NovelToon NovelToon
Kontrak Pernikahan Dengan Tuan Zaidan

Kontrak Pernikahan Dengan Tuan Zaidan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Ibu Pengganti / Nikah Kontrak
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Melati, hanya seorang guru honorer di sebuah sekolah elite. Namun, dia harus terjebak dengan seorang Tuan Muda yang ternyata Ayah dari anak didiknya.

Menjadi istri bayaran, bukan salah satu dari cerita yang ingin dia lalui dalam hidupnya. Ketika dia harus menikah dengan pria yang hatinya terkunci untuk sebuah cinta yang baru dan sosok baru setelah kepergian istrinya.

Namun sial, Melati malah jatuh cinta padanya. Bagaimana dia harus berjuang akan cinta yang dia miliki. Dalam pernikahan yang semu, dia harus berjuang membuka kembali hati suaminya yang sudah terkunci rapat. Namun, di saat dia benar-benar ingin berjuang dalam cinta dan pernikahannya ini. Melati, harus menyadari satu hal tentang suaminya.

"Kau tidak akan pernah ada dalam tujuan hidupku. Jadi berhenti berharap lebih!"

Melati hanya bisa diam dengan menatap punggung Zaidan yang pergi menjauh darinya setelah mengucapkan kalimat yang benar-benar menghancurkan harapan rapuh yang sedang dia perjuangkan saat ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Calon Mertua Dan Calon Menantu

"Kak, kita perlu bicara" ucap Ibu, dan Melati hanya menghela nafas pelan lalu ikut masuk ke dalam rumah. Melati hanya mengikuti Ibu dengan bahu lemas dan kepala menunduk.

Melati yang merasa di sidang sekarang, Ibu duduk di depannya. Sementara adiknya hanya diam saja di kursi dekat jendela sambil membaca buku. Dia tidak akan ikut campur untuk sekarang, karena ada Ibu yang akan bertindak. Sejak awal Melati mengatakan akan menikah, Fattah sudah merasa ada yang aneh. Kenapa Kakaknya tiba-tiba mau menikah dengan seseorang yang bahkan belum dia kenal dengan baik. Bahkan selama ini, Melati belum pernah berpacaran.

"Apa benar dia ingin menikahimu karena menyukai kamu sejak lama, Kak? Ini bukan cerita karangan yang kamu buat 'kan?"

Perasaan seorang Ibu yang selalu peka terhadap apa yang terjadi pada anaknya ini. Dan Melati hanya bisa diam dengan tangan saling meremas di atas pangkuannya. Mencari-cari jawaban yang tepat untuk membuat Ibunya percaya padanya.

Lagian ngapain juga dia mampir kesini, tapi sikapnya sudah seperti mau menagih hutang saja.

"Bu, memang pertama kali bertemu denganku, dia juga bersikap seperti itu. Dia bilang gugup. Bahkan saat mau kesini, dia juga bilang sangat gugup. Jadi dia sedikit terlihat arogan dalam berucap. Tapi, percayalah kalau dia sangat tulus padaku"

Sial, hebat sekali mulut ini sampai bisa mengarang cerita seindah itu. Sepertinya aku bisa menjadi penulis novel mulai sekarang.

Melati masih merasa was-was saat Ibu hanya diam saja. Menunggu apa yang akan diucapkan oleh Ibu dengan perasaan cemas. Bagaimana jika Ibunya malah tidak merestui pernikahan ini, malah Melati sudah melunasi hutang Ayahnya dan biaya kuliah Fattah yang menunggak. Jika tiba-tiba ibu ingin membatalkan pernikahan ini, maka Melati akan habis.

Hah... Terdengar Ibu yang menghembuskan napas panjang. Dia menatap lekat pada anak perempuannya ini. "Baiklah, Ibu percaya sama kamu. Semoga kalian bisa menjalani pernikahan yang bahagia"

Melati langsung tersenyum lega, dia berdiri dan menghampiri Ibunya. Memeluknya dengan erat. "Terima kasih ya Bu, Mel pastikan akan bahagia dengan pernikahan ini"

Benarkah? Yang jelas aku akan mengejar kebahagiaan ini setelah satu tahun pernikahan.

Ibu mengelus punggung anaknya dengan penuh kelembutan. "Ibu senang jika kamu sudah memutuskan untuk menikah. Apalagi Ibu sudah mendambakan seorang cucu untuk menemani masa tua Ibu"

Haha.. Seorang cucu? Itu tidak mungkin, Bu. Aku juga tidak mau jika harus mengandung anak dari pria mengerikan itu. Apalagi dia juga bukan pria yang aku cintai.

Melati hanya tersenyum saja menanggapi ucapan Ibunya. Meski dalam hati terus menggerutu dan memaki pria yang akan menjadi suaminya, namun sikapnya sudah membuat Melati takut di pertemuan pertama mereka.

