupun mereka orang miskin, mereka tak boleh bertindak seenaknya kepada orang lain
Asih mengayuh sepeda nya, dengan kecepatan yang tinggi, dia begitu berharap, Fatih baik baik saja.
Sesampainya di sekolahan, asih melihat situasi nya sudah sepi, dan tak ada orang lagi. Dia pun langsung beranjak ke petugas keamanan, untuk mengecek kondisi lingkungan sekolah itu.
"Pak, saya mohon, anak saya di dalam pak. Tolong buka pintu nya."
"Bu, anak anak udah pulang dari tadi, ga mungkin mereka masih berkeliaran disini."
"Pak, saya mohon, anak saya dipukuli oleh anak anak nakal lainnya pak, tolong bantu saya periksa ke dalam."
"Ada apa ini?" tanya ketua satpam yang melihat wajah seorang wanita paru baya yang memelas kepada rekan kerja nya.
"Ada apa wan?" tanya ketua satpam kepada rekan kerja nya itu.
"Ini bos, katanya anak ibu ini masih di dalam, dan dipukuli anak anak nakal."ucap nya yang tak percaya.
"Lalu, kamu apakah sudah periksa dulu?'
"Heheh, belum sih bos"ucap nya dengan cengengesan.
"Ibu, tenang ya. Ayo kita sama sama cek kedalam. dan lihat, padahal anak ibu masih ada di dalam sana atau tidak. ayo ikut saya."
Mendengar ajakan tersebut membuat asih langsung berterima kasih. Dengan langkah terburu buru, asih berjalan lebih cepat dari kedua satpam itu.
Tujuan nya yaitu belakang gedung sekolah, Dimana biasa nya, murid murid nakal, menghabiskan waktu luang di sana, sambil bermain judi.
"Argh....ampun." ucap Fatih yang sudah baba belur di wajah nya. mereka memukul nya begitu keras.
"Sialan Lo, gara gara Lo. Mangsa gue lepas, dan Lo harus menjadi samsak tinju gue!" ucap salah satu siswa berandalan, dengan tindik di telinga nya dan gaya yang sudah tak sesuai aturan sekolah.
"Argh.....tolong."Fatih begitu kesakitan saat ini, tubuh nya tak berdaya, dan wajah nya juga terluka parah. Demi menyelamatkan adik nya, dai rela bertaruh nyawa dan menggantikan posisi samsak tinju oleh orang orang berandalan ini.
Asih yang mendengar suara rintihan anak nya Fatih, langsung bergegas menuju ke arah gedung belakang, dan melihat kondisi Fatih yang sudah tak berdaya di hajar mereka habis habisan.
"Ya Allah Fatih!" teriak nya dengan suara yang menyayat hati. Mana ada ibu yang tidak sakit, melihat anak nya terluka parah seperti ini. dia langsung menghampiri anak nya, dan berjongkok melihat kondisi Fatih yang mengenaskan.
Anak anak nakal itu pun, langsung merasa kaget, dan ingin segera kabur. Tapi satpam berhasil melumpuhkan mereka dan tak bisa beranjak lari. sialan mereka ketahuan.
"mau kemana kalian ha! Udah sok jagoan disini, bukannya pulang sekolah langsung pulang, malah gebukin anak orang sampai terluka parah. Ayo berlutut, atu kalian akan menerima akibat nya." bentuk ketua satpam dengan wajah tegas nya.
Selama ini, dia tak tau, bahwa tempat ini, menjadi sarang persembunyian anak anak nakal, dia akan laporkan kepada kepala sekolah besok, dan patinya akan ditindaklanjuti kasus ini. Agar para siswa tak semena mena lagi.
Sudah membuat onar, merusak fasilitas sekolah, tentu saja hukuman mereka sangat banyak, kalau kepala sekolah mengetahui tindakan tercela dari murid murid didik nya.
"Kalian ini, sungguh keterlaluan. Ini sudah termasuk kekerasan bullying. Kalian bisa dipenjara dan akan dikenakan sanksi sosial!" ucap ketua satpam yang merasa miris melihat kelakuan anak jaman sekarang.
"Hiks... Pak, tolong bantu saya, bawa ke Puskesmas terdekat." mohon asih sambil memangku kepala anak nya dengan penuh kesedihan.
"baik Bu, wan, tolong bantu ibu ini, dan saya yang akan mengurus anak anak nakal ini. agar memberikan pertanggungjawaban atas kesalahan yang telah mereka lakukan."
"Baik Pak." ucap wawan yang patuh, dan merasa bersalah kepada ibu ibu itu, atas tindakan nya tadi, yang menghalangi jalan nya asih, untuk mencari anak nya di dalam.
Fatih di larikan di puskesmas terdekat saat ini, dengan bantuan petugas keamanan, akhirnya mereka tiba di sana.
Untung saja Fatih memiliki BPJS, sehingga puskesmas menangani perobatan gratis nya. untung saja puskesmas di tempat nya sudah menyediakan alat alat yang lengkap, sehingga tak perlu di bawa ke rumah sakit Kota.
Fatih berbaring di ranjang dengan mata yang terpejam. kata dokter puskesmas yang berjaga, kondisi nya bener bener lemah, dan memerlukan istirahat yang cukup. Fatih dan asih pun bermalam di sana, dengan cekatan asih membersihkan tubuh anak nya dengan menggunakan tisu basah yang dibeli nya di Alfamart terdekat.
"Nak, cepat sembuh ya sayang. terima kasih sudah berkorban demi adik kembar mu. Bunda sayang sama Fatih, sama Ida dan sama kakak kalian Farid. cepat sembuh sayang, jagoan bunda."
Asih begitu terpukul, melihat anak nya menjadi korban pembullyan. Ini tak bisa dibiarkan, dan dia akan menuntut keluarga yang bersangkutan. walaupun dia orang tak punya, tapi dia bukan orang yang mudah di tindas, dan dihina begitu saja.
" Bunda sayang sama Fatih."
Keesokan harinya.....
Sekolah nya Fatih dan Ida menindaklanjuti kasus yang terjadi kepada kedua anak itu. Kepala sekolah langsung bertindak tegas d dan mengeluarkan anak anak berandalan itu, dari sekolahan. anak anak itu juga mendapatkan sanksi sosial dari para warga net, karena salah satu guru memposting tentang pembullyan yang terjadi di sekolahan mereka. untung saja terselesaikan dengan baik, tanpa ada kendala sedikit pun. Alhamdulillah juga, para guru begitu baik kepada asih, memberikannya sedikit uang kumpulan dari teman teman nya Fatih, untuk membantu pengobatan nya Fatih.
"Kakak, makasih ya. Ida sayang kakak. Anak anak nakal itu, sudah di berikan hukuman yang setimpal." celoteh Ida yang datang ke puskesmas untuk melihat kakak nya yang terbaring lemah itu.
Asih tersenyum puas melihat kedua nya saling menyayangi satu sama lainnya.
"Ayo ayo makan sama sama kita sayang, bunda tadi pulang masak ikan sambel kesukaan nya Fatih. Ayo Ida juga ikut makan ya sayang."
"Iya bunda."
Kasian wita suster yg baik semoga suatu saat wita bisa ktmu ma bu asih..