NovelToon NovelToon
HUTAN LARANGAN

HUTAN LARANGAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Balas Dendam / Dunia Lain
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: elaacy

Galuh yang difitnah oleh penduduk kampung dan dibuang dihutan larangan, hutan yang menyimpang segudang misteri.
Dapatkah galuh membalaskan dendam dan menemukan dalang dari orang yang menghasut penduduk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaacy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14: Galuh terluka

Galuh dan kakek darmo berdiri tak jauh dari makhluk itu, makhluk itu hanya diam dan memandang galuh dan kakek darmo dengan tatapan tajam.

"Permisi, izinkan kami, kami hanya menumpang lewat saja." Ucap galuh yang meminta izin kepada makhluk di depannya.

Buahahahaha. Makhluk itu tertawa dengan keras, sampai-sampai tanah yang dipijakin galuh dan kakek darmo bergetar.

"Enak sekali kau ingin lewat begitu saja." Ucap makhluk itu dengan suara berat.

"Tapi, aku sudah izin, jadi tolong izinkan kami lewat." Sahut galuh dengan tenang.

"Hahahaha, kalahkan aku terlebih dulu, baru kalian bisa lewat." Tantang mahkluk itu, galuh dan kakek darmo hanya saling tatap dan menanggukan kepala.

Kakek darmo menyiapkan kuda-kudanya, sedangkan galuh sudah mengeluarkan tombak berantainya dan juga menyiapkan kuda-kuda.

Mahkluk itu menatap galuh dan kakek darmo dengan mata merah menyala, ia mulai menyerang dengan menyabetkan kuku kearah galuh dan kakek darmo.

Slashh. Galuh berhasil menghindar begitu juga dengan kakek darmo, sontak saja membuat makhluk itu murka.

"Arghhh rasakan ini." Satu bola api ia lemparkan ke arah mereka berdua. Lagi-lagi galuh dan kakek darmo berhasil menghindar.

"Grgrgrgr" Geraman mahkluk itu membuat burung-burung berterbangan tak tentu arah. Ia segera menyabetkan kuku panjangnya ke arah galuh. Dan....

Jlebb. Galuh berhasil menancapkan tombaknya ke arah tangan makhluk itu, sontak membuatnya semakin murka.

Slashh. Satu sabetan mengenai galuh yang sedang berusaha menghindari burung-burung yang berterbangan itu.

Darah mengucur keluar dari bahu galuh yanh terkena sabetan kuku panjang mahkluk itu. Mencium aroma darah, membuatnya semakin membabi buta menyerang kearah galuh, galuh hanya menghindar, ia merasa lemas karena darah begitu banyak keluar.

Sedangkan kakek darmo yang melihat galuh terluka segera berlari dan munusuk mata mahkluk itu dengan tombak galuh yang sudah dicabutnya.

Jlebbb. Satu tusukan berhasih membuat mahluk itu mengerang kesakitan, ia segera mundur dan menghilang begitu saja.

Galuh sudah tergeletak ditanahn dengan kondisi yang memperihatinkan, darah mengucur keluar walaupun kakek darmo sudah mengikatnya dengan sobekan baju galuh sendiri.

"Tahan sebentar, galuh kita akan sampai." Ucapan kakek darmo yang membuat galuh tersenyum tipis. Dan langsung tak sadarkan diri.

Dari kejauhan, kakek darmo melihat sesorang berdiri tegak, ia segera mempercepat langkah kakinya.

"Bawa dia kerumah ku, darmo." Ucap seseorang itu.

Kakek darmo segera membawa galuh dan menyusul orang tersebut. Tak lama mereka bertiga telah sampai di rumah gubuk yang sederhana.

"Baringkan dia disana, darmo." Ucapnya, kakek darmo hanya mengangguk dan orang tersebut masuk kedalam kamarnya dan tak lama kembali dengan satu wadah yang berada di tangannya.

"Obati dia." Ucap orang tersebut seraya memberikan wadah yang berisi obat-obatan.

"Baiklah." Sahut kakek darmo, orang tersebut segera memasuki kamarnya dan tak keluar lagi.

Kakek darmo segera mengobati galuh, setelah selesai, ia segera berbaring disamping galuh.

***

Pagi harinya....

Galuh membuka mata, ia merasakan perih di bahu sebelah kirinya, ia baru teringat jika tadi malam dia dan kakek darmo melawan sosok itu dan membuatnya terkena sabetan kuku mahkluk itu yang akhirnya membuat galuh tak sadarkan diri.

