NovelToon NovelToon
Ibu Untuk Anak-anakku

Ibu Untuk Anak-anakku

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Nikahmuda / Duda
Popularitas:36.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: embunpagi

IG : embunpagi544

Kematian istri yang paling ia cintai beberapa saat setelah melahirkan kedua buah hatinya, membuat hati seorang laki-laki bernama Bara seolah membeku, dan dunianya menjadi gelap. Cintanya ikut ia kubur bersama mending sang istri. Alasan kenapa Bara masih mau bernapas sampai detik ini adalah karena kedua buah hatinya, si kembar Nathan dan Nala. Bara tak pernah sedikitpun berniat untuk menggantikan posisi almarhumah istrinya, namun demi sang buah hati Bara terpaksa menikah lagi dengan perempuan pilihan sang anak.

SYAFIRA seorang gadis berusia 20 tahun yang menjadi pilihan kedua buah hatinya tersebut. Syafira yang sedang membutuhkan uang untuk pengobatan adik satu-satunya dan juga untuk mempertahankan rumah dan toko kue kecil peninggalan mendiang ayahnya dari seorang rentenir, bersedia menikah dengan BARATA KEN OSMARO, seorang duda beranak dua. Mungkinkah hati seorang Bara yang sudah terlanjur membeku, akan mencair dengan hadirnya Syafira? Akankah cinta yang sudah lama ia kubur bersama mendiang sang istri muncul kembali?

"Aku menikahimu untuk menjadi ibu dari anak-anakku, bukan untuk menjadi istriku..." Bara.

"Lebih baik aku menikah dengan om duda itu dari pada harus menjadi istri keempat rentenir bangkotan dan bulat itu..." Syafira.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon embunpagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 (Demi si kembar, Aku akan mencoba)

Malam harinya setelah menutup toko, Syafira langsung mengantar kue pesanan ke pelanggannya.

Setelah mengantar kue, Syafira langsung pulang ke rumahnya lalu membersihkan diri. Selesai mandi, ia masuk ke dalam kamar sambil merenggangkan otot-ototnya supaya lebih rileks. Di lihatnya jam dinding di kamarnya.

"Jam delapan, belum makan juga. Tapi enggak lapar," gumamnya sendiri.

Tanpa berniat akan malam, Syafira langsung mengambil posisi untuk tidur. Baru saja ia memejamkan matanya belum ada satu menit, ia teringat sesuatu. Syafira mengambil ponselnya dan membuka aplikasi mbah Google. Tangannya mulai mengetik sebuah nama di pencarian. Matanya membulat sempurna ketika ia melihat hasil pencariannya.

Ya, Syafira melihat nama Barata Ken Osmaro di deretan paling atas daftar pengusaha paling sukses dan nomor satu seantero negeri bahkan nomor 1 tingkat Internasional.

"No! Tidak mungkin om duda itu kan? Enggak ada info tentang keluarganyaTapi ini photonya dia, gumamnya saat membuka link tentang Bara.

"Hah setidaknya dia bukan ketua mafia atau sejenisnya. Udahlah, ngapain juga aku mikirin hal ini. Mending tarik selimut, besok masih harus berjuang lagi," Syafira meletakkan ponselnya kembali ke atas nakas. Lalu, di tariknya selimut sampai kakinya saja, tak lupa ia menyalakan musik sebagai teman tidurnya sebelum akhirnya ia benar-benar terlelap.

🌼🌼🌼

Di kediaman Osmaro....

Si kembar tidak henti-hentinya memuji Syafira di depan Bara. Bahkan kedua bocah itu masih saja mengungkit soal Syafira sampai saat ini ketika Bara membacakan dongeng sebelum mereka tidur.

"Ibu tirinya Cinderella jahat ya daddy?" ucap Nala di sela-sela Bara membacakan dongeng.

"Tapi tidak semuanya jahat kan Dad?" tanya Nathan.

