Nisa. gadis yang tidak sengaja bertemu dengan laki-laki yang bernama Aslan. dan keduanya dalam kondisi terpuruk.
Nisa yang mendapati kenyataan, kalau kekasih hatinya lebih memilih perempuan lain merasa sangat terpukul, padahal hari itu Mereka sudah berjanji akan pergi mendaftarkan pernikahan mereka.
dan ketika melihat laki-laki yang didorong keluar dan sampai terjatuh itu, dan kejadian yang tepat di depan matanya membuatnya langsung berpikir dan bertindak. Nisa langsung mengajaknya menikah, walaupun dia tahu kalau laki-laki itu adalah orang asing.
lalu bagaimana kelanjutan mereka ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tirta_Rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13. bos yang kesal
Di tempat Nisa bekerja.
Tampak, para karyawan yang bekerja sama itu sedang merayakan keberhasilan mereka.
"akhirnya kita berhasil mengusir Nisa dari sini. salah sendiri, kenapa jadi orang terlalu jujur. kalau dia tidak di sini kan, dalam bekerja, kita bisa bebas melakukan apa saja." ucap salah satu wanita yang menjadi salah satu dalang yang merencanakan skenario ini.
"betul sekali. sayang banget, dia juga sangat disayang samanya Ibu Yuli. Untung saja, kita semua bekerja sama sehingga kepercayaan Ibu Yuli kepadanya menjadi runtuh. bahkan uang rp500.000 nya di rampas sama Bu Yuli.." semua orang tertawa di ruangan itu, Tanpa mereka sadari kalau perbuatan mereka ini akan segera mereka tuai.
mungkin dampaknya tak hanya ada pada mereka, tetapi pada tempat mereka bekerja juga.
"kalau begitu, kita semua bisa bebas dong.. masalahnya wakil Ibu Yuli kan sudah tidak ada hehehe.." yang lain terus tersenyum bangga. tapi yang lainnya ada perasaan bersalah dan menyesal karena sudah ikut terlibat.
jujur saja, mereka hanya termakan bujuk rayu dari teman-teman mereka saja. di samping itu di dalam hati, mereka juga memiliki sifat iri kepada Nisa. tapi jauh dari lubuk hati mereka yang paling dalam, mereka tak ada niat dan maksud untuk menyingkirkan Nisa dalam pekerjaan ini.
toh juga, dalam bekerja yang dilihat itu adalah kedisiplinan, kerja keras dan tak pernah mengeluh. dan itu pun berlaku di semua instansi, dan apapun pekerjaannya. karena tentu ada orang yang menilai setiap gerak gerik karyawannya, dan juga mengapresiasi kinerjanya.
"hal ini kita perlu merayakannya.. nanti malam, kita semua makan malam di luar untuk merayakan hari ini." ajak perempuan yang dikenal bernama Dina itu.
"oke oke..!! kita semua akan makan di luar untuk merayakannya.."
"merayakan apa..?" tiba-tiba ada yang menerobos masuk ke dalam ruang istirahat mereka. siapa lagi kalau bukan ibu Yuli.
melihat kedatangan Ibu Yuli, semua orang langsung terdiam dan mematung di tempatnya. waktu istirahat ini tentu saja memiliki sift, untuk karyawan. tapi sepertinya mereka malah nongkrong dan berkumpul semua di dalam ruang istirahat ini.
"kalian semua kenapa malah berkumpul di tempat ini? lalu siapa yang akan menjaga di luar." ucap Ibu Yuli dengan ketus. masalah seperti ini tentu saja masih berdampak dalam kepercayaannya. apalagi dengan tangannya sendiri dia merampas uang rp500.000, yang nyatanya, tidak sepadan uang yang hilang di dalam laci.
katanya di dalam laci itu hanya ilang sekitar 150.000. dan kalau memang begitu sangat dibutuhkan, Ibu Yuli seharusnya hanya perlu meminta ganti rugi saja. tidak perlu sampai merampas uang Nisa dan bahkan mengutarakan keraguannya.
"ayo cepat bergerak! ini juga sudah lewat jam istirahat." tuturnya lagi dengan ketus. sementara semua karyawan terdiam dengan ekspresi masing-masing.
"baik bu.." ujar mereka semua dengan serentak. setelah itu, Ibu Yuli pun meninggalkan ruangan itu dengan sedikit rasa kesal di dalam hatinya. Baru kali ini, dia harus benar-benar menegur karyawan-karyawannya. dulu saat ada Nisa, dia tak pernah menegur mereka, karena Nisa sekaligus adalah penolong mereka.
karena saat mereka beristirahat semuanya, ada nisa yang menggantikan shift mereka, sehingga Ibu Yuli tidak terlalu ambil pusing untuk memperhatikan. Tapi sekarang, Nisa sudah berhasil mereka usir dan singkirkan, dan sekaligus penolong Mereka pun sudah mereka paksa meninggalkan tempat ini.
