NovelToon NovelToon
Di Jembatan Ada Setan

Di Jembatan Ada Setan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor
Popularitas:920
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Jembatan adalah sebuah jalan penghubung antara alam yang satu dengan alam yang lain.

Jembatan angker di sebuah kabupaten. Menghantui para pejalan kaki dan kendaraan yang lalu-lalang.

Tidak jarang juga memakan banyak korban.

Kisah petualangan manusia yang berani berkorban demi mewujudkan kebenaran.

Melawan para penjahat dari dunia kegelapan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Seluk Beluk Siluman Ular Hitam

Pagi hari

Detektif Samson dan Raul melanjutkan perjalanan mereka mencari petunjuk soal kebenaran.

Hari ini mereka mengikut sertakan asisten detektif Harun dan staf Diana.

Berangkat bersama di dalam satu mobil dengan suasana yang ceria.

Hasil dari penyelidikan yang kemarin masih belum cukup.

Masih ada dua pertanyaan penting yang harus ditemukan jawaban nya dengan benar. Sebelum melangkah ke tahap rencana berikutnya.

Demi menghentikan polah tingkah jahat Dewi Siluman Ular Hitam.

Dan menyudahi keangkeran jembatan di kabupaten ***** yang namanya semakin viral.

🎶

"Sometimes we don't know",

"Sometimes we're blind",

"We sober and go... ",

"Feel fine... ",

"Sadness and pain of a sin",

"Sadness and pain of a sin",

"The mercy that I beggin' ",

"The mercy that I beggin' ",

Sebuah lagu yang diputar dari handphone milik Diana yang sembari menyetir.

Tembang berjudul "Sadness" karya seorang seniman yang menghilang karena pergi hijrah.

Mengangkat sebuah hadits yang akan menyelamatkan hidup dan matinya.

Demi rasa cinta dan rindunya kepada Sunnah. Dan Rasulullah.

Pesan yang paling mendalam dari seorang seniman penulis lagu.

"Jangan usik bapakku, ibuku dan dua saudaraku karena aku berhenti bermain musik",

"Bukankah ini lagu nya?",

"Darimana kamu mendapatkan nya Diana?",

"Dari situs gelap detektif",

"Bukankah puluhan tahun yang lalu semuanya sudah larut bersama inti bumi?",

"Apa nama situsnya Diana?",

"Dari ingatan dan kenangan dot info",

Perjalanan yang jauh tidak menyurutkan semangat keempat pejuang keadilan.

Mereka asyik bersama di dalam cepatnya laju berkendara.

Mereka asyik sendiri dalam lelahnya bercengkrama.

"Raul, apakah ini tempatnya?",

Harun yang sekarang memegang kemudi membangunkan penunjuk jalan yang tertidur.

"Bangunkan aku begitu masuk kawasan jalan hutan",

Pinta Raul.

"Betul sekali Run",

"Nanti ketika ada batu besar di seberang jalan",

"Kita menepi",

Batu besar di pinggir jalan

"Kita sudah sudah sampai",

"Turun semua",

"Detektif Samson dan aku yang akan pergi masuk ke dalam hutan",

"Kalian berdua duduk lah di atas batu besar ini sampai kami kembali",

"Jika ada apa pun itu jangan hiraukan",

"Dan jangan sampai beranjak dari batu besar ini",

"Mengerti?",

"Kami mengerti",

Detektif Samson dan Raul masuk ke dalam hutan yang tampak misterius.

"Siapa sebenarnya yang mau kita temui?",

"Kita akan mencari tahu siapa sejatinya Dewi Siluman Ular Hitam itu",

"Aku tahu siapa sosok yang paling tepat untuk kita bertanya",

Setelah berjalan lumayan jauh meninggalkan pinggiran jalan raya.

Detektif Samson dan Raul masuk ke dalam hutan yang beraroma gaib.

Mereka berdua mendatangi satu-satunya rumah yang ada di dalam hutan itu.

Rumah sederhana layaknya sebuah hunian manusia pada umumnya.

Tapi jelas-jelas itu bukan rumah seorang manusia.

"Rumah siapa ini?",

"Rumah dukun dari kalangan bangsa jin",

"Namanya Tanse",

"Singkatan lagi?",

"Bukan singkatan melainkan sebuah julukan",

"Tanse artinya setan sekali",

Sosok kakek-kakek bersarung dengan baju atasan kemeja berwarna merah delima.

Rambutnya sedikit keriting dan memiliki dua buah tanduk kecil di atas kedua alis matanya.

Menemui dua manusia tamu yang masih menunggu di depan pintu yang sudah terbuka.

"Ah... ada dua orang manusia rupanya",

"Bukankah kamu Raul?",

"Iya kek, aku Raul",

"Masuklah ke dalam dan tunggu lah sebentar",

"Aku harus pergi ke rumah klienku",

"Terimakasih kek",

Tanse pergi meninggalkan rumah karena sudah ada janji dengan salah seorang klien yang bukan sembarang orang.

Detektif Samson dan Raul masuk ke dalam rumah yang kosong.

"Kenapa dia pergi?",

"Bukan dia yang akan kita temui",

"Tapi istrinya",

Di ruang tamu yang bergaya klasik.

Duduk manis di kursi yang terbuat dari anyaman rotan yang nyaman.

Detektif Samson dan Raul menunggu selama berjam-jam.

Detektif Samson sampai mengantuk tapi tidak mau memejamkan mata karena waspada.

Sementara Raul yang sudah terbiasa. Pulas dengan suara mendengkur.

