NovelToon NovelToon
CHASING YOU IN THE RAIN

CHASING YOU IN THE RAIN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Zoe.vyhxx

Haii…
Jadi gini ya, gue tuh gay. Dari lahir. Udah bawaan orok, gitu lho. Tapi tenang, ini bukan drama sinetron yang harus disembuhin segala macem.
Soalnya menurut Mama gue—yang jujur aja lebih shining daripada lampu LED 12 watt—gue ini normal. Yup, normal kaya orang lainnya. Katanya, jadi gay itu bukan penyakit, bukan kutukan, bukan pula karma gara-gara lupa buang sampah pada tempatnya.
Mama bilang, gue itu istimewa. Bukan aneh. Bukan error sistem. Tapi emang beda aja. Beda yang bukan buat dihakimi, tapi buat dirayain.
So… yaudah. Inilah gue. Yang suka cowok. Yang suka ketawa ngakak pas nonton stand-up. Yang kadang galau, tapi juga bisa sayang sepenuh hati. Gue emang beda, tapi bukan salah.
Karena beda itu bukan dosa. Beda itu warna. Dan gue? Gue pelangi di langit hidup gue sendiri.
Kalau lo ngerasa kayak gue juga, peluk jauh dari gue. Lo gak sendirian. Dan yang pasti, lo gak salah.

Lo cuma... istimewa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zoe.vyhxx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

berkunjung

Pukul 21.58

Jeevan barusaja pulang dari kantor. Ia segera membuka pintu apartemen yang masih gelap dengan sedikit lampu remang remang.

Klik!

Berjalan pelan menuju sofa . Ia sandarkan badan penuh rasa lelah itu untuk istirahat sebentar. Ia buka ponsel yang sedari tadi bergetar karena diserbu oleh beberapa chat dari orang yang katanya menyukainya di awal pertemuan mereka.

"Pft.. "

Jeevan membaca satu persatu pesan kian yang menurutnya semakin lucu. Hingga di chat terakhir kalau ia berusaha melihat setan dibelakang rumahnya dari berakhir tidur bareng dengan teman temannya.

Tak hanya itu. Kian juga mengirimkan foto pap mereka bertiga yang sedang tidur sambil berpelukan. "Seperti anak kucing" guman Jeevan

" Om ganteng baru pulang ya? Kalau udah mandi. Telpon kian ya. Kian gabisa tidur" chat yang baru saja dikirim oleh kian dan langsung terbaca olehnya.

Glek!

Jeevan terkejut. Bagaimana bisa kian mengetahui keberadaannya yang baru saja pulang dari kantor?

Ngeri!

" Om ganteng udah tidur ya? Pasti capek ngurusin banyak orang. " Chat baru muncul kembali di ponsel Jeevan.

"Belum" kata Jeevan tanpa membalas. Ia hanya mengatakan sepintas tanpa mengetik apa yang ia katakan.

Chat baru muncul lagi. " Om ganteng.. udah makan belum? Kalau belum masak mie aja biar cepet"

"Sudah kian. Saya sudah makan tadi siang" ungkapnya lagi tanpa mengetikkan apa yang ia katakan.

Jeevan seperti membaca koran dan menjawabnya sendiri seperti orang gila.

Kian kembali mengiriminya pesan beruntun.

Jeevan segera menekan tombol panggilan.

" Kamu ga tidur? " Tanyanya.

Suara di seberang sana terdengar pelan, sedikit serak, dan seperti biasa, penuh kelembutan yang tidak dibuat-buat. Suara yang terlalu besar untuk tubuh sekecil itu.

Kian menelan ludah. Ada jeda panjang sebelum ia menjawab, seperti sedang menyiapkan hatinya.

" Eh? I.ini., ini beneran?" Kian kaget setengah mati.

Ponselnya hampir terlepas karena keringat yang keluar dari tangannya begitu licin.

"Ya ampun. Ya ampun. Ya ampun.. om gantengnya kian sekarang udah bisa Nemu tombol telepon" seru kian bersorak.

Jeevan menyandarkan tubuhnya. Menatap langit-langit kosong apartemennya. Dalam kelelahan, suara Kian seperti obat. Seperti pintu pulang yang selama ini hilang. Dan malam itu, untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, Jeevan tersenyum dalam sunyi.

