NovelToon NovelToon
Surat Cinta Untuk Alana

Surat Cinta Untuk Alana

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Enemy to Lovers
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: bulan.bintang

Alana, gadis SMA yang 'ditakuti' karena sikapnya yang galak, judes dan keras kepala. "Jangan deket-deket Alana, dia itu singa betina di kelas kita," ucap seorang siswa pada teman barunya.

Namun, di sisi lain, Alana juga menyimpan luka yang masih terkunci rapat dari siapa pun. Dia juga harus berjuang untuk dirinya sendiri juga satu orang yang sangat dia sayang.

Mampukah Alana menapaki lika-liku hidupnya hingga akhir?
Salahkah ketika dia menginginkan 'kasih sayang' yang lebih dari orang-orang di sekitarnya?


Yuk, ikuti kisah Alana di sini.

Selamat membaca. ^_^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bulan.bintang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 | Dies natalis

Minggu depan, SMA Dirgantara akan mengadakan Dies Natalis sebagai agenda tahunan. Setiap kelas sangat antusias, berbagai kegiatan juga persembahan seni akan mereka tampilkan.

Begitu juga dengan kelas Alana. Bella dan beberapa temannya akan menampilkan dance, sedangkan Gala cs akan tampil sebagai grup band. Alana memilih tak peduli seperti biasanya, dia paling tak menyukai acara-acara seperti itu, bertemu dengan banyak orang membuatnya lelah.

"Na, kita ikutan yuk. Sing a song gimana?" Sisi dan Vio menatap Alana dengan mata berbinar. Keduanya sudah membicarakan soal ini jauh hari namun belum sempat menyampaikan pada sahabatnya.

"Ogah." Alana kembali membuka novel di meja, lalu hanyut dalam barisan kalimat di dalamnya.

Sisi pantang menyerah, dia tak hentinya memberi pengertian pada Alana juga menunjukkan berbagai pilihan lagu di ponselnya.

Tanpa disangka, bukan Alana yang menjawab. Namun Gala yang duduk tak jauh dari tempat mereka, ikut menimpali.

"Makhluk kaya gitu kok suruh nyanyi. Yang ada cuma aum-aum-aum doang sambil ngereog kek singa kesambet."

Ucapan Gala membuat beberapa siswa tertawa, namun mereka seketika terdiam saat Alana menoleh, menatap tajam dengan wajah merah padam.

Na, sabar, Na, sabar. Lo nggak boleh kepancing emosi gini, lo kuat, lo bisa matiin lawan pake cara yang lebih elegan. Nggak pake marah-marah.

Alana menarik napas dalam, lalu perlahan dihembuskan lewat mulut, sembari batinnya terus mengulang kalimat yang sama.

Melihat Alana hanya diam, Gala tak kehabisan cara untuk membuat gadis itu marah. Dia berjalan ke arah Alana, lalu meletakkan secarik kertas tepat di novel yang tengah dibaca.

"Ciee, surat-suratan nih," seru Rio diikuti berbagai candaan lain yang membuat Alana menghela napas kasar.

Halo hati, maaf ya kita beda jalur dulu. Gue nggak bisa diginiin.

BRAK!!

Alana menggebrak meja, membuat suasana kelas seketika hening bagai tak berpenghuni. Gadis itu berdiri, menarik kerah baju Gala yang siap kembali ke tempat duduknya.

"Lo emang nggak pantes dibaik-baikin. So, lo liat aja sendiri!"

Setelah berbisik, Alana melepas kasar cekalannya hingga membuat Gala terhuyung lalu jatuh tersungkur di lantai.

Alana bergegas pergi meninggalkan kelas yang saat itu memang jam kosong. Dia mempercepat langkah dan melirik sekilas saat melewati pintu aula yang tertutup.

Sekarang ruangan ini tak lebih dari rumah hantu. Horor.

Dia berlalu menuju perpustakaan lalu duduk di sudut ruang dengan novel di tangan.

Jantung berdegup kencang, wajah dan telapak tangannya terasa panas, hatinya sakit. Diam-diam Alana menunduk dan menitikkan air mata.

