NovelToon NovelToon
Istri Siri Om Majikan

Istri Siri Om Majikan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Tanpa gaun putih, tanpa restu keluarga, hanya akad sunyi di balik pintu tertutup.
Aku menjalani hari sebagai pelayan di siang hari… dan istri yang tersembunyi di malam hari.

Tak ada yang tahu, Bahkan istri sahnya yang anggun dan berkelas.

Tapi apa jadinya jika rahasia itu terbongkar?
Saat hati mulai berharap lebih, dan dunia mulai mempertanyakan tempatku…

Istri Siri Om Majikan adalah kisah tentang cinta yang lahir dari keterpaksaan, tumbuh di balik status yang tak diakui, dan perjuangan seorang perempuan untuk tetap bernapas dalam cinta yang ia tahu tak pernah boleh ada.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 13

Pak Banu terkekeh, “Paman kira kamu kenal dengan mereka apalagi mereka ini kebetulan dari kota Jakarta.”

“Oh mereka dari Jakarta rupanya toh, tapi ngomong-ngomong kenapa mereka bersama paman terus ngapain dimari?”

Pak Banu menejelaskan penyebab musabab mereka saat ini mendatangi rumahnya Syifa. Jordan menatap intens Syifa yang baru pertama kali ini dilihatnya memakai mukenah.

“Sangat cantik,” gumamnya yang memuji kecantikannya Syifa dibalik mukenahnya.

Jamal diam-diam tersenyum ketika tanpa sengaja mendengar gumaman atasannya itu.

“Oh begitu toh, pantesan mereka ada di sini. Alhamdulillah rumah saya ini berlantai dua mas-mas nya silahkan pilih mau tinggal di lantai atas apa di bawah,” ujarnya Syifa yang berusaha menahan senyumannya.

“Diatas kamu kayaknya bagus,” ceplos Jordan.

Pak Banu dan keduanya reflek mengalihkan perhatiannya ke arah Jordan. Sedangkan yang ditatap dengan santainya hanya tersenyum so cool.

“Maksudnya bule naturalisasinya ehhh salah maksudnya teman saya ini maunya kamar yang di atas saja Mbak,” ucapnya Jamal yang terkekeh mendengar perkataan dari Jordan.

“Kalian bicarakan saja mengenai sewa kamarnya dan apa-apa saja aturannya, Bapak akan menemui Pak Widodo selaku Dusun di sini untuk menyampaikan bahwa ada orang yang akan tinggal bersama kamu di sini selama seminggu. Naurah dan Nizam akan menemani kamu di sini selama Nak Jordan dengan Nak Jamal menginap,” imbuhnya Pak Banu.

Om“Makasih banyak Pak atas bantuannya,” ucap Jamal sebelum pak Banu meninggalkan rumahnya Syifa.

Jordan tak bosan-bosannya memandangi wajahnya Syifa yang semakin tak bosan dilihatnya dan terpancar aura kecantikannya yang masih terlihat basah karena terkena air wudhu.

“Silahkan masuk Mas Jamal, Tuan Muda Pertama. Maaf rumah saya kecil sempit nggak sebagus rumahnya Nyonya Besar,” pintanya Syifa.

Syifa berjalan ke arah tangga dan akan naik ke lantai atas rumahnya. Untungnya beberapa hari yang lalu, Syifa sudah memerintahkan kepada beberapa orang untuk merenovasi rumahnya dan mengganti semua perabot dan furniture di dalam rumahnya yang berlantai dua itu.

Ada dua kamar di bagian atas satu kamar utama ditempati oleh Jordan dan satunya khusus untuk Jamal.

Syifa membantu Jordan membawakan beberapa barang-barangnya Jordan hingga ke dalam kamarnya.

“Maaf Tuan Muda Jo kamarnya sempit, semoga nyaman tinggal di sini,” ucapnya Syifa sambil menyimpan koper dan ransel ke dalam lemari.

Jordan hanya memperhatikan dengan seksama apa yang diperbuat oleh Syifa, dia diam-diam menutup pintu kamarnya. Syifa yang merasakan pintu berderit dan tertutup, sontak menolehkan kepalanya ke arah belakang.

