NovelToon NovelToon
DiJadikan Budak Mafia Tampan

DiJadikan Budak Mafia Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Mafia / Balas Dendam / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Cinta Terlarang / Roman-Angst Mafia
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: SelsaAulia

Milea, Gadis yang tak tahu apa-apa menjadi sasaran empuk gio untuk membalas dendam pada Alessandro , kakak kandung Milea.
Alessandro dianggap menjadi penyebab kecacatan otak pada adik Gio. Maka dari itu, Gio akan melakukan hal yang sama pada Milea agar Alessandro merasakan apa yang di rasakan nya selama ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SelsaAulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Milea melangkah keluar kamar, kakinya terasa berat, menuju dapur. Ia meminta salah satu pelayan untuk menyiapkan sarapan, untuk Gio. Permintaannya singkat, tanpa basa-basi. Pelayan itu, dengan sigap, segera menjalankan tugasnya.

Tak lama kemudian, sarapan tertata rapi di atas nampan; sepiring nasi uduk hangat, beberapa potong sate ayam, dan segelas teh manis hangat. Ia membawa nampan itu kembali ke kamar Gio.

Di sana, Gio sudah rapi mengenakan setelan jas hitam. Penampilannya begitu kontras dengan keadaan luka-lukanya kemarin. Ia duduk di tepi ranjang, aura ketegasan terpancar dari dirinya. Melihat Gio yang sudah siap, pertanyaan-pertanyaan bermunculan dalam benak Milea. Mau ke mana dia? Baru kemarin terluka, hari ini sudah memaksakan diri? Rasa khawatir dan kepedulian menghimpit dadanya, namun ia segera membuang jauh-jauh keinginan untuk bertanya. Milea berusaha menyembunyikan rasa cemas dan kepeduliannya, menahan gejolak pertanyaan yang menggantung di tenggorokannya. "Ini, sarapan untukmu," ucapnya datar, berusaha agar suaranya terdengar tenang, menyembunyikan kegelisahan yang tengah menggerogoti hatinya. Aroma nasi uduk dan sate ayam yang harum, seakan tak mampu mengusir kegelisahan yang membayangi suasana pagi itu di kamar Gio.

"Untukmu saja," jawab Gio singkat, wajahnya datar, tanpa ekspresi. "Aku harus segera pergi." Kata-kata itu keluar begitu saja, tanpa sedikit pun penjelasan, tanpa sedikit pun rasa terima kasih atas sarapan yang telah disiapkan Milea. Ia meraih ponselnya dari nakas, lalu berlalu pergi, meninggalkan Milea sendirian dalam keheningan yang terasa begitu mencekam.

Milea hanya mampu menatap kepergian Gio, sebuah senyum getir terukir di bibirnya. "Ya, aku hanya budaknya," gumamnya lirih, suara itu nyaris tak terdengar, hilang ditelan kesunyian kamar.

 Ia merasa hatinya seperti teriris, niat baiknya—yang begitu tulus—tak dihargai sedikit pun. Sarapan yang telah ia siapkan dengan penuh perhatian, kini tertinggal begitu saja, layaknya sebuah benda tak bermakna. Perasaan itu begitu menyayat, menimbulkan rasa sakit yang jauh lebih dalam daripada luka fisik Gio.

*

*

*

"Tuan, pengkhianat itu ada di dalam sel," lapor Marco, suaranya bergema di lorong markas. "Sel" – bukan sel penjara biasa, melainkan ruang penyiksaan pribadi milik Gio, tempat para targetnya menerima balasan atas pengkhianatan mereka.

Keduanya melangkah menuju ruang itu, langkah Gio tegap, penuh wibawa. Beberapa anak buahnya yang berpapasan menunduk hormat, tatapan mereka bercampur antara rasa takut dan hormat. Di dalam sel, Deri terkurung, kedua tangannya dirantai, tubuhnya penuh luka lebam, wajahnya babak belur. Bayangan seorang gelandangan yang dulu pernah ia kenal, kini sirna, tergantikan oleh sosok yang mengenaskan.

Marco meletakkan sebuah kursi di depan sel, Gio duduk, tatapannya tajam mengamati Deri. Keheningan mencekam, hanya diiringi oleh suara nafas Deri yang tersengal-sengal. "Sepertinya selama ini aku terlalu baik padamu," ucap Gio, suaranya berat, memecah keheningan yang mencekam.

Kenangan berputar dalam benaknya. Deri dulu hanya seorang gelandangan, hidup di jalanan, memperjuangkan sesuap nasi dengan mengemis atau mencuri. Gio, yang saat itu melihat bakat bela diri Deri, memberinya kesempatan. Ia mengangkat Deri, memberinya tempat tinggal, makanan, dan pelatihan. Ia memberikan segalanya, membangunnya dari nol. Namun, penusukan kemarin bukan hanya melukai tubuhnya, melainkan juga menghancurkan kepercayaan yang telah ia bangun. Kecewa, rasa itu begitu menggebu di dadanya. Anak buah yang selama ini ia bantu, yang telah ia angkat, malah mengkhianatinya, bersekongkol dengan musuh. Bayangan Deri yang dulu mengenaskan, kini berganti dengan bayangan pengkhianatan yang begitu menyakitkan.

