Jodoh seorang manusia tidak ada yang mengetahui nya begitu pun yang di alami gadis bernama alanna.
Alanna adalah gadis periang yang memiliki kehidupan yang biasa, berubah drastis saat bertemu dengan seorang lelaki pendiam misterius bernama Zack Ibrahim.
Kisah kehidupan dan cinta alanna yang penuh dengan lika-liku, pernikahan yang di dasarkan atas sebuah tragedi dan rasa bersalah.
Alanna yang mencintai zack.
Zack yang memiliki masa lalu yang membuat nya trauma untuk mencintai.
Mampukah alanna menjalani kisah cinta dan kehidupan nya bersama zack ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon naina dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
"Bagaimana keadaan mu Alanna, sudah sehat ?" tanya Gita melalui telepon.
"Sudah membaik." Jawab Alanna.
"Kamu sakit apa sih kok susah di hubungi ?kemarin saja handphone kamu tidak aktif selama tiga hari. Saya sama Ayu hanya bisa tanya kabar kamu sama ibu kamu."
"Bukan sakit parah kok, hanya flu berat saja di tambah kemarin sakit maag ku kambuh." Ucap Alanna terpaksa berbohong walaupun tidak sepenuhnya berbohong karena stress ***** makan nya tidak begitu bagus sehingga penyakit maag nya kambuh.
"Saya kaget kemarin saat bertemu dengan Ibu mu di depan hotel, saya kira mau ketemu untuk apa ternyata mau memberikan surat permohonan berhenti kerja dari mu."
"Iya Gita, saya yang minta tolong sama Ibu untuk antar kan, saya tahu diri karena sudah hampir seminggu tidak masuk kerja dari pada di pecat mendingan saya yang mengundurkan diri." Alanna menjelaskan. "Jadi apa yang mba Sania bilang saat terima surat itu? "
"Mba Sania bilang tolong sampaikan ke kau kalau dia tidak bisa menerima pengunduran diri mu, dia maklumi kau tidak masuk kerja karena sakit."
"Bagus lah mba Sania maklum dengan keadaan ku. saya juga sebenarnya berat hati mengajukan pengunduran diri karena sudah sangat nyaman dengan pekerjaan ini dan bertemu dengan kau dan Ayu." Ucap Alanna bersyukur, penuh perasaan lega karena tidak harus berhenti dari pekerjaannya.
"Jadi kapan kau masuk kantor ? " tanya Gita penasaran.
" mungkin besok saya sudah bisa masuk bekerja, gita minta tolong kau lihat kan jadwal sif ya ?"
"Iya nanti saya sms jadwal sif mu."
"Pak Zack masih di kamar nomor dua ? " tanya Alanna dengan nada biasa-biasa, berusaha menyembunyikan kegugupan dan penasaran nya akan keberadaan Zack di sana yang merupakan alasan sebenarnya Alanna ingin berhenti bekerja, dia tidak ingin bertemu dengan Zack Ibrahim lagi.
"O...... Zack Ibrahim." Kata Gita menggantung membuat Alanna menahan nafas menunggu jawaban Gita. "Dia sudah lama cek out." Sambung Gita yang di susul nafas lega dari Alanna.
"Betul kah ? kapan dia cek out." Tanya Alanna penasaran bercampur lega.
"Kalau tidak salah hari ke tiga kau tidak masuk kerja."
"O.... begitu ya." Hanya itu kalimat yang keluar dari mulut Alanna.
"Sudah dulu ya saya mau kembali bekerja nanti saya sms jadwal sif mu." Gita mengakhiri percakapan mereka.
"Iya sampai ketemu besok di tempat kerja." Sambungan telepon pun terputus.
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
"Yakin sudah mau masuk kerja pagi ini ? " tanya Ibu saat mereka sedang sarapan pagi.
"Iya bu, Alanna baik-baik saja. " Alanna menenangkan Ibu nya. "Saya berangkat kerja dulu, assalamualaikum." Sambung Alanna pamit.
"Walaikumussalam." Balas Ibu.
Hari ini Alanna masuk kerja sif pagi dan bertugas di kamar nomor lima dari sms yang di kirim Gita, dia masih bertugas di sif yang sama dengan Ayu dan Gita.
"Baru datang Alanna." Sapa Gita saat Alanna baru masuk ke ruang loker sedang kan dia dan Ayu sudah selesai berganti seragam dan akan keluar.
"Iya agak lambat datang. "
"Kalau begitu kami duluan." Ucap Ayu dan balas anggukan oleh Alanna.
Rutinitas pekerjaan alanna seperti biasa, tidak ada yang istimewa. Berusaha tenang setiap melewati kamar paviliun nomor dua, tidak ingin terlalu menyolok memperlihatkan rasa trauma nya akan kamar itu. Tiba jam istirahat makan siang alanna berkumpul dengan Ayu dan Gita di kantin khusus karyawan hotel.
"Sudah lama kita tidak makan siang sama-sama. " Ucap Alanna bersemangat.
