Pendekar Pedang Pengembara

Beberapa jam kemudian, Zhang Xian En akhirnya menemukan sebuah kota yang cukup lumayan besar. ini baru pertama kalinya dia melihat kota sebesar ini dan melihat banyak orang yang lalu lalang keluar masuk kota.

Sesampainya di Gerbang kota, dia Ditahan oleh petugas penjaga kota "Maaf Tuan, Untuk setiap orang yang memasuki ke dalam kota harus membayar biasa masuk terlebih dahulu"ucap penjaga itu.

"Biaya untuk masuk tuan hanya perlu membayar 10 keping perak."

Tanpa menunggu lama, Zhang Xian En langsung mengeluarkan 10 keping perak dan langsung masuk kedalam untuk segera mencari tempat istirahat sejenak dan mengisi perutnya yang sedang lapar.

Sambil berjalan pelan mencari tempat makan, Zhang Xian En tidak lupa sekadar berkeliling sebentar untuk menikmati keindahan kota itu.

Dari kejauhan,Kebetulan dia melihat sebuah tempat makan yang kelihatan ramai.Diapun langsung segera menuju kesana.

"Maaf tuan, mau pesan apa?" tanya seorang wanita sambil menghampiri pemuda yang sedang dipintu masuk.

"Sediakan aku cukup 1 porsi nasi dan daging untuk ku" jawabnya singkat.

"Baik Tuan. silahkan ikut saya" Sambil mengantarkan pemuda itu kelantai atas ruangan itu karena lantai 1 sudah penuh semua. kebetulan tempat makan ini ada 2 lantai.

Zhang Xian En mengikutinya saja tanpa bersuara. sesampainya dilantai 2 wanita langsung bertanya "Tuan, Disini harga makan agak sedikit mahal dari lantai bawah" sambil melirik penampilan Pemuda itu. dia melihat kalau Zhang Xian En kelihatan biasa biasa saja dan sedikit berpikir kalau pemuda itu tidak sanggup untuk membayar.

Seakan mengerti dengan Tatapan dari wanita itu, Zhang Xian En langsung mengeluarkan 1 koin emas dan memberikannya kepada wanita itu " Apa ini cukup? kalau begitu sekalian saja untuk menyediakan makanan yang paling enak dirumah makan ini" sambil menuju kearah meja dekat jendela.

Melihat koin yang dia terima wanita itu langsung berlari untuk segera menyiapkan makanan untuk pemuda itu tanpa bertanya lagi dan buru buru kebelakang. Kenapa tidak? 1 koin emas sebanding dengan penghasilannya selama 3 bulan sebagai karyawan dirumah makan itu. Mengeluarkan uang sebanyak itu dengan mudahnya pasti orang akan berpikir mereka adalah orang yang cukup kaya atau keluarga bangsawan.

Sebenarnya, Mata uang yang digunakan oleh kekaisaran ming adalah koin perak, perunggu dan emas. 1000 koin perak setara dengan 100 koin perunggu sedangakan 1000 koin Perunggu setara dengan 1 koin emas.

Zhang Xian En duduk menghadap jendela sambil menunggu makanan sekalian melihat melihat keindahan kota dari lantai itu. tidak lupa juga dia sekedar mendengar orang orang yang sedang bebicara untuk mencari informasi.

"Tuan..ini makanan pesanan tuan.." sambil meletakkan diatas meja.

Ketika wanita itu mau pergi meninggalkan meja, Zhang Xian En langsung memanggilnya dan bertanya " Kalau boleh tau, ini kota apa?" sambil tersenyum.

Melihat senyuman dari Zhang Xian En.. Wanita itu sedikit gugup. Wajar saja, Zhang Xian En memang pemuda tampan dan bisa membuat wanita yang melihatnya pasti menaruh perasaan.

Mendengar pertanyaan pemuda itu, dia sejenak berpikir kalau pemuda yang bertanya itu pasti baru datang pertama kali memasuki kota ini. tanpa banyak bertanya wanita itu langsung menjawab " Kota ini adalah kota ChanQing. sepertinya tuan pendatang baru " Tanya wanita itu.

Zhang Xian En hanya mengangggukan kepalanya. "kalau boleh tau, tujuan tuan mau kemana?" Lanjut wanita itu lagi.

"Kebetulan aku mau menuju ke ibu kota Kekaisaran"

"Kalau begitu, perjalanan tuan sudah sangat dekat untuk sampai ke sana. setelah meninggalkan kota ini dan menyusuri jalan diarah selatan kota, Tuan akan segera sampai ke ibu kota"

"Baiklah. terimakasih atas penjelasanya"

"Sama sama tuan muda. Silahkan dinikmati hidangannya." sambil meninggalkan Zhang Xian En

Zhang Xian En langsung menyantap hidangan diatas meja dengan lahapnya. Dia menghabiskan beberapa porsi daging enak beserta ayam panggang.

