Elia dulu adalah seorang gadis yang dibesarkan oleh kakek dan nenek Jonathan atau yang sering disebut Oppung Jonathan di Bahasa batak. Tinggal dan dibesarkan di keluarga Jonathan selama enam tahun lalu kemudian kuliah dan merantau di jawa sampai akhirnya saat ini bisa memiliki karir tentunya Elia tetap menjaga komunikasi dengan kakek dan nenek yang sudah membesarkannya meski hanya terhubung dari WA (whatsapp). Kemudian Elia dan Jonathan bertemu Kembali setelah 9 tahun. Disini lah cerita dan permasalah mereka di mulai saat Elia mendapati kekasihnya selingkuh, pekerjaan yang sedang tidak baik baik saja dan di saat bersamaan Jonathan didesak untuk menikahi Elia oleh kakek dan nenek nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enjels, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MALAM MINGGU BERSAMA
Setelah lama mengobrol dengan mertuanya Elia pamit pulang ke tempat neneknya yang hanya diselingi beberapa rumah. Sesampainya disan ia mendapati neneknya sedang merajut sebuah syal sembari menonton serial drama cina di televisi. Elia memeluk neneknya dari belakang dan mencium pipi nya lalu nenek menghentikan sejenak kegiatan nya dan mengelus rambut cucu angkat nya itu yang sekarang sudah jadi cucu menantunya.
"Oppung... Aku lagi senggugut... sakit. Aku mau langsung tidur ya pung" ucap Elia dengan nada manja.
"hmmm.. pergilah tidur, istirahat. Kau juga pasti sudah capek seminggu kerja terus sampe lupa nelfon oppungnya. Kalo ngga di telfon duluan ya ngga nelfon" jawab nenek nya menyindir namun sambil bercanda
Elia tertawa sambil melangkahkan kakinya meninggalkan neneknya bersama seorang ART yang bertugas menjaga nenek mereka.
Waktu sudah menunjukkan pukul empat sore saat Jonathan sampai di rumah neneknya setelah beberapa jam keliling untuk melihat kondisi usaha nya. Ia melihat neneknya dalam posisi tidur sambil menonton serial drama cina seperti yang Elia dapati tadi.
"Oppung...' ucap Jonathan sembari memeluk dan mencium pipi nenek nya
"hmmm Sudah pulang... Bagaimana semuanya? Aman?"
"Aman" jawab Jonathan
"Sudah makan?" tanya nenek
"Sudah Oppung. Elia mana Oppung?"
"Istrimu ada diatas, di kamar. Tidur dia. Sakit pertu katanya. Biarlah dia istirahat dulu. Seminngu penuh dia kerja, dia pasti butuh istirahat. Kaupun pigi lah tidur, istirahat. Pasti sudah capek kan?!" kata neneknya yang dibalas anggukan oleh Jonathan.
"Jonathan tinggal dulu ya pung" kata Jonathan sembari berjalan ke kamarnya di lantai dua.
Saat Jonathan masuk ke dalam kamar, ia mendapati Elia sedang tidur meringkuk diatas tempat tidur. Dia lalu berjalan menuju lemari untuk mengambil pakaian santainya. tak lama setelah ia menukar pakaiannya ia turun ke bawah karena teman-teman SMA nya yang saat ini ada di kota itu akan datang. Alih-Alih nongkrong di kafe atau di warung kopi Jonathan dan beberapa teman-teman SMA nya termasuk dandy dan Jeremy lebih sering memilih berkumpul di rumah salah satu diantara mereka. Mereka memesan membeli alkohol dan makanan lalu menghabiskannya sambil mengobrol dan di rumah salah satu diantara mereka. Kecuali saat ada di Medan barulah mereka memilih bar atau kafe untuk tempat nongkrong atau melepas penat.
"Kakak mana bang? tanya jeremy yang menanyakan Elia pada Jonathan.
"Tidur" Jawab Jonathan singkat
"Dari pagi?. Hebat juga jam tidur nya kakak itu" Kata Jeremy. Karena tadi siang Elia datang untuk mencari sesuatu tapi ART nya bilang kakak iparnya itu sedang tidur.
"hmmm biasalah. Sedang kedatangan tamu bulanan" Ucap Jonathan
"hahahha puasa lah kau bang" kata salah seorang dari mereka mengejek Jonathan
"Belum lagi menghadapi mood nya" Ucap Jeremy sambil tertawa. Sementara Jonthan yang mendengar itu hanya diam tanpa ekspresi menyembunyikan kebingungan dia dengan hal yang teman-temannya bicarakan
"Iyain aja semua kata-kata nya. Sediain makanan, pasti jinak" kata jeremy yang kelihatannya sangat berengalamanan menghadapi istrinya jika sedang datang bulan
"Iya katanya kalau mereka datang bulan biasanya nafsu makannya bertambah"
***********
Elia terbangun saat mendengar suara gitar dan nyanyian yang ramai di pendopo seberang kamar mereka. Ia melihat jam yang sudah menunjukkan pukul setengah lima sore. Dia merasa lapar karena ia melewatkan makan siangnya akibat tertidur dengan pulas. Dia beranjak untuk turun kebawah untuk makan dan memastikan makanan neneknya disiapkan dengan baik. Sebenernya dia tau ART yang ditugaskan sudah pasti menyiapkan makanan dan kebutuhan lain neneknya tetapi karena saat ini dia ada disini dia ingin melakukan itu dengan tangannya sendiri. Setelah semua semua siap kemudian ia makan bersama dengan neneknya pukul enam sore. Nenek nya memang memiliki jam makan malam yang cepat untuk mencegah diabetes.
