NovelToon NovelToon
Sebuah Perjalanan

Sebuah Perjalanan

Status: sedang berlangsung
Genre:Ilmu Kanuragan / Anak Yatim Piatu / Spiritual / Anak Genius / Kehidupan alternatif / Murid Genius
Popularitas:268
Nilai: 5
Nama Author: Banyu Aji

menceritakan tentang perjalanan anak manusia yang lahir dengan sebuah cerita tentang perjalanannya.. selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Banyu Aji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

menemui kakek

..

..

"apa itu ulahnya?, sehebat itukah dia sekarang?, aku akan membakar daging ular sanca kesukaanya, aku yakin malam ini akan sangat seru ..". Gumam kakek trabas dalam hati.

Kakek trabas yang sedang menanam cabai di depan gua tercengang karena mendengar dan merasakan ada kekuatan yang begitu besar yang berasal dari tempat dimana ia dulu memerintahkan cucunya untuk membuat sebuah sungai..

Dan setelah mendengar ladakan - ledakan itu, kakek trabas yakin kalau tak lama lagi jaka kendi akan pulang..

Dan benar sekali insting dari kakek trabas, sesaat setelah daging ular sanca itu matang.. Tiba - tiba saja daging ular sanca yang paling besar itu terangkat setinggi setengah meter melayang di awang - awang..

"ajian ngilang raga!!" ucap kakek trabas yang menganga hampir terjengkang kebelakang melihat daging ular itu melayang di awang - awang.

"dari mana kamu mendapatkan ajian terlarang itu?, dan tunjukanlah dirimu ..!!" bentak kakek trabas memasang sikap waspada

"aku mendapatkan ajian terlarang ini dari markonah." ucap suara itu.

"jaka kendi!!!" ucap kakek trabas keras.

"hahahaha.. Kenapa kakek langsung bisa menebakku?." ucap jaka kendi kemudian ia memperlihatkan wujudnya dan langsung menyantap daging ular sanca besar itu.

"suaramu itu mau kamu apakan saja aku tak akan pernah lupa jaka .." jawab kakek trabas.

"tempat ini tidak ada yang berubah kek." ucap jaka kendi.

kakek trabas tidak memperdulikan ucapan jaka kendi, ia langsung memeluk jaka kendi dengan erat.

"lama sekali kamu pulang jaka kendi. Kamu sudah sebesar ini jaka" ucap kakek trabas pelan.

Kakek trabas terkesima melihat perubahan pada cucunya yang sudah sangat berbeda. Wajar saja, sudah lama sekali kakek trabas tak melihat jaka kendi.

"maaf kek, sebenarnya aku selalu rutin mengunjungimu, hanya saja kakek tidak pernah menyadarinya.." ucap jaka kendi.

"hah..!!" ucap kakek melepaskan pelukannya.

"iya kek." imbuh jaka kendi.

"jangan bilang kalau kamu selalu mengunjungiku dengan ajian ngilang ragamu itu.." ucap kakek trabas.

"hehehe.. Maaf kek, habisnya aku kangen sekali denganmu kek." jawab jaka kendi sambil menggaruk kepalanya.

"waduh, tapi kamu selalu mengunjungiku disini kan? Bukan ditempat lain?." tanya kakek trabas.

"emmmm... Kadang kalau kakek turun gunung juga aku ikut." jawab jaka kendi.

"waduh i i ini parah ni .. " ucap kakek trabas.

"tenang kek, aku tau kok batasan privasi kakek. Aku tak mungkin melewatinya." jelas jaka kendi.

"aduh malu sekali aku ." ucap kakek trabas.

"markonah itu memang luar biasa kek, hahaha." ucap jaka kendi meledek kakeknya.

"wah ini parah nih ... " ucap kakek trabas.

"hahaha.."

..

Malam yang terasa sangat seru dirasakan oleh jaka kendi dan kakek trabas, mereka bertukar cerita dan pengalaman, mereka melepas rindu satu sama lain dengan canda dan tawa..

"dan aku akan mengambil pedang pusaka dikawah gunung itu kek, aku akan menyatukannya dengan pedang pusaka milikku. Karena memang sebenarnya pusaka itu dan pusaka yang ada padaku ini adalah satu bagian." jelas jaka kendi mengutarakan maksudnya.

"kalau kamu mampu menaklukannya silahkan saja jaka. Namun asal kamu tau, dewa petir saja tidak mampu bahkan hanya untuk sekedar menyentuhnya saja." jelas kakek trabas.

Sebenarnya kakek trabas akan senang sekali jika pusaka dari langit itu jatuh ke tangan jaka kendi. Karena memang kakek trabas sudah sangat bosan menjaga pusaka itu. Kakek trabas ingin mengembara keseluruh penjuru dunia untuk menghabiskan sisa - sisa usianya itu. Terlebih melihat kondisi saat ini, yang mana kejahatan merajalela dimana - mana. kakek trabas ingin turun gunung untuk berkontribusi menegakkan keadilan.

Namun tak bisa dipungkiri, ada keraguan pada hati kakek trabas, ia tak begitu yakin kalau cucunya itu mampu menaklukkan pusaka dari langit itu.

"itu karena pusaka itu kini dalam keadaan buta kek, salah satu matanya hilang." ucap jaka kendi

"maksudmu.?" tanya kakek trabas.

"dulu saat aku mencoba mengambil pedang ini, menyentuhnya pun aku hampir kehilangan nyawaku kek." ucap kaka kendi sambil mengeluarkan pedang gledek di tangannya.

