Kisah seorang istri yang ingin mempertahankan rumah tangganya .namun ternyata semua sia - sia karena suami terlihat perselingkuhan dengan seorang wanita yang kemudian karma datang tiba-tiba menimpa semua keluarga nya . penasaran nih gimna ceritanya ikutin terus ya episodenya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nikmatur rohma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 8
" Enggak pak kami tidak membutuhkan bantuan apa-apa kami coba mohon doa nya saja . Kami kemari hanya ingin berbagi kebahagiaan kepada bapak dan ibu karena di terima nya Dhani di tempat sekolah yang bagus ". Tutur Rindu membuat Rendy merasa malu karena setiap datang ke rumah mertuanya pasti lagi butuh bantuan ,dia masih ingat mertuanya memberi bantuan uang muka untuk rumah yang di tempati sekarang ini itupun dengan cuma-cuma.Dan masih banyak lagi bantuan dari mertuanya yang Rendy pun sudah lupa .
Kalau di bandingkan dengan orangtua Rendy jelas lah orangtua Rindu lebih banyak kontribusi dalam rumah tangga mereka .Jika dari keluarga Rendy yang ada mereka akan berhutang atau meminta untuk melunasi hutang nya . Namun Rindu dan Rendy tidak bisa menolak begitu saja karena mereka juga masih ingat saat awal menikah mereka menumpang di rumah orang tua Rendy dan makan di tanggung oleh mereka sampai Rendy dan Rindu mendapatkan pekerjaan. Namun kalau di hitung - hitung apa yang di lakukan mereka sudah cukup membantu orang tua Rendy tapi seakan mereka tidak ada rasa terimakasih dan bersyukur nya . Selalu saja menggantungkan dan mengandalkan . Seperti benalu dalam keluarga mereka. Sudah setiap kali di kasih uang untuk buka usaha akhirnya usahanya gak jadi uangnya ludes ,hutang dimana-mana mau enggak mau Rendy dan Rindu yang bertanggung jawab . Sedangkan adiknya tidak begitu mau tahu .
" Iya gak apa Nduk kalau butuh bantuan bapak dan ibu siap membantu .Hasil dari kebun bapak masih cukup kalau untuk biaya Dhani . Kalian tidak perlu memikirkan kebutuhan kami sehari - hari hasil kami dari kebun samping rumah masih cukup untuk kita ,belum lagi dari kebun yang lain dan tiap bulan juga bapak sama ibu di kirimi uang sama kakak-kakak kamu ." jawab Pak Toni yang membuat Rindu jadi tidak enak karena tiap bulan tidak mengirimi uang untuk mereka .
" Oh enggeh pak . Maaf Rindu belum bisa ngirimin uang tiap bulannya !". Sahut Rindu yang seketika pernyataan itu menampar Rendy .
" Iya nduk Ndak apa ibu ngerti keadaan kamu di kota banyak pengeluaran belum lagi biaya sekolah . Ibu sama bapak sudah cukup dan tidak berharap di kasih apa-apa. cukup minta doanya saja semoga bapak ibu sehat selalu". sahut ibu Rindu
" Enggeh Bu ". Jawab Rindu sambil menunduk sedikit malu .
Setelah cukup lama mereka ngobrol,bercanda dan bercerita akhirnya mereka memutuskan untuk tidur karena sudah cukup larut . Dan juga karena cuaca yang sangat dingin sehingga mereka merasa mengantuk apalagi seharian dalam perjalanan sungguh melelahkan .
###
Keesokan harinya
Pagi yang cerah udara yang segar kicauan burung yang sahut menyahut dan juga sinar matahari yang merembet masuk kedalam celah jendela membuat Rindu terbangun dari tidurnya , melihat sebelah ternyata suaminya tidak ada .
" kemana Rendy ? ,apa mungkin sudah bangun karena kedinginan padahal bagiku cuaca disini sangat sejuk ". Pikir Rindu
Kemudian Rindu masuk kedalam kamar Cinta dan juga Rendy yang tidur bersama kakek dan neneknya karena mereka kangen tidur bersama dan ternyata di sana pun tidak ada siapa-siapa. Akhirnya Rindu memutuskan untuk ke dapur namun tidak mendapati . Kemudian Rindu melanjutkan pencarian di kebun sebelah rumah ternyata Rindu hanya mendapati Pak Toni yang sedang memetik buah untuk mereka .
" Pak kemana ibu dan yang lain ?". tanya Rindu
" Oh mereka sedang ke pasar ". Jawab bapak Rindu
" Ke pasar ?, kenapa ndak ajak aku sih ,aku juga kepengen ke pasar ". jawab Rindu kesal
" Tadi mau ajak kamu tapi kamu terlihat nyenyak jadi mereka gak berani bangunin kamu ". Jawab bapak Rindu sambil membawa hasil panennya ke dalam dapur .