Apa aku salah? Aku cuma pengin hidup tenang, tentram. Aku kangen Papa yang dulu, kangen kehidupan yang masih baik-baik aja, tanpa Gala, tanpa selingkuhan Papa, tanpa penyakit yang kini bikin aku takut sendiri. Tuhan, apa benar Kau sayang padaku? Lalu kenapa Kau buat aku seperti ini? Terhimpit seorang diri, tanpa teman, tanpa ada yang mau mengerti.

Dalam keadaannya kali ini, Alana merasa kesepian yang sangat. Dia hanya anak tunggal yang tak memiliki saudara, sedang teman curhatnya hanya Lidia, adik sang ibu. Namun, Alana juga tak berani membuka semuanya pada wanita itu. Dia tahu, walau bagaimana pun, dia tak mau membuat orang lain terganggu karena dirinya.

"Na, nggak balik? Udah bel tuh."

Usapan halus terasa di bahunya, membuat Alana sedikit terkejut dan tersadar akan realita yang ada. Dia menoleh dan tersenyum mendapati petugas sudah berdiri di sampingnya. Bergegas Alana membenahi meja dan kembali ke kelas.

Hari berlalu begitu cepat, tiba saatnya yang ditunggu datang juga. Spanduk besar bertuliskan 'Dies Natalis SMA Dirgantara' sudah terpasang rapi di gerbang. Kedua satpam sekolah menjadi lebih sibuk dari biasanya, karena jumlah kendaraan yang datang lebih banyak dari hari biasa. Siswa-siswi juga terlihat bergerombol dengan berbagai penampilan yang akan mereka bawakan.

Kelas Alana tak ubahnya pasar dengan berbagai suara yang tak ada habisnya. Bella cs sudah siap dengan outfit yang membuat mata cowok tak berkedip. Sedangkan yang lain juga sibuk dengan urusan masing-masing. Hanya Alana yang diam dengan novel dan earphone di tempat duduknya. Dia tak menggubris segala celotehan teman-temannya yang terus memaksa dia untuk ikut tampil, khususnya Sisi dan Vio. Dua anak itu sudah siap dengan make up natural dan mereka juga mulai bersenandung di depan Alana.

"Na, ayo lah ikut. Pliss, Na. Masa kita nggak kompak sih? Cuma bertiga lho." Sisi terus mengeluarkan berbagai jurus rayuan yang tetap saja tak mempan untuk sahabatnya yang batu.

"Ya udah deh, yang penting jangan nyesel lho kalo abis ini kita jadi Diva Dirgantara."

Ucapan Sisi membuat Alana tergelak, dia dengan cepat memukul sahabatnya dengan novel di tangan.

Suara MC terdengar dari panggung di halaman, sorak sorai membuat Dirgantara semakin terasa hidup. Sisi menarik kedua sahabatnya untuk melihat penampilan dari Gala cs yang akan naik setelah ini, namun Alana menolak dan tetap duduk tenang meski seisi kelas berbondong-bondong keluar.

Tinggallah Alana seorang diri, dia tak sedikit pun tertarik untuk berbaur dengan mereka semua. Belum apa-apa, rasa lelah sudah membuatnya menghela napas.

Saat yang sama, Gala sudah berdiri dengan gitar dan sebuah mic yang terpasang di hadapan. Seluruh penonton bersorak, terlebih para siswi yang kegirangan dan tak hentinya memainkan kamera melihat Gala mulai bernyanyi.

Jeritan mereka terdengar meneriakkan nama Gala yang terlihat begitu keren dengan style panggungnya. Sambil terus bernyanyi, mata Gala diam-diam mencari sosok yang belum juga dia temukan di antara kerumunan penonton. Ada rasa kecewa yang tiba-tiba merengkuh hati, rasa yang entah mengapa akhir-akhir ini terus membayangi langkahnya.

Sementara di dalam kelas, Alana merasa ada yang salah dengan tubuhnya. Dia menghubungi seseorang, tak lama Alana sudah berjalan keluar kelas menuju gerbang dan mau tak mau dia harus melewati halaman yang kini penuh sesak.

Tanpa menoleh sedikit pun, Alana terus berjalan dan masuk taxi pesanannya. Gadis itu menyebutkan tempat tujuan, lalu merebahkan kepala di sandaran kursi.