"Aku dimana ini?." Ucapnya lirih, seraya memindai seluruh ruangan itu. Ia juga tak mendapati keberadaan kakek darmo.

Srekk. Suara langkah kaki yang mendekat kearah gubuk itu, galuh segera waspada, ia takut jika mahkluk itu datang kembali.

"Galuh, kamu sudah sadar?." Suara kakek darmo mengangetkan galuh.

"Kakek, kakek darmo kemana saja." Ucap galuh yang menghela napas panjang.

"Dari luar." Sahut kakek darmo, singkat.

Galuh baru menyadari jika kakek darmo tidak sendiri, melainkan dengan seorang pria paruh baya yang memandang galuh dengan tatapn lekat.

"Kek, ini siapa?." Tanya galuh.

"Dia, orang yang kamu cari." Jawab kakek darmo, sontak saja membuat galuh membulatkan matanya. Ia segera bangun dan berjalan kearah pria paruh baya tersebut.

"Kek tolong saya, teman saya terkena teluh kek, hanya kakek yang bisa menyembuhkan teman saya, tolong kek." Ucap galuh yang memohon kepada pria itu.

Pria paruh baya itu hanya terdiam dan memandangi wajah galuh dengan lekat, ia merasa tak asing dengan wajah itu.

"Nggak mungkin." Gumam nya di dalam hati.

"Laki-laki atau perempuan." Ucap pria itu setelah lama diam.

"Perempuan, kek." Sahut galuh dengan cepat.

Pria itu hanya menganggukan kepalanya sembari melihat ke arah kakek darmo. Kakek darmo yang merasa diperhatikan oleh pria paruh baya tersebut segera mendekat dan duduk disamping galuh.

"Kek, saya mohon obati teman saya." Ucap galuh dengan nada memohon.

Pria paruh baya itu hanya diam dan segera masuk kedalam kamar, galuh yang melihat hanya tertunduk sedih dan putus asa, ia merasa perjalananya kesini sia-sia.

"Apa kakek tadi nggak mau membantu.?" Tanya galuh lirih kepada kakek darmo.

"Shutt, kamu ini bicara apa? Pasti mau lah." Jawab kakek darmo yang menenangkan galuh.

"Tapi kek....." Belum sempat galuh melanjutkan bicaranya, tiba-tiba pria itu keluar dari kamar dengan membawa satu lembar foto usang, tetapi masih bisa dikenali. Pria itu segera duduk dihadapan galuh dan kakek darmo.

"Namamu siapa, anak muda?." Tanya pria itu dengan suara dingin.

"Na-ma saya galuh, kek." Jawab galuh dengan gugup.

"Hmm galuh ya?." Ucapnya sembari meletakan suatu foto dihadapan galuh dan kakek darmo.

"Kamu mengenali orang-orang yang ada didalam ini?." Tanya pria itu.

Galuh segera mengambil foto usang tersebut dan memperhatikannya dengan teliti, ia merasa tak asing dengan wajah-wajah orang yang ada di dalam foto tersebut.

"Hm, maaf kek, maksud kakek dengan menunjukan foto ini?." Tanya galuh.

Pria itu hanya tersenyum kepada galuh. "Coba kamu perhatikan benar-benar orang yang ada di foto itu, dan coba ingat-ingat." Jawab pria itu kepada galuh.

Galuh segera melihat foto itu dengan serius, ia merasa pernah melihat foto ini tetapi hanya 5 orang yang berdiri saling tersenyum itu. Saat matanya fokus kepada satu foto perempuan tersenyum dengan manis, dengan tubuh bergetar, galuh meletak kembali foto tersebut.

"Ti-tidak mungkin." Ucapnya dengan shock. Kakek darmo yang melihat galuh seperti itu hanya diam.

"Sudah ingat?." Tanya pria itu dengan tersenyum tipis.

"Ini foto ibu, ayah, dan bu minah dan anak perempuan ini adalah anak ayah dan bu minah sebelum menikah dengan ibu. Dan untuk pria ini..." Galuh tak melanjutkan ucapannya, ia tak menyangka jika sudah bertemu dengan salah satu yang dimaksud oleh sang ibu di surat yang dibacanya kemarin.

1
Das ril
lanjut thor
elaacy: Okeiii
total 1 replies
Rizitos Bonitos
Bikin klepek-klepek!
Edana
Aku suka banget sama twist yang ada di cerita, semoga semakin menarik aja nanti!
elaacy: terimakasi ka, ini cerita pertama saya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!