NovelToon NovelToon
ANAK MAFIA MENJADI BOCAH

ANAK MAFIA MENJADI BOCAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Time Travel / Mengubah Takdir / Roman-Angst Mafia / Menjadi bayi
Popularitas:29.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yhunie Arthi

SEQUEL ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU!

Di usia 19 tahun, Rosetta Lorenzo melakukan kesalahan fatal sehingga membuat nama Lorenzo jatuh ke tangan orang lain setelah dijebak oleh kekasihnya sendiri bernama Elijah Blackwood. Ditambah Rosetta harus kehilangan kakeknya demi menyelamatkan Rosetta dari kukungan Elijah setelah berhasil mencuci otak gadis itu dan membuat sebuah virus komputer berbahaya yang dijual belikan ke para kelompok bawah tanah.

Demi memulihkan kembali nama keluarganya, Rosetta harus menanggalkan nama Lorenzo.

Setelah bertahun-tahun berkeliling penjuru Amerika, Rosetta yang berpikir bisa pulang ke keluarganya justru meregang nyawa di tangan mantan kekasihnya, Elijah.

Saat ia berpikir benar-benar berakhir, ketika membuka mata Rosetta justru menemukan dirinya kembali menjadi bocah tujuh tahun.

Kali ini apakah Rosetta akan melakukan kesalahan yang sama ketika takdir justru membawanya kembali bertemu dengan Elijah? Bagaimana Rosetta membalaskan dendamnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yhunie Arthi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13. SERANGAN

Rosetta dan Roderick telah kembali ke sekolah setelah urusan selesai. Mereka berdua senang ketika mendapati teman-teman kelas si kembar itu mengkhawatirkan mereka berdua setelah yang terjadi di depan mata semuanya. Rosetta senang setidaknya suasana kelas menjadi lebih baik, walau gadis itu harus menahan diri untuk tidak melarikan diri dari kelas karena bosan luar biasa. Bagaimana tidak, ia harus kembali belajar pelajaran sekolah dasar yang membosankan selama berjam-jam. Hal menyenangkan yang dapat Rosetta lakukan hanyalah ketika jam makan siang.

Ah, Rosetta tidak bisa membayangkan kalau dirinya akan menjalani rutinitas membosankan ini sampai beberapa tahun. Haruskah ia mengikuti Roderick untuk melakukan kelas akselerasi nanti. Tapi hal itu hanya bisa dilakukan karena Roderick akan melakukan itu ketika naik ke tingkat junior.

"Rose, ayo pulang. Kenapa melamun saja? Kau mengantuk?" tanya Roderick saat melihat adiknya membaringkan kepalanya di atas meja.

Rosetta mengangkat kepala penuh semangat ketika ia mendengar kata pulang. Segera gadis itu menarik Roderick untuk cepat-cepat meninggalkan kelas, karena lima menit lagi Rosetta berada di sana mungkin ia akan muntah karena muak.

"Bagaimana sekolah kalian?" tanya Flinz yang telah menunggu mereka di depan gerbang sekolah.

"Baik," jawab Roderick.

"Bosan," Rosetta menjawab dengan air muka yang terlihat jelas kalau ia memang bosan.

"Hari ini kita akan ke kantor ayah kalian, kebetulan Nyonya Lili juga sedang ada di kantor," beritahu Flinz.

"Kalau begitu ayo segera ke sana!" kata Rosetta yang sudah berlari lebih dulu untuk masuk ke mobil.

Baik Flinz dan Roderick tidak terkejut lagi dengan kelakuan gadis kecil tersebut. Justru akan heran kalau Rosetta tidak penuh semangat akan setiap hal, kecuali belajar sepertinya.

Segera Flinz melajukan mobilnya menuju ke kantor. Mendengarkan celotehan Rose tentang banyak hal yang sampai-sampai Flinz saja bingung bagaimana bisa gadis itu bicara random dari A sampai Z tapi herannya tetap berhubungan.

Begitu sampai di depan bangunan mewah tersebut. Flinz langsung memegang tangan Rosetta, tidak ingin sampai gadis itu lari seperti burung yang dilepaskan ke alam luar. Flinz tidak ingin sampai mendengar omelan atasannya yang mana adalah ayah si kembar jika sampai terjadi sesuatu dengan kedua bocah ini, khususnya Rose yang tidak bisa diam.

"Oh, Rose? Roderick?'

Suara familier tertangkap telinga si kembar dan Flinz, membuat mereka menoleh bersamaan ke arah sumber suara.

"Jacob!" seru Rosetta antusias ketika melihat pamannya.

"Kenapa kalian ada di sini dan bukannya di rumah? Kalian tidak datang ke sini diam-diam, kan?" tanya Jacob.

"Mom ada di sini hari ini katanya, jadi kami ke sini," jawab Roderick dengan nada lembut khas dirinya.

"Ah, benar juga. Lili sedang merapikan projek yang sempat gagal kemarin," ucap Jacob, ingat kalau sepupunya itu bekerja di kantor hari ini untuk membantu menyelesaikan projek yang deadline tinggal beberapa hari lagi.

