NovelToon NovelToon
SEKOLAH BERANDAL

SEKOLAH BERANDAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Teen School/College / Persaingan Mafia
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yo Grae

Sumpah Pemuda, adalah nama sekolah buangan dan terkenal buruk norma dan etikanya. Sekolah yang tidak perlu mengeluarkan sepeserpun biaya untuk masuk ke dalam sekolah tersebut.
Sementara itu, seorang anak yang bernama Arka Bimantara yang terlahir dari keluarga yang terbuang harus bisa beradaptasi di lingkungan keras di sekolah itu di karenakan buruknya latar belakang keuangan keluarganya.
Namun di balik sekolah dan kisah kota tersebut, ada sebuah fakta busuk dari pemerintah dan para konglomerat negara.
Kisah ini bukan hanya sekedar cerita anak berandal saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yo Grae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terjerat Hutang (3)

 Langit gelap telah menyelimuti malam, Lampu lampu jalanan di kota telah di nyalakan otomatis dan dengan segera menyinari gelapnya jalanan. Aktifitas di lalulintas pun masih hilir mudik sibuk dengan urusan masing masing.

Firman tak perduli soal apa kenikmatan dunia atau apa yang di inginkan dunia. Ia hanya ingin melunasi hutang nya yang sebanyak tujuh juta rupiah . Hutang itu bukan lah murni hutangnya belaka, tetapi sudah termasuk uang denda yang harus ia bayar perharinya.

"Hari ini kau datang lagi ya" Seorang penjaga pintu masuk menyapa Firman.

"Ya, sampai aku nanti berhasil melunasi hutang." Jawab Firman.

"Harusnya kamu jadi bawahan bos aja , bukannya kekuatan mu bisa bersanding dengan eksekutif yang lain?" penjaga pintu yang lainnya menimpali .

"Aku gak mau, lebih baik aku menjadi juara lomba sepeda " jawab Firman dan langsung masuk mengabaikan dua penjaga di depan pintu.

Di dalam, ia melihat beberapa orang tua yang berkeringat dingin akibat tenggat waktu yang ditentukan, ada pula beberapa orang yang memohon untuk mengurangi bunga nya, dan ada juga yang meminta tenggat waktu di longgarkan hingga ia dapat pekerjaan .

Pemandangan ini sudah sering kali ia lihat sejak terakhir kali ia datang ke sini. Terkadang, ia merasa kasihan terhadap manusia yang masih menggunakan akal sehat dan norma hukum untuk mendapatkan uang. Bagi Firman, jika bisa mendapatkan uang menggunakan tinju, kenapa harus repot repot menjadi bawahan sebuah perusahan yang banyak peraturan ?.

"Hohoho ... Nasabah kesayangan ku sudah datang, hari ini mau bayar berpa ?" tanya orang itu.

Orang ini bernama Jamal Mirdad. Ia berperawakan tinggi tidak terlalu besar dan berambut gondrong agak acak acakan. Di telinga kanannya ada tindik sebanyak dua, di lehernya terdapat tato kelelawar dan ular yang saling bertarung. Matanya yang berwarna hitam pudar itu jika di lihat dengan seksama hampir seperti mata zombie yang ada di film.

"Aku bayar tiga ratus ribu, itu yang sekaligus buat besok" kata Firman.

"Sepertinya bisnis yang kau jalani itu berjalan lancar, sebaiknya kamu jadikan orang orang mu itu mempunyai bisnis yang besar. Jangan terpaku menjadi pengemis, maling, pencopet atau jaga parkir. " Usul Jamal .

"Mungkin, nanti lain kali aku pikir kan. " Jawab Firman yang kembali berjalan memunggungi Jamal.

"Hutang mu tersisa enam juta sembilan ratus ya sobat" Teriak Jamal.

Mendengar itu, Firman mengepalkan tangan dan dengan amarah yang memuncak ia dengan cepat memutar balik dan melompat, berputar sebanyak dua kali dan mendaratkan sebuah tendangan dahsyat yang berhasil di tepis oleh bodyguard si Jamal yang berbadan super besar. Akibat dari serangan itu lantai pun bergetar dan angin dari hembusan nya menerpa pernak pernik kaca yang ada di ruangan itu.

"Hei brengsek, aku sudah membayar lebih dari sejuta !" Bentak Firman.

"Apa kau lupa? Seiring berjalannya waktu, perharinya itu terkena biaya bunga dan denda? Kau tahu kan,? Bunga mu itu perhari sebanyak lima puluh ribu, dan dendanya dua puluh ribu. Dan totalan yang harus kau bayar perhari adalah dua ratus tujuh puluh ribu, dan dua hari belakangan Kau tidak membayar itu pun termasuk hitungan " Jamal menyeringai senang.

Mendengar penjelasan itu Firman hanya bisa menggigit bibir.

Sang badan besar kemudian gendak membanting Firman ke lantai, namun Firman lebih cepat dan berhasil berdiri normal di lantai.

"Cih..." Firman berjalan keluar dari ruangan itu.

