Setelah meminum racun dalam adegan syutingnya, Gu Zhi Yi tiba-tiba terlempar ke zaman kuno dan memasuki tubuh Putri Xu yang dipaksa mati demi mengikuti calon suaminya—Pangeran Xu.
Tidak ingin mengalami kematian tragis seperti yang ada di naskah, Zhi Yi pun berusaha keras mengubah nasibnya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsme AnH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa yang Salah?
Jemari Pangeran Xu yang memegang kuas menari indah di atas kertas. Semula hanya sebuah titik yang menyebar menjadi garis-garis, sebelum akhirnya membentuk sebuah potret.
Pangeran Xu mengangkat kuas, bibirnya yang tipis terbentang membentuk satu garis, bulu matanya yang panjang membentuk lengkungan indah.
Hanya melihat sekilas pada hasil lukisan yang tidak diberi wajah, siapa pun tahu bahwa wanita di potret adalah Zhi Yi.
Dalam sekejap, semua kenangan indah bersama Zhi Yi mulai berlarian di dalam ingatan Pangeran Xu, membawa getaran aneh di dadanya.
Ingatan yang paling membekas di benak Pangeran Xu adalah ketika Zhi Yi mengenakan gaun merah muda cerah yang panjang dan roknya disulam dengan lingkaran bunga bakung putih, langkah-langkah kakinya bergerak dengan lembut.
Dalam setiap langkah, bunga-bunga itu tampak hidup.
Wajah cantik Zhi Yi seperti bunga kembang sepatu yang dihias dengan bedak tipis, alisnya panjang dan tipis, sehalus dan seindah pegunungan yang jauh di langit.
Sepasang mata berbentuk almond terlihat sangat indah dan menawan, hidungnya tinggi dan bibirnya diwarnai merah.
Zhi Yi sangat menawan seperti bulan, senyumannya saja seindah bunga yang mekar di musim semi.
Saat ingin menambahkan ornamen-ornamen di wajah Zhi Yi yang ada pada lukisan sesuai dengan bayangannya, tiba-tiba sebuah suara terdengar.
"Xu Dingfei."
Suara merdu dan halus milik Zhi Yi membuat tangan Pangeran Xu yang memegang kuas membeku, dia mendongak dan dengan gegabah mencoba menyembunyikan lukisannya.
"Xu Dingfei ...."
Suara Zhi Yi kembali terdengar, membuat Pangeran Xu semakin gelagapan.
Tidak tahu kenapa, dia tiba-tiba merasa bersalah sehingga bersikap seperti maling yang hampir tertangkap basah.
Pangeran Xu bingung, merasa ruang kerjanya yang luas seperti tidak memiliki tempat yang cocok untuk menjadi tempat persembunyian lukisannya.
Sementara itu, langkah kaki Zhi Yi semakin mendekat.
Dalam keadaan terdesak, Pangeran Xu hanya bisa melipat lukisan yang belum kering itu, lalu menimpanya dengan kertas lain.
Melihat Zhi Yi sudah berdiri di depannya, Pangeran Xu tidak bisa menahan keterkejutannya, tetapi dia segera menenangkan diri dan mengatur ekspresi juga detak jantungnya agar tetap terlihat normal.
Zhi Yi melirik wajah Pangeran Xu yang tampak mencurigakan, lalu beralih pada meja dan bertanya, "Apa yang salah?"
Pangeran Xu menggelengkan kepalanya. "Tidak ada apa-apa."
Zhi Yi tidak ingin menaruh curiga, masih ada hal lebih penting yang harus dia lakukan bersama Pangeran Xu. Jadi, dia hanya berkata dengan ringan. "Ayo pergi, aku akan membawamu ke suatu tempat."
Pangeran Xu melihat Zhi Yi dari atas sampai bawah, lalu beralih menatap langit cerah di luar.
Apa matahari terbit dari barat?
"Pergi ke mana?"
"Jangan tanya. Pergi saja." Zhi Yi menyipitkan mata dan tersenyum misterius. "Ayo."
Zhi Yi mempimpin jalan, dia membawa Pangeran Xu ke gazebo di Halaman Bulan yang berada di tepi kolam, di sana terdapat sebuah meja bundar yang hampir dipenuhi dengan berbagai jenis hidangan.
Menikmati hidangan sambil menyaksikan matahari terbenam, benar-benar memberi kesan ... romantis.
Untuk apa dia menyiapkan ini semua?
Pangeran Xu mengangkat pandangannya, menatap Zhi Yi dengan tanda tanya besar yang muncul di benaknya.
