Elma harus menerima kenyataan kalau dirinya sudah kehilangan kehormatan yang di jaganya selama ini, bukan hanya itu akibat terlalu takut Elma menjadi depresi, belum lagi dia tahu ketika dirinya hamil Elma mencari cara supaya bisa menggugurkan kandungan nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Seri Bulan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Bab 14
Bab 14
tak perlu menunggu waktu lama Elma pun tertidur mungkin efek obat itu makanya Elma langsung tidur gumam Elvan.
Elvan yang tiba-tiba mendapat telepon dari temannya mau tak mau mengangkat nya dulu sebelum meninggal kan Elma, Elvan sudah menutup Elma ke suster yang lagi jaga malam, Elvan pun pergi menemui teman yang di telepon nya tadi .
Arga sudah menyuruh orang untuk mencari Elma dan Arga dapat kabar kalau Elma masuk rumah sakit karena mencoba bunuh diri.
Karena ketika dini dan Dimas membawa Elma ke rumah sakit warga komplek ada yang melihat Elma di gendong dan tangannya bersimbah darah.
Arga yang mendapat kabar tersebut langsung menyusul ke rumah sakit gak peduli nanti nya kalau Elma akan memukul nya mencaci nya Arga sudah tidak peduli yang Arga mau sekarang dia meminta maaf kepada Elma.
Setibanya Arga di rumah sakit Arga melihat Elma sudah tidur dan tidak ada satu orang pun disana, kebetulan Elvan tadi lagi menemui temannya untuk membicarakan Elma yang mental nya kena gara-gara masalah nya.
Arga pun langsung masuk Elma yang tadi nya tertidur nyenyak ketika mau mengganti posisi tidur malah terbangun akibat infus nya tertarik agak kencang, mau tak mau Elma membuka mata.
ketika mau melihat infus di tangannya Elma kaget melihat siapa yang di sampingnya, Elma mengira itu Elvan tapi sesaat Elma membulat kan matanya kaget dan langsung teriak histeris.
" Pergiiiiiii, pergiii saya gak mau ketemu sama anda lagi pergiiiiiii " teriak Elma
Arga terus berjalan menuju ke arah Elma, Elma yang tangan nya pake infus Langsung menarik nya sehingga tangannya berdarah lagi
" Elma maaf " ucap Arga penuh penyesalan
" Pergi kau siala* kau bajinga* pergi , tolong tolong " teriak Elma di ruangan
Arga terus mendekati Elma. Elma yang panik malah mengambil pisau buah yang ada di atas meja
" Pergi kau pergi dai sini pergi " hiks hiks hiks hiks hiks tangis Elma terdengar sangat pilu
" Elma please aku kesini mau ngomong baik-baik sama kamu, taruh yah pisau nya di atas meja lagi yah aku mohon " ujar Arga memohon
Elma yang pikiran nya sudah kacau apalagi melihat Arga ada di depan matanya bertambah shock.
Arga terus berjalan menghampiri Elma dan memeluk nya, namun Elma berontak berusaha melepaskan dirinya
" Elma please aku mau ngomong baik-baik sama kamu, aku tau aku salah aku minta maaf, please maafin aku " ujar Arga
Elma mendorong Arga dan langsung mengambil pisau di atas meja dan menusuk perut nya sendiri.
" Elmaaaaaaaa " teriak Arga dan Elvan bersama-sama.
Elvan yang melihat adik nya menusuk perut nya langsung menarik Arga dan mengendong Elma menuju UGD untuk mengobati luka nya
Elvan yang panik gak bisa untuk mengobati Elma Elvan meminta tolong kepada dokter yang lain.
Arga pun tak kalah panik, Arga cuma bisa berdiri mondar mandir di depan ruangan tersebut. Elvan yang baru keluar dari ruangan UGD langsung menghampiri Arga.
