NovelToon NovelToon
TANPA RESTU

TANPA RESTU

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Dendam Kesumat
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Boleh tidak aku kembali ke masa 5 tahun yang lalu? saat aku masih gadis, tak akan aku membantah nasehat ibu tentang Mas Akbar, suamiku. Dengan ikhlas aku akan menurut beliau tanpa protes sedikit pun, meski harus melepas lelaki yang aku cintai. Karena sekarang aku tahu maksud Ibu tak memberi restu dulu, karena Mas Akbar penganut suami patriaki.

Urusan rumah, anak, bahkan menjadi tulang punggung keluarga pun aku lakukan sendiri tanpa bantuan dari Mas Akbar. Aku sudah tidak menuntut Mas Akbar untuk berubah, rasanya sudah mati rasa, dan berharap tiap hari diberikan kesabaran tanpa batas, agar bisikan setan tak kuturuti untuk meracuninya. Astaghfirullah.

Selain tabiat Mas Akbar, yang membuatku ingin mengakhiri pernikahan ini adalah sikap mertua padaku. Beliau selalu menganggap aku sebagai istri pembawa sial, yang menyebabkan Mas Akbar terkena PHK massal. Beliau selalu mengatakan andai aku tak menikah dengan Mas Akbar, mungkin putra kesayangannya itu akan naik jabatan. Sialan memang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

OLENG

POV AKBAR

BANGSATTTTTTT

Sumpah aku marah sekali pada Namira, ternyata dia berani juga menggugatku. Tak kubiarkan dia bisa hidup tenang. Enak saja buang aku begitu saja. Rugi sekali kemarin kubiarkan dia lari begitu saja, tak kusangka dia berani melawanku.

Aku marah sekali, aku pun berniat mencelakai dia. Tidak ada yang boleh memiliki Namira kecuali aku. Kalau dia tak mau sama aku, maka aku akan menyiksanya sampai dia memohon dan kembali padaku.

Aku rela tidak berangkat kerja demi melihat aktivitasnya di kontrakan, dan ternyata sial sekali. Kontrakan itu sudah digembok oleh pemiliknya, dan aku yakin Mira tinggal bersama kedua orang tuanya. Bangsat. Cari perlindungan rupanya.

Aku tidak akan mencari tahu Mira di rumah orang tuanya, karena jelas kalau aku ketahuan berkeliaran di sana bisa dihajar habis-habisan oleh keluarganya. Aku paham kalau orang tua Mira tak pernah setuju dengan hubungan ini. Apalagi melihat Mira babak belur seperti kemarin, jelas keluarganya akan marah bila melihatku di area situ.

Kantor, yah aku akan mencelakai dia saat pulang kerja. Aku tahu Namira perempuan yang mandiri, yakin sekali dia tetap naik motor saat berangkat kerja. Namun prediksiku salah. Namira diantar jemput oleh bapaknya. Aku langsung menggeplak spedometerku, kesal. Kalau sudah begini, aku tidak bisa mencelakai Namira. Brengsek, batinku terus mengumpat.

Amarahku semakin memuncak saat aku mendapat kabar bahwa gugatan Namira disetujui karena aku tidak datang, dan bukti KDRT yang sangat kuat.

SIAL.

BANGSAT.

BRENGSEK.

Aku marah setengah mati, seperti orang kesetanan. Ibuku melihatku hanya menggelengkan kepala.

"Harusnya kamu bahagia lah, dicerai sama dia tanpa pernah kasih nafkah dan memberi harta gono gini atau nafkah iddah, santai saja. Kayak gak ada perempuan lain."

"Ibu bisa diam gak!" teriakku kesal. Kalau saja aku bisa tegas pada ibu dan melindungi Mira, mungkin ia masih menjadi istriku. Sumpah, aku menyesal. Di mana lagi menemukan gadis penurut seperti Mira zaman sekarang. Argh, kenapa juga aku menghajarnya malam itu, sumpah aku menyesal.

Kepalaku sangat berat, ingin rasanya kepala ini kuhancurkan sekalian. Aku tak terima. Aku pun keluar rumah, aku akan memohon pada Mira, tak perlu gengsi untuk kali ini, begitu tekadku sangat kuat untuk mengajaknya rujuk. Aku memberanikan diri menuju rumah orang tua Mira. Malam ini aku akan memohon bahkan bersujud pada mereka asal aku diterima menjadi suami Namira lagi.