"Tentu saja kalau kakak syantik enggak galak," sahut Nala.

"Sudahlah kalian cepat tidur. Ini hanya dongeng, jangan terlalu kalian pikirkan, tidurlah! Besok harus bangun pagi sekolah," ucap Bara.

"Sepertinya aku salah pilih cerita," batin Bara.

"Besok libur Daddy, kan hari Sabtu," jawab Nala.

"Tetap saja, kalian harus tidur. Lihat tuh udah jam sepuluh. Ingat pesan kak Syafira kan, kalian harus nurut, jadi anak baik," ternyata diam-diam Bara memperhatikan apa yang Syafira ucapkan.

"Kalau Nala jadi anak baik, apa kakak Syantik mau jadi bunda selamanya daddy?" tanya Nala dengan polosnya.

"Salah ngomong nih kayaknya," gumam Bara.

"Tentu saja, kalau kalian jadi anak baik, siapapun pasti mau di panggil bunda. Udah ya, sekarang Princess tidur, tuh lihat! Nathan udah tidur pulas,"

"Baiklah daddy, daddy juga istirahat ya, jangan bergadang nanti gantengnya ilang jadi enggak ada yang mau jadi bunda Nala,"

"Ya ya, baiklah. Habis ini daddy tidur. Selamat malam princess," Bara menarik selimut untuk menutupi tubuh Nala. Gadis kecil itu hanya mau kakinya saja yang pakai selimut. Sementara Nathan tidak pernah mau pakai selimut.

"Selamat malam daddy," balas Nala lalu memejamkan matanya.

Bara mencium kening Nala, kemudian Beralih ke tempat tidur Nathan yang berdempetan dengan tempat tidur Nala tersebut. Dibenarkannya posisi tidur Nathan yang asal-asalan, di ciumnya kening anak lak-lakinya tersebut. Kalau tidak sedang tidur, mana mau Nathan di cium begitu sama Bara.

Bara menghela napas sejenak lalu meninggalkan kedua anak kembarnya.

Keluar dari kamar si kembar, Bara merogoh ponsel yang ada di saku celana piyamanya.

"Bagaimana? Apa kamu sudah menyelidiki latar belakang gadis itu?" tanya Bara kepada seseorang di seberang telepon.

"Baiklah," ucap Bara kemudian. Ia mematikan panggilan lalu pergi ke ruang kerjanya.

Sesampainya diruang kerja, Bara langsung membuka email yang di kirim orang yang baru saja ia telepon.

Melihat informasi yang ia terima, kening Bara mengernyit. Ternyata Syafira masih berusia 20 tahun dan masih menyandang status sebagai seorang mahasiswa.

Ya, Bara meminta salah satu orangnya untuk mencari tahu tentang Syafira. Ia tak ingin kedua anaknya dekat dengan sembarang orang. Mengingat siapa dia, pasti banyak orang yang memiliki niat tidak baik terhadap keluarganya.

Bara kembali menutup laptopnya, ia kembali ke kamarnya. Hari semakin larut, namun ia masih terjaga, seperti ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Ia teringat bagaimana ekspresi kebahagiaan kedua anaknya siang tadi. Ternyata hadiah mewah yang ia berikan tak sebanding dengan kehadirannya dan juga Syafira di acara pesta mereka.

"Sesederhana itu?" gumamnya.

"Apa yang spesial dari gadis itu? Kenapa si kembar bisa semudah itu dekat dan bahkan memanggilnya bunda?" gumamnya lagi, sambil menatap langit yang mendung dari balkon kamarnya.

🌼🌼🌼

Beberapa hari kemudian....

Setelah malam itu, baik Nala maupun Nathan tidak ada yang membahas soal Syafira lagi. Mungkin mereka sudah melupakannya pikir Bara. Mungkin hanya kesukaan yang sesaat, seperti anak-anak pada umumnya yang akan mudah menyukai sesuatu, namun juga cepat melupakannya.