"Yaudah, kalau gitu Mel ke kamar dulu ya. Mau istirahat capek abis ketemu mertua, agak tegang. Haha" Melati berlalu ke kamarnya dengan tertawa kecil. Ibu hanya menggeleng pelan melihat tingkah anak gadisnya itu yang sebentar lagi akan melepas gelar gadisnya.

*

Melati menjalani kehidupan seperti biasanya sebelum hari pernikahan tiba. Dia tetap mengajar dan bekerja di salon pada sore hari hingga malam. Dan pagi ini, dia baru saja sampai di sekolah tempatnya mengajar. Sebuah sekolah elite yang terdiiri dari TK, SD, SMP, dan SMA di satu nama sekolah yang sama. Makanya Melati begitu bersyukur bisa diterima bekerja di Sekolah ini, meski hanya seorang guru honorer, tapi gajinya jelas lebih tinggi karena ini sekolahan elite.

Ada yang aneh, ketika dia memasuki kawasan sekolah, semua guru dan orang tua murid yang mengantar anaknya, menatap ke arahnya, lalu berbisik-bisik tidak jelas. Melati tidak merasa melakukan kesalahan apapun, sampai seorang gadis kecil yang baru turun dari mobil berlari ke arahnya.

"Ibu Mel" teriaknya, Melati langsung menoleh dan melihat Zenia yang berlari ke arahnya. Melati langsung berjongkok dan menyetarakan tubuhnya dengan gadis kecil itu. Mendongak dan melihat calon Mama mertuanya disana.

Haha, calon Mama mertua? Bahkan aku geli sendiri.

Melati kembali berdiri setelah memberikan pelukan singkat pada Zenia. Tersenyum pada Mama, lalu menyalaminya. "Hallo Ma, mengantar Zenia ya? Biasanya sama Pak Sopir saja"

"Iya, sekalian Mama mau pergi arisan"

Melati hanya mengangguk mengerti, dia canggung. Bagaimana cara memulai obrolan dengan orang seperti Mama ini. Penampilannya saja begitu elegan di usianya yang tidak lagi muda. Ya, sebenarnya semua orang tua murid di sekolah ini, selalu berpenampilan seperti Mama. Mereka adalah orang-orang kalangan atas, mengingat biaya bulanan di sekolah ini untuk anak usia dini seperti ini saja, sudah membuat Melati tersenyum masam.

"Wah, Jeng Nely. Bagaimana kabarnya?" Tiga orang tua murid datang menghampiri mereka. Langsung menyapa Mama. "Wah, tumben sekali mengantar cucu, apa karena ingin bertemu dengan calon menantu ya?"

Uhuk.. Melati sampai terbatuk-batuk saat mendengar ucapan orang tua murid itu. Lalu dia sadar dengan tatapan ornag-orang saat dia memasuki kawasan sekolah, ternyata memang mereka sudah tahu kabar dirinya yang akan menikah dengan Zaidan, Ayah dari Zenia yang menjadi salah satu muridnya.

Ya ampun, cepat sekali gosip tersebar. Ck, dasar ibu-ibu penggosip.

Seorang orang tua murid menghampiri Melati, dia mengelus pundak Melati dengan lembut. "Pantas Bu Mel ini terlihat sangat berseri pagi ini. Aura mantennya langsung keluar"

Melati hanya tersenyum saja. Aura manten apaan? Mereka tidak tahu saja kalau aku menikah untuk jadi istri bayaran saja. Lagian apanya yang berseri sih. Kesal Melati dalam hatinya.

"Iya, Melati ini calon menantu saya. Jadi, tolong jangan ada yang macam-macam dengannya ya" ucap Mama dengan senyuman penuh penekanan. Bahkan auranya langsung berubah, membuat ibu-ibu tadi langsung diam dan tersenyum kikuk.

Wah, pantas saja Tuan Zaidan mempunyai sikap mengerikan seperti itu. Ternyata Ibunya juga.

Mama mengelus bahu Melati, menitipkan Zenia padanya, lalu berpamitan. Setelah Mama pergi, Melati juga segera pergi. Dia mengangguk pelan dan tersenyum pada orang tua murid disana. Lalu, membawa Zenia untuk masuk ke kelas.

Karena belum jam masuk, jadi Melati mengajak Zenia untuk duduk di sebuah bangku taman. Sekolah ini menyediakan taman pribadi untuk tempat istirahat dan bermain anak-anak. Ada beberapa permainan dan juga bunga-bunga yang bermekaran dengan cantik.

Melati duduk dengan memangku Zenia, menunjukan beberapa bunga yang baru mekar. "Indah ya, Ibu Mel suka dengan mawar putih seperti itu. Cantik"

"Em, Bu Mel, setelah nanti Bu Mel menjadi istrinya Papa. Apa Zen memanggil Bu Mel dengan sebutan Mama? Seperti pada Mama Diana?"

