NovelToon NovelToon
Dia Yang Tak Biasa

Dia Yang Tak Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyelamat / Duniahiburan / Wanita perkasa / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Showbiz / Cintapertama
Popularitas:28
Nilai: 5
Nama Author: Adrina salsabila Alkhadafi

​Lina adalah pewaris kekuatan supranatural Dorong & Tarik yang hebat, sebuah energi kinetik yang hanya mengalir di garis keturunan perempuan keluarganya. Jika Lina fokus, ia bisa memindahkan truk. Tapi karena ia ceroboh, ia lebih sering menghancurkan perabotan rumah, membuat Ayah dan adiknya, Rio, selalu waspada.
​Kekuatan yang harus ia sembunyikan itu, ia gunakan secara terlalu ikhlas untuk membantu seorang kakek mendorong gerobak rongsokan, yang menyebabkannya melesat kencang di jalanan.
​Insiden konyol ini ternyata disaksikan oleh CEO Aris, seorang pebisnis jenius nan tampan yang sedang diburu musuh misterius. Aris langsung terobsesi dan merekrut, apa yang terjadi di kehidupan lina Bersiaplah mengikuti drama komedi supranatural ini.lerstgooo

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrina salsabila Alkhadafi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13: Perjalanan ke Puncak

​Mobil sport Aris melesat membelah malam. Suasana di dalam mobil tegang, tetapi anehnya terasa akrab. Aris di kemudi, Lina di kursi penumpang, dan Nenek serta Ibu berdesakan di belakang. Keadaan ini adalah komedi situasi yang dipicu oleh bahaya—CEO tampan yang mengemudikan mobil jutaan dolar membawa tiga wanita dari latar belakang berbeda melarikan diri dari teroris teknologi.

​Nenek, yang biasanya dingin dan menghakimi, kini terlihat tenang. Ia menatap Aris dan Lina.

​“Kau mengemudi terlalu cepat, Tuan Aris,” tegur Nenek, nadanya tenang namun penuh wibawa. “Kau akan membahayakan Bodyguard-mu.”

​Aris melirik Lina yang kelelahan. “Saya mengerti, Nek. Tapi kita sedang dikejar. Saya harus pastikan aset berharga saya ini aman.” Aris kembali ke mode teasing, meskipun ada nada tulus di dalamnya.

​Ibu Lina, yang selama ini pasif, memegang tangan Nenek. “Kita akan aman, Bu. Kita sudah lama tidak ke sana.”

​Lina memandang Nenek. “Nek, kenapa Nenek tidak pernah bilang tentang tempat persembunyian itu? Dan formula untuk mengendalikan kekuatanku?”

​Nenek menghela napas panjang, tatapannya beralih ke kegelapan di luar jendela. Ini adalah pengungkapan rahasia yang telah lama ditunggu.

​“Kekuatan Dorong & Tarik, Lina, adalah warisan murni dari garis keturunan kami, Klan Kinetik Kuno. Ribuan tahun lalu, leluhur kita tidak hanya bisa menggerakkan benda, tetapi juga mengendalikan energi emosional di sekitar mereka. Kami tidak memberitahumu karena kami berharap kau tidak perlu menggunakannya. Semakin kau tahu, semakin besar ancamannya.”

​“Tapi, formula itu, Nek?” tanya Lina, penasaran.

​“Formula itu bukan mantra. Itu adalah titik fokus emosional. Itu adalah cara leluhur kita memisahkan amarah dari kontrol. Formula itu disimpan di dalam sebuah prasasti batu yang disembunyikan di kuil desa itu. Itu hanya bisa diakses oleh pewaris sejati. Kau, Lina.”

​Aris, yang mendengarkan dengan saksama, berseru. “Jadi, ini bukan hanya genetik. Ini spiritual? Ini berarti kekuatan Lina jauh lebih besar dari yang kita duga!” Matanya berbinar, bukan hanya karena strategi, tetapi karena kekaguman yang nyata pada Lina. Chemistry mereka menguat karena mereka berbagi rahasia yang melampaui logika.

​Saat mereka memasuki jalan tol yang sepi menuju pegunungan, Aris melihat sesuatu di kaca spion. Tiga mobil sport hitam, melaju kencang, berusaha mengejar.

​“Mereka mengejar kita. Mereka tahu mobil saya,” Aris berkata dengan nada dingin.

​“Apa yang harus kita lakukan? Aku tidak bisa menggunakan kekuatan di sini! Bahaya!” Lina panik. Menggunakan kinetik di jalan tol dengan kecepatan tinggi akan menjadi bencana massal.