Setelah selesai dia kembali ke kamar untuk mandi dan kembali beristirahat karena sakit di perutnya emmang masih sangat terasa.
Saat dia baru selesai mandi ia hendak menutup jendela kamar. Ia sebentar melihat ke arah mereka yang sedang asik bernyanyi sambil bermain gitar. Tak sengaja ia mendapati Jonathan yang juga tengah menatap mata nya membuat dirinya menjadi ngugup dan segera menutup jendela kamar itu kemudian kembali tidur.
*****
Sekitar pukul delapan malam Jonathan kembali ke kamarnya saat semua teman-temannya sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Ia mendapati Elia yang masih dalam posisi tiduran akan tetapi pandangannya tertuju pada televisi yang menayangkan serial drama the Tudors. yah ia mengetahui bahwa istrinya itu sangat menyukai film-film yang berbau sejarah atau ada snagkut pautannya dengan kisah nyata.
Dengan diam ia menuju kamar mandi utuk membersihkan dirinya dan setelah itu ia bergabung naik ke ranjang untuk bergabung bersama istrinya namun ada jarak diantara mereka.
Tidak ada perbincangan diantara mereka. Jonathan asik dengan ponselnya sedangkan Elia masih fokus dengan filmnya.
Setelah beberapa saat, Jonathan sedikit melirik ke arah Elia yang terlihat pucat dan pandangannya fokus ke ke depan.
"ehmmm hmmm" Jonathan berdeham
"Aku mau makan" ucpnya singkat namun langsung dimengerti oleh Elia. Elia langsung mengalihkan pandangannya ke suaminya itu.
"Mau dibuatin apa? tadi mba masak gulai kalau mau itu biar kupanaskan untukmu"
Jonathan siam sejenak. "Mau beli makan di luar" katanya sambil beranjak dari tempat tidur untuk mengambil jaketnya. Namun Elia masih diam di posisi yang tadi.
"Ayok.." kata Jonathan ketus.
"Kirain dia pergi sendiri" Gumam Elia beranjak dari tempat tidur sambil mengambil kardigan milik nya
Elia mengikuti langkah suaminya yang mengeluarkan motor dari garasi dan naik di boncengan suaminya itu. Elia menikmati dinginnya udara malam itu. Ini pertama kali ia berada sedekat ini dengan suaminya. Ia bisa menghirup aroma sabun yang menempel di tubuh Jonathan.
Jonathan mengendarai sepeda motornya ke suatu tempat yang terkenal pusat penjualan makanan saat malam hari di kota itu. Warung dan grobak makanan berjejer mereka lalui. Namun Elia bingung saat Jonathan melewatinya tadi dan saat ini kembali mengarahkan sepeda motornya ke situ lagi. Setelah 3 kali berputar-putar di tempat itu Elia memberanikan diri untuk berbicara.
"Mau makan apa? kenapa dari tadi hanya keliling saja?" tanya Elia yang lagi lagi tidak mendapatkan jawaban dari suaminya itu yang membuat Elia menyesal sudah bertanya.
"Mau itu atau mau itu?" tanya Jonathan emmberikan pilihan antara Sate padang dan mie rebus
"Aku mau itu" ucap Elia menunjuk ke arah penjual putu bambu. bukannya memilih sesuai dnegan opsi yang Jonathan berikan. Namun Jonathan tidak mengatakan apapun untuk membantah. Dia mengarahkan sepeda motornya ke tempat penjual putu bambu. Kemudian Elia turun untuk membeli. Namun beberapa detik Elia berbaik berjalan menuju Jonathan.
"Duit.." kata Elia sembari menadahkan tangannya ke arah Jonathan. Jonathan mengeluarkan dompet dari saku jaketnya dan kemudian memberikan dompet itu pada Elia.
Setelah selesai membeli putu bambu Elia naik kembali ke boncengan Jonathan. Ia mengira akan segera pulang tetapi ternyata Jonathan berhenti di warung sate padang yang ditunjuknya tadi.
"Mas Sate nya satu pakai ceker ya" Kata Jonathan memesan setelah mereka duduk
"Kok satu?? Dua !!" Ucap Elia menyolot saat mendengar Jonathan hanya memesan satu.
"Kok mesen satu.. jadi maksudnya aku hanya duduk disini dan melihat-lihat dia makan begitu?" gumam Elia pada diri sendiri sambil membuka putu bambu yang ia beli tadi.
Setelah pesanan sate mereka datang Elia dengan antusias namun hati ati memakan sate tersebut. ia menyelingi makan sate nya dengan putu bambu yang ia beli tadi dan tak terasa putu bambunya tinggal suapan terakhir yang dilahap oleh ELia sendiri. tak Jauh beda dengan sate yang ada di piring ELia juga tinggal beberapa suap lagi.
Jonathan membuang mukanya ke lain arah Elia.
"Jeremy benar" gumamnya pelan
udah berani cap cip cup ya Jo...
😆😆😆😆
lama lama Elia juga akan lelah...
kapan bisa ber kasih sayang dengan suami,kapan bisa bermanja-manja dengan suami...
klo suami nya modelan Jonathan mending pisah,gak jelas kemana arah rumah tangga nya
bahkan sampai saat ini Jonathan gak pernah minta itu ke Elia...
lanjut kk, semangat 💪💖
ini nih tipe cewe yang gak laku,
masih aja ngejar suami orang...🤬
atau olivia gak tau Jonathan udah nikah...
dan lebih parahnya suami mu welcome aja 😒
namanya mau pendekatan,ya harus tahan banting ya kan 😆😆😆
semoga cepat bucinnya ya Jo