“Kenapa pintunya ditutup?” Tanyanya Syifa yang kebingungan dengan apa yang dilakukan oleh suaminya.

Jordan menarik tubuhnya Syifa kemudian membuka mukenah yang dipakainya dengan paksa dan membuangnya ke sembarang arah.

Ia kemudian memeluk istrinya dan mulai melumat bibirnya Syifa tanpa ba bi bu dan tanpa aba-aba. Syifa tidak ingin membalas ciumannya Jordan karena dia sedang berpuasa, hingga kokopannya Jordan terlepas karena dia tidak mendapat balasan dari Syifa.

Jordan mencengkram dagunya Syifa, “Kenapa kamu melepaskan ciumanmu dan tidak membalasnya!?” ada kilatan kemarahan yang tak tertahankan dari dalam pancaran sinar matanya Jordan.

Dua hari yang lalu sebelum kepulangannya ke Indonesia dan kedatangannya di kampung halamannya Syifa dia sudah sangat marah. Alasannya, karena dijodohkan oleh kedua orang tuanya dengan salah satu anak dari teman bisnisnya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepadanya.

“A-ku lagi sedang berpuasa Tuan Muda,”ucapnya Syifa yang kesulitan berbicara karena dagunya dipegang kuat-kuat oleh Jordan.

“Apa itu puasa ha!?” Tanyanya lagi yang belum melepaskan tangannya dari posisi semula dia sangat terlihat emosi dengan sikapnya Syifa.

Syifa sampai-sampai terbelalak mendengarnya karena dia tidak menduga jika suaminya yang notabene seorang muslim tidak tahu menahu apa yang dimaksudkan dengan puasa.

Syifa meringis menahan rasa sakit dan perih karena kukunya Jordan tertancap mengenai permukaan kulitnya.

“Ahh sa-kit Tuan Mu-da, lepaskan du-lu nanti a-ku jelaskan,” bujuknya Syifa yang air matanya sudah menetes membasahi pipinya karena Jordan tidak main-main melakukannya.

Jordan melepaskan tangannya dari dagunya setelah tersadar dengan apa yang sudah diperbuatnya itu.

Syifa mengusap wajahnya dengan perlahan, dia tidak habis pikir kalau Jordan marah maka aura yang diperlihatkannya sangat menakutkan dan membuatnya ketakutan.

Jordan melihat dagunya Syifa yang kemerahan seperti terlihat ada sedikit darah yang merembes keluar.

Dia berjalan ke arah ranjang dan menjatuhkan bobot tubuhnya ke atas ranjang tersebut.

“Maaf aku nggak bermaksud menolak keinginannya Tuan Muda Jo, hanya saja aku sedang berpuasa dan sebelum waktunya berbuka puasa pasangan suami istri tidak boleh berbuat hal lebih dari pegangan tangan jika tidak puasa yang sedang aku kerjakan akan batal,” jelasnya Syifa yang mengusap dagunya dan melihat ada bercak darah di jarinya.

Jordan menatap ke arah lain, karena tidak sanggup melihat Syifa dalam keadaan yang sangat kacau karena ulahnya sendiri.

“Berapa lama aku harus menunggu kamu selesai berpuasa?” Tanyanya yang enggan untuk melihat langsung wajahnya Syifa.

“Waktu imsak itu ketika matahari terbit hingga terbenam matahari di ufuk barat atau disaat adzan magrib berkumandang barulah bisa berbuka puasa,” jelasnya Syifa lagi.

“Berarti aku baru bisa menyentuhmu ketika jam enam lewat kan?” Tanyanya lagi.

Syifa mengangguk,” setelah aku berbuka puasa, Tuan Muda Jo bisa memintanya kepadaku apapun itu.”

Jordan kemudian membaringkan tubuhnya ke atas ranjang dan berusaha untuk menahan ha4asratnya yang tiba-tiba ingin menguasai akal sehatnya.

“Pergilah dari sini sebelum aku lepas kontrol lagi!” Ucapnya.