"Om gantenggg.. hiks.. tadi kian liat setann" adunya

"Setan?"

"Iyaa.. disini tadi ada orang meninggal ga wajar" kian mendelik dibalik selimut.

"Terus?"

Kian menceritakan semuanya dari awal sampai akhir yang ternyata setan itu adalah dari Abel yang jahil.

Jeevan hanya bisa tertawa lirih. Ternyata senyaman ini telepon dengan kian. Hilang rasa penat dan pusing yang menyangkut dikepalanya.

"Kian" panggil Jeevan pelan

"Iya om ganteng, kian disini"

"Saya mau mandi. Kamu sebaiknya tidur. Sudah malam "

"Yahhh.. padahal baru sebentar"

Jeevan melirik jam diponselnya. Bahkan jam sudah menunjukkan pukul 23.56 yang sebentar lagi tengah malam. Ada sedikit rasa jahil didalam diri Jeevan untuk mengerjai kian.

"Kamu tau gak, setan yang asli muncul jam berapa? "

"Jam berapa om ?"

"Jam 12 malam. "

"Hahh!! Yang bener om. Tinggal 4 menit lagi"

"Makanya. Kamu tidur, besok sekolah kan?"

Kian tampak murung. Dari suara desahan galau dapat Jeevan dengar secara jelas.

"Tapi kian masih kangen. Om ganteng ga punya waktu banyak sama kian." Keluhnya.

Jeevan mengusap wajahnya yang lelah. Ada rasa bersalah yang menggantung. Kian bukan sekadar bocah cerewet yang suka manja.

Dia... adalah pengingat. Bahwa kasih sayang itu butuh waktu. Butuh hadir.

"Minggu depan kamu ujian kan? Setelah selesai ujian kamu mampir ke kantor aja. "

"Gapapa om? Beneran?"

"Iya. "

" Gue ajak Rohit ya om. Dia pengen lihat juga, katanya kantornya Om kayak di film-film!"

"Iyaa"

Jeevan akhirnya mengabulkan permintaan beruntun dari kian yang ingin melihat lihat isi kantornya. Ia ingin tahu seberapa sibuk om gantengnya ini bekerja.

Dulu Jeevan menolak dengan alasan kian adalah orang asing baginya. Mungkin untuk statusnya belum jelas, tapi yang Jeevan tahu. Hatinya tidak menolak untuk selalu tetap dekat dengan kian.

......................

.

.

Satu Minggu setelah ujian sekolah selesai..

Hari itu, langit bersih, matahari bersinar terang tapi tak menyengat. Udara masih menyimpan sisa embun pagi, dan di antara gedung-gedung perkantoran yang menjulang, dua anak laki-laki tampak berdiri kikuk di lobi sebuah kantor tinggi berarsitektur modern.

Mereka berdiri di dekat resepsionis, mengenakan kaos rapi dan celana jeans, rambut disisir klimis ala anak-anak yang ingin terlihat dewasa. Di tangan Kian, sebuah kotak makan dibungkus rapi dengan kain bergambar dinosaurus.

Tak lama kemudian, pintu lift terbuka dan Jeevan muncul. Mengenakan kemeja biru langit, lengan dilipat hingga siku, wajahnya terlihat lebih segar daripada biasanya.

Kian langsung melambaikan tangan. “Om ganteng!”

Beberapa karyawan menoleh, senyum-senyum melihat panggilan itu. Jeevan hanya menghela napas kecil, pasrah, namun tak bisa menyembunyikan senyum geli yang terbit juga di wajahnya.

Tak biasa direkturnya langsung turun ke lobi hanya untuk menjemput orang asing yang bahkan belum menjadwalkan janji temu.

"Om ganteng. Ganteng banget" puji kian merona

Jeevan terdiam. Entah karena pujian spontan dari Kian, atau karena tatapan-tatapan iseng dari karyawan yang mulai berbisik-bisik di meja mereka. Tapi Jeevan tetap melangkah tenang, sedikit menundukkan tubuhnya, lalu menatap dua anak itu dengan senyum yang nggak bisa disembunyikan.