"Pagi daddy!" Nathan dan Nala menyapa Bara yang sudah terlebih dahulu duduk di meja makan sambil membaca koran.

"Pagi boy, princess," balas Bara sambil melipat koran yang ia pegang.

"Mau sarapan apa?" tanya Bara.

"Sandwich! Nasi goreng!" jawab Nathan dan Nala bersamaan.

Dengan telaten, Bara meladeni kedua anaknya. Ia membuatkan sandwich untuk Nathan dan mengambilkan Nasi goreng untuk Nala.

"Telurnya daddy," ucap Nala sambil tangannya menunjuk ke piring yang berisi telur ceplok.

Bara pun mengambilkan telur ceplok untuk Nala.

"Ini, ayo cepat kalian makan. Nanti telat ke sekolah,"

"Hari ini daddy yang antar," tambahnya.

Nathan dan Nala pun semangat menghabiskan sarapan mereka, karena senang akan di antar oleh Bara ke sekolah.

🌼🌼🌼

"Daddy jangan lupa nanti ada acara di sekolah, daddy harus datang Nala mau tampil nanti. Daddy datang tepat waktu, oke?" pesan Nala sebelum turun dari mobil.

"Baiklah, akan daddy usahakan. Ayo turun!" Bara membopong Nala untuk turun dari mobil sedangkan Nathan turun dengan sendirinya.

Tak jauh dari tempat parkir mobilnya, ada beberapa ibu-ibu muda yang juga mengantar anak mereka sekolah saling bisik-bisik sambil melihat ke arah Bara.

"Wah lihat itu, hot duda yang antar anaknya,"

"Ya ampun, calon daddy anakku itu," ucap yang lain.

"Daddy, cepat masuk dan pergi," ucap Nala melirik sinis ke arah ibu-ibu muda itu karena ia mendengar omongan mereka.

"Baiklah," jawab Bara ia mengerti maksud Nala.

"Tunggu!" cegah Nala ketika Bara hendak masuk mobil.

Nala mengisyaratkan supaya Bara menunduk. Bara pun mengikuti instruksinya. Nala membenarkan dasi Bara.

"Kebiasaan," cebik Nala, dan Bara pun hanya tersenyum. Kemudian, ia masuk kembali ke mobil. Di bukanya kaca jendela.

"Daddy berangkat, kalian masuklah!"

"Ayo Nala!" ajak Nathan.

"Sarangheo daddy!" Nala membentuk simbol hati dengan ibu jari dan jari telunjuknya, tak lupa mata genitnya.

"Love you too," balas Bara melakukan hal yang sama dengan Nala. Membuat para ibu-ibu muda yang melihatnya histeris.

"Wow, keren sekali tuan Bara. Bayangin deh kita yang di gituin, auto meleleh" ucap salah satu dari mereka.

"Selamat pagu tuan Bara," sapa seorang ibu muda yang kebetulan lewat depan Bara.

"Daddy, go!" kode keras dari Nala.

Bara pun cuek dengan orang yang menyapanya, ia menutup kaca pintu mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

🌼🌼🌼

Sore harinya....

Bara telah sampai di rumah, ia keluar dari mobil dan menyuruh orang untuk memarkirkan mobilnya.

"Mana anak-anak?" tanya Bara kepada pelayan yang menyambutnya di pintu.

"Itu tuan, nona muda kecil sejak pulang sekolah tadi mengurung diri di kamar. Sedangkan tuan muda kecil berada di tempat bermain sejak tadi. Mereka tidak mau diganggu siapapun," jawab pelayan takut-takut sambil terus menunduk.

Bara langsung masuk tanpa bicara lagi.

Ketika masuk ke ruang tamu, ia melihat bu Lidya sedang duduk sambil membaca majalah.

"Mama di sini?" tanya Bara.

