Gairah Dosen Arrogant

Setelah berbicara panjang lebar, Radha pamit untuk menyusul suami nya ke kamar putra nya.

Di dalam kamar Rega.

"maafkan papa boy, papa belum sempat menjemput kamu karena papa sibuk." bujuk Devan pada putra nya yang saat ini tengah cemberut.

"katanya kalau papa menikah lagi, lega akan punya mama. Tapi sampai sekalang lega belum melasakan pelukan mama." Rega mengungkapkan perasaan nya.

Radha yang berada di luar kamar langsung masuk begitu saja ketika mendengar suara Rega.

"Rega mau mama peluk? Sini sayang." Radha langsung menghampiri Rega dan memeluk nya. Awal nya bocah itu hanya diam, tapi lama kelamaan Rega merasakan pelukan hangat Radha yang membuat nya nyaman dan tenang.

Radha mengusap kepala putra sambung nya dengan lembut. "maafkan mama baru sempat memeluk Rega. Tapi mama janji sekarang dan seterusnya, mama akan terus memeluk Rega kapan pun Rega mau mama peluk." ucap Radha menenangkan Rega.

Rega mendongak menatap wajah ibu sambung nya yang kini tengah tersenyum manis ke arah nya.

"benalkah? Mama akan syelalu peluk lega?" tanya Rega dengan binar bahagia.

Radha mengangguk "tentu saja sayang."

"yeay... maacih mama cantik." Rega sangat senang, akhirnya ia merasakan pelukan hangat dari seorang ibu yang selama ini ia nantikan.

Devan yang menyaksikan itu semua sangat terharu, Devan tidak salah memilih Radha untuk menjadi ibu sambung putra nya, karena gadis itu mempunyai hati lembut dan juga tulus.

.

.

.

.

waktu menunjukkan pukul 19.00 rupanya Rega tertidur pulas di pelukan Radha, begitu pun juga gadis itu yang ikut tertidur.

Devan kembali ke kamar putra nya setelah habis dari ruang kerja nya. Pria itu kembali tersenyum melihat keromantisan anak dan istri nya yang tertidur saling memeluk.

"Radha, bangun." Devan menepuk pelan pipi istrinya untuk membangunkan nya.

"Eunggghh.." Radha menggeliat, bukannya bangun gadis itu malah merubah posisi nya dan kini lebih menantang.

"shit!" umpat Devan.

Rupanya kelelakian Devan kembali terpancing melihat posisi tidur Radha. Jika saja tidak ada putra nya mungkin Devan akan langsung menerkam istri nya itu.

"Radha bangun." kali ini Devan membangun kan istri nya lebih keras. Dan itu berhasil membuat Radha bangun.

"ah iya mas, kenapa?" tanya Radha dengan suara berat khas bangun tidur.

"makan malam sudah siap. Aku di suruh mommy untuk membangunkan mu." jawab Devan.

"ah iya, maaf aku ketiduran mas." lirih Radha.

"tidak apa apa." balas Devan.

Karena pergerakan Radha, rupanya Rega pun terbangun dari tidur nya.

"mama." rengek bocah itu.

"iya sayang, mana disini. Bangun dulu yuu." ucap Radha sambil menepuk lembut pipi Rega.

Rega terbangun sepenuh nya. "papa gendong." melihat papa nya, Rega langsung minta di gendong.

"sini sayang, manja nya anak papa." Devan mencubit gemas hidung Rega.

"aku tunggu di meja makan." pamit Devan sambil menggendong putra nya.

"iya, mas."

***

Di meja makan.

Keluarga Abimanyu tengah berkumpul dan melaksanakan makan malam. Rega makan sambil di suapi oleh Radha. Bocah itu mulai manja kepada mama baru nya, dan bocah itu juga merasa nyaman.

Radha sama sekali tidak keberatan dan dengan telaten menyuapi Rega.

"cieee manja nya sama mama sekarang mah bukan sama Oma." celetuk Abimanyu.

"iya dong opa, lega kan syudah punya mama sekalang." jawab Rega.