"Aku mau ke ke tempat Mom!" kata Rosetta mengangkat tangannya semangat, kapan lagi ia bisa melihat ibunya bekerja di kantor.

"Aku ingin ke ruangan Daddy saja. Aku mengantuk," kata Roderick. Bocah ini terlalu banyak membaca buku semalam, hingga lewat dari jam tidurnya, tentu kalau siangnya akan mengantuk.

"Flinz, kau antarkan saja Roderick ke ruangan Rion. Biar Rose bersamaku," kata Jacob.

"Jangan nakal, ingat," ucap Roderick pada adiknya. Rasanya ia selalu was-was kalau adiknya ini luput dari pengawasannya, bisa-bisa kantor bisa padam listrik atau sampai kebakaran karena adik penuh semangatnya ini.

"Siap!" jawab Rosetta dengan cengiran lebar.

Begitu Roderick menghilang di balik pintu lift, Jacob menggendong Rosetta dan membawa gadis kecil ini ke tempat ibunya.

"Bagaimana sekolahmu?" tanya Jacob, tahu kalau keponakannya ini baru pulang dari sekolah jika dilihat dari tas di punggungnya.

"Bosan," jawab Rosetta mengerutkan keningnya ketika kembali teringat betapa membosankannya di kelas yang belajar hal-hal dasar setiap harinya.

"Kenapa? Pelajarannya tidak menarik?" tanya Jacob, berjalan memasuki area divisi naungannya.

"Rahasia, ya. Aku sudah hapal semua pelajarannya, jadi bosan kalau diulang lagi," jawab Rosetta jujur.

"Kau sudah hapal semua?" Jacob terkejut mendengarnya.

"Ya. Kenapa?" tanya Rosetta.

"Dan kau bilang kau tidak jenius?" kata Jacob, tidak percaya sekarang kalau ada yang bilang Rosetta itu berbeda.

"Aku tidak jenius. Aku hanya belajar semuanya sebelum sekolah. Aku baca buku-bukunya, dan terus belajar sampai aku bisa," jawab Rosetta, sadar kalau ia salah jawab tadi dengan bilang kalau ia telah hapal semuanya, harusnya bilang saja pelajarannya diulang.

"Seorang Rosetta belajar? Kurasa hari ini akan hujan deras dan petir," ejek Jacob tanpa niat buruk, hanya candaan.

"Kalau ada petir kuikat kau di tiang besi di depan sana," balas Rosetta.

"Benar-benar gen Rion mengalir di dirimu lebih kental, sifatmu dan ayahmu benar-benar sama," kata Jacob lalu mencubit gemas pipi keponakannya ini.

"Berhenti mencubit pipiku. Kau membuatnya melar!" protes Rosetta.

"Bukankah memang sudah melar?" ejek Jacob.

Ketika mereka berdua sedang perang mulut, tiba-tiba listrik mati. Lalu alarm kencang berbunyi di setiap sudut tempat. Tentu ini membaut semua orang terkejut dan panik, terutama Rosetta dan Jacob.

Tahu apa yang terjadi, buru-buru Jacob berlari ke arah ruangan Lili seraya memeluk erat Rosetta dalam gendongannya agar tidak jatuh. Wajah pria itu sudah pucat pasi. Tahu kalau alarm yang seperti ini artinya ada serangan masuk dari luar ke bagian sistem.

Terlihat jelas kalau semua orang panik dan langsung stand by di meja kerja masing-masing, dengan tangan menari di atas keyboard komputer mereka semua.

"Lili?! Apa yang terjadi?!" tanya Jacob begitu ia sampai di ruangan Lili, bisa dilihat juga Frans sedang sibuk melakukan sesuatu dengan komputernya.

"Aku hanya mematikan firewall sistem kita untuk uji coba projek baru, tapi dalam hitungan detik sudah ada dua serangan masuk. Seolah mereka stand by terus dan otomatis menyerang kalau sistem pertahanan perusahaan ini sedang down," jelas Lili.

"Perlu bantuan?" tanya Jacob.

"Aman. Aku pinjam virus buatanmu saja agar cepat. Password-nya?" kata Lili santai, walau tidak dengan tangan dan matanya.

Jacob membisikkan Password virus buatan Jacob yang merupakan sistem pertahanan buatannya kalau-kalau sesuatu seperti ini terjadi. Karena jika tanpa virus, proses mengusir serangan-serangan itu pastilah akan memakan waktu lama.

"Lili, telepon Rion untuk tidak menghidupkan komputer mana pun dulu di ruangannya, serangan yang masuk sekarang mengarah ke komputer induk di ruangan Rion. Kau pasti tahu tujuannya," beritahu Frans terdengar sedikit buru-buru dan panik.

Segera Lili menelepon Rion untuk menyampaikan pesan dari Frans tentang komputer induk.

Tapi tepat ketika Lili selesai menelepon Rion dan memberitahukan yang terjadi. Alarm pertahanan sistem kembali berbunyi. Tandanya ada serangan baru kembali dilancarkan entah oleh siapa.