"Tentu saja mama di sini. Kalau bukan mama, siapa lagi yang tadi datang ke sekolah si kembar kalau daddynya sibuk sama pekerjaan. Hari ini seluruh orang tua murid datang, hanya orang tua si kembar yang tidak tampak. Untung mama datang, coba kalau tidak, bagaimana sedihnya si kembar. Kamu sukses membuat mereka kecewa Bara," ucap Bu Lidya. Tampak sekali kekecewaan di raut wajahnya.

Bara memejamkan matanya sejenak lalu mengusap wajahnya. Ia tak menampik tuduhan bu Lidya.

"Maafkan Bara ma, tadi Bara sudah berusaha mempercepat meeting tapi tetap tidak keburu waktu. Ini proyek yang sangat penting. Bara tidak bisa lepas tangan begitu saja," Bara mencoba menjelaskan.

"Lebih penting mana uang atau anak-anakmu?" ucapan bu Lidya terdengar mengintimidasi.

"Ma..." suara Bara tampak lesu mendengar pertanyaan yang bu Lidya lontarkan.

"Jawab Bara! Apakah uang dan perasaanmu lebih penting dari anak-anak!" Sepertinya kali ini bu Lidya benar-benar marah.

"Tentu saja lebih penting anak-anak," jawab Bara tegas.

"Kalau memang lebih penting anak-anak, berhenti egois Bara. Atau mama benar-benar akan membawa mereka tinggal bersama mama!" kalimat bu Lidya berhasil menciutkan hati Bara. Sungguh ia tak sanggup kalau harus jauh dari kedua buah hatinya.

"Maksud mama?"

"Menikahlah lagi, cari istri dan ibu buat mereka. Setidaknya kalau kamu sibuk ada yang mengurus dan memperhatikan mereka," ujar bu Lidya.

"Ma, harus Bara katakan berapa kali? Bara tidak mungkin menikah lagi. Bara hanya mencintai Olivia. Selama ini anak-anak juga baik-baik saja tanpa mommy mereka,"

"Baik-baik saja menurut kamu, bukan menurut mereka. Betapa mereka selalu melihat iri ke teman-temannya yang memiliki seorang ibu. Mama sedih, sakit melihatnya Bara. Kamu jangan pura-pura tidak tahu itu. Kamu pasti juga melihat dan bisa merasakannya bukan...

Yang sedih atas kepergian Olivia bukan hanya kamu, tapi mama juga Bara. Mama juga kehilangan, sangat kehilangan! Bukan mama menyuruh kamu melupakan Olivia dan berhenti mencintainya, bukan! Tapi lihatlah anak-anak, mengertilah keinginan mereka. Mereka sudah cukup mengerti kamu selama ini Bara, sekarang saatnya kamu yang mengerti mereka. Menikahlah lagi Nak. Lanjutkan hidup kamu yang masih panjang bersama anak-anak. Jangan hanya terpaku dengan masa lalu. Mama ikhlas jika kamu menikah lagi. Biar Oliva juga tenang di sana jika anak-anak bahagia," ucap bu Lidya panjang lebar.

Bara terdiam. Mungkinkah selama ini dia terlalu egois dengan hanya mementingkan perasaannya sendiri tanpa memikirkan perasaan kedua buah hatinya. Dia yang hanya memikirkan rasa sakit di hatinya karena di tinggal istrinya.

"Naiklah, bersihkan diri dan temui anak-anak. Nala tak mau keluar dari kamar sejak tadi. Nathan juga menyendiri. Ia bahkan tadi berantem dengan temannya karena membela Nala," ucap bu Lidya kemudian karena Bara masih terdiam.

Deg! hati Bara seperti di tinju, betapa ia tak bergunanya ia sebagai seorang ayah, sesalnya.

"Bara ke atas dulu ma," pamitnya kemudian.

"Hem..." bu Lidya mengangguk.