​“Tidak ada waktu, Lina. Kau harus menghentikan mereka, tapi tanpa menimbulkan kerusakan permanen.” Aris menatap Lina dengan tatapan yang penuh keyakinan. “Lina, gunakan Tarik Kinetik pada rem mereka! Hanya sedikit! Buat mereka melintir!”

​Lina tahu ini berisiko gila. Tapi ia harus percaya pada kontrol yang baru ia latih.

​Lina menutup mata, memfokuskan Dorong & Tarik-nya pada objek bergerak yang sangat jauh. Ia membayangkan energinya sebagai benang tipis yang melilit sistem rem mobil pertama.

​SRRK!

​Mobil sport pertama tiba-tiba menurunkan kecepatan drastis, ban mobil berdecit keras, dan mobil itu oleng keluar jalur, menabrak pembatas jalan dengan keras. Dua mobil di belakangnya terpaksa mengerem mendadak.

​“Luar biasa! Lina! Kau berhasil!” seru Aris, kagum.

​Nenek, yang menyaksikan semua itu dari belakang, hanya bergumam, “Kontrol yang bagus. Tapi kau harus lebih cepat, Nak.”

​Lina ambruk di jok, kelelahan. Emosi yang terpakai untuk aksi secepat itu benar-benar menguras tenaganya.

​Aris memegang tangan Lina sekilas, menenangkan. Momen tulus yang singkat. “Istirahat, Lina. Aku yang ambil alih. Kau sudah melakukan hal yang mustahil.”

​Mereka berhenti di sebuah pompa bensin kecil yang terpencil sebelum memasuki jalur pegunungan. Aris membeli persediaan makanan, sementara Lina duduk di bangku sambil dipijat bahunya oleh Nenek.

​“Kenapa kau sangat peduli padanya, Lina?” tanya Nenek, suaranya pelan dan menusuk.

​Lina memejamkan mata. “Dia… dia orang pertama yang tidak meremehkan kekuatanku, Nek. Dia tidak menyuruhku menyembunyikannya. Dia menyuruhku mengendalikannya.”

​Nenek tersenyum tipis, senyum yang jarang sekali terlihat. “Kau jatuh hati padanya, kan?”

​Lina terkejut, pipinya memerah. “Nenek! Itu tidak benar! Ini hanya… profesional.”

​“Omong kosong. Mata seorang pewaris kinetik tidak pernah berbohong. Energi hatimu bergejolak setiap kali dia mendekat. Sama seperti energimu saat kau takut,” kata Nenek.

​Tiba-tiba, Aris datang membawa kopi panas untuk Lina. Ia mendengarkan pembicaraan itu, senyum teasing-nya kembali muncul.

​“Nenek, saya tidak akan membiarkan Bodyguard saya jatuh hati pada saya. Itu melanggar Kontrak Kehidupan Pribadi,” Aris berkata, tetapi matanya menatap Lina dengan intens.

​Nenek menatap Aris lurus-lurus. Ujian Nenek pada Aris.

​“Kau juga jatuh hati padanya, Tuan Aris. Kau seorang pebisnis, tapi kau mempertaruhkan nyawamu untuk chip yang bisa kau jual triliunan. Itu bukan kalkulasi. Itu perasaan.”

​Aris terdiam. Ia menatap Nenek, lalu ke Lina. Keseriusan Aris di momen ini terasa sangat nyata.

​“Nenek benar,” aku Aris, suaranya tenang dan tulus. “Saya tidak pernah mengira saya akan bertemu seseorang yang... seaneh dan sekuat Lina. Saya tidak tahu apa ini, tapi saya janji. Saya tidak akan pernah membiarkan bahaya menyentuhnya. Atau keluarganya. Chip kuantum ini hanyalah alasan bagi saya untuk tetap di dekatnya.”

​Pengakuan Aris yang tulus itu membuat Lina terpaku. Itu bukan akting. Itu bukan flirting. Itu adalah janji hati.

​Di tengah keheningan malam yang sunyi, Lina memutuskan untuk berlatih. Ia tahu, untuk menghadapi The Shadow dan melindungi keluarganya, ia harus menguasai Kontrol Kinetik total.

​Lina berjalan menjauh dari mobil, ke area yang gelap dan penuh pepohonan. Aris mengikutinya, membawa senter.

​“Apa yang kau lakukan?” tanya Aris.

​“Aku harus berlatih. Aku tidak boleh kehabisan energi lagi,” kata Lina. “Tapi aku tidak punya target.”

