Penyesalan Tiada Arti

Minggu pagi yang cerah.

Di teras atas Ardi dan Nining sedang mengobrol . Sesekali tangan Nining membersihkan pot bunga dari sampah- sampah kecil. Ardi juga membersihkan kolam ikan dari daun -daun kering yang mengambang .

"Selamat pagi pah....mah....aku mau izin kerja kelompok dirumah teman. , pulang nya sore boleh kan. ?" tanya Syifa.

"Lahh....kan hari ini papah mau ajak kalian jalan - jalan maen salju di TRANSMall, kerja kelompok nya nanti saja atau kamu pulang lebih cepat !" sahut Ardi

"Nggak bisa Pah.....kan aku nggak tau sampe jam berapa selesai nya. ,,dari pada lama nungguin aku, mending aku nggak ikut papah !" jawab Syifa

"Yahhh nggak seru deh mbak,kalo nggak ikut !" jawab Fariz yang sedari tadi bermain dan memberi makan ikan koi

"Nggak pa-pa yeyyy....lain kali juga bisa kesana sama mamah," jawab Syifa sambil menjulurkan lidahnya.

"Ya sudah hati -hati dijalan ya Nak ?'

"Oh ya kesana dijemput teman apa naik ojol ?"

"Aku sama Rini.....tuh dia udah ada dibawah !" tunjuk Syifa.

" Jalan dulu ya mah....pah.... assalamu'alaikum !" sambil mencium tangan ayah ibunya.

" Wa'alaikumsalam "

-- Di Hotel --

"Ayo dedek, teteh .....udah pada siap belum ,mamih dah rapih nih." tanya Wati pada anak dan keluarga nya.

"Bentar atuh mih.....masih dandan , nenek juga sama tuh masih dandan!" jawab teteh

"Ya udah....buruan atuh,mamih ke mobil dulu ya !"

---- Di rumah ---

" Loh mah ....kok pake bajunya yang itu sih, yang bagusan dikit, malu papah sama keluarga mereka, secara mereka orang kaya !" respon Ardi ketika melihat istrinya memakai baju yang sederhana.

" Kan kita mau main es, baju ini sudah nyaman dan bebas buat mamah bergerak!" Nining membela diri.

" Ganti lah mah.....itu kan sering dipake, !"

"Baiklah mamah ganti baju dulu" dan Nining pun menurut .

" Bude udah siap ?" nggak salin juga bajunya ?" tanya Fariz

" Nggak lah ini udah bagus kok" jawab Yanti

Setelah siap mereka pun berangkat dan Ardi yang membawa kemudi , karena Jono masih ditempat temannya.

Sampailah di parkiran TRANSMall, karena penuh ,maka Ardi memarkirkan mobilnya di parkiran khusus berbayar.

Mereka pun memasuki mall itu, dan terlihat dari kejauhan keluarga Wati sudah duluan berada disana.

"Yuk pesan tiket dulu" ucap Wati.

"Jadi 16 tiket ya Bu, silahkan bayar di kasir sebelah ujung itu !" pegawai mengarah Nining menuju kasir

" Total pembayaran jadi 2 juta 400 ribu dan adik balita dibawah 2 tahun gratis," terang kasir.

"Oke ,ini kak pakai debit BCA!" Nining menyodorkan kartunya

"Silahkan masuk lewat jalur antrian dan setelah itu cari sepatu boot yang sesuai ukuran, dan silahkan membeli kaus kaki dan sarung tangan di dalam sana !" jelas kasir menerangkan lagi.

Setelah semua siap ,lalu memasuki arena permainan salju.

Pegawai membuka pintu masuk....udara dingin langsung menyeruak ke luar. Ya suhunya dingin,berasa masuk kulkas.

Sebelum bermain, ada fotografer yang mengabadikan setiap customer untuk memilih difoto.

"Cekrek.....cekrek....cekrek"

Mereka bergaya didepan kamera, setelahnya mereka bebas bermain apapun di ruangan berisi es itu.

Anak-anak bahagia bermain perosotan ban karet, sementara yang lainnya antri ingin naik kursi gantung yang bisa berjalan sendiri hingga ketinggian 10 meter.

Satu persatu mereka menaiki kursi gantung itu, satu kursi muat untuk 2 orang dewasa atau 3 orang anak anak.

Sakit hati Nining melihat suaminya malah memilih naik berdua dengan Wati.

Sementara Nining di kursi berikutnya naik bersama Yanti. Disusul yang lainnya. Hati wanita mana yang tak sakit hati melihat suaminya bercanda tawa dengan wanita lain di depan mata nya ???

Saat itu rasanya Nining ingin menangis, tapi dia tahan dan berusaha untuk menyembunyikan rasa sedih nya.

Ardi benar - benar membuat Nining cemburu atau memang dia lupa bahwa mengajak istri sah nya ?

Sampai - sampai dia tega melupakan Nining dan asik bersenda gurau dengan keluarga Wati, sementara anak-anak dibiarkan bermain sendiri.

Karena Nining tidak diacuhkan Ardi, maka ia sengaja naik kursi gantung berkali-kali demi menghibur dirinya dan melihat keluarga Wati dengan jelas dari ketinggian.

"Maaf ibu.....sudah beberapa kali naik ini., apa tidak bosan dan tak ingin mencoba permainan lainnya ?" tanya petugas yang berjaga.

" Saya suka naik yang ini kak...bisa lihat pemandangan dari atas. ,, tak mengapa kan berulang kali naik ?" tanya Nining

"Oh tidak apa-apa, yang lain juga masih kebagian karena kursinya banyak !" jawab petugas

"Sebentar lagi waktu bermain nya habis Bu....soalnya gelang yang ibu pakai sudah berkedip ,itu tanyanya 5 menit lagi selesai'

"Ohhh....siap kak. ,berarti ini yang terakhir saya naik ya"

"Iya ibu" jawabnya dengan ramah

Setiap pengunjung yang masuk arena bermain salju di pakaikan gelang khusus sebagai alarm, jika berbunyi tandanya pemain harus meninggalkan arena salju.

"tet......tet.....tet.....tet......! "

Semua gelang berbunyi ,dan mereka menepi sekedar untuk istirahat atau jajan di kantin masih dalam arena salju.

" Untuk menghangatkan badan mereka memesan minuman jahe anget, teh manis panas, atau susu .

Serta beberapa camilan sosis bakar dan bakso.

Setelah mengobrol sebentar, Ardi pun menawarkan keluarga Wati untuk mampir kerumah nya.

Deg...... Nining benar - benar tidak suka dengan di situasi seperti ini.

Apalah daya......😔😔😔