NovelToon NovelToon
Takdir Anak Yang Tidak Dianggap

Takdir Anak Yang Tidak Dianggap

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam / Menjadi Pengusaha
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Miftahur Rahmi

Seorang perempuan bernama Zainab Rahayu Fadillah memutuskan menikah dengan seorang pria bernama Hasan Bahri. Dia menerima pinangan itu, dikarenakan keluarga sang suami adalah keluarga dari turunan turunan seorang tuan guru di sebuah kota.
Zainab dan keluarga, jika mereka adalah dari keturunan baik, maka sikapnya juga akan baik. Namun kenyataannya bertolak belakang. Dunia telah menghukum Zainab dalam sebuah pernikahan yang penuh neraka.
Tidak seperti yang mereka pikirkan, justru suami selalu membuat huru hara. Mereka hampir setiap hari bertengkar. Zainab selalu dipandang rendah oleh keluarga suami. Suami tidak mau bekerja, kerjanya makan tidur dirumah. Namun penderitaan itu belum selesai, adik ipar dan juga ponakannya juga sering numpang makan di rumah mereka, tanpa mau membantu dari segi uang dan tenaga. Zainab harus berjuang sendiri mencari uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miftahur Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bully

Sedangkan disekolah, Fatur sedang dikerjai oleh teman-temannya. Seorang anak yang memiliki postur tinggi dan badan besar, itu menarik-narik seragam sekolah Fatur. Ia juga mengejek Fatur, dengan kata-kata yang menyakitkan.

Fatur nampak melawan, ia mencoba memukuli bocah berbadan besar itu, namun karena tubuhnya kecil, bocah berbadan besar itu malah menertawakan Fatur, karena tidak mampu membalasnya dengan gesit. Ia menarik rambut Fatur yang mulai agak panjang.

Fatur meringis. Ia berusaha melawan dan memaki bocah itu. Bocah itu hanya tertawa dengan cukup keras, sedangkan teman-temannya yang lain, juga tidak melerai keduanya, malah mereka ikut menertawakan Fatur.

Budi anak paling nakal disekolah, ia sering tinggal kelas, karena kurang pinter. Ia juga sering mengerjai anak-anak lainnya. Badannya yang besar membuatnya merasa lebih kuat dan sok jago terhadap anak-anak lainnya.

Mel yang melihat itu dari kejauhan, segera berlari mendekati sang abang.

“Jangan ganggu abangku...” teriak Mel memukul bocah itu.

Namun pukulan itu tidak membuat Budi bergeming. Malah bocah itu tersenyum sinis, menyepelekan bocah perempuan yang memukulnya.

“Jangan hanya berani sama anak yang bertubuh kecil, coba kau lawan guru. Seimbang dengan bentuk badanmu, yang seperti gajah...” desis Mel, menatap tajam sang bocah.

Sang bocah menatap Mel sinis, lalu pergi begitu saja.

“Dasar gajah...” teriak Mel pada anak bocah lelaki itu.

Mel memeluk abangnya. “Abang jangan nangis...” ucap Mel mengusap air mata abangnya.

Kejadian itu berlalu begitu saja, bahkan guru pun tidak pernah mengetahui kejadian itu.

Setelah masuk kelas, Mel masuk kekelasnya. Ia sama abangnya tidak berada dikelas yang sama. Mel berada di kelas A, sedangkan Fatur dikelas B.

Dimana kelas A, selalu dihuni oleh orang-orang pinter, sedangkan kelas B, terkenal dengan anak-anak nakal.

Mel dan Fatur sebenarnya tidak sebaya, walaupun kalau dilihat dari tubuh keduanya, orang berpikir sebaya. Jarak umur keduanya itu satu tahun.

Fatur lebih tua satu tahun daripada Mel. Tapi karena Mel suka mengikuti Fatur saat awal-awal masuk sekolah, akhirnya Mel dimasukkan sekolah bersama Fatur, walaupun umurnya belum mencukupi untuk masuk sekolah.

Fatur mengikuti pelajaran seperti biasanya, ia bahkan tidak pernah mengadu apa yang dilakukan oleh teman-temannya padanya.

Fatur, disekolah menjadi siswa yang pendiam, sesekali ia bermain dengan teman-temannya, namun saat teman-temannya mulai usil padanya, ia menjauhi diri. Lagipula, disetiap permainan, ia selalu kalah. Itu yang membuat Fatur enggan bermain dengan teman-temannya.