Begitu sampai di lantai 18, suasana langsung berubah. Beberapa staf melirik penasaran, dan ada yang menyapa dengan ramah sambil mengangguk sopan. Kian berjalan sedikit lebih dekat ke Jeevan, sementara Rohit sibuk memandangi dekorasi kantor yang serba modern.

“Om, ini kayak di film!” Rohit berkomentar, matanya menatap layar digital besar di salah satu sudut.

“Kantor Om lebih keren dari yang Kian bayangin,” tambah Kian.

“Aku jadi pengen kerja juga di sini,” gumam Rohit.

“Diterima gak kalau umur 11?”

Jeevan hanya menggeleng sambil tersenyum. “Kita lihat nanti. Lulus SMA dulu, baru daftar.”

Mereka terus berjalan, sampai akhirnya berhenti di depan ruangan kaca besar dengan papan nama bertuliskan “Jeevan ghava dharmendra" Chief Executive Officer.

Rohit segera membuka google translate untuk mencari tahu.

"Gila!! Direktur utama beneran dong. " batinnya sambil menutup mulut. " Ini temen gue kalo jadi nikah sama om Jeevan kaya raya tajir melintir duitnya ngalir terus."

"Gilaa gilaaa.. mata temen gue ga pernah salah nyium bank berjalan."

Rohit teringat dengan suami impian kian yang seperti di drama yang selalu kian tonton. Dan bodohnya Rohit hanya menertawai mimpi kian.

"Kayaknya gue harus mengatur pola mulut gue deh biar ga asal nyablak" lirihnya.

"Kenapa Lo?" Tanya kian menoleh ke belakang tempat Rohit berdiri.

"Lo beneran suka om Jeevan ki?" Tanya Rohit hati hati.

Kian yang mendapatkan pertanyaan itu seketika langsung mengangguk cepat. "Kenapa?"

Rohit hanya mengguman sambil nyengir. Untungnya temannya polos.

Jeevan yang barusaja mendapat telepon sedikit menjauh.

"Lo bilang om Jeevan ga sibuk?" Tanya Rohit sambil menatap raut wajah jeevan dari kejauhan. ". Tapi kayaknya kita ganggu dia deh ki. Senggolnya pelan.

"Masa sih?"

Dari luar ruangan. Pintu diketuk pelan oleh seorang wanita yang tak asing bagi mereka. Yahh. Mereka menyebutnya. "Cewek bertempramen aneh."

Bian masuk dengan sangat elegan sambil membawa beberapa berkas ditangannya.

Baju yang begitu ketat dan rok yang mengekspose paha putihnya yang begitu kentara membuat Rohit dan kian berpikiran negatif.

"Dia mau kerja apa jual diri?" Tanya kian gamblang.

Sontak Jeevan menoleh kearah sumber suara.

Dengan segera ia memutuskan teleponnya dan mendekat ke kian.

" Kamu kenapa ?" Tanya Jeevan hati hati.

"Mbak bian kerja satu ruangan sama om ?"

Bian yang masih berdiri disitu mendengar secara jelas apa yang sedang ingin kian sampaikan.

"Iya. " Jawab jeevan. "tapi di didepan. "

"Oh. " Kian tampak murung, ia melihat bian dengan tampang malas dan penuh permusuhan.

Bian membuat ingatan dipikiran kian sudah buruk. Dan diingatan kian, bian adalah orang yang sangat menyebalkan.

"Om. Om lagi sibuk ya?" Tanya kian lagi

"Enggak. Kenapa ? " Tanya Jeevan penasaran. Karena sedari tadi kian hanya menatap bian tanpa beralih. "Kamu mau jalan-jalan?"

"Duh.. om Jeevan gak peka lagi. Gue takut kian ngambek terus treak kenceng disini" batin Rohit gelagapan.

Dengan cepat ia membuyarkan pandangan kian ke bian dengan menutup mata kian sebentar. " Eh. Kalau liat orang jangan segitunya. Nanti bolong bajunya"

"Kalau begitu saya permisi pak" bian izin keluar sambil menunduk.

Belahan dada yang sengaja ia perlihatkan sungguh membuat Rohit menutup mata. Ia tak sekuat itu untuk mendapatkan perlakuan yang lebih horor sebelum waktu usia yang seharusnya.

.

.

.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!