NovelToon NovelToon
Who Am I?

Who Am I?

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem
Popularitas:652
Nilai: 5
Nama Author: @Sanaill

Seorang mahasiswa cupu yang hidupnya terkurung oleh penyakit langka, menghembuskan napas terakhirnya di ranjang rumah sakit. Tanpa dia duga, kematian hanyalah awal dari petualangan yang tak terbayangkan. Dia terbangun kembali di sebuah dunia fantasi yang penuh sihir dan makhluk-makhluk aneh, namun dalam wujud seorang anak laki-laki berusia lima tahun bernama Ahlana. Ironisnya, dia terlahir sebagai budak.

Di tengah keputusasaan itu, sebuah Sistem misterius muncul dalam benaknya. Sistem ini bukan hanya memberinya kesempatan untuk bertahan hidup, melainkan juga kekuatan luar biasa: kemampuan untuk meng-copy ras makhluk lain beserta semua kekuatan dan kemampuan unik mereka. Namun, ada satu syarat yang mengubah segalanya: setiap kali Ahlana mengaktifkan kemampuan copy ras, kepribadiannya akan berubah drastis, menyesuaikan dengan sifat alami ras yang dia tiru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Sanaill, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7: Beruang yang Menguji, Elf yang Membingungkan

Pagi tiba dengan embun membasahi dedaunan dan kicauan burung aneh yang merdu. Anak-anak terbangun satu per satu, wajah mereka tampak lebih segar dari kemarin malam. Api unggun telah padam, menyisakan bara.

"Pagi!" seruku, mencoba terdengar ceria, meskipun perutku masih terasa kosong. Gaun berenda sialan itu masih melekat di tubuhku, dan aku merasa konyol setiap kali melihatnya.

"Pagi, Ahlana!" sahut Lyra, menyunggingkan senyum tipis. Kael dan Finn mengangguk, mata mereka masih sedikit mengantuk.

"Baiklah, rencana hari ini," kataku, "kita akan mencari makanan yang lebih substansial. Buah berry itu hanya cukup untuk mengganjal perut." Aku melirik ke arah barat laut, mengingat notifikasi Sistem tadi malam tentang "Beruang Hutan". Ini adalah kesempatan bagus untuk menguji batas kekuatanku, dan siapa tahu, mungkin aku bisa belajar sesuatu dari ras beruang.

"Kael, kau dan Finn, tetap berjaga di gua bersama anak-anak yang lebih kecil. Aku akan pergi sendiri."

Kael mengerutkan kening. "Tapi, Ahlana, itu berbahaya. Biar aku ikut."

"Tidak," tolakku tegas. "Aku tidak ingin mengambil risiko. Jika aku berubah menjadi sesuatu yang tidak bisa kalian kendalikan, kalian harus aman." Ini adalah keputusan yang sulit, tapi aku harus realistis. Jika aku berubah jadi beruang buas, aku tidak ingin melukai mereka. Sisi Ahlana yang bertanggung jawab mulai tumbuh, meski tersembunyi di balik kenakalan.

Setelah memastikan mereka aman di dalam gua, aku melangkah masuk lebih dalam ke hutan. Aroma hutan semakin pekat, dan suara-suara alam semakin jelas. Aku berjalan dengan hati-hati, mengikuti naluri Sistem yang menunjuk ke arah barat laut. Semakin dekat, aku bisa merasakan kehadiran makhluk besar itu.

Tak lama, aku tiba di sebuah area terbuka yang dikelilingi pepohonan rindang. Di tengah-tengahnya, di samping pohon tumbang raksasa, tergeletak seekor Beruang Hutan raksasa, ukurannya jauh lebih besar dari beruang yang kukenal di Bumi. Bulunya coklat gelap dan tebal, dan ia tampak sedang tertidur pulas, mendengkur keras.

[Identifikasi Ras Terdekat: 'Beruang Hutan' - Level 12 (Status: Tidur Nyenyak. Potensi Interaksi: Aman untuk Copy. Kekuatan Fisik Tinggi, Daya Tahan Tinggi, Insting Alam Liar Kuat. Kelemahan: Kelincahan Rendah, Agresi Potensial Saat Terbangun).] [Apakah Anda ingin meng-copy Ras 'Beruang Hutan'? (Ya/Tidak)]

Ini dia! Level 12! Jauh lebih kuat dari Serigala Bayangan. Aku tidak akan membuang kesempatan ini. "Ya!" bisikku.