Tiba-tiba...

Rasa kantuk detektif Samson sirna seketika.

Seekor ular putih keluar dari dalam kamar yang berada di depan tempat duduknya.

Pintunya terbuka hanya dipasang sebuah tirai putih yang berenda-renda.

Ular putih yang besar itu lalu duduk melingkar di atas kursi.

Melata dengan tubuh panjangnya yang klimis dan berkilauan.

Detektif Samson membangunkan Raul yang masih tertidur.

Dengan sedikit senggolan di sepatu bagian luar.

"Ada apa detektif?"

Detektif Samson memberikan isyarat kehadiran ular berwarna putih.

"Selamat siang nek",

"Aku Raul nek",

"Ini temanku detektif Samson",

"Detektif, ini istrinya Kakek Tanse",

Seekor siluman ular putih.

"Ada perlu apa kalian datang jauh-jauh kemari wahai manusia?",

"Kami mau bertanya nek",

"Tanya apa?"

"Apa yang seorang krutan ingin tanyakan kepada ku?",

"Tentang Dewi Siluman Ular Hitam penghuni jembatan angker nek",

Mendadak ekspresi nenek siluman ular putih berubah menjadi marah.

Lidah ularnya menjulur panjang keluar.

Mendesis dengan suara yang mengancam.

"Ssssshhhhh...... ",

Kedua mata ular yang sebelumnya berwarna hitam berubah menjadi merah menyala.

"Biarkan aku meredam amarah ku terlebih dahulu",

Beberapa saat kemudian nenek siluman ular putih kembali tenang seperti semula.

Lidahnya ia tarik sembunyikan. Kedua matanya kembali berubah hitam.

Detektif Samson dan Raul paham. Pasti ada sebuah dendam.

"Siluman ular hitam sebetulnya sama saja seperti siluman ular berwarna yang lain",

"Sama juga sepertiku",

"Siluman ular hitam mendapatkan keistimewaan karena ia lebih disukai oleh para bangsawan Kerajaan Gaib",

"Ia lebih cantik dan lebih sexy menggoda",

"Ia pintar bersilat lidah dan membual",

"Siluman ular hitam menjadi wanita simpanan para bangsawan Kerajaan Gaib",

"Itulah alasan kenapa tidak ada yang berani menyentuh nya",

"Jika ada yang berani menganggu nya, maka Kerajaan Gaib akan turun tangan membelanya",

"Itulah alasan mengapa ia mendapatkan gelar Dewi Siluman Ular Hitam atau Kanjeng Dewi Ular Ireng",

"Kenapa kalian ingin tahu tentang siluman ular sundal itu?",

"Kami harus menghentikan nya nek",

"Sudah banyak manusia yang tidak berdosa menjadi korban jembatan angker",

"Siluman ular hitam tidak lebih kuat dan tinggi ilmu daripada aku",

"Yang membuat nya menjadi tak tertandingi seperti sekarang ini adalah karena jembatan angker itu sendiri",

"Kalian harus mencari tahu apa yang dirahasiakan oleh jembatan angker itu",

"Jika kalian ingin berduel dengan siluman ular hitam",

"Pancing lah ia menjauh dari jembatan angker",

"Dengan begitu kekuatan kegelapan yang ia miliki menjadi berkurang",

"Semakin jauh tempatnya semakin menguntungkan buat kalian",

"Apa kelemahan dari siluman ular hitam nek?",

"Sama seperti kelemahan semua siluman ular betina yang lain",

Sementara itu di atas batu besar tempat Diana dan Harun menunggu.

"Kenapa kita harus menunggu di atas batu ini Run?",

"Kata Raul kalau batu besar ini tidak diduduki, jalan pulang nya akan hilang",

"Seharusnya kamu saja Run yang menunggu di luar",

"Aku bisa duduk santai di dalam mobil",

Diana mulai kurang nyaman setelah lewat berjam-jam duduk di atas batu besar.

"Apa kamu yakin mau pindah duduk di dalam mobil?",

Diana melihat ke arah mobil.

"Astaghfirullah hal'adzim",

"Apa itu Run?",

"Dari bentukannya sih kaya pocong gosong",

"Apa lagi kata Raul?",

"Kita memang akan diganggu oleh makhluk-makhluk seperti itu",

"Tapi kita akan tetap aman di atas batu besar ini",

"Kenapa tim kita malah di tempat kan di daerah seperti ini sih Run?"

"Bukannya action malah horor",

"Masih sama-sama misteri",

Dari kejauhan

Terlihat seekor binatang berlari menuju ke arah Diana dan Harun.

Tidak lama kemudian binatang itu sampai di depan batu besar.

Seekor anjing hitam berdiri mematung di hadapan dua orang manusia yang tampak kebingungan.

Harun dan Diana hanya bisa diam.

Mereka yakin anjing hitam itu adalah anjing hitam jadi-jadian.

Mana ada seekor anjing hitam yang berlari tanpa menapakkan kaki-kaki nya.

Tiba-tiba sosok itu pergi dengan sendirinya.

Tanpa mengatakan satu patah kata pun.

Karena ada suara langkah-langkah kaki dan hembusan nafas yang mendekat.

Sosok anjing hitam itu tiba-tiba menghilang.

Pupus begitu saja berubah menjadi kepulan asap yang berwarna putih.

Harun dan Diana saling pandang mata karena heran.

Bukan karena saling jatuh hati.

"Mari kita pulang",

Detektif Samson dan Raul yang sudah kembali.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!