"Duduklah," kata Zhi Yi dengan ringan, dia belum berniat menjawab rasa penasaran Pangeran Xu dan mengambil posisi duduk di depan sang pangeran.
"Yang Mulia, Putri mendengar hari ini adalah ulang tahunmu, jadi dia telah bekerja di dapur sepanjang hari." Songshu yang berdiri di sebelah Zhi Yi, menjelaskan niat Zhi Yi sambil memujinya.
"Biarkan aku memperkenalkan masakan ini padamu terlebih dahulu."
Di kehidupan sebelumnya, Zhi Yi terbiasa mengikuti jamuan makan yang diadakan rekan kerjanya dan kebanyakan dari mereka pasti akan memperkenalkan jenis hidangan yang akan mereka santap terlebih dahulu.
Pangeran Xu semakin terharu atas sikap dan tindakan Zhi Yi, tetapi dia hanya menunjukkan senyum simpul di wajah tampannya.
"Yang ini adalah sayap ayam dengan cola, ...." Dia berhenti sejenak, lalu meralat kata-katanya. "Tapi tidak ada cola di sini."
Pangeran Xu hanya diam sambil memperhatikan tindakan Zhi Yi, tanpa niat bertanya lebih lanjut.
Dia sudah terbiasa dengan sikap dan kosakata aneh yang digunakan oleh Zhi Yi.
"Ini daging babi asam manis."
"Di sebelahnya daging babi yang direbus." Zhi Yi memperkenalkan satu per satu makanan di hadapannya, tangannya berpindah dari satu hidangan ke hidangan yang lain saat menyebut namanya. "Sate."
"Ayam kung pao dan udang barbekyu."
Pangeran Xu menatap semua hidangan yang hampir memenuhi meja bundar. "Aku tidak pernah mencicipi semua hidangan ini."
"Lihatlah kamu, kamu adalah putra Yang Mulia. Ulang tahunmu datang setahun sekali. Kenapa kamu harus mempermasalahkannya. Kamu sangat rendah hati, itu bukan gayamu."
Zhi Yi pikir, Pangeran Xu mencoba merendah dan tidak ingin membuang-buang uang untuk menyajikan semua makanan lezat itu.
Xiao Hui yang berdiri tegak di samping Pangeran Xu, membantu menjelaskan dengan rendah hati. "Pangeran Xu sudah bertahun-tahun tidak mengadakan pesta ulang tahun ... sejak mendiang Putri Hua meninggal."
"Ooo ...." Mulut Zhi Yi terbuka sedikit, dia merasa bersalah dan segera melambaikan tangannya, mencoba mencairkan suasana. "Aku akan melakukan yang terbaik untukmu."
Pangeran Xu ingin menanggapi kata-kata Zhi Yi, tetapi pertanyaan Xiao Hui menghentikannya.
"Putri, beberapa hidangan ini sepertinya bukan berasal dari Kerajaan Shanzi, kan?" Xiao Hui melirik sekilas pada semua hidangan itu, isi pikirannya jelas-jelas hampir sama dengan Pangeran Xu.
Mereka bukannya tidak pernah menghambur-hamburkan uang demi menikmati makanan lezat, hanya saja beberapa hidangan yang Zhi Yi buat memang tidak pernah mereka temui di Kerajaan Shanzi.
Zhi Yi tercekat, dia mengedipkan matanya beberapa kali, sebelum akhirnya sebuah alasan datang dengan sendirinya. "Oh ... semua hidangan ini aku pelajari dari seorang teman lama yang berasal dari Negara Yuzhou."
"Kamu punya teman?" Pangeran Xu bertanya dengan rasa ingin tahu, nada menyelidik juga tersirat jelas dalam suaranya.
Sepertinya, dia tidak pernah melihat Zhi Yi bergaul dengan orang-orang dari luar Kediaman Bangsawan, apalagi yang berasal dari Kerajaan atau negera lain.
Bukannya tidak ada yang mau berteman dengan Zhi Yi, malah banyak garis-garis bangsawan ibukota yang mencoba berbagai cara demi mendapatkan perhatiannya.
Bagaimanapun, Zhi Yi adalah keponakan ratu dan calon menantu dari Kediaman Bangsawan.
Menjalin hubungan dengannya bisa membawa berkah untuk mereka.
Hanya saja, Zhi Yi terlalu sulit bergaul dengan orang baru, terlebih pada mereka yang jelas-jelas tidak memiliki ketulusan.
Jangankan berteman, Zhi Yi saja hampir tidak pernah keluar dari Kediaman Bangsawan, kapan dia bertemu dengan teman lamanya itu?
semangat kak...🥰🥰🤗