NovelToon NovelToon
Naugthy My Prince

Naugthy My Prince

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Bad Boy / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Penulismalam4

Prince play boy tingkat dewa yang sudah terkenal dengan ketampan nya, cukup dengan lirikan nya mampu membuat para kaum hawa menjerit histeris meminta Prince untuk menikahi mereka.

Suatu hari Prince mendapatkan tantangan untuk memacari siswi terjelek disekolah nya selama seminggu, namun jika ia menolak hukuman yang harus ia terima yaitu memutuskan semua pacar nya yang sudah tidak terhitung jumlah nya.
Prince mau tak mau menerima tantangan teman nya yaitu memacari adik kelas nya yang di cap siswi terjelek disekolah.

Berniat untuk mempermainkan adik kelas nya, Prince justru terjebak oleh permainan nya sendiri.

bagaimana kelanjutan nya, langsung cek sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulismalam4, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rival abadi

Pagi yang seharusnya cerah kini terlihat mendung karna ditutup oleh awan hitam, dibawah pohon besar seorang anak laki-laki berusia 8 tahun itu berjongkok sembari menyembunyikan tubuh kecilnya dibalik pohon besar, ia menatap sendu kerumunan orang-orang berpakaian hitam itu.

Thedoeric maximus Aluca mengepal tangannya kuat, ia menatap tajam seorang pria tampan yang menatap dingin gundukan tanah itu, tak ada air mata ynag keluar dari pria tampan itu.

"Bukan Eric yang bunuh Mama, tapi Eric bersumpah kalo papa juga bakal nyusul mama" ujar nya dingin.

Semua orang kini sudah pergi meninggalkan pemakaman hanya tersisa Eric seorang disana, dengan kaki lemas ia berjalan mendekati gundukan tanah yang masih baru dan dipenuhi banyak bunga segar.

"Mama hikss maafin Eric hikss"

"Eric gak bisa lindungi Mama, kenapa Papa berubah mama hikss papa tega bunuh Mama dan nyalain Eric hikss" tangis pilu anak kecil itu.

Eric kecil menangis mengeluarkan semua kesedihan nya karna tidak bisa melindungi sang Mama, ia memeluk gundukan tanah itu sembari menangis sesegukan.

Setelah puas menangis Eric kecil beranjak dari pemakaman dan kembali pulang, sesampainya ia dirumah langsung disambut dengan tendangan keras ditubuh kecil nya.

"Anak sialan beraninya Lo keluar tanpa ijin gue!" Ujar pria tampan itu marah.

Dengan emosi yang menggebu pria tampan itu melepaskan ikat pinggang dan langsung memukul Eric kecil tanpa ampun.

Eric kecil hanya bisa menangis tanpa bisa melawan, biarkan dia bertahan di neraka yang disebut rumah ini, sekarang tak ada yang menerima nya, semua keluarga membenci nya karna telah membunuh sang mama atas fitna sang papa.

________

Gedung mewah dan mahal yang berdiri kokoh selama puluhan tahun dimana para anak orang kaya menuntut ilmu itu seorang anak kecil duduk dibangku pojok didekat taman, tak berniat menghampiri teman-temannya yang asik bermain.

"Jangan dekat-dekat dia, kata mommy aku dia bunuh mama nya sendiri" ujar anak perempuan berkepang dua itu

"Ihh jayat banyet sih bunuh mama nya sendili" ujar anak laki-laki yang cadel itu.

Eric kecil meremas kuat kertas ditangan nya, ia menunduk dalam menatap kosong sepatunya.

"Aku gak bunuh Mama, bukan aku pelakunya" gumam nya.

"Cih lemah" Eric tersentak dan langsung mendongak, seorang anak laki-laki seumuran nya menatap remeh dirinya.

"Jangan sok kenal" ujar Eric kecil dingin.

"Ck!" Anak kecil itu tanpa aba-aba menarik tangan Eric kecil menuju kedua anak yang tadi membicarakan nya.

Setelah sampai didepan keduanya, anak laki-laki itu memegang tangan Eric kecil lalu memukul kedua anak itu menggunakan tangan Eric.

"Mulut kalian banyak sampah, sana bersihkan!" ujar nya dingin.

Kedua anak kecil itu berlari sembari menangis memegang hidung mereka yang berdarah.

Anak laki-laki itu menatap Eric sejenak lalu pergi meninggalkan Eric yang mematung menatap tangan nya, Senang bahagia dan Puas ia rasakan.

Eric langsung tersadar dan menatap punggung anak laki-laki yang hampir menjauh itu.

"Tunggu siapa nama mu?!" Teriak nya.

Anak laki-laki itu menghentikan langkahnya tanpa berbalik.