Jordan mengusir Syifa dari dalam kamarnya, Syifa memahami apa yang terjadi kepadanya dan memakai mukenanya kembali.

“Satu jam lagi waktunya berbuka puasa, aku mohon bersabarlah Tuan Muda,” ujarnya Syifa sebelum meninggalkan kamar dimana suaminya sudah memejamkan matanya tapi dia belum tidur dan mendengarkan apapun yang dikatakan oleh Syifa.

Syifa meninggalkan Jordan masih dalam keadaan emosi dan pusing kepala atas bawah.

Jordan bangkit dari posisi rebahannya kemudian meninju bantal yang ada di sampingnya.

Bruk!!

“Arghh!! Kenapa aku selalu tak bisa mengontrol diriku jika melihatnya!? Sudah sembilan hubungan kami tapi kenapa semakin hari semakin aku nggak bisa hidup tanpa menyentuhnya!” Teriaknya Jordan.

Jordan masuk ke dalam kamar mandi dan membasuh wajahnya dan membasahi tubuhnya dengan air dingin dari shower.

“Argh! Kenapa aku bisa sangat marah ketika dia tidak mau aku cium? Kenapa aku sangat tidak menyukai jika dia menolak apa yang aku ingin! Kenapa!?”

Jordan memegangi dadanya yang tiba-tiba terasa sesak ketika melihat Syifa terluka karena ulahnya.

Jordan mengangkat kedua tangannya,” kenapa aku sangat gampang menyakitinya, padahal dia nggak punya salah apa-apa padaku!?” Rutuknya Jordan yang menyesali perbuatannya itu.

Sedangkan di lantai dasar, Naurah baru saja datang bersama dengan seorang perempuan muda yang lebih tua darinya.

“Mbak Erna, kapan datang?” Tanyanya Syifa yang berusaha menetralkan perasaannya agar tidak ketahuan oleh orang lain apa yang sudah dialaminya barusan.

“Alhamdulillah baru saja sampai, Paman Banu yang meminta saya menemani kamu dengan Naurah sini selama seminggu kedepannya,” ujarnya Erna.

Syifa tersenyum simpul, “Oh gitu Mbak silahkan simpan barang bawaannya di dalam kamar di paling ujung, Nau bantuin Mbak yah masak di dapur karena kita harus gegas masak makanan persiapan buka kasihan Mas Jamal kalau nggak kita masak secepatnya,” tuturnya Syifa sambil berjalan ke arah dapur.

“Makasih banyak, rumah kamu bagus dan besar yah Syifa, kapan yah saya juga punya rumah yang sebagus ini?” balasnya Erna.

“Insha Allah suatu saat nanti Mbak akan mendapatkan rezeki yang banyak dan berkah jadi bisa bangun rumah.”

“Amin ya rabbal alamin,” balas keduanya.

Erna adalah perempuan 24 tahun kakak sepupunya Naurah dari pihak bapaknya Pak Banu.

Jamal berjalan ke arah dapur hendak mengambil air putih karena kehausan. Dia tanpa sengaja melihat Erna hingga dia reflek menghentikan langkahnya saking terpana melihat perempuan muda yang sedang mengulek bumbu.

“Hemph! Pak matanya nanti tak copot loh kalau permainan terus mandangin yang bukan mahramnya,” sarkasnya Naurah.

Jamal salah tingkah karena kedapatan sedang mengagumi kecantikan wanita muda yang sedang sibuk di dapur mengolah beberapa bahan bumbu.

“Maaf, aku ingin mengambil minum cuma malu soalnya hanya aku yang nggak puasa sedangkan kalian puasa,” kilahnya Jamal yang malah mengatasnamakan puasa padahal terpanah melihat kecantikan alami gadis desa.

“Kalau suka langsung dilamar saja jangan nunggu lama atau ditunda, nanti ditikung loh. Akhir-akhir tikungan tajam,” sahutnya Syifa yang terkekeh geli melihat Jamal yang salah tingkah.

“Hahaha! Kalau dia mau dan bersedia ikut denganku ke Jakarta boleh juga dalam minggu ini saya ingin menikahinya,” ucapnya Jamal yang entah kenapa begitu berani dan percaya diri untuk melamar Erna yang baru dilihatnya itu.