Setelah mengisi perutnya yang lapar, Zhang Xian En tidak lupa untuk mencari penginapan dan membersihkan dirinya terlebih dahulu sambil memulihkan Tenaganya.

•••

Setelah berkeliling sedikit lama, Zhang Xian En berniat mencari penginapan untuk beristirahat. dia melewati beberapa Gang kecil.

Di tempat lain.

Sebenarnya setelah meninggalkan penginapan, Zhang Xian En didikuti oleh beberapa orang yang berniat merampok nya. mereka ini ternyata sudah memperhatikannya sejak dirumah makan saat Zhang Xian En mengeluarkan 1 koin emas kepada pelayan rumah makan.

"Akhirnya kita dapat tangkapan yang bagus" ucap salah seorang pria itu.

"Iya.. Sepertinya dia dari keluarga bangsawan yang sedang menyamar biar kelihatan terlihat seperti penduduk biasa" pria lainnya ikut mengeluarkan suara.

Pria ini ternyata ada 5 orang dan mereka sedang menunggu kedatangan Zhang Xian En dan segera untuk merampoknya.

Dengan santainya, Zhang Xian En masih berjalan melewati gang yang kebetulan sepi dan tidak ada orang yang melewatinya..Benar saja, tiba-tiba dia dihadang oleh ke 5 orang tadi yang sudah menunggu dan mengikutinya.

Melihat hal itu, Zhang Xian En hanya diam saja dan tidak mengeluarkan 1 kata pun. Dia hanya memperhatikan ke 5 orang itu dengan wajah datar.

"Anak muda. Sepertinya hari ini kau mendapat nasib sial.. hahahaa."

"Sekarang serahkan semua harta yang kau bawa dan semua uang yang kau sembunyikan" salah seorang pria kekar menghampiri dan menghunuskan senjatanya tepat dileher Zhang Xian En.

Pemuda itu bukan malah takut. Zhang Xian En bahkan memasang wajah senyum kepada pria kekar itu. melihat senyuman pemuda dihadapan mereka salah satu pria angkat suara " Cepat serahkan, kalau tidak jangan pernah menyesal karena senyuman diwajahmu itu akan segera berkahir setelah kami membunuhmu" suaranya meninggi penuh ancaman.

"Tuan tuan semua. Aku tidak memiliki barang berharga yang saya bawa" Zhang Xian En sambil mengangkat tangannya.

"Jangan banyak alasan. Cepat serahkan uangmu yang kau sembunyikan. Jangan bepura pura bodoh karena tadi kami melihatmu mengeluarkan koin emas. Pasti kau memiliki koin emas yang kau bawa " ucap pria itu.

Zhang Xian En tersenyum. Ternyata dia baru sadar telah diperhatikan sebelumnya.

"Kalau aku tak mau bagaimana?? Apakah kalian membunuhku?" jawab Zhang Xian En.

"Keparat.. Kubunuh kau" pria kekar itu langsung mengayunkan senjatanya.

Zhang Xian En yang mendapat serangan pria kekar itu dengan mudah dan menghindarinya.

"BUKKk"

1 pukulan telak mendarat diwajah pria kekar itu dan langsung terkapar pingsan.

Melihat teman mereka dihajar dengan 1 pukulan saja, 4 orang lainnya langsung menyerbu kearah Zhang Xian En.

Zhang Xian En menerima semua serangan mereka dan sekali sekali melompat kebelakang untuk menghindar.

Merasa dipermainkan, mereka terus menyerang Zhang Xian En tetapi tidak ada sedikipun serangan mereka yang berhasil mengenai dan menyentuh. pemuda itu.

"Cukup main mainnya. aku akan serius sekarang"

sejak dari tadi, Zhang Xian En belum menunjukkan kemampuan sebenarnya.

Ke 5 orang ini tahap kultivasi mereka hanya berada dtingkat menengah. Kemampuan mereka sangat jauh dengan dirinya.

Dengan mengalirkan Qi di kedua telapak tangannya, Zhang Xian En langsung menyerang mereka sekaligus. satu persatu mereka terlempar dan langsung pingsan ditempat setelah mereka mendapat pukulan dari Zhang Xian En.

Melihat ke 5 orang itu tergeletak ditanah mengeluarkan darah dimulut mereka masing masing, Zhang Xian En akhirnya melanjutkan tujuannya mencari penginapan sementara waktu untuk beristirahat dan memulihkan Tenaganya.