Pendekar Pedang Pengembara
Awan gelap ditengah malam serta hujan mengguyur daratan sekitarnya. Perang tak berkesudahan telah terjadi dimana-mana. Sekelompok orang meninggalkan desa itu dan menghilang seiring berjalannya waktu.
•••
Disebuah Desa kecil, wilayah bagian utara yang letaknya jauh dan terpencil dari Kekaisaran Dinasty Ming.
Sekelompok pendekar berjubah hitam melakukan pembantaian diwilayah itu. Mereka semua membunuh semua penduduk desa dan menjarah harta benda yang mereka miliki.
Desa kecil itu adalah Desa Penyu karena letaknya berada didaerah pesisir pantai. Sebagian orang didesa itu adalah nelayan dan sebagian lagi sebagai pedagang dan bertani.
•••
Beberapa saat kemudian, hujanpun turun dan seorang pemuda membuka mulutnya dan mereguk titik-titik air itu Sepertinya dia dalam keada'an sekarat tapi masih bisa bergerak dan kepalanya terasa sakit dan pikirannya seperti bayang-bayang samar yang melintas.
Zhang Xian En yang terbaring lemah akhirnya membuka matanya dan melihat disebelahnya dan sekitarnya begitu banyak mayat-mayat yang terbaring dalam kondisi mengenaskan.
Zhang Xian En akhirnya sadar dan perlahan duduk memandangi sekitarnya.
"Apakah aku belum mati? Apakah ini hanya mimpi?"
Setelah melihat sekelilingnya, dia akhirnya tersadar bahwa dia masih hidup walaupun sekarat dan badannya penuh luka. Dia mengingat sesuatu kejadian sebelumnya, dan dia ingat beberapa kejadian dan Desanya telah diserang oleh sekelompok orang yang tak dikenal serta semua keluarganya sudah habis terbunuh dalam kejadian tersebut dan dia masih belum tau apakah masih ada penduduk desa yg selamat atau tidak atas kejadian tersebut.
Dia masih memikirkan ayah, ibu, kakak serta penduduk desanya terbayang dikepalanya. Tiba-tiba, seseorang memanggilnya.
"Zhang Xian En!" Akhirnya dia terkejut dan memandangi sekelilingnya dan mencari asal suara tersebut.
"Zhang xian En! ini aku. lihat kesini" Zhang Xian En pun menoleh kesana kemari dan akhirnya dia mendapati seseorang yang sudah tergelatak tak jauh dari dia terduduk.
"Yan Xun? kaukah itu?" seru Zhang Xian En terbata-bata.
"Iya, ini aku. kita masih hidup walau sekarat" jawab yang yun memaksakan suranya agar terdengar jelas.
"Sungguh, aku tak percaya kita masih hidup. apakah hanya kita berdua yang masih hidup ?" zhang Xian En
"Sepertinya begitu, tapi masih belum tau apakah ada yang lainnya yg masih hidup atau tidak, setidaknya kita harus menyembuhkan luka-luka kita dulu" jawab Yan yun.
******
Setelah beberapa hari, merekapun semakin membaik dan mulai bergerak dan mengelilingi desa dan tak ada tanda-tanda kehidupan. Akhirnya mereka memutuskan menguburkan semua jasad Penduduk Desa dan memakamkan mereka menjadi 1 tumpukan.
Ke dua lelaki itu duduk sambil memandangi semua Mayat yang menumpuk itu dan membakarnya. Akhirnya mereka berdua hanya merenung nasib tragis yang mereka lalui dan sama-sama terdiam dan tidak berbicara.. mereka duduk dan larut dalam kesedihan.
Setelah beberapa waktu, mereka akhirnya memutuskan untuk tetap didesa itu.
" Zhang En,apa yang akan kamu lakukan setelah ini dan kemana kamu akan pergi? apakah kamu tetap disini? tanya Yan yun.
Zhang Xian En pun terdiam beberapa saat dan mengingat kembali keluarganya yg telah dibantai. Kesedihan dimatanya terlihat jelas oleh Yan Yun.
"Aku akan mengembara ! aku akan pergi mengembara mencari siapa pelaku dibalik ini kejadian ini semua. Aku akan mencari guru yang bisa mengajarkan aku ilmu pedang dan aku dengar, ada seseorang pendekar pedang hebat dihutan terdekat dan itu diberitahukan oleh ayah ku sebelum dia meninggal. Apakah kamu mau pergi denganku??" tanya Zhang Xian En.