Ia memilih duduk diam didalam kelas, dan saat istirahat ia jajan dengan adiknya, Mel. Setelah itu, ia kembali lagi masuk kedalam kelas.

Akhirnya waktu pulang pun tiba. Anak-anak berhamburan keluar dari kelasnya. Fatur keluar dari kelas, dan ia menunggu adiknya dengan berdiri didepan pintu kelas adiknya. Ia tersenyum melihat Mel selalu beruntung daripada dirinya. Buktinya Mel lebih pinter darinya. Ia sangat lamban dalam berpikir, bahkan ia selalu mendapat nilai rendah saat pelajaran Matematika.

Sedangkan Mel, dari kecil ia sudah terlihat akan menjadi apa saat ia sudah besar. Ia pandai meniru cara bicara dan gerak-gerik guru-guru saat mengajar. Ia memperagakannya saat mereka dirumah, main-main sekolah-sekolahan.

Bahkan setelah kelas empat Sd, ia masih mengeja huruf demi huruf. Tapi yang membuatnya berbeda, ia bisa mengeja huruf itu dengan cepat, namun ia tidak bisa membaca dengan lancar tanpa mengeja.

Terkadang ia malu, melihat adiknya lebih pinter dan mendapat kelas di kelas A, sedangkan ia dikelas B.

Ia juga sulit fokus pada penjelasan guru. bahkan ia sering mengantuk, jika sang guru menjelaskan panjang lebar.

Kadang-kadang Fatur bertanya dalam hatinya.

 “Apakah aku bodoh?” pikirnya.

Ia selalu tidak beruntung dalam setiap hal. Pernah ia mengikuti lomba junjung botol diacara 17 Agustusan. Ia mengantikan temannya yang tidak datang. Ia mengikuti lomba itu, dengan semangat.

Ini baru pertamanya ia ikut lomba dikelasnya. Karena selain tidak berminat, memang teman-teman atau guru tidak memilihnya. Saat itu, ada seorang guru yang menyuruhnya masuk kedalam lomba. Ia keluar sebagai pemenang urutan ketiga.

Namun yang mengecewakannya adalah, ia tidak pernah mendapat hadiah dari lomba itu. Guru itu tidak mau memberikannya hadiah itu, karena suatu alasan. Alasan yang dibicarakan guru itu pun, ia sudah lupa. Intinya ia tidak pernah mendapatkan hadiah itu. Kejadian ini juga tidak pernah di ketahui oleh umminya.

Fatur sangat suka bermain, daripada belajar. Karena, belajarnya menurutnya membosankan. Ia sering mengantuk, bahkan tertidur saat guru menjelaskan didepan kelas.

Seperti hari ini, Fatur pulang bersama Mel dengan memegang Raportnya. Keduanya bergegas masuk kedalam rumah, menunjukkan raportnya. Zainab meraih raport kedua anaknya dan tersenyum bahagia, raport Mel bagus semua nilanya.

Sedangkan Fatur, ada angka merah di raportnya. Pelajarannya Matematika, ia tidak bisa memenuhi standar KKM.

Zainab mengusap kepala Fatur pelan sambil tersenyum.

“Anak Ummi ini pinter kok. Ini hanya kebetulan saja. Pasti, semester nanti kamu bisa dapat nilai yang tinggi lagi...” ucap Zainab mengecup kepala anaknya.

 Mendengar kata-kata Umminya, membuat mata Fatur berbinar bahagia. Ia lega, Ummi tidak memarahinya.

Setelah menunjukkan isi raport nya, keduanya bergegas menganti baju dan makan. Setelah makan, Fatur dan Mel mendekati sang ibu.

“Ummi, jadikan buat kita pondok libur ini...” tanya Fatur dengan wajah polosnya.

Sudah biasa bagi keduanya, saat libur keduanya minta dibuatkan pondok untuk bermain.

Mendengar apa yang dikatakan sang ibu, keduanya langsung melompat bahagia.

Besok paginya, Zainab sudah sibuk mencari kayu untuk tiang pondok sang anak. Ia membuat pondok itu model rumah panggung. Lantainya terbuat dari pelepah kepala yang disusun. Akhirnya setelah beberapa saat, akhirnya pondok itu siap.

Mel dan Fatur sang senang, langsung berhamburan masuk kedalam pondok. Ia mulai bermain dengan riang.

