Camelia mengulurkan tangannya untuk Raisa, ketika mereka masih kecil. Camelia meminta orang tuanya mengadopsi Raisa, menjadi kakaknya, karena Raisa sudah menjadi yatim piatu akibat kehilangan kedua orang tuanya dalam sebuah kecelakaan.
Sayangnya setelah dewasa, keduanya jatuh cinta pada pria yang sama. Raisa yang merasa iri dengki pada Camelia yang mendapatkan segalanya. Bahkan tega meracuni kedua orang tua Camelia, juga Camelia. Bahkan membakar rumahnya.
Setelah itu, Raisa melakukan operasi plastik persis seperti wajah Camelia. Rayyan yang baru kembali dari luar negeri, membawa Camelia palsu ke rumahnya, menikahinya.
Tanpa dia tahu, Camelia yang asli tengah berjuang antara hidup dan mati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13. Sampai di Asrama
Saat melihat ayahnya membawa koper milik Raisa. Camelia kecil berlari menghampiri ayahnya yang baru turun dari anak tangga terakhir.
"Ayah, itu koper kak Raisa. Kak Raisa mau kemana?" tanya Camelia kecil, yang memang sama sekali tidak tahu kakak angkatnya itu akan dibawa kemana oleh ayahnya.
Karena memang masalah Keanu dan Vania yang mendaftarkan Raisa ke sekolah asrama. Kedua orang tua Camelia itu sama sekali tidak memberitahu pada Camelia. Jadi, gadis kecil itu memang sebenarnya tidak tahu.
Tapi Raisa yang juga baru turun dari lantai dua bersama dengan Vania. Sambil membawa boneka beruangnya. Masih terus berusaha memasang wajah memelas. Dia masih ingin membujuk Vania. Sayangnya, Keanu mengatakan padanya, kalau pendaftaran memang tidak bisa dibatalkan dan keberangkatan mereka ke sekolah itu juga harus hari ini karena memang hari ini paling akhir batas waktu masuk ke sana.
Dengan tatapan kesal, Raisa melirik tajam ke arah Camelia yang sebenarnya malah tidak tahu apa-apa itu.
'Semua ini karena kamu. Ayah dan ibu bahkan mengusirku, mereka memilih mengurusmu saja. Aku benci kamu Caca!' pekik Raisa dalam hati.
"Sayang, kak Raisa akan sekolah di asrama. Usianya sudah tidak bisa masuk sekolah Caca. Tidak apa-apa ya, kalian masih bisa bertemu satu bulan sekali. Ayah dan ibu akan mengajak Caca menjenguk Kak Raisa. Dan setiap enam bulan sekali, kak Raisa akan pulang ke rumah ini selama dua minggu! oke!" kata Keanu yang langsung di angguki Caca.
Camelia kecil itu, sebenarnya adalah seorang anak yang sangat penurut pada ayah dan ibunya. Namun, saat Caca patuh dan mengangguk di depan Raisa. Raisa malah kembali salah paham.
'Huh, dia malah senang sekali aku pergi! kamu memang menyebalkan Caca!' gerutunya dalam hati.
Bahkan saat Raisa sudah masuk ke dalam mobil. Arah pandangannya terus tertuju ke arah rumah itu. Dia benar-benar tidak ingin meninggalkan rumah itu. Itu tempat tinggal yang sudah dia idam-idamkan selama ini. Ayah dan ibu kandungnya tidak bisa memberikannya kehidupan enak. Dia sudah sangat senang di adopsi, malah di sekolahkan di asrama.
Padahal, semua hal ini bisa terjadi juga karena ulahnya sendiri. Kalau dia hidup tenang bersama dengan Camelia, dan tidak terus menargetkan Camelia. Dan membuat masalah, tentu hal itu seharusnya tidak perlu terjadi. Namun di hati seseorang yang isinya hanya dengki, maka tidak akan ada kata 'salah' apalagi menyalahkan dirinya sendiri. Dia akan memiliki kecenderungan kalau apa yang dia pikirkan dan apa yang dia lakukan selalu benar, dan dari sudut pandangnya orang lain lah yang salah. Memang terkesan tidak tahu diri, tapi memang di dunia ini ada beberapa orang yang seperti itu. Itu sangat related.
Vania menghela nafas panjang. Dia terus mengusap punggung Raisa. Vania berharap, saat terakhir sekolah di asrama nanti begitu dia kembali ke rumah dia sudah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Karena sungguh, Vania sangat tulus sekali pada Raisa. Vania bahkan selalu mengganti apapun yang sekiranya kalau Vivian datang ke sana dan diberikan kepada Camelia, kan otomatis Raisa memang tidak akan mendapatkan barang itu. Tapi, sebisa mungkin Vania selalu mencoba untuk memberikan yang hal yang meskipun tak sama persis tapi selalu mendekati. Baik itu pakaian, sepatu, mainan dan lainnya.