"Sepertinya aku masih belum memikirkan hal itu, saat ini aku masih ingin didesa ini saja. Jika kamu ingin mengembara dan berlatih ilmu pedang, Pergilah... Aku akan mendoakanmu dan balaskan dendam kita disaat kamu menemukan pembunuh yang telah membunuh keluarga kita. Semoga kamu bisa menjadi pendekar pedang yang hebat suatu hari nanti. Aku akan menunggu kepulanganmu." jawab Yan Yun
***
Sudah 1 Bulan sejak kejadian itu, Zhang Xian En akhirnya memutuskan untuk pergi mengembara dan tempat yang pertama dia tuju adalah tempat seorang Ahli pedang yg tinggal di hutan seorang diri dan telah mengasingkan diri.
Nama tetua itu menurut cerita ayahnya yaitu Tetua Chao Pao.
Tetua Chao Pao adalah seorang pendekar pedang terhebat dizamannya, tapi seiring berjalannya waktu, nama Tetua Chao phao sudah mulai menghilang dan hanya sebagian tetua didunia persilatan yang masih mengenal Nama itu.
Zhang Xian En masih belum tau pasti siapa itu Tetua Chao Pao dan seperti apa kisahnya? karena selama ini dia hanya mendengar cerita dari ayahnya yang suka menceritakan kisah Tetua Chao Pao padanya saat dia masih kecil.
Setelah menyiapkan bekal perjalanannya, dia pun akhirnya berangkat dan pamit kepada Yan Yun.
"Jaga dirimu baik-baik sahabatku" ucap Yan Yun.
"Jaga dirimu jg baik-baik Yan yun, semoga kita bertemu kembali " balasnya.
Akhirnya Zhang Xian En berangkat dan memulai perjalanannya. Tak terasa,sudah 1 hari dia berjalan tapi dia masih belum sampai ditujuan. Menurutnya, tempat Tetua tersebut kira-kira harus ditempuh selama 1 minggu tapi untuk Seorang Pendekar mungkin dapat ditempuh selama 2-3 hari.
Dia pun memutuskan untuk beristarahat ditempat itu dan pergi berburu untuk dimakan. setelah melewati malam yang panjang, dia kembali melanjutkan perjalanannya. Hari berganti hari dia lalui tanpa henti dan akhirnya dia berhenti disebuah pohon yang besar dan lebat. Dia berstirahat sejenak dan berpikir dia sudah dekat dengan tempat yg akan dia tuju.
Dirinya memilih untuk istrahat karena sudah kelelahan. Sambil duduk dibawah pohon besar itu dia merasakan kesejukan memandangi tempat disekitarnya.
Saat dirinya hampir terlelap, tiba-tiba dia merasakan ada sesuatu energi yang dia rasakan ditempat dia berada. Dirinya tersadar dan merasakan ada sesuatu energi yang ada dibawah tempat dia duduk. Ahirnya memutuskan untuk memeriksanya dan menggali tanah itu.
Selang beberapa waktu setelah dia menggali selama 2 meter, dia menyentuh sebuah kotak berukuran panjang dan diatas kotak itu ada sebuah materai tau sebuah segel.
Zhang Xian En mengangkatnya sambil membatin "Kotak apa ini?"
Pemuda yang memegang kotak itu kemudian membersihkan kotak itu dari debu dan memeriksanya hati-hati. Setelah membuka kotak itu,dia sangat terkejut karena di dalamnya terdapat pedang yang memancarkan cahaya saat Zhang Xian En menarik dari sarung pedang itu.
Zhang Xian En merasa ada yang aneh dengan hal itu, beberapa waktu berlalu. Cahaya itu pelan-pelan memudar dan tiba-tiba terdengar suara berbisik ditelinganya.
"Anak muda.? Kamu siapa??"
Zhang Xian En melihat sekililingnya sambil mencari dari mana suara itu berasal. Dia kebingungan dan merasa takut karena merasa tidak menemukan siapa-siapa.
Suara itu kembali terdengar "Anak muda, siapa namamu?" Tiba-tiba sebuah bayangan keluar dari pedangnya dan muncul seorang pria tua. Kira kira umurnya hampir 150 Tahun.
Zhang Xian En pun terkejut dan dia melompat kebelakang sambil menghunuskan pedangnya.
Pria tua itu pun memandangi pemuda itu sambil mengelus dagunya.