Seketika, sensasi yang luar biasa menerjang. Rasanya seperti tubuhku dipompa dengan kekuatan mentah. Otot-ototku membesar dan mengencang, tulangan punggungku terasa menebal, dan aku merasakan pertumbuhan bulu tebal yang cepat di sekujur tubuhku. Gaun berenda itu langsung robek menjadi serpihan, tidak mampu menahan volume tubuhku yang membesar. Berat tubuhku bertambah drastis, dan aku bisa merasakan gravitasi menarikku lebih kuat. Cakar-cakar besar tumbuh di ujung jariku, dan moncongku membesar, memanjang.

Aku, Ahlana, kini adalah seekor Beruang Hutan yang perkasa!

Sebuah dengkuran keras keluar dari tenggorokanku, meniru dengkuran beruang yang kutiru. Ada dorongan aneh dalam diriku untuk mencari madu, atau mungkin salmon di sungai terdekat. Insting untuk hibernasi juga samar-samar muncul, membuatku ingin mencari gua yang nyaman dan tidur selama berbulan-bulan. Kepribadian Ahlana yang provokatif dan jahil kini bercampur dengan sifat Beruang Hutan yang cenderung tenang namun sangat protektif terhadap wilayahnya, dan bisa sangat brutal jika diganggu.

Aku mendekati beruang yang tertidur. Ukuranku kini hampir menyamai beruang itu. Aku mengendus-endus tanah, mengikuti aroma lumut dan tanah basah. Kemudian, tanpa kusadari, tanganku menggapai ke atas, ke arah sarang lebah yang menggantung di dahan pohon terdekat. Sebuah insting primitif untuk mencari makanan manis. Aku mengaum kecil, mengulurkan cakar dan menjatuhkan sarang itu. Madu tumpah ruah, dan aku segera menjilatnya, rasanya manis sekali.

[Efek Ras 'Beruang Hutan' Berkurang. Durasi Tersisa: 28 Menit.] [Kecenderungan Kepribadian: Tenang, Protektif, Pemuja Makanan, Agresi Tersembunyi.]

Sambil menikmati madu, aku menyadari sesuatu. Ini adalah tubuh yang sempurna untuk bertahan hidup di hutan! Kekuatan, daya tahan, dan insting berburu. Aku bisa dengan mudah mengalahkan pemburu manapun yang berani datang. Tapi bagaimana aku akan kembali ke anak-anak? Aku terlalu besar untuk bersembunyi dengan mudah.

Tiba-tiba, telingaku yang tajam menangkap suara gesekan daun di kejauhan. Bukan suara langkah beruang, melainkan langkah yang ringan, cepat, dan teratur. Seseorang datang.

Aku segera bersembunyi di balik pohon tumbang, memanfaatkan ukuran tubuh beruangku sebagai kamuflase alami. Siapa pun yang datang, aku harus berhati-hati.

Sosok itu muncul dari balik pepohonan. Bukan manusia. Sosoknya tinggi ramping, dengan rambut perak panjang yang dianyam rapi, dan telinga yang runcing. Pakaiannya terbuat dari kulit dan kain berwarna hijau tanah, menyatu sempurna dengan lingkungan. Di punggungnya terpasang busur kayu yang indah dan sebuah quiver penuh panah berujung perak. Matanya yang tajam dan hijau zamrud mengamati sekeliling dengan waspada.

Seorang Elf.

[Identifikasi Ras Terdekat: 'Elf Pengembara' - Level 10 (Status: Waspada. Potensi Interaksi: Tinggi. Atribut Khas: Ketangkasan Tinggi, Indra Tajam, Koneksi Alam, Keterampilan Memanah Akurat, Kebijaksanaan. Kelemahan: Kekuatan Fisik Menengah, Sensitif Terhadap Kekacauan.)]