" Ya sudah kalau begitu aku tak mandi saja ". Jawab Rindu
" Iya nduk ".
Setelah satu jam Rindu menunggu di rumah dengan rasa jenuh akhirnya mereka pun datang dengan membawa kantong kresek yang di tenteng mereka masing - masing .
" Waduh beli apa aza itu kok banyak sekali ?". Tanya bapak Rindu menyambut mereka yang turun dari mobil .
" Ini kek aku beli makanan dan jajan tradisional disini ". jawab Cinta . " Oh iya kek ,papa beli baju buat kakek . Pokoknya papa belanja banyak hari ini ". imbuh cinta dengan semangat dan bahagia.
" Oh iya sini tunjukkan ke kakek apa aza yang di beli ". jawab kakek sambil membantu membawa kantong kresek yang dibawa cinta .
Rindu yang mendengar perkataan cinta heran tiba-tiba saja suaminya perhatian beliin baju buat bapaknya padahal dari dulu enggak pernah beli in apa-apa buat bapaknya .
" Wah... Beneran cinta kakek di beliin baju sama papa ?". tanya Rindu tidak yakin .
" Bener Ma , cinta gak bohong ". jawab cinta dengan tegas takut di sangka bohong sambil nunjukin kantong kresek berisi baju .
" Ibu juga di beliin kalung emas sama suami kamu nduk.. ". Sahut ibu Rindu meyakinkan pernyataan dari cinta sambil nunjukin kalung emas yang di pakai di lehernya.
" Ah . Yang benar Bu ?". tanya Rindu masih belum percaya .
" Kenapa Ma ?.. Mama mau di beliin juga kalung emas ?". Tanya Rendy sambil tersenyum karena melihat Rindu yang heran .
" Hmmm.... Mana mungkin kamu beli in aku pa . Palingan uang nya habis Bu...a..ttt". Perkataan Rindu terhenti ketika Dhani memberikan sesuatu ke Rindu .
" Ini buat Mama dari papa ". Kata Dhani sambil memberikan bungkusan kado yang terbungkus rapi .
" Apa ini ?". tanya Rindu penasaran dan terkejut baru kali ini Rendy memberi hadiah
" Buka aza !". sahut Rendy .
Kemudian Rindu membuka kado yang diberikan Dhani .
" Wah.. Bagus sekali ". Pekik Rindu ketika membuka kado tersebut yang ternyata isinya cincin emas yang sangat cantik.
." Sini aku pakaikan!". sahut Rendy sambil mengambil cincin tersebut dan meraih tangan Rindu . " Wah aku engak salah pilih ya memang cantik di pakai di jari kamu ". Puji Rendy
" Makasih ". Jawab Rindu sambil tersenyum
Entah apa yang ada dalam pikiran Rindu saat ini sedikit lupa tentang rasa sakitnya . Begitu lah wanita akan sedikit luluh dengan beberapa hadiah dan juga perhatian yang memang selama ini tidak pernah dia dapatkan dari suami nya .
" Ayo sini makan dulu !". Ajak Bu Ida mengajak mereka semua makanan yang di belinya di pasar .
" Iya nek ". jawab cinta dan Dhani serentak dan mengikuti langkah kaki neneknya .
Sedangkan Rendy dan Rindu masih di luar,ketika Rendy mau menyusul meraka kedalam tiba -tiba tangan Rendy di pegang oleh Rindu .
" Ada apa ,apa kamu bahagia hari ini ?". tanya Rendy percaya diri banget bahwa kali ini Rindu akan memaafkan nya .
" Maksud kamu apa ? ,beli in aku cincin ini dan juga beli in orangtua ku banyak barang ?. Kamu kira dengan cara ini aku bisa maafin kamu ?. tidak ?". Ucap Rindu dengan suara pelan sedikit berbisik namun penuh dengan amarah .
" Bukan begitu Ma ?. Aku cuma berusaha dan mencoba menebus kesalahanku dengan cara membahagiakan kamu dan juga orangtua kamu . Aku sadar selama ini Ndak bisa beli in apa-apa buat kamu dan juga orangtua kamu". Bela Rendy
" Bagus lah kalau kamu sadar !. Tapi jangan berharap aku bisa maafin kamu begitu saja ya !". Ancam Rindu
" Nduk ayo masuk !". Ajak ibu Rindu membuat mereka menyudahi obrolannya yang sedikit menegang kan .