Begitu sampai pertigaan, yang kurang 5 menit lagi menuju rumah orang tua Mira, mendadak hatiku menciut. Ternyata keberanian yang menggebu itu menghilang seketika. Kubelokkan stang motor ke arah kota. Kupacu motorku dengan kencang, tak peduli kalau kecelakaan, malah itu lebih bagus, lebih baik aku mati tak bisa hidup tanpa Namira.

Setan dalam diriku membujukku menuju klub malam. Tak apalah, kepalaku sedang penat sekali. Tidak ada yang bisa menghiburku, kalau dulu masih ada Namira, aku akan melampiaskan hasratku pada istri baikku, meski tak kuberi nafkah lahir, tapi dia tetap mau melayaniku. Ah, Namira, aku menyesal melukai hatimu yang begitu dalam.

Sayang aku masih sangat cinta sama kamu, batinku berteriak. Aku memesan miras, hanya sekedar duduk saja tak berniat berjoget dengan mereka. Aku hanya minum, entah berapa kali, yang jelas kepalaku masih pusing.

"Sendirian, Bar?" tanya seseorang yang sepertinya mengenalku. Aku berusa menatapnya dengan pandangan mulai tak fokus.

"Septi?" ujarku tak yakin. Ternyata perempuan itu mengangguk sembari tersenyum. Dia adalah teman SMAku, aku juga sempat berpacaran dengan dia sebelum pacaran dengan Namira.

"Traktir aku minum dong, udah lama loh aku gak ketemu sama kamu," pinta dia manja sembari memegang pundakku. Sekedar traktir okelah, aku mengangguk saja. Uang yang akan kuberikan pada Namira biarlah kugunakan untuk minum kali ini.

Perempuan bodoh, memilih cerai dari pada uang dua digit. Aku dapat uang itu dari pesangon kantor, lebih baik kuambil sekarang daripada perusahaan bangkrut malah aku tak dapat apa-apa, jadi saat ada tawaran pencairan dana hari tua, aku tak berpikir panjang, aku langsung setuju untuk pencairan, dan akan aku berikan pada Namira. Tapi sayang aku malah menemukan kotak pil KB. Namira sialan.

"Istri kamu baik ya, mengizinkan kamu minum di bar. Sendiri lagi. Gak takut kalau kamu diburu sama cewek gatal di sini?"

Aku tertawa muak. "Bahkan aku sudah dicerai sama dia, setan gak tuh betina!" ujarku marah. Septi malah tertawa ngakak, dan menepuk pundakku. Sempat meledek juga, kasihan. Namun aku tak marah. Aku tahu Septi hanya bercanda.

"Udah lama dong kamu gak ganti oli?" tanya Septi dengan tatapan menggoda padaku.

"Motor? Udah bulan kemarin," jawabku masih belum ngeh dengan candaan Septi. Dia tergelak saat aku menyebut motor. Kemudian dia berbisik yang membuatku merinding seketika.

Ngamar yuk, aku traktir. Gratis.

Aku menatap Septi sekilas. Jelas saja kaget, dia seorang perempuan loh, yakin nih kasih umpan ke aku. "Jangan!" tolakku, karena meski aku sudah oleng, aku tak mau main dengan perempuan lain selain istriku. Hanya Namira perempuan yang pernah aku tiduri.

"Gaya kamu, Bar. Udah dewasa juga. Duda kan. Yuk, ah. Tenang aja aku bersih kok," desak Septi mulai menyender di pundakku.

"Enggak!" tolakku sekali lagi. "Aku mau main aman, sama istriku doang!"

"Ck, cemen ah!" oceh Septi namun tak kuhiraukan kalau hanya sekedar minum gak masalah, tapi kalau lebih aku gak mau.

Kulihat Septi tak merayuku kembali, kita ngobrol random dan berkali-kali menambah miras, namun aku stop karena aku sudah merasa sangat pusing, bingung juga mau pulang gimana nanti.

Tapi, Septi masih lanjut, ternyata dia kuat juga minum, sedangkan aku sudah hampir teler.

"Nih, penawar biar kepala kamu tidak pusing," ucap Septi sembari menyodorkan gelas orange jus.