Uhuk… uhuk..

Erna sampai batuk-batuk dibuatnya setelah mendengarnya.

“Allahu Akbar kalau serius tak sampaikan nanti sama bapak ibunya Erna,” timpalnya Naurah yang begitu bahagianya Naurah mendengarnya dan berharap itu adalah bukan candaan semata.

“Aku serius!” Tegasnya Jamal.

“Tapi, Mas muslim kan? Kalau muslim kenapa nggak puasa?” Tanyanya Erna.

“Aku… a-ku karena sibuk jadi sudah lama nggak pernah puasa Ramadhan dan kedua karena nggak ada yang mengingatkan untuk mengerjakannya dan semoga setelah kita menikah Kamu bisa terus mengingatkan aku tentang kewajibanku sebagai umat muslim dan juga sebagai seorang suami,” imbuhnya Jamal yang tak terlihat ada keraguan dari setiap kata yang diucapkannya itu.

Berselang beberapa menit kemudian…

Adzan magrib berkumandang, semua orang berkumpul di meja makan termasuk Jamal.

“Tuan Muda ehh maksudnya Mas Jo kok nggak turun, apa dia ketiduran?” Tanyanya Syifa sambil melihat ke arah tangga.

“Tunggu aku panggil,” usulnya Jamal.

“Mas Jamal silahkan saja makan duluan, aku yang akan memanggilnya,” cegah Syifa yang sudah berjalan cepat ke arah atas.

Syifa baru saja hendak mengetuk pintu kamar tersebut tapi sudah terbuka lebar dari arah dalam.

Jordan kembali menarik pinggangnya Syifa lalu menciumnya, Syifa yang juga merasakan kerinduan pun membalas ciuman suaminya hingga mereka berciuman tanpa menutup pintu kamarnya.

Suara ceca4pan, isapan terdengar dari kedua bibir mereka yang sudah saling bertukar saliva dan membelit lidah.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang melihat apa yang kedua pasangan suami istri itu perbuat.

“Astaghfirullahaladzim.”

1
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰
Ade Olif
sifa jgn jd oneng krn cinta, mn ada tunangan menyankan tunangannya jual diri, laki' ga benar itu si
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: makasih banyak sudah mampir kakak 🙏🏻😘

silahkan mampir baca novel aku yang lain kalo berkenan judulnya Candu Istri Simpanan
Istri Tersembunyi Om Kepsek
Candu Paman Sahabatku
total 1 replies
sunshine wings
kaaan.. suaminya udah naik darah.. 🤭🤭🤭🤭🤭
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: makasih banyak kakak 🙏🏻😘
sunshine wings: 👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼😍😍😍😍😍
total 3 replies
sunshine wings
👍👍👍👍👍
sunshine wings
Yesss!!! Tegaslah dalam menangani hatimu Tuan Muda.. I like.. 💃🏻💃🏻💃🏻💃🏻💃🏻
sunshine wings
😭😭😭😭😭
sunshine wings
Noooo..
sunshine wings
biar Tuan Muda Jordan semakin bucin dan gak mau jauh dari Syifa dan tumbuh benih² cinta antara keduanya.. 💪💪💪💪💪♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
mantan suami? 😅😅😅😅😅
sunshine wings
😂😂😂😂😂
sunshine wings
🤣🤣🤣🤣🤣
sunshine wings
good Syifa 💪💪💪💪💪
sunshine wings
marah sakit ati??? apa kabar yg kamunya anak beranak perlakukan Syifa seperti kepala keluarga!!! 😤😤😤😤😤
sunshine wings
😱😱😱😱😱🤣🤣🤣🤣🤣
sunshine wings
malunyaaa ya Allah 🫣🫣🫣🫣🫣😂😂😂😂😂
sunshine wings
Alhamdulillah.. 😍😍😍😍😍
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰💪💪💪💪💪
sunshine wings
Aamiin yra 🤲🤲🤲🤲🤲
sunshine wings
👍👍👍👍👍👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
sunshine wings
dalam mimpimu.. pemalas!!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!