"ayo cepat bergerak.." tutur salah satu wanita yang sejak tadi diam dan menyimak obrolan mereka.
"Baru kali ini aku melihat ibu Yuli marah loh.. kemarin-kemarin, kita tidak pernah mendapatkan bentakan seperti ini." tutur perempuan lainnya yang juga ikut bergabung.
"kamu tidak sadar. saat kita berkumpul seperti ini, ada yang merangkap pekerjaan kita di depan. yaitu Nisa. makanya kita tidak mendapatkan amarah dari Bu Yuli. tapi coba kamu pikir sekarang, siapa yang mau merangkap semua pekerjaan kita di depan. saat istirahat, tak ada seorangpun diantara kita yang mau mengalah." tutur perempuan itu dengan apa adanya.
mendengar itu, semua yang pernah tertawa karena bahagia telah berhasil menyingkirkan Nisa langsung terdiam. jujur mereka tidak menyadari akan hal ini. mereka pikir, saat mereka beristirahat, Nisa juga ikut beristirahat dengan mereka sambil menikmati makan siangnya. nyatanya, Nisa tidak pernah melakukan itu. justru dia beristirahat ketika semua teman-temannya sudah kembali, barulah dia bisa menikmati makanan. tapi lagi-lagi, satupun dari mereka tidak ada yang menyadarinya.
sementara Dina yang mendengar itu hanya memutar bola matanya.
"itu tidak masuk akal tau enggak. rumah makan sebesar ini, mana sanggup dia bersihkan sendiri, dan para pengunjung yang sebanyak itu, mana sanggup dia layani. Ya tentu saja tidak masuk akal." tutur Dina.
"Ya udah terserah kamu. Ya sudah ayo, Jangan membuat Ibu Yuli semakin marah." akhirnya perempuan yang sejak tadi menyimak kebahagiaan teman-teman seprofesinya ini, meninggalkan ruangan istirahat dan kembali untuk bekerja.
dan benar saja, Tak ada satupun karyawan yang berlalu lalang. sementara Ibu Yuli, dia di meja kasir ke walahan sendiri. bahkan dia harus mampu melayani permintaan para pembeli, dan menghidangkan makanan mereka.
awalnya Ibu Yuli merasa kalau ini biasa-biasa saja. toh juga, saat ada Nisa dia masih bisa menghandle semuanya. tapi ternyata, melihat semua karyawannya beristirahat tanpa bergantian, kini membuatnya pun ikut kewalahan dan kesal.
sementara Nisa yang dia pecat itu sekarang tampak sedang enjoy bersama dengan suaminya, sambil memasak makan malam untuk mereka. dan tentu saja kedua suami istri baru ini bekerja sama, dan saling mengobrol satu sama lainnya.
******
malam harinya, saat semua orang Sudah terlelap dalam tidurnya, dan seperti yang pernah dikatakan oleh Aslan, dia bangun dari tidurnya dan kemudian mengambil handphonenya.
sebelum itu dia memastikan terlebih dahulu, Apakah istrinya Sudah benar-benar terlelap atau tidak. ketika dia memastikan kalau istrinya sudah benar-benar tidur dengan lelap, dari sanalah dia mulai bereaksi.
dia mengambil dan mereka semua rekaman CCTV di tempat kerja istrinya, dan mengambil beberapa video yang menurutnya bisa membuat Citra dan nama baik rumah makan yang sudah melakukan ketidakadilan kepada istrinya terguncang.
dari sana, senyum sinisnya terukir, dengan tangan yang terus mengotak-atik handphonenya dengan profesional, sehingga mampu menciptakan sensasi yang cukup menarik untuknya.
(jangan salahkan aku. ini adalah perbuatan kalian karena sudah menyakiti hati istriku. akan kupastikan uang rp500.000 itu akan kalian kembalikan dengan berkali-kali lipat. aku tidak dendam, Aku hanya ingin semua orang tahu, kalau di dunia ini masih ada orang yang tidak memiliki hati seperti kalian.) batinnya. Setelah semuanya selesai, dan menyembunyikan ip-nya dengan aman, dia pun langsung mengupload foto dan video-video itu ke sosial media. dengan hashtag, ada manusia yang seperti ini.
"selamat menikmati.." gumamnya. dan Baru kali ini dia mau bertindak untuk menyelamatkan nama baik orang lain. padahal dirinya dulu ditindas habis-habisan, tapi dia tidak pernah bergerak sedikitpun.