BUGH ,,,,,
" Siala* laki-laki brengse* ngapain Lo kesini ha, Lo tau adik gua jadi kek gitu gara-gara siapa, gara-gara Lo anjin*, Lo udah buat adek gua kek gitu dengan Enteng nya ko datang lagi kesini mau buat adek gua mati iya ha " kesal Elvan menonjok Arga
" Apa Elma adek Lo, tapi Lo gak pernah cerita sama gua kalau Lo punya adek cewek " ucap Arga tidak menyangka ternyata Elma adek dari sahabat nya.
" Terus kalau gua gak cerita Lo terus seenak nya aja Lo memperlakukan cewek seperti itu iya ha brengse* " Elvan terus memukul Arga sampai babak belur
Suster yang melihat pertengkaran tersebut langsung memanggil satpam untuk melerai mereka
" Awas Lo yah kalau sampai terjadi apa-apa sama adek gua habis Lo sama gua " ancam Elvan berlalu pergi meninggalkan Arga sendirian menyesali perbuatannya.
Elvan yang panik dengan keadaan adik nya langsung masuk ke dalam ruangan UGD dia gak peduli dokter lain akan memarahi nya sebab sudah mengganggu pekerjaan mereka.
" Dek please kamu kuat yah sayang, kamu harus kuat kamu belum ketemu sama bunda, kak Dimas juga " hiks hiks Elvan pun tak kuasa menahan tangis nya ketika melihat Elma terkapar tak berdaya.
" Van tusukannya terlalu dalam seperti nya kita harus membedah perutnya supaya bisa di bersihkan takutnya nanti infeksi kalau gak di operasi " ucap dokter yang menangani Elma
" Gua gak bisa mikir apa-apa lagi kalau memang itu baik menurut Lo ya udah Lo lakuin aja " ujar Elvan pasrah
" Dek kamu kuat sayang kamu kuat, kakak kangen kamu, bunda kangen kamu Kaka Dimas juga kangen kamu kamu bertahan yah sayang " cup, cup, cup, elvan mencium kening adik nya
Elvan terus menunggu sang adik sampai selesai operasi. Saking paniknya Elvan tadi dia sampai lupa memberi kabar di rumah.
3 jam berlalu akhirnya operasi Elma berhasil walaupun tadi sempat panik tadi sebab jantung Elma sudah tidak berdetak beberapa detik.
Elvan terus memegang sang adik, darah yang ada di jas nya sudah mengering, sebenarnya Elvan sudah di suruh keluar oleh temannya tadi tadi Elvan gak mau meninggalkan Elma Elvan takut kalau Elma nanti hilang lagi.
Setelah selesai Elvan pun ikut mendorong sang adik untuk masuk ke ruang rawat, Elvan yang masih melihat Arga masih di rumah sakit ini membuat dia geram dan emosi nya naik lagi.
" Mau apa lagi Lo ha, Lo pergi dari sini dan jangan pernah balik lagi " Elvan mengusir Arga.
" Van please kasih gua waktu, gua mau ketemu Elma " mohon Arga
" Gak, gak akan pernah Lo pergi atau gua suruh satpam buat ngusir Lo ha " bentak Elvan
Arga yang sudah pasrah mengalah dan pergi, Arga paham gimana cemas nya sang kakak melihat adik nya sakit seperti itu Arga akui emang dirinya salah.
Dimas dan Dini yang mau berangkat ke kantor singgah dulu untuk membawakan makanan untuk sang adik namun ketika masuk ke ruangan itu, ruangan nya kosong Dimas dan Dini pun mulai panik apa jangan-jangan Elma kabur lagi.
" Sus pasien yang di kamar ini di kemana sus?" Tanya Dimas khawatir.
" Oh pasien itu semalam di operasi pak sebab dia berusaha bunuh diri dengan menusuk perutnya , Sekarang lagi di ruang ICU " ucap sang suster menjelaskan.
" Ha apa ? Elma menusuk perut nya kok bisa ?" Tanya dini
" Semalam ada yang menemui pasien buk, pasien seperti nya trauma dengan orang itu karena panik pasien menusuk perut nya " ucap suster itu menjelaskan.