"Prince D'vuer Lyxander" setelah mengatakan itu Prince kecil melanjutkan langkahnya.

_________

Eric berjalan masuk kedalam kelas dengan senyum lebarnya, ia menghampiri kursi pojok dimana seorang anak laki-laki yang sedang tertidur.

"Prince!" panggil Eric kecil.

Pemilik nama yang dipanggil mengangkat kepalanya menatap Eric yang sedang berdiri didepan meja nya menatap nya dengan senyum lebar.

"Eric mau temanan sama Prince" ujar Eric kecil semangat.

"Gak!"  tolak anak Prince kecil.

Senyum Eric luntur dan menyenduh ia menatap sedih sepatunya.

"Kenapa?" gumam nya pelan namun masih terdengar oleh Prince kecil.

"Aku gak butuh teman lemah seperti mu yang hanya diam ketika di ganggu" ujar nya dingin.

Eric tersentak dan langsung menatap Prince, ia mengepal tangan nya kuat.

"Kau sombong sekali!" Ujar Eric kecil marah.

Prince kecil mengangkat sebelah alisnya, menatap remeh Eric yang saat ini menatap nya dengan marah.

"Itulah kenyataan nya" ujar nya tersenyum remeh menatap Eric.

Prince berdiri dari kursinya ia berjalan melewati Eric dan tentu nya dengan sengaja menyenggol bahu Eric kuat hingga termundur beberapa langkah.

Eric mengepal tangan nya kuat, apalagi ditambah mendengar ucapan yang menyakitkan dari orang-orang dikelas ini.

"Hei Prince D'vuer Lyxander aku akan mengalahkan mu dan menjadi kuat!" teriak nya marah.

Prince berhenti melangkah sedikit menoleh kesamping lalu tersenyum remeh.

"Pecundang" setelah mengatakan itu Prince pergi dari sana.

Sejak saat itu Eric menganggap Prince sebagai Rivalnya, Eric kecil mulai bersaing dengan Prince.

Eric mulai melatih kekuatan nya dengan mengikuti seni beladiri, bukan hanya itu ia juga giat belajar demi bisa menyaingi Prince yang saat ini berada diperingkat 1.

_____________

Di gudang belakang yang tak terpakai, terlihat kedua anak yang memasuki usia remaja itu sedang terbaring di lantai yang kotor itu.

Kedua anak itu saling menatap dengan tatapan tajam, berbeda dengan beberapa anak yang sedang duduk dipojok gudang sembari menatap kedua anak laki-laki itu.

"Gue gak bakal kalah dari lo!" ujar nya menatap tajam Rival nya.

"Cih! Pecundang kayak lo gak pantas bersaing dengan gue" ujar nya menatap dingin Rival nya.

Beberapa orang itu menghela nafas panjang menatap keduanya.

"Sudahlah ayo kita pulang, kelas sudah berakhir"

"Iya kalian lanjutkan saja adu bogem nya nanti Prince, Eric" ujar Brian.

Kedua bocah 14 tahun itu bangun dan saling buang muka, wajah yang sudah penuh dengan luka itu malah menambah kesan ketampanan kedua nya, mereka akhirnya pergi meninggalkan gudang.

Namun sebelum itu mereka saling menatap.

"Ini belum selesai, sampai gue bisa ngalahin lo tanpa seri gue gak bakal berhenti!" tekan Eric menatap tajam Prince.

Prince mengangkat bahu Acuh tanpa menjawab, ia malah menatap malas Eric.

Eric pergi dari sana meninggalkan Prince dkk, ia akan berlatih lagi dan menjadi lebih kuat sehingga bisa melampaui Prince.

Disisi Prince, ia tersenyum kecil menatap punggung Eric yang mulai menjauh, tak ada kata yang akan keluar dari bibir seksinya.

Prince pergi meninggalkan tempat itu dengan arah yang berlawanan, dia sendiri juga tidak sabar menunggu hari itu tiba, hari dimana Eric bisa melampaui nya, namun tentu saja Prince tidak akan biarkan Eric melampaui nya dengan mudah.

Mereka akan bersaing tanpa ada salah satu dari mereka yang mengalah, karna Prince tidak akan pernah mengalah dalam hal apapun, dan Eric harus bekerja lebih keras untuk mengalahkan nya.

Sampai waktu itu tiba mereka akan tetap menjadi Rival abadi.

1
Faulinsa
apakah Arkan malaikat pencabut nyawa? duh..
penulismalam4: Duh,bahaya ni
total 1 replies
Faulinsa
Arkan tu kayak cenayang gitu kah Thor? kok tahu masa depan??
Shintaa Purnomo
lumayan bagus, tetap semangat karna menulis dan merangkai sebuah cerita itu sulit
penulismalam4: iya, makasih ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!