NovelToon NovelToon
KAMU DAN WASIAT YANG KAU GENGGAM

KAMU DAN WASIAT YANG KAU GENGGAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Cinta Seiring Waktu / Penyesalan Suami
Popularitas:17.2k
Nilai: 5
Nama Author: 𝐈𝐩𝐞𝐫'𝐒

"Tolong mas, jelaskan padaku tentang apa yang kamu lakukan tadi pada Sophi!" Renata berdiri menatap Fauzan dengan sorot dingin dan menuntut. Dadanya bergemuruh ngilu, saat sekelebat bayangan suaminya yang tengah memeluk Sophi dari belakang dengan mesra kembali menari-nari di kepalanya.

"Baiklah kalau tidak mau bicara, biar aku saja yang mencari tahu dengan caraku sendiri!" Seru Renata dengan sorot mata dingin. Keterdiaman Fauzan adalah sebuah jawaban, kalau antara suaminya dengan Sophia ada sesuatu yang telah terjadi tanpa sepengetahuannya.

Apa yang telah terjadi antara Fauzan dan Sophia?

Ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝐈𝐩𝐞𝐫'𝐒, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 13

Renata berdiri menatap punggung Kartika yang melangkah menuju pintu samping yang terhubung langsung dengan rumah Sophia. Ia menghela napas sesaat lalu beralih mengambil lap untuk membersihkan kompor dan sekitarannya yang terkena cipratan minyak dan bumbu saat masak.

Setelah memastikan dapur bersih ia kembali naik ke kamarnya untuk membangunkan sang suami. "Mas, sudah setengah tujuh. Ayo sarapan sekarang! kita kan mau berangkat jam delapan." Ucapnya sembari mengguncang pelan tubuh Fauzan membuat laki-laki itu seketika mengerjap.

"Jam berapa ini?" tanya Fauzan dengan suara serak khas bangun tidur.

"Setengah tujuh, kita berangkat jam delapan ya mas!" ucap Renata penuh harap.

Fauzan menyibakkan selimut lalu bangkit. Ia duduk dengan menyandarkan punggung ke belakang menatap Renata yang sibuk memasukkan pakaian kotor kedalam paperbag.

"Ngapain kita berangkat sepagi itu? sampai Jakarta juga palingan tidur-tidur juga." Ucapnya sembari menguap, menahan keinginan untuk menyentuh sang istri membuatnya semalam susah memejamkan mata. Alhasil saat ini ia masih merasakan kantuk.

"Maas... Aku belum beres-beres rumah. Bahkan seragam pun semuanya belum di setrika, kita berangkat jam delapan biar sekalian ngantar bapak dulu ke Stasiun."

"Lagian kamu ngeyel sih, dari dulu ditawarin untuk mempekerjakan ART selalu menolak. Sekarang giliran menghabiskan waktu sama keluarga, harus terganggu dengan masalah pekerjaan di rumah." Suara Fauzan sedikit ketus, has-rat yang tak tersalurkan membuat moodnya tak karuan. Ia beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi, bahkan pria itu menutup pintu kamar mandi dengan sedikit membantingnya.

Tak ingin kembali terpancing dengan sikap suaminya ia memilih keluar dari kamar hendak menemui kedua orang tuanya.

"Bu.." ia mengetuk pintu kamar ruang tamu namun sampai beberapa saat berdiri tak jua mendapat sahutan dari dalam. Dengan perlahan ia membuka pintu dan ternyata hanya ada barang-barang milik orang tuanya. Lah mereka kemana? tanya nya dalam hati sembari mengedarkan pandangan bersamaan dengan itu sebuah tepukan mendarat dipundaknya.

"Ibu darimana?" Renata menatap ibunya dari atas sampai bawah.

"Ibu dan bapak habis dari depan jalan-jalan di sekitar komplek. Padahal niat awalnya hanya jalan-jalan depan rumah saja. Eh pak Ikram malah ngajak jalan agak jauh dan akhirnya ketemu tukang bubur, itu ibu bawain juga beberapa bungkus." Bu Rohmah menunjuk ke arah ruang makan.