Sayangnya untuk Raisa, anak yang memang tidak pernah bersyukur, selalu merasa kurang saja. Dan selalu menginginkan lebih. Meski dia hanya anak angkat, dia mau semua yang dimiliki oleh Camelia yang notabene nya adalah anak kandung, dia juga punya. Bahkan kalau bisa harus lebih bagus dari yang dimiliki Camelia. Kan namanya ngelunjak ya. Tapi begitulah adanya.
Sekitar 2 jam kemudian, mereka pun sampai di sekolah asrama yang memang paling baik rekomendasi dari Vivian. Disana, gurunya sangat tegas. Ibu asramanya juga sangat tegas. Vivian rasa, baik sekali lah cara mereka mendidik.
Bahkan bisa dibilang Vivian juga sebenarnya sangat peduli pada Raisa. Jika tidak, Kenapa dia marah repot-repot menyarankan untuk anak itu bisa sekolah di asrama. Bisa saja kan, kalau Vivian tidak perduli kepada Raisa tinggal minta kedua anak dan menantunya itu untuk memasukkannya saja ke panti asuhan. Tapi itu tidak dia lakukan, dia menyarankan anak dan menantunya membawa Raisa ke asrama untuk di didik lebih baik lagi. Semua orang dari keluarga Caca, sebenarnya sangat perduli pada Raisa.
Vania terus menggandeng tangan Raisa. Sampai tiba di kamarnya. Keanu membicarakan masalah yang berhubungan dengan pendidikan dan tempat tinggal Raisa dengan ibu asrama. Sedangkan Vania, membantu anak kecil itu merapikan kamarnya.
Vania bahkan minta kamar pribadi. Yang hanya diisi oleh satu orang saja setiap kamarnya. Dengan membayar lebih. Vania bahkan minta supaya mereka menyiapkan laundry, dan mengingatkan Raisa untuk sarapan paginya, makan siang dan malam malamnya.
"Kamar ini hampir sama dengan yang di rumah kan?" tanya Vania tersenyum pada Raisa.
Raisa menoleh malas. Dia sejak tadi hanya melihat dari ke arah luar dari jendela kamarnya itu.
'Hampir? yang namanya hampir itu kan tidak sama! kalian ini menyebalkan sekali. Aku di suruh tinggal di asrama yang sepi begini. Tidak boleh nonton televisi, tidak boleh main game. Apa-apaan ini!' gerutunya kesal.
"Pakaian seragamnya dan pakaian kotor kamu, nanti di letakkan di keranjang itu ya nak. Kalau kamu berangkat ke sekolah pagi-pagi, letakkan keranjangnya di dekat pintu. Nanti akan ada petugas yang mengambilnya, dan mengantarkan baju bersih yang sudah di setrika. Nanti di sekolah ada loker, jadi kamu tidak perlu bawa buku cetak yang berat ke kamar. Tapi kalau ada pr, kamu harus bawa ke kamar ya. Oh ya, Jangan lupa untuk sarapan pagi setiap mau berangkat ke sekolah. Kalau pagi, kamu makannya di asrama. Kalau siang di sekolah, kalau malam di asrama lagi..."
Vania banyak sekali mengatakan tentang hal yang bisa di lakukan dan tidak bisa di lakukan oleh Raisa. Vania sungguh ingin anak angkatnya itu bisa lebih baik lagi ke depannya.
'Ck, kenapa malah ceramah panjang lebar sih? tetap saja menyebalkan! kalian menyebalkan. Aku pikir di adopsi orang kaya bisa hidup mewah, berangkat dan pulang sekolah naik mobil mewah, bisa sombong ke teman-teman sekolah. Ini apa? pulang pergi sekolah jalan kaki ke asrama. Menyebalkan!' gerutu Raisa yang merasa sangat kesal pada Keanu dan Vania.
Karena niat awalnya, dia memang sudah ingin sombong pada teman-teman sekolahnya nanti. Eh malah tidak bisa. Kan dia jadi kesal akhirnya.
***
Bersambung...
m...
sulit berpaling dari pesona Camelia 🤭
hatinya Raisa kotor sekali ya, minta di Rinso sepertinya biar bersih tanpa noda 🤣🤣🤭🤭
kok jadi kayak gitu anaknya 🤭