***

Arka seperti hari hari biasanya, ia berkerja di mini market. Hari ini lumayan cerah untuk di bilang mendung. Namun angin sepoi-sepoi dan awan yang cenderung menutupi matahari membuat cuaca hari ini cerah namun sejuk .

Arka duduk di samping Andrew, Andrew menawarkan susu yang di campur kuku Bima. Arka mengambil gelas itu lalu kemudian meminum nya.

"Jadi, gimana keadaan sekolah mu? Udah bebas dari pembullyan?" tanya Andrew .

"Yah seperti itulah, akhirnya kehidupan ku agak normal ketimbang biasanya." jawab Arka sembari meneguk kembali susu kuku Bima itu .

Andrew tersenyum puas setelah mendengarnya, ia berharap bahwa Arka akan tetapi menjadi Arka. Dan jangan sampai Arka terbawa arus yang tidak di inginkan.

"Kamu mau belajar teknik lagi?" tanya Andrew .

"Kayaknya nggak deh om, aku masih mau latihan tubuh seperti biasa. Soalnya terakhir kali aku meniru gerakan teknik orang orang di sana, tubuhku nyeri " Jelas Arka.

Sebenarnya, Andrew tidak mengajarkan teknik khusus. Ia hanya mengajarkan Arka berapa gerakan agar bisa menambah potensi powernya. Hanya saja seperti yang Arka katakan tadi, ia perlu meningkatkan lagi tenaga dan fisik dirinya. Karna sebuah teknik tentu memiliki kekuatan yang luar biasa, tetapi juga berdampak buruk ke pemilik nya jika tidak di imbangi dengan tubuh yang kuat.

Ketika mereka sedang asyik membahas tentang seputar olahraga, Arka dan Andrew mendengar sebuah bentakan dan teriakan seorang laki laki . Dan di susul lagi balasan bentakan seorang laki laki pula, yang kemudian di susul lagi suara tendangan yang keras dan suara retakan tulang.

"Dari mana itu suaranya ?" tanya Arka.

"Ayok cepet, kayaknya di dekat blok situ" Andrew segera berlari dari tempatnya duduk yang disusul dengan segera oleh Arka.

Mereka berlari lurus dari trotoar tempat mini market mereka, kemudian setelah berbelok di sudut trotoar mereka menemukan sebuah pemandangan tidak enak.

Dua orang pemuda pemudi tersungkur di trotoar dalam keadaan saling melindungi satu sama lain, sedangkan seorang pemuda lagi berdiri di depan mereka sambil menghitung uang.

Ternyata orang itu adalah orang yang di kenal oleh Arka. Yaitu Firman.

"Firman, apa yang kamu lakukan ?" teriak Arka.

Firman menengok kebelakang dan mendapati Arka yang sedang berlari ke arahnya, ia ingin sekali menendang kepala Arka namun melihat Andrew yang sedang berdiri di belakang Arka, mau tak mau firman melarikan diri.

"Ayok bantu mereka dulu om ." teriak Arka.

Andrew ingin sekali mengejar Firman, namun ia sendiri tau bahwa kecepatan Firman bukan lah tandingannya. Jadi ia lebih memilih pergi menyusul Arka .

"Terima kasih mas , " kata sang pemuda.

Awalnya Andrew mengira bahwa mereka ini pacaran, namun ketika melihat dengan seksama wajah mereka relatif mirip.

"Kalian kembar ?" tanya Andrew.

Si cewek mengangguk.

Yang cowok memiliki perawakan tampan dan memiliki aura positif. Dan sang adik yang begitu mirip dengannya karna memang mereka adalah saudara kembar memiliki aura sebaliknya.

"Kalian di rampok Firman?" tanya Arka.

"Sebenarnya, aku sering ngamen di dekat lingkungan sini, dan karna ini wilayah Firman jadi aku harus memberikan ia upeti" Jawab si cewek.

Arka saling pandang dengan Andrew.

Andrew menggeleng sebentar dan kemudian ia bertanya "Dimana rumah kalian?"

Si cewek menggeleng "Gak mau pulang , karna uang kami di bawa oleh Firman dan itu adalah uang untuk setoran ke ibu kami. " Kata si cewek .

Si cowok membalas "Kalau kami gak bawa uang tiap hari, kami gak boleh pulang apalagi makan di rumah" .

Mendengar penjelasan itu membuat Arka marah, ia ingin sekali menghajar Firman . Namun jauh lebih dalam lagi, Arka lebih tidak terima dengan konsep keluarganya yang mengharuskan mereka berkerja dan mencari uang demi perut ibu mereka sendiri.

"Sekolah di mana kalian?" tanya Arka.

"Gak sekolah " jawab si cowok .

Tak sadar, Arka meneteskan air mata.

...****************...

1
Ahmad Fahri
Ceritanya asli keren banget, semoga menjadi best seller!
Re Creators
Hampir aja batal tidur. 😅
tangerin3
Mantap, gak bisa berhenti baca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!