Ini adalah kesempatan lain! Aku bisa meng-copy Elf! Tapi aku masih dalam wujud beruang. Sistem tidak mengizinkan dua ras aktif secara bersamaan. Aku harus menunggu sampai efek beruang ini habis.

Elf itu berjalan perlahan, matanya yang tajam mengamati setiap sudut hutan. Ia berhenti tepat di dekat pohon tempat beruang yang tadi kutiru tidur. Aroma madu yang tumpah pasti menarik perhatiannya. Ia mengambil busurnya, bersiap jika ada bahaya.

[Efek Ras 'Beruang Hutan' Berakhir. Cooldown: 4 Jam] [Atribut Fisik Kembali ke Normal. Kecenderungan Kepribadian Kembali ke Normal.]

Tiba-tiba, tubuhku menyusut lagi. Bulu-buluku menghilang, cakar-cakarku mengecil, dan aku kembali menjadi Ahlana si bocah. Dan kali ini, karena gaun berenda itu sudah robek, aku mendapati diriku telanjang bulat di tengah hutan. Di depan seorang Elf yang sangat waspada.

"Sialan!" umpatku, refleks menutupi diriku dengan tangan.

Elf itu langsung menoleh, busurnya terangkat. Matanya yang tajam menatapku dengan campuran terkejut dan sedikit jijik. Dia pasti melihat beruang tadi, lalu tiba-tiba ada bocah telanjang di depannya.

"Siapa kau, bocah?" suaranya lembut tapi penuh otoritas. "Kenapa kau ada di sini sendirian?"

Aku menyeringai canggung. "Uhm... aku... aku sedang main petak umpet?" kataku, berusaha mempertahankan sisi provokatif Ahlana. Tapi ini sangat memalukan.

Elf itu mengerutkan alisnya, tidak terkesan. "Di tengah hutan yang berbahaya ini? Dan... mengapa kau telanjang?"

[Ras Terdeteksi: 'Elf Pengembara' - Level 10. Apakah Anda ingin meng-copy ras ini? (Ya/Tidak)]

Ya! Tentu saja ya! Apa pun demi menghindari situasi memalukan ini dan mendapatkan pakaian! "Ya!" bisikku dalam hati.

Sensasi transformasi Elf jauh lebih halus dibandingkan beruang. Kulitku terasa halus seperti sutra, rambutku memanjang dan terasa ringan, dan telingaku menjadi runcing. Ada dorongan kuat untuk meluruskan punggungku dan berdiri dengan anggun. Dan yang paling penting... aku merasakan kain tipis dan nyaman muncul di tubuhku. Pakaian ala Elf, berwarna hijau dan coklat, yang lentur dan nyaman.

Aku berdiri tegak, mata hijau zamrudku kini menatap lurus ke arah Elf itu. Ekspresi Ahlana yang telanjang dan panik digantikan oleh aura tenang dan sedikit sombong khas Elf.

"Maafkan ketidaknyamanan ini," kataku, suaraku kini merdu dan jernih, penuh nada alam. "Makhluk kasar itu tiba-tiba menghilang, dan aku terpaksa muncul tanpa persiapan." Aku menunjuk ke arah beruang yang masih tertidur pulas. Tentu saja, Elf itu tidak tahu aku baru saja berubah dari beruang.

Elf itu menurunkan busurnya, namun tatapan matanya masih penuh curiga. Dia mengamatiku dari ujung kaki sampai kepala. "Kau... Peri?" tanyanya, sedikit ragu. "Aku tidak merasakan jejak kekuatan sihir yang kuat, namun auramu... memang mirip."

Aku hanya tersenyum tipis. "Mungkin aku adalah sesuatu yang lebih... baru," kataku dengan teka-teki, sebuah sentuhan Ahlana yang menyukai misteri. "Tapi untuk saat ini, aku sedang dalam perjalanan, dan aku butuh bantuanmu, Pengembara."

Elf itu menatapku lebih lama, seolah mencoba membaca pikiranku. Ini akan menjadi negosiasi yang menarik. Dan aku punya firasat, meng-copy ras Elf ini akan membawa masalah dan petualangan yang sama sekali berbeda.

To be continue......

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!