"hah.. bukankah itu adalah pedang pusaka dari langit yang ada dikawah gunung pakubumi?." tanya kakek trabas yang kaget karena melihat pedang gledek kini ada di depan matanya.

"bukan kek, ini adalah pedang gledek, kembaran pedang pusaka itu." jelas jaka kendi.

"apakah pedang itu juga mempunyai elemen petir.?" tanya kakek trabas.

"ya, pedang inilah yang sudah membuat sungai dari air terjun ke desa sindang mulya dengan petir dan apinya." jelas jaka kendi.

"apakah kamu menggabungkan elemen apimu dengan elemen petir milik pedang itu.?" tanya kakek trabas.

"iya kek, dan sekarang aku juga sudah menguasai elemen petir." jawab jaka kendi.

"wah wah wah kakek jadi sangat penasaran dengan kekuatanmu sekarang jaka.. Begini saja, kalau kamu bisa mengalahkan kakek, kakek akan mengijinkanmu untuk mengambil pusaka dari langit itu. bagaimana?" ucap kakek trabas yang sangat penasaran dan ingin menjajal kemampuan cucunya itu.

"ah masih mending kita suit saja kek." jawab jaka kendi.

"bukan begitu jaka, aku tidak ingin merasakan hal yang sama ketika aku kehilangan dua cucuku dahulu." jelas kakek trabas.

"baiklah kalau begitu, bagaimana kalau besok pagi kita senam pagi di atas puncak gunung saja kek.." ujar jaka kendi.

"iya kakek harap kamu bersungguh - sungguh, namun kalau bisa sih jangan pakai ilmu ngilang raga ya, kakek sama sekali tidak bisa walaupun hanya sekedar merasakan keberadaanmu." jelas kakek trabas.

"sebenarnya kalau ilmu kakek lebih tinggi lagi pasti bisa merasakan keberadaanku. bahkan kalau lebih tinggi lagi, kakek tetap bisa melihatku.." jelas jaka kendi.

"apa itu artinya kamu menyepelekan kesaktianku jaka.?" tanya kakek trabas.

"bukan begitu kek, tapi memang benar adanya, ilmu ngilang raga tak akan berpengaruh terhadap orang yang berilmu tinggi.. Misalnya orang dengan tingkat kependekaran pendekar naga terbang, ia akan dengan mudah mengetahui keberadaanku. Bahkan dengan tenaga dalamnya, ia juga akan mampu melihatku.?" jelas jaka kendi.

"pendekar naga terbang? Hahaha.. Itu adalah tingkat kependekaran seorang dewa jaka." ucap kakek trabas.

..

Mereka berdua melawati setiap detik waktu bersama dengan kasih sayang dan cinta di dalam sebuah gua yang telah menjadi bagian dari mereka berdua.. gua yang menjadi saksi takdir mempertemukan mereka..

Dan tak terasa matahari yang selalu menepati janjinya kini mulai membentangkan cahayanya menyinari setiap sudut gua kenangan.. Mereka tau, waktu berpisah sebentar lagi akan tiba.. Mereka tau, akan ada kerinduan yang akan lebih terasa..

..

Kini jaka kendi tengah berhadapan dengan kakek tercintanya di atas puncak gunung pakubumi..

Atas permintaan kakeknya, kali ini jaka kendi harus berhasil mengalahkan kakeknya yang berarti kemenangan untuk kakeknya..

..

"bersiaplah jaka kendi.!!" ucap kakek trabas dari kejauhan.

Jaka kendi mengangkat satu tanganya dan mengacungkan jempolnya kepada kakek trabas..

whushhhhh..

Tiba - tiba saja kakek trabas sudah berada di depan jaka kendi dan langsung melayangkan tendangan yang mengarah ke kepalanya..

aneh, jaka kendi tak menghindari tendangan itu. ia malah seperti dengan sangat sengaja menyambut tendangan itu dengan kepala yang masih saja diam tak bergerak sedikitpun..

Plakkk..

setelah tendangan itu mengenai kepala jaka kendi, seketika kaki kakek trabas terasa kebas dan nyeri seperti telah menendang sebuah batu yang sangat keras.

"ilmu apa lagi ini, bocah ini.." gumam kakek trabas dalam hati.

Bugh..

Plakk..

Bhettt..

plakk..

Bugh..

Tendangan, dan pukulan bertubi - tubi di layangkan keseluruh bagian tubuh jaka kendi oleh kakek trabas namun, tak sedikitpun tubuh itu oleng bahkan, bergerak sedikitpun tidak..

"hahaha.. Jangan bercanda kek, serius dong.." ucap jaka kendi meledek kakeknya.

sebenarnya saat ini jaka kendi sedang menggunakan ilmu raga beton. Ilmu raga beton adalah ilmu aneh yang jaka kendi dapatkan dari latihannya sendiri karena khasiat memakan jamur berwarna coklat.. kini tubuh jaka kendi sedang mengeras seperti sebuah patung yang terbuat dari beton yang sangat keras.

merasa di ledek, kakek trabas mundur beberapa langkah dengan wajah yang berseri - seri karena melihat kekuatan aneh dari cucunya.. Itu membuat kakek trabas semakin penasaran dengan kemampuan yang lain yang masih tersembunyi dari jaka kendi.

Kakek trabas kemudian menggunakan seluruh tenaga dalamnya. Kali ini tubuh kakek trabas telah berselimut kobaran api..

1
Ilham
lanjut BG jangan sampai melenceng dari agam BG cerita nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!