"Buka selnya!" perintah Gio, suaranya tajam, tak terbantahkan. Marco, dengan sigap, segera mematuhi perintah tuannya. Bunyi rantai yang berderit memecah kesunyian, menandai dibukanya pintu sel yang selama ini mengurung Deri.

Gio melangkah masuk, bayangannya jatuh di tubuh Deri yang lemah tak berdaya. "Jika aku bisa baik padamu, maka aku juga bisa kejam padamu!" Ucapan Gio keluar dingin, tanpa sedikit pun rasa belas kasihan. Kata-kata itu menusuk lebih dalam daripada pisau yang akan segera ia gunakan.

Deri mencoba berbicara, memohon ampun, "Ampuni saya, Tuan… saya…" Namun, ucapannya terputus. Sebuah pisau yang berkilauan di bawah cahaya redup, menancap tepat di dadanya. Darah segar menyembur, membasahi baju Deri. Tatapan Deri nanar, menatap Gio dengan penuh penyesalan dan ketakutan. Cairan merah mengalir dari mulutnya, menandakan ajalnya yang semakin dekat.

Gio belum puas. Ia kembali mencabut pisau, lalu menusukkannya tepat ke jantung Deri. Gerakannya cepat, tegas, tanpa ragu-ragu. Kehidupan Deri berakhir dalam hitungan detik.

"Ini rasa peduliku padamu untuk terakhir kali," gumam Gio, suaranya berbisik, mencampur aduk antara penyesalan dan ketegasan. Biasanya, ia akan menyiksa musuh-musuhnya terlebih dahulu, menikmati penderitaan mereka. Namun, karena Deri adalah anak buahnya, seseorang yang pernah dekat dengannya, ia memutuskan untuk mengakhiri penderitaan Deri dengan cepat, tanpa siksaan yang berlarut-larut. Bau darah memenuhi ruangan, menciptakan aroma kematian yang begitu pekat.

"Bersihkan mayatnya," perintah Gio pada Marco, suaranya terdengar lebih tenang, meskipun masih bercampur dengan sisa-sisa ketegangan. "Buat pemakaman untuknya. Ini untuk menebus jasa-jasanya dulu, yang pernah berkali-kali menyelamatkan nyawaku." Kata-kata itu, meskipun diucapkan dengan tenang, mengungkapkan sebuah penyesalan yang terpendam dalam. Sebuah pengakuan atas jasa Deri yang tak akan pernah bisa terbalaskan.

Marco mengangguk patuh, menerima perintah itu tanpa membantah. Gio meninggalkan sel, langkahnya berat, mengungkapkan beban yang tengah dipikulnya. Ia kembali ke ruang pribadinya, ruangan yang menjadi tempat peristirahatannya di tengah hiruk pikuk markas.

Perutnya mulai terasa lapar. Ia memerintahkan salah satu anak buahnya untuk membawakan makanan. "Bawakan makanan," perintahnya singkat, tanpa basa-basi. Anak buahnya, dengan sigap, segera menjalankan perintah tuannya. Tak butuh waktu lama, sebuah nampan berisi aneka makanan berat, minuman, dan buah-buahan segar telah terhidang di hadapan Gio. Aroma makanan itu, seolah tak mampu mengusir aroma kematian yang masih tertinggal di indra penciumannya. Di luar kota sana, terus berdenyut, hidup dengan ritmenya sendiri, jauh berbeda dengan suasana mencekam yang tengah dialami Gio di dalam markasnya. Makanan yang terhidang, seakan tak mampu menghilangkan rasa sesak yang masih membayangi hatinya.

1
it's me NF
lanjut... 💪💪
Siti Hadijah
awalnya cukup bagus,, semoga terus bagus ke ujungnya ❤️
SelsaAulia: terimakasih kaka, support terus ya ☺️❤️
total 1 replies
Elaro Veyrin
aku mampir kak,karya pertama bagus banget dan rapi penulisannya
SelsaAulia: terimakasih kaka
total 1 replies
Surga Dunia
lanjuttt
Theodora
Lanjut thor!!
Surga Dunia
keren
Theodora
Haii author, aku mampir nih. Novelnya rapi enak dibaca.. aku udah subs dan like tiap chapternya. Ditunggu ya update2nya. Kalau berkenan mampir juga yuk di novelku.
Semangat terus kak 💪
SelsaAulia: makasih kakak udh mampir 🥰
total 1 replies
✧༺▓oadaingg ▓ ༻✧
karya pertama tapi penulis rapi bget
di tunggu back nya 🥰
SelsaAulia: aaaa.. terimakasih udah mampir☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!