Melati terdiam, cukup kaget mendapatkan pertanyaan seperti itu dari Zenia. Tapi, Melati juga bisa merasakan nada sedih saat Zenia menyebut nama Ibunya yang sudah meninggal.

"Tidak perlu, Zenia tetap memanggil Ibu saja. Biarkan Mama menjadi panggilan tetap untuk Mama Diana. Bagaimana?" ucap Melati sambil tersenyum pada anak dalam pangkuannya ini.

Zenia langsung tersenyum dan mengangguk. "Iya Bu, jadi Zen akan memanggil Ibu saja"

Melati mengangguk, dia mengecup pelan pipi menggemaskan gadis kecil ini.

Meski aku menikah dengan Ayahnya hanya sebatas istri bayaran. Tapi, sungguh aku menyayangi Zenia. Apalagi saat aku tahu bagaimana rasanya ditinggalkan salah satu orang tua kita. Aku yang sudah dewasa saja, masih merasa hancur saat Ayah pergi. Apalagi Zenia yang harus ditinggal Ibunya sejak keci.

Suara bel membuyarkan lamunan Melati, dia langsung menurunkan Zenia dari pangkuannya. "Ayo masuk Zen, saatnya untuk belajar"

Bersambung

1
Uba Muhammad Al-varo
memang benar melati jangan sampai kamu jatuh cinta sama orang yang tidak mencintai, selalu berserah diri lah dan optimis menatap masa depan yakinlah nanti ada seseorang yang akan mencintai mu dengan tulus
ken darsihk
Nggak ada notif update jadi paling rada telat baca nya
Tapi tidak menabung bab
Fitria Syafei
Semangat kk 👌 Kk yang baik kereen 😘😘
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
aq slalu baca loohhh kalo othor up,,,gk nabung tuuhh,,,,
Tika Rostika
selalu langsung baca kok author ,malah d tunggu up nya
nonoyy
sabar yaa mel Lopeyouuuu 🫶

nextttt thor.....
mbok Darmi
semangat kak author aku selalu baca dan like tak lupa comment
Pujiastuti
semoga aja Zaidan cepat menyadari perasaanya sama kamu ya Mel
dika edsel
perasaan aku selalu apdate loh..ntah yg lain..?? aku enggak akan bilang othor yg sabar yah..krn aku sendiri bukan tipe penyabar...,klo udah begini terus gimana inih...jgn ngambek dong mak/Cry/
Nita.P: segagagal gagalnya aku jadi penulis, aku gak pernah kasih karya gak tuntas. semua selesai meski di kecewakan platform. kenapa? karena kalo karya gak di selesaikan, justru aku merasa paling gagal jadi penulis🤧
dika edsel: hah..pdhl ini belum masuk ke konflik dan ini masih awal tp knp jadi seperti ini..??? sayang banget klo sampe terjeda, tp apapun keputusan othor..aku hargai, aku tetap jd readermu yg setia..,mak Nita semangat..!!!!
total 3 replies
ken darsihk
Selanjutnya di tunggu thor
ken darsihk
Dih si Zaidan menyebalkan 😡😡
Pujiastuti
apa yang akan terjadi selanjutnya setelah Melati masuk kamar Zaidan 🤔🤔🤔
Pujiastuti
pemaksa sekali bapak ini padahal hanya pingin ditemani makan aja kenapa pakai mengancam segala
nonoyy
degdegan iihh... huuaaaaaaaa diam kau jantung 🤣🤣🤣🤣
dika edsel
kamu sadar enggak sih klo suami kulkasmu itu udah rada jinak..?? harusnya kamu itu mencoba pdkt sambil nyanyi..buka hatimu bukalah sedikit untukku.. sehingga diriku bisa memilikimu..!! ya namanya juga coba2 manatau kamu berhasil mel.., setidaknya kamu udah berusaha, seandainya tdk berhasil ya tinggalin.. gampang to??
dika edsel
ares..ares mulu yg kau sebut...,heh dia itu kagak bakalan ngrespon perasaan mu mel..sadar dong...??? lagian kamu ituh udah nikah..fokus aja sama yg inih jgn trs ingat yg onoh terus..,itu namanya kamu udah selingkuh secara batin..tau enggak sih???
4U2C
ya terus terang aja biar semua tahu kan bagus 🤣🤣🤣🤣🤣 suka tidak suka di semua pihak aahhhh biar sajalah belakang kira🤣🤣🤣🤣
nonoyy
hiks sedihhh sabar yaa Mel /Scowl//Scowl//Scowl/
ken darsihk
Bah lhooo ketahuan dwehhh kalau di Mel hanya menjadi istri bayaran nya TN Zaidan
ken darsihk
Selalu langsung di baca thor nggak pernah di anggurin nggak pernah di tabung tabung juga bab nya 💪🏼💪🏼
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!