"Jadi, ibu sama bapak sudah sarapan?" Renata menyelidik yang langsung dijawab anggukan oleh Bu Rohmah sambil tersenyum. Seketika Renata menghembuskan napas leganya, ia tak perlu repot-repot mengajak sarapan kedua orang tuanya di tengah sikap Kartika yang tengah merajuk.

"Kalau begitu bapak mandi dan siap-siap. Jam delapan bapak harus berangkat ke Stasiun takutnya macet apalagi ini weekend, tapi naik taksi lagi enggak apa-apa kan Bu? soalnya mas Zan kayaknya masih kelelahan, dia di Jakarta sibuk lembur terus sampai sini juga sibuk."

Ucapnya sambil menunduk. Ia tak ingin kedua orang tuanya tahu kalau dirinya dan Fauzan habis terlibat cekcok bahkan dari semalam.

"Padahal bapak naik ojek saja biar sat set bisa salip sana sini." Sela pak Amar yang baru saja masuk ke dalam kamar. Paruh baya yang masih terlihat bugar dan bersahaja tersebut duduk di tepi ranjang, sorot mata teduhnya menatap lamat-lamat putri semata wayangnya penuh kasih. "Jangan pikirkan bapak nak, bapak sudah terbiasa kesana kemari naik motor, ngojek, dan sepeda sekalipun yang penting bisa sampai tujuan dengan selamat." Tuturnya  santai tanpa beban.

"Yasudah bapak mau mandi lagi barusan keringetan lagi." Ucapnya seraya berdiri.

.

.

Jam delapan kurang lima menit, Renata memeriksa ponselnya saat sebuah notif pesan masuk bersamaan dengan suara klakson dari arah depan rumah. "Pak, taksinya sudah datang!" serunya, membuat semua orang yang tengah berkumpul menoleh ke arahnya termasuk Fauzan.

Laki-laki itu sontak berdiri, namun kalah cepat dari Renata yang lebih dulu beranjak sambil menjinjing tas meninggalkan pak Amar yang tengah pamitan pada Kartika dan pak Ikram orang tua Fauzan.

"Pak, kenapa bapak malah naik taksi? kan Zan bisa ngantar bapak ke Stasiun." Ucap Fauzan dengan raut bersalah, ia mencium tangan mertuanya dengan takzim.

"Enggak apa-apa nak, kamu capek harus bolak-balik Stasiun mana sebentar lagi mau berangkat juga kan."

"Paak... Ayo cepetan!"

Seruan Renata yang memanggil pak Amar memutus percakapan keduanya. Pak Amar menepuk bahu Fauzan sambil tersenyum, "hati-hati nanti di jalan jangan ngebut. Maaf bapak belum bisa ke ikut Jakarta, Insya Allah nanti kalau sekolah libur akan kesana." Ucapnya seraya melangkah menghampiri Renata yang baru saja memasukkan tasnya ke dalam mobil.

"Bapak..." Lirih Renata, air matanya seketika merembes saat dirinya mencium punggung tangan sang bapak. Lalu ia memeluk paruh baya cinta pertamanya sembari terisak, pertahanannya runtuh saat dekat dengan bapaknya. Padahal sudah sekuat tenaga ia menahannya dari tadi namun tetap saja bobol, kegundahan hati yang dipendamnya ia keluarkan lewat air mata.

"Bapak hati-hati di jalan, selama ibu di Jakarta bapak jangan begadang dan harus jaga makan. Kalau sudah sampai langsung kabarin aku ya pak." Ucapnya yang hanya ditanggapi kekehan kecil oleh pak Amar.

"Nduk, sampainya akan duluan kamu. Bapak sampai rumah paling nanti habis Maghrib." Kata pak Amar, tangannya mengusap puncak kepala sang putri. Ada makna yang tersirat dalam sorotnya, sebuah cinta sejati dan dukungan buat putrinya.

"Yasudah bapak berangkat dulu ya, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Renata dan Bu Rohmah serempak menjawab salam sambil melambaikan tangan. Begitupun dengan Fauzan yang ikut melambaikan tangan setelah menutup pintu disamping mertuanya.