Devan dan Radha tersenyum menanggapi celotehan Rega.

"ayo cepat habiskan makan nya, kasian mama belum sempat makan." ucap marwa. Karena memang Radha belum memakan makanan nya karena belum sempat.

"tidak apa apa mom." balas Radha.

Devan yang juga merasa kasihan, alhasil pria itu memilih untuk menyuapi Radha.

"biar aku suapi." ucap Devan dengan datar.

"eh tidak perlu mas, aku bisa makan setelah Rega selesai." tolak Radha.

"no protes." tegas Devan.

Akhir nya Radha hanya bisa menuruti kemauan suami nya.

Tanpa malu sedikitpun, Devan menunjukkan keromantisan nya di depan kedua orang tua nya. Ia dengan telaten menyuapi Radha dan sesekali mengusap bibir gadis itu jika belepotan.

Marwa dan Abimanyu saling pandang dan tersenyum bahagia.

Ekhem

Abimanyu berdehem dan seketika menghentikan kegiatan Devan yang sedang menyuapi istri nya.

"kalian lanjutkan lah, papi sama mommy sudah selesai dan akan kembali ke kamar." ucap Abimanyu.

"oh ya, lebih baik malam ini kalian menginap di sini saja, oke?" titah marwa.

"tapi mom aku-" belum sempat Devan melanjutkan ucapan nya segera di potong oleh Radha.

"baik mom, kita akan menginap malam ini." ucap Radha.

Marwa tersenyum senang, berbeda sekali dengan Devan yang terlihat tidak terima.

"baiklah, kalau begitu mommy akan ke kamar." marwa pamit kepada anak dan menantu nya. Kini di meja makan itu hanya ada Devan, Radha dan juga Rega.

"kenapa tiba tiba ingin menginap?" tanya Devan dengan mata memicing.

"t-tidak kenapa Napa mas, a-aku hanya tidak enak jika menolak." jawab Radha dengan gugup.

"oh." Devan mengangguk.

"mama, lega mengantuk." rengek Rega.

"ah iya, ayo kita tidur sayang."

"mas aku kelonin Rega dulu ya." pamit Radha.

Devan mengangguk, namun ketika Radha hendak melangkah kan kaki nya segera di cekal oleh Devan.

"ada apa, mas?"

"jika Rega sudah tidur kembali lah ke kamar ku. aku menunggu mu di sana." ucap Devan.

Radha menganggukan kepala nya dan setelah itu berlalu menuju kamar Rega untuk menidurkan nya.

Sesuai yang di perintahkan Devan. Setelah Rega tidur, Radha menghampiri kamar yang di tempati suami nya.

Tok.tok.tok

"masuk."

mendengar jawaban dari dalam Radha segera masuk. Radha melihat suami nya tengah berdiri membelakanginya.

"mas, aku-" Radha belum sempat melanjutkan kata kata nya, Devan segera berbalik dan mencium bibir Radha dengan penuh gairah.

"eummbhh.." awal nya Radha kaget, namun lama kelamaan ia mulai menerima ciuman suami nya itu.

Devan menggiring tubuh Radha ke tempat tidur tanpa melepaskan tautan bibir nya. Kini posisi Radha berada di bawah kukungan Devan.

Ciuman Devan mulai turun ke leher dan itu membuat Radha mengeluarkan suara indah nya.

"eunghh.." Radha mendesah tertahan.

Devan mengecup leher Radha dan meninggalkan jejak kepemilikan di sana.

Tangan Devan tidak tinggal diam, kini tangan itu berada di atas salah satu gundukan kenyal milik istri nya dan merem*s nya dengan lembut.

" akh, mas Devan." Radha kembali mendesah dan itu semakin membuat Devan menggila.

"aku sudah tidak bisa menahan nya lagi sayang." bisik Devan. Radha hanya bisa pasrah mungkin saat ini lah diri nya akan menjadi milik Devan seutuhnya.

Radha membalas ucapan Devan. "lakukan lah mas, miliki aku seutuhnya."