"Sepertinya ada di tikus di perusahaan ini. Serangan ini tidak mungkin datang begitu saja dari luar kalau tidak mendapatkan akses masuk dari dalam," geram Lili yang terlihat marah sekarang.

"Maksudmu serangan ini dilakukan oleh orang dalam perusahaan?" Frans terkejut akan hal ini.

"Sial!" umpat Lili ketika ia kewalahan mendapatkan serangan beruntun seperti ini. Seolah ia sedang berhadapan dengan banyak orang bukan hanya satu. Jari-jari Lili tidak bisa bergerak secepat itu dalam satu waktu.

"Jangan tekan 'Yes', Mommy!" seru Rosetta panik ketika muncul perintah baru untuk melawan balik serangan dari pihak lawan. "Jangan tekan, itu bohongan!" sambungnya.

Mendengar anak perempuannya tiba-tiba berkata seperti itu, membuat Lili terkejut luar biasa. Tapi ia mendengarkan kata sang anak, ia berhenti sejenak untuk menelaah lagi pola yang dipakai sebagai serangan untuk menjatuhkan sistem pertahanan di perusahaan ini. Karena sistem serangan yang dilakukan ternyata satu kasta di atas serangan biasanya, lebih tepatnya mirip dengan projek yang Lili dan lainnya kembangkan saat ini.

Namun ketika Lili menekan 'No', bersamaan dengan itu terdengar suara ledakan entah dari mana. Membuat semua orang menghentikan aktivitasnya, bertanya-tanya itu ledakan apa.

"Mommy! Jangan berhenti!" seru Rosetta ketika melihat semua orang terdiam karena kaget akan suara ledakan.

Mata Lili melebar ketika di layar komputernya tertera pengambil alihan route dan sistem dalam hitungan menit. Proses loading, menunggu hingga seratus persen dan boom ... sistem pertahanan perusahaan ini akan runtuh sepenuhnya.

Sial! umpat Lili dalam hati ketika ia mendapati hal buruk terjadi karena ia lengah beberapa detik saja.

1
Acik Bae
Suka sama karyamu thor
Terus semangat berkarya 💪👍
Lala Kusumah
duh bener-bener tegaaaanng 😵‍💫😵‍💫🫣🫣
ir
kak jangan bilang itu jacob pleaseee
Costa: lebih tepatnya atasan si lili dibidang IT mungkin
Yhunie Arthi: /Slight//Slight//Slight//Slight/
total 2 replies
ir
menyala little devil
Ana Kurniawan
🥰🥰🥰🥰
Ana Kurniawan
mantab rose... 👍
Sri Wulandari Buamonabot
UP LAGI
ir
ayoo Rose bantu daddy mu, kamu pasti bisa
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut 🙏🙏
ir
masuk akal, kalo di masa depan Rose beneran meninggal ga mungkin seorang Rion Lorenzo akan diem aja, yg pasti bakal balas dendam dan peperangan besar terjadi
sekarang paham siapa orh yg meluk Rose pas dia di tembak pasti Panther, dan mimpi Arthur ada lah peringatan mungkin untuk hati², gemana ya perasaan Rion saat dia tau tentang Rose di masa depan dan dia orang yg paling tau terakhir dan pas Rose bilang bahwa Arthur ga akan bisa menangkap Rose saat jadi polisi wajar karna di masa itu Rosetta jadi Ubi cilembu
ir: satu negara kek nye kena semua dah kak
Yhunie Arthi: Bener, tahu sendiri bapak Rion kita, Lili di culik aja satu organisasi abis cuman berdua dia sama dante, apalagi pas tahu Rose jadi ubi dan dia terlambat. Apa nggak perang itu /Grimace/
total 2 replies
Lala Kusumah
😭😭😭😭😭
Nilawati Raiyan
👍👍❤️
Ana Kurniawan
mantab...
ir
selalu penasaran weeehh
Yhunie Arthi: /Slight//Slight//Slight//Slight//Slight/
total 1 replies
Ppur Wanto
mau ditumpuk dulu babnya biar banyakan, eh ngk kuat jga jadi dibuka deh... lanjut dah
Yhunie Arthi: hahaha... semangat bacanya /Facepalm/
total 1 replies
Ana Kurniawan
kuuraang.... thor /Grimace//Grimace/
Yhunie Arthi: Sabar ya menunggu update /Chuckle/
total 1 replies
ir
siapa dua orang di ambang pintu, Arthur dan lucas kah?
kak kan di part yg Rose kena tembak ada kalimat " ada seseorang yg menangis dengan penyesalan " kalo ga salah apa itu Arthur 🤔
Yhunie Arthi: muehehe /Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
ir
kak dirimu anak IT kah, ko tau dunia Cyber 😁😁
Yhunie Arthi: saya cuman othor aja kok /Proud/
total 1 replies
dimsum mbluber1
lagiiiiii
lagiiiiii
lagiii
up
up
up
ir
kek nya Dante sama jacob lebih peka deh sama sikap Rosetta
Yhunie Arthi: Setuju /Slight/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!