Kini Alana sudah duduk berhadapan dengan dr. Rian. Pikirannya mulai menari ke sana kemari, membuat tatapannya terlihat kosong.

"Alana, Na. Alana." dr. Rian menepuk lembut punggung tangan pasien. Alana terkejut, lalu tersadar setelah tatapan teduh di hadapannya membuat dia merasa sedikit tenang. dr. Rian menjelaskan semuanya, termasuk kemungkinan yang bisa saja terjadi di kemudian hari.

"Tolong, Na. Kurangi aktivitasmu, jangan terlalu lelah. Pikiranmu juga. Perbanyak istirahat."

Pesan yang sama dari orang yang sama, selalu saja membuat Alana merasa kesal sendiri.

Apa nggak ada kata lain selain itu? -pikirnya sambil mengangguk mendengar setiap kalimat dari dokter Rian.

Setelah selesai, Alana memilih pulang untuk istirahat. Namun, saat sampai di rumah, dia tak menemukan sang ibu di sana. Justru ada seorang wanita yang tak dikenalnya tengah duduk di ruang tamu seorang diri.

Alana memang tak masuk lewat pintu utama, dia memilih pintu samping seperti biasa setelah pulang bepergian. Jadi, dia dapat melihat wanita itu yang ditaksir berusia awal 30-an.

Mendengar suara langkah kaki mendekat, buru-buru Alana bersembunyi di balik dinding. Dia melihat ayahnya datang, kemudian keduanya saling berbincang. Dari cara mereka berinteraksi, Alana dapat menilai jika keduanya bukan hanya sekedar rekan kerja seperti ucapan satpam di depan.

Apa dia pemilik barang itu? Tapi keliatannya bukan deh.

Dengan mengendap, Alana berhasil naik ke lantai atas dan masuk kamar. Pikirannya kembali goyah oleh berbagai pertanyaan yang tiba-tiba melintas.

Apa Mama pergi karena liat Papa bawa perempuan lain?

Tapi kenapa Papa makin gila dan berani? Ke mana Papa yang aku kenal selama ini?

Ke mana kedua orang tuaku yang rukun dan harmonis itu? Ke mana mereka, Tuhan?

Alana menutup wajah dengan bantal, lalu berteriak melepas rasa sesak dalam dada.

*

1
M.S
aku udah mampir kakak
Bulanbintang: Terima kasih ya,
total 1 replies
Violette_lunlun
udah mampir ya Thor, bagus banget novel dan penulisan.
jika berkenan mampir juga yuk ke karya ku.
Bulanbintang: Baik, terima kasih.
total 1 replies
–Kang Je Ra
haiii, semangatt nulis yaa! /Rose/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
follback
Nadin Alina
Halo kak, salam kenal kak🤗
Bulanbintang: Halo, Kak Nadin. Salam. 🤗
total 1 replies
The first child
semangat terus nulisnya thor
Bulanbintang: Terima kasih, ikuti terus kisahnya ya, 😊
total 1 replies
Anisa Febriana272
..
Anisa Febriana272
.
Anisa Febriana272
Novel bagian ini agak seru
Bulanbintang: Oke, nggak papa. Nanti kita belajar bareng. 🤗
Bulanbintang: Sementara baru ini dulu, yg lain nyusul. hhhii💃
total 16 replies
sakura
..
Nurhani ❤️
aku mampir tour/Drool/jngan lupa mampir balik🤗nanti aku baca lgi
Bulanbintang: Ok. Terima kasih.
total 1 replies
via☆⁠▽⁠☆人⁠*⁠´⁠∀⁠`。⁠*゚⁠+
lanjut terus Thor /Determined/
Bulanbintang: Bab 15 udah di-up ya, masih direview dulu. Tetap sabar nunggu ya, 🤗
total 1 replies
via☆⁠▽⁠☆人⁠*⁠´⁠∀⁠`。⁠*゚⁠+
mampir Thor /Smile/
Niki Fujoshi
Keren abis, pengen baca lagi!
Hao Asakura
Bikin terharu sampai mewek.
Wesal Mohmad
Kayak jadi ikut merasakan cerita yang dialami tokohnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!