"Iya itu karena Alanna selalu makan siang dengan Zack Ibrahim saat masih menginap di sini." Ayu menimpali yang di balas senyum menyesal dari Alanna.
"Maaf, saya kan tidak ingin mengecewakan pelanggan hotel." Alanna membela diri.
"Sudah.... sudah, cepat habis kan makanan kalian jam istirahat makan siang sudah mau selesai. " Gita berkata melihat Jam tangan milik nya.
Hari-hari berikut yang di alami Alanna terasa damai, hanya terkadang kejadian malam naas itu muncul dalam mimpi nya, sering dia terbangun dengan tangisan dan keringat yang membasahi keningnya. kejadian itu telah memberikan trauma bagi dirinya walaupun dari luar dia seperti biasa saja.
" Sudah dengar tidak kabar terbaru." Kata Gita tiba-tiba muncul di ruang staf entah dari mana.
"Apa sih.... heboh sekali." Ayu berkata penasaran.
"Hotel pusat di Jakarta dan beberapa hotel cabang yang berada di beberapa daerah sudah di akuisisi oleh Mega hotel dan resort, perusahaan perhotelan yang terbesar di Asia tenggara." Gita bercerita penuh semangat.
" Mega hotel dan resort itu ?" tanya Ayu kembali ingin meyakinkan pendengaran nya.
"Iya, Mega hotel dan resort itu. " Gita meyakinkan penuh penekanan.
"Bukankah itu hal yang bagus ?" Alanna bertanya pada Gita.
"Entahlah.....,ini kabar baik atau buruk untuk kita, siapa tahu karena pergantian bos akan terjadi perombakan jajaran staf hotel. " Jawab Gita.
"Betul juga yang kau bilang. " Alanna menyahut sepakat.
"Sudah tidak usah di bahas lagi kita lihat saja kedepannya bagaimana." Ayu menimpali. "Mending habis kerja kita pergi nongkrong di kafe baru dekat hotel yang di seberang jalan itu." Saran Ayu.
"Setuju ! saya dengar makanan dan minuman nya enak-enak plus murah. " Gita bersemangat. "Mau pergi kan Alanna ? "
"Iya, iya saya ikut." Alanna mengalah melihat antusias para sahabat nya.
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
"Alanna kau di panggil manager ke ruangan nya ? " mba Sania memberi tahu saat dia berada di ruang staf.
"Ada hal apa ya mba ? " tanya Alanna heran.
"Saya juga kurang tahu. " Jawab mba Sania dengan seulas senyum. "Kau temui lah manager, supaya lebih jelas. "
"Baiklah , saya akan ke sana. " Alanna bangkit berjalan keluar ruangan menuju ruang manager.
tok tok tok.
Alanna mengetuk pintu ruangan manager pak Fadli.
"Masuk ! " suara dari dalam.
"Permisi pak. " Alanna menyapa saat berada dalam ruangan.
"Duduklah Alanna." Sapa pak Fadli ramah.
"Ada apa ya ? sampai pak Fadli memanggil ku. " Tanya Alanna saat telah duduk di kursi depan meja kerja manager.
"Begini Alanna." Kata Fadli serius menatap Alanna.
"Kau pasti sudah mendengar kalau hotel kita telah di akuisisi oleh Mega grup perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan. " Jelas pak Fadli.
"Ya saya tahu pak. " Jawab Alanna singkat belum tahu kemana arah pembicaraan ini.
"Ini perintah langsung dari atasan kita jadi saran saya lebih baik kau terima." Jelas pak fadli masih membingungkan Alanna.
"Perintah apa itu pak ?" tanya Alanna penasaran.
"Kau di tarik ke hotel pusat di Jakarta." Jawab pak Fadli.
"Hotel kita yang ada di Jakarta ? " tanya Alanna lebih jelas.
"Buukan, lebih tepatnya ke Mega hotel yang ada di Jakarta di sana kau sebagai kelapa room section." Jelas pak fadli akhirnya.
Reaksi Alanna terkejut dan heran mendengar kabar dari pak Fadli,terdiam tidak tahu harus berkata."Bagaimana Alanna ?" tanya pak Fadli menunggu jawaban Alanna.
"Maaf pak , bisa saya memikirkan nya dulu ?" Alanna akhirnya bersuara. "Ini sangat tiba-tiba untuk saya dan saya masih ada Ibu yang harus saya beri tahu, saya juga masih asing di sana jika saya setuju saya juga harus mencari tempat tinggal."
"Kalau untuk tempat tinggal sudah ada di sediakan dari perusahaan." Kata Fadli.
"Tapi tetap saya harus bertanya dulu pada Ibu ku, akan saya pikir kan. Bisa beri saya waktu pak ?"
"Saya tunggu jawaban mu besok."
"Baik, terimakasih pak . Saya permisi." Alanna keluar dari ruangan manager dengan banyak pemikiran di kepalanya.
Apalagi dalam 1 kalimat & berbicara dg org yg sama.