Tanpa berucap apapun Renata kembali masuk menggandeng tangan sang ibu, kemudian ia membelokkan langkahnya menuju pintu rumah Sophia untuk pamit pada si kembar dan adik iparnya. Namun saat kakinya hendak meniti teras, Fauzan menyentuh tangannya.

"Siap-siap, kita pulang sekarang." Ucap Fauzan lembut menatap wajah Renata yang masih memerah karena tangisnya.

"Pastikan dulu sudah dapat ijin dari ibu, baru menyuruhku siap-siap!" Sahut Renata pelan seperti bisikan, bersyukur Bu Rohmah berbelok menghampiri ibu mertuanya yang tengah menyiram bunga-bunganya yang berjejer.

"Rena!" desis Fauzan namun Renata sama sekali tak menggubrisnya, perempuan itu langsung membuka pintu rumah Sophia yang tidak tertutup rapat.

1
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAnggrekᴰⁱᴷᵃ ˢ⍣⃟ₛѕ⍣⃝✰
suudzon gak ya Re, cuma firasat, bisa jadi itu sinyal dari sang pembolak balik hati klu kmu harus peka dan waspada 🤭
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAnggrekᴰⁱᴷᵃ ˢ⍣⃟ₛѕ⍣⃝✰
apapun alasannya you menikahi Shofi tetep aja salah Zan, kata sapa karena cinta istri mau dimadu? lagian katanya menikah siri tanpa persetujuan istri sah itu gak sah😅
hati2 bangke ditutupi kecium juga baunya.
Endri Purliyan
ayo dong thorr lanjut...
⸙ᵍᵏKᵝ⃟ᴸ: Sabarr kak😀
Insya Allah nanti sore up nya ya
total 1 replies
Dwisya Aurizra
knapa pak, takut Bu Kartika ngasih tau pernikahan Fauzan sama Shopi sekarang ya
🍭ͪ ͩ Ira ⁰2 🌻
Semoga segera dibukakan apa yang menyebabkan hatimu resah yaa Re... dengan doa tulus yang kau panjatkan, semua akan segera terungkap.
⸙ᵍᵏKᵝ⃟ᴸ: sabbaaaarrrr
total 3 replies
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
sekarang gusar karena takut Rena tau nanti gusar nya karena gak bisa jauh dari Shopi ya Zan 😒😒😒😒
⸙ᵍᵏKᵝ⃟ᴸ: iya😭😭😭
total 3 replies
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
menunggu detik detik bom nya meledak 🤩🤩
hahaha ketawa jahat
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
kalau ada orang yang biasa jutek terus tiba-tiba baik biasanya ada maunya re hati hati
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
Clara ini belum pernah nikah atau untuk pernah ya kalau temenan sama soni berarti udah berumur kan ya🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
hadeuh 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
emang makin agak agak ini bumer satu ini😤😤
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
gak sabar Rena tau kalauu Ozan udah nikah lagi 😌😌
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
siap siap kehilangan Rena kamu zan😤😤
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
entut preeeett omongan pria gak bisa dipercaya 😤😤😤🤣🤣🤣
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
iya semua semua demi anakmu cucu dan menantu kesayangan mu sophi 😤😤😤😤
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
baguuuus aku dukung Ceu 😒😒
biar neng Rena bisa punya alasan kalau mau pisah sama Fauzan 🤩🤩🤩🤩
⸙ᵍᵏKᵝ⃟ᴸ: Ampuuunnn deh🤭
total 1 replies
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
Halah gayamu Bukar kalau iya kamu digituin kayak Rena pasti Ngereog lah wkwkw
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
kan kan kataku juga apaaaaah 😒😒😒
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
aku tau ini adegan nya bikin mewek tapi bolehh kah sejenak aku jadi anaknya pak dokter 😭😭😭
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
waah calon Mak Mak galak nih
ℂ𝕖𝕦 𝕂𝕚𝕟𝕘
ah Rena gak seru langsung luluh aja wkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!