Mereka mulai main masak-masak. Mel memotong, daun-daun. Saat sudah masak, mereka makan bersama. Seolah-olah makanan itu, adalah asli. Tidak lama kemudian, para teman-temannya datang.

Sang teman-temannya, ada yang menjadi pedagang.

“Jual, jual...” Mita menjajakan kuenya didepan pondok Mel, yang terbuat dari tanah.

Mel memberikan uang daunan dan membeli kue yang dijual oleh temannya itu.

Namun kebersamaan itu menjadi rusak, setelah sang ayah berteriak dan mengusir teman-temannya.

“Pulang! Berisik! Aku mau tidur, kalian malah ribut... Pulang sana...” bentak Hasan.

Wajah Mel dan Fatur seketika menjadi masam sedih.

Tawa riang mereka, seketika langsung sirna. Mereka semua diam, mendengar bentakan Hasan.

Teman-teman mereka yang baru saja bermain dengan Mel dan Fatur, nampak takut, lalu berlari meninggalkan pondok itu.

Fatur dan Mel, menunduk dalam diam.

“Bahkan, bermain saja sama teman saja tidak boleh...” bathin Fatur. Dihatinya, ia sangat kesal sama ayahnya.

Selalu saja begitu. Jika mereka membawa teman-temannya kerumah, sang ayah pasti marah, beralasan, teman-temannya ribut. Padahal benci sama anak-anak.

Selalu saja kata ribut, untuk dijadikan alasan untuk marah-marah pada teman-temannya.

Setelah sang ayah masuk kedalam rumah, keduanya mulai bermain lagi dengan wajah tidak bersemangat.

Tidak lama kemudian, keduanya meninggalkan pondok menyusul teman-temannya. Sekarang mereka berada dirumah salah satu teman-temannya.

 Disana mereka bermain pondok juga, pondok dibuat dari kain. Ada beberapa dari mereka berpura-pura menelpon seseorang. Ia memakai Handphone mainan berwarna pink. Fatur dan Mel hanya bisa melihat ada beberapa teman-temannya bermain dengan Handphone itu. Mereka tidak punya, karena tidak ada uang untuk membelinya.

Tidak lama kemudian, ayah yang punya rumah datang mendekati meraka dengan wajah masam dan suara yang menggelegar. Ia memarahi anak-anak yang bermain, bahkan mengeluarkan kata-kata kotor, dan makian.

Lebih parahnya lagi, pria tua itu mengejar teman-teman anaknya, agar keluar dari rumahnya. Fatur, Mel dan teman-teman lainnya berhamburan keluar dari rumah itu.

Alasannya klise, ribut dan rumah jadi berantakkan.

...****************...

Jangan lupa subscribe, like, komen, beri hadiah, dan vote bintang 5 ya teman-teman😘 sebelumnya, terimakasih udah mampir. Jangan boom like ya teman-teman😘

1
Miu Nih.
aku hadir kakak untuk mendukungmu...
salam kenal ya, jgn lupa mampir di 'aku akan mencintaimu suamiku' 🤗🤗

aku akan datang kalo udh UP lagi 😉
MifadiruMzn: ok kak
total 1 replies
Abu Yub
Aku mampir lagi thor/Pray//Ok//Good/
Abu Yub
Ngak usah ngomong
Abu Yub
sumber suara
Abu Yub
Lanjut/Ok/
Abu Yub
jangan nakal
Abu Yub
seharian
Abu Yub
Aku datang lagi thor
Abu Yub
Fatur
Abu Yub
selesai makan
Abu Yub
zainab
Abu Yub
Aku datang lagi thor/Ok/
Abu Yub: ok dedek/Ok/
MifadiruMzn: ok kakak, nanti aku mampir ya
total 2 replies
Abu Yub
pada tahun
Abu Yub
saat pagi
MifadiruMzn: pagi kakak
total 1 replies
MifadiruMzn
Jangan lupa vote, like dan komen ya teman-teman/Rose//Heart/
Abu Yub
wanita paruh baya yang masih gadis
Neonaaaaa
lanjut terus Thor🔥🔥🔥
jangan lupa untuk mampir juga yaaa makasihhh
MifadiruMzn: oke kak, nanti saya mampir ya
total 1 replies
MifadiruMzn
/Casual/
Anonymous
Lanjut Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!