​Aris melirik ke sekeliling. Ia tersenyum, mendapatkan ide konyol.

​Aris berjalan ke tumpukan daun kering, lalu melompat ke atas. “Targetnya adalah… Aris si Kincir Angin!”

​Lina tertawa kecil. “Anda gila, Tuan Aris. Saya bisa mengirim Anda terbang sejauh dua kilometer.”

​“Aku percaya padamu, Lina. Coba gunakan Tarik Kinetik pada kakiku, tapi jangan membuatku jatuh. Buat aku melayang sedikit, lalu lepaskan.”

​Ini adalah latihan paling absurd dan paling intim yang pernah Lina lakukan. Komedi dan chemistry yang unik.

​Lina memejamkan mata. Ia memfokuskan energi kinetiknya. Ia membayangkan dirinya bukan sebagai Lina yang panik, tetapi sebagai pewaris kinetik yang tenang.

​SRRK…

​Kaki Aris terasa terangkat sedikit dari tanah. Ia melayang selama dua detik, lalu kembali mendarat mulus. Kontrol yang sempurna.

​“Luar biasa, Lina!” seru Aris, matanya berbinar. “Aku tidak menyangka akan menjadi objek melayang yang begitu tampan.”

​Lina tersenyum bangga. “Aku hanya menggunakan sentuhan energi. Tidak ada emosi.”

​Aris mendekat, menyentuh pipi Lina dengan ibu jarinya. Sentuhan yang penuh chemistry. “Bukan hanya kontrol energi, Lina. Itu adalah kontrol emosi. Kau mulai memisahkannya. Dan itu sangat indah.”

​Perjalanan dilanjutkan. Di jalur pegunungan yang curam, Aris harus berkonsentrasi penuh. Nenek di belakang mulai memejamkan mata.

​Tiba-tiba, Aris mengerem mendadak. Di depan mereka, di tengah jalan, ada pohon tumbang yang sangat besar, menghalangi jalur.

​“Sial! Ini bukan kebetulan!” Aris membanting setir. “Ini jebakan! Mereka tahu kita akan lewat jalur ini!”

​Saat Aris dan Lina bersiap keluar, tiba-tiba sebuah drone pengawas dengan lampu terang muncul dari balik pepohonan, menyorot mobil Aris.

​“Kita terkunci, Tuan Aris! Mereka di mana-mana!” Lina panik.

​“Tidak, Lina. Mereka hanya mengawasi. Mereka ingin kita panik. Nenek, berapa jauh lagi?”

​Nenek membuka mata. “Jalur ini adalah pintu masuk ke desa. Tapi pintu masuknya tersembunyi. Hanya seorang pewaris kinetik yang bisa membukanya.”

​“Apa maksud Nenek?” tanya Lina.

​“Lina, gunakan Tarik Kinetik pada pohon tumbang itu. Jangan pindahkan, tapi putar!” perintah Nenek.

​Lina terkejut. Ia menutup mata. Ia memfokuskan Dorong & Tarik-nya pada pohon tumbang raksasa itu. Ia tidak mendorong, ia hanya memutar inti pohon itu.

​GRRKKK...

​Pohon itu, yang tergeletak di jalan, tiba-tiba berputar 90 derajat, memperlihatkan sebuah jalur tersembunyi di balik semak-semak lebat—jalur yang menanjak curam menuju puncak gunung.

​“Luar biasa! Itu adalah kuncinya!” seru Aris, takjub.

​“Cepat! Mereka akan tahu kita sudah masuk!” Nenek mendesak.

​Aris memutar mobilnya ke jalur tersembunyi itu. Saat mereka menanjak, mobil drone pengawas itu terbang mendekati mereka, mengirimkan sinyal berbahaya.

​Lina tahu, ia tidak bisa membiarkan mereka melacak jejak.

​Lina menatap drone itu. Ia mengumpulkan Dorong Kinetik terakhirnya, tanpa amarah, hanya kontrol murni.

​WUSSHH!

​Drone itu hancur berkeping-keping di udara. Lina ambruk di jok, kelelahan total.

​“Selamat datang di desa rahasia,” kata Aris, melihat ke atas. Di sana, tersembunyi di balik kabut, adalah sebuah desa kuno yang terlihat damai.

​Perjalanan mereka penuh bahaya telah berakhir. Tetapi petualangan yang sesungguhnya—menguasai Kontrol Kinetik dan menghadapi takdir mereka—baru saja dimulai.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!