"Mohon maaf, kalau boleh tau, kakek ini siapa? tanya Zhang Xian En. kakek itu pun terdiam sejenak dan menatap Zhang Xian En dalam-dalam.
Kakek tua itupun akhirnya menjawab "saya pemilik pedang yang sedang kamu pegang anak muda ! "
Pemuda itu bingung dengan hal itu karena baru kali ini dia melihat hal yg seperti ini.
Kakek tua itu pun menyahut" namaku Chao pao, panggil saja tetua Chao. aku pemilik pedang itu dan sengaja menyimpannya ditempat ini. Kebetulan, pohon besar ini sebuah pohon yg paling besar dihutan ini."
Zhang Xian En pun terkejut dan diam-diam menyembunyikan keterkejutannya dan dia sadar kalau kakek tua ini yang sedang dia cari. Zhang Xian En kebingungan dan cepat-cepat melontarkan pertanyaan yg ada dibenaknya.
"Kakek... kenapa kamu bisa muncul menarik pedang ini dari sarungnya?.
"Kakek menaruh sebagian kecil tenaga dalam dan mentransfer sedikit jiwa kakek dipedang ini dengan menggunakan sebuah teknik.
"Kakek sengaja meninggalkan pedang ini disini karena kakek sudah bukan orang dunia persilatan lagi. Kakek tidak menyangka kamu akan menemukannnya disini. Bahkan kakek tidak berpikir ada manusia yg datang kehutan ini" kakek Chao sedikit menjelaskan sambil tersenyum.
Tatapannya tajam sehingga Zhang Xian En pun ketakutan dan mulai memperkenalkan dirinya "nama saya Zhang Xian En kek. Saya berasal dari desa yg tempatnya sedikit jauh hutan ini."
"Kenapa kamu bisa ada ditempat ini anak muda? " tanya tetua chao.
"Aku disini mencari sesorang tetua yg sering diceritakan oleh ayahku sewaktu aku kecil kakek. Ayah saya menceritakan ada seorang ahli pedang yg bernama Tetua Chao Pao yg terkenal dirimba persilatan pada zaman kakek di saat ayahku masih hidup. Tapi keluarga saya terbunuh oleh sekelompok orang yg tak dikenal " jawab Zhang Xian En sambil menjelaskan maksud dan tujuannya.
Tetua Chao Pao pun terkejut dengan cerita itu dan dia pun terdiam sejenak lalu mengajak Zhang Xian En ke gubuk dia tinggal selama ini.
"Mari ikut saya anak muda". Pemuda itu pun menurut dan mengikuti kakek itu.
*****
Setelah berjalan menyusuri hutan, Tetua
Chao dan Zhang Xian En akhirnya sampai didepan gubuk dan dia hanya memandang kedapan. Gubuk Tetua Chao tidak besar tetapi sederhana. Di depannya terdapat sepetak lapangan dan bunga-bunga yg ditanam didepan gubuk itu.
Bayangan Tetua chao Pao yang keluar dari pedang saat Zhang Xian En menarik pedang itu pun menghilang. Dan tiba-tiba suara terdengar dari gubuk.
"Masuklah"
Ia pun masuk kedalam dan melihat sosok kakek yang dia temui tadi. "Nak,kamu mungkin keletihan. Istrahat sejenak dan bersihkan dirimu". Tetua Chao tersenyum ramah. Zhang Xian En lalu pergi utk membersihkan dirinya.
**BERSAMBUNG
Hello.. Ini karya pertama saya kalo ada saran atau pendapat mohon berikan masukan dan jika ada kesalahan dalam penulisan saya pada chapter diatas mohon dimaklumi**.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 750 Episodes
Comments
Shaiya_Eet
Karya pertama, tapi gaya penulisan sudah nyaman dibaca, tinggal poles dikit sana sini, saya yakin kedepan karya author makin luar biasa dengan mendengar masukan dari para readers senior.
mangaaats thor
2024-04-07
2
Shaiya_Eet
Zhang Xian En menemukan sebuh kotak yang tersegel, biasanya segel teraebut berupa segel formasi supaya tidak mudah dibuka, sedangkan Zhan Xian En saat ini adalah seorang pemuda biasa tanpa kultivasi, bagaimana cara bukanya ya? apa fungsi segel di kotak tersebut? ahhh entahlah, saya sekedar bantu komen, like n hadiah saja
2024-04-07
0
Adhy Jie Tho
kayak pernah baca cerita ini 🤔
2023-11-09
0