Aku percaya saja, karena memang ini pengalaman pertamaku minum. Beberapa menit kemudian, kepalaku tiba-tiba ringan tapi sebuah gejolak ingin menyalurkan hasrat muncul tiba-tiba. "Gimana? Lebih enak kan?" suara Septi terdengar mendayu, dan lagi aku sekuat tenaga untuk menahannya. Aku yakin Septi telah berbuat curang, apalagi dia tampak lebih berpengalaman di tempat ini.

"Sep!" panggilku sudah tak kuasa.

"Apa?" tanya Septi dengan tersenyum manis.

"Tawaran tadi masih berlaku?" tanyaku sudah tak kuat, jelas kalau menyalurkan pada Mira tak mungkin, daripada aku gila lebih baik bersama Septi saja.

Tiba-tiba Septi mencium bibirku sebagai jawaban. Aku digandeng oleh Septi menuju sebuah kamar hotel yang aku pikir sewanya murah. Langkahku sempoyongan, tapi Septi masih tegak dan bisa menuntunku ke dalam sebuah kamar.

Aku merasa badanku langsung didorong hingga terjerembab ke atas ranjang, sangat nyaman sekali. Septi langsung naik di atas area vitalku, hanya bersentuhan dan masih ada baju kita, tapi rasanya bersentuhan begini sangat terasa nikmat. Ah, sudah berapa lama aku tidak bermain dengan Namira ya. Sial, malam ini aku harus menuntaskan dengan perempuan binal seperti Septi.

Sekali saja, aku pastikan malam ini tidak terulang lagi.

1
Quinza Azalea
lanjut
FiKiBiMi
yah..
berasa gantung terus tau gak kak. ampun dah candu sama karyanya akak.
Lel: hwkkwkw mksh
total 1 replies
Ica Rissaharyono
nambahhh🤭
Lel: sebentar masih review kok
total 1 replies
Quinza Azalea
lanjut
FiKiBiMi
kurang banyak akak.
FiKiBiMi: yeyeyeyeye..
total 2 replies
Quinza Azalea
lanjut
FiKiBiMi
update manyak manyak akak.
FiKiBiMi: ditunggu ya akak 🤭😍😍😍
total 2 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
covernya ganti ya thor, yg awal kyane fotone berdua
Lel: iya diganti sama pihak platformnya
total 1 replies
Quinza Azalea
next
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
asyik y mir kl prinsip nya gt mlg g stres krn nething g ky kbykn emak2🤣 nk bojone online p dlht trkhr jam brp d chat g lgsg bls wuh siap2 d ceramahi🤭
Lel: ngomel sepanjang kereta api
total 1 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
ciee ngintilan blng aja g mau kehilangan aktivitas berkeringat, sweet banget sumpah bnr2 mnjga hati namira ra sio2 y mndrta awale sm cecunguk akbar dan kel nya
Lel: doakan bahagia selalu ya
total 1 replies
Ica Rissaharyono
🤣🤣🤣 balasan..karma,,diselingkuhin jg tuh c maya,,awassss bisa² jd pelakor c maya secara dia masih ada rasa fabian..duhhh fabian jgn sampe dech sm c maya,klo org udh pernah selingkuh,,lah pasti ngelakuin lagi gk bkl bnr...udh stay di namira aja bikin jatuh cinta
Lel: kita lihat bagaimana Fabian beraksi
total 1 replies
Quinza Azalea
next
Ica Rissaharyono
mungkin karna restu org tua jg c fabian sm namira bs bahagia
Lel: betul syekali
total 1 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
mira...dpt jackpot nih😅 d gwe melayang trs kr bian🤭
Lel: banget😍
total 1 replies
Ica Rissaharyono
lg hot hotnya pasangan baru bawanya wiwik teyuss🤣
Lel: merinding disko
total 1 replies
Chusnul Chotimah
seru ceritanya Thorr,,semangat ya thorrr,AQ selalu menunggu notif karyamu..cayo💪
Lel: oke sudah aku upload 2 bab...tunggu review dulu ya
total 1 replies
FiKiBiMi
pas diawal kayak gimana gitu ya..
tapi makin kesini kok makin kesana..
selalu serrruu sih..
Always bintang 5 yak.
Lel: terimakasih kak
total 1 replies
Quinza Azalea
next
Lel: siap kak
total 1 replies
Quinza Azalea
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!