"Pikirkan baik-baik ucapan mama tadi Bara. Olivia juga pasti ingin kamu move on," ucap bu Lidya.

Lagi-lagi Bara diam, dia melewati bu Lidya menuju ke tangga. Namun, langkah kakinya berhenti ketika ia baru menginjak beberapa anak tangga. Ia menoleh ke arah bu Lidya.

"Demi anak-anak, Bara akan mencobanya. Mama atur saja acara jalan-jalan dengan wanita itu buat pendekatan dengan anak-anak. Jika ana-anak menyukainya, Bara akan pertimbangkan buat menikah dengannya," ucap Bara, walaupun lidahnya terasa kelu mengeluarkan kata-kata tersebut.

🌼🌼🌼

💠Selamat membaca kesayangan author 🤗 jangan lupa tinggalkan jejak berupa like, komen ataupun vote...terima kasih 🙏🙏

Salam hangat author 🤗❤️❤️ 💠

1
Riska Kimpetcare
luar biasa
Yanthi Chahya Yustikarini
om duda ya
Anonymous
keren
Aletea Ezra
Luar biasa
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
😘😘
Lilyana R
duh bara..
gak salah memang bara, kamu tuh gak perlu melupakan almarhumah istrimu karena bagaimana pun kisah kalian itu nyata. dia orang yang kau cintai.

tapi kan sekarang kau dah menikah, maka cobalah buka perasaan mu buat istri mu.

jangan lupakan almarhumah istrimu, namun jangan juga terus membayangi pernikahan mu yang baru dengan almarhumah istri mu

cukup dihati dan di ingatan aja.
gak mudah memang tapi bagaimana pun, istri mu yang sekarang berhak untuk dapat cintamu.

saya relate sih, mungkin bukan dalam hubungan suami istri lebih tepatnya ke ibu.

Ibu saya meninggal 2 tahun lalu dan ayah saya menikah lagi.

saya awalnya gak senang dengan dia, tapi ibu sambung saya itu baik.
dulu awal, saya selalu bilang Mak lah, Mak lah ( maksudnya ibu kandung saya)

tapi perlahan saya tidak ungkit2 Mak kandung saya di depan ibu tiri saya untuk menjaga perasaannya.

cukup saya ingat dalam hati saya aja.
Mesri Sihaloho
kok cincin kawinya punya si Olive sih Thor??
Julia Juliawati
sambil merem aja jgn dilihat Piton nya. ato msk dr belakang aj🤣🤣
Julia Juliawati
gpp bara berkah dr mertua🤣🤣🤣
Julia Juliawati
serba salah di posisi shafira. walo pun g ketabrak bara klo udh takdir dr othor meninggal ya meninggal dgn cara lain. tp gmn pun pasti kecewa buat shafira
Julia Juliawati
aq malah ngiranya yg denger Sofia. eeh ternyata brandon perkosaan 🤣🤣
Julia Juliawati
haha lgu nunggang fira
Julia Juliawati
tar kejedot bibi ngpain pura-pura buta sgala🤣🤣
Julia Juliawati
kualat km baru mertua di blg air comberan 🤣🤣
Julia Juliawati
ini mah gaya pacaran dl aq krn g pny modal jd aj di padang rumput. 🤣🤣
Julia Juliawati
atuh klo di akod mah tambah sakit anu nya org ngangkang di gendong di punggung
Julia Juliawati
haaha masa lp ngibul aj km bara yg ky gitu mah g akn lp tau 🤣🤣🤣
Julia Juliawati
gengsi di gedein blg aj abo bogoh ka anjeun kitu🤣🤣
Julia Juliawati
terus aj cintai yg udh meninggal . emg bisa hidup lg klo km ttep cinta sm dia. dasar CEO bodoh. kirim doa bukan ky gitu
Julia Juliawati
krn km blm mov on di org yg udh tiada jd g bisa kiis istri yg udh sah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!