NovelToon NovelToon
Another Life

Another Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam / Si Mujur
Popularitas:149.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Caca Lavender

Bagaimana jika kamu yang seharusnya berada di ambang kematian justru terbangun di tubuh orang lain?

Hal itulah yang terjadi pada seorang gadis bernama Alisa Seraphina. Ia mengalami kecelakaan dan terbangun di tubuh gadis lain. Alisa menjalani sisa hidupnya sebagai seorang gadis bernama Renata Anelis Airlangga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caca Lavender, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12

Hari demi hari berlalu. Tidak terasa sudah satu bulan semenjak Alisa menjalani kehidupan sebagai Rena. Hari ini adalah hari pertama ujian kelulusan di sekolah Rena.

“Astaga, aku harus makan banyak hari ini, atau otakku tidak akan bekerja dengan baik,” gumam Rena.

Gadis itu tampak menuruni tangga dengan sebuah buku catatan di tangan kanannya. Seluruh anggota keluarga yang sudah berkumpul di ruang makan menoleh ke arah gadis berseragam SMA yang mulutnya tengah komat kamit menghafalkan rumus fisika.

Acara sarapan pagi itu berjalan dengan damai. Sejak insiden lemparan gelas dan kaca dulu, Hendra belum berbicara sama sekali dengan sang putri. Entahlah, mungkin kepala keluarga Airlangga itu merasa bersalah di hatinya. Sedangkan Rena, gadis itu lebih ke tidak peduli dengan apa yang terjadi.

“Rena, bagaimana persiapanmu untuk ujian?” tanya Hendra.

Sepertinya pria itu hanya berniat memulai pembicaraan dengan putri bungsunya. Tapi memang kebiasaan lama tidak bisa hilang begitu saja, bahkan ucapannya kini terdengar seperti sebuah tekanan.

“Papa tidak lihat aku belajar sangat keras?” sarkas Rena yang sedari tadi makan sambil membaca buku catatan.

Hendra berdeham pelan, pria itu melirik sang istri yang menggelengkan kepalanya memberi isyarat untuk diam. Pria arogan itu menghela napas lelah saat menyadari semua ucapan yang ia lontarkan pasti hanya akan mengundang pertengkaran dengan sang anak.

“Papa dan mama akan mengantarmu ke sekolah.”

Ucapan Hendra itu mampu membuat Rena menoleh dengan alis terangkat sebelah.

“Kenapa tiba-tiba ingin mengantarku?” tanya Rena penuh selidik.

“Yaa… papa hanya ingin mengantar putri papa di hari pertama ujian kelulusan,” ujar Hendra.

Jawaban sang papa justru membuat Rena memicing curiga.

“Aneh,” gumam Rena, lalu kembali melanjutkan acara makan sambil belajarnya.

Yohana yang duduk di samping Rena pun menyentuh bahu sang putri, “nanti diantar papa sama mama ya, Sayang.”

“Hmm,” jawab Rena tanpa minat.

Mungkin sifat Rena yang terkesan judes kepada orang tua itu sangatlah tidak sopan. Namun, mengingat segala hal yang ia alami selama ini, wajar jika Rena bersikap menjadi semakin dingin dari sebelumnya.

...----------------...

Perjalanan menuju sekolah Rena dipenuhi dengan keheningan. Mobil mewah yang dikendarai oleh sepasang suami istri dan anak bungsu mereka itu tampak begitu tenang. Atau lebih tepatnya, canggung.

‘Ada ya, orang yang canggung dengan keluarganya sendiri,’ batin Rena sambil mendengus lelah.

“Rena,” panggil Hendra, “kamu masih marah dengan papa?”

Rena mengalihkan pandangannya ke arah spion depan, seketika tatapannya bertemu dengan tatapan sang papa. Tidak seperti biasanya, Rena tidak melihat tatapan tajam yang selalu diberikan oleh papanya kepada dirinya.

“Tck, kalau ini tentang masalah yang dulu, anggap saja tidak. Aku sudah tidak marah lagi,” ucap Rena dengan nada malas.

Ucapan itu membuat Hendra dan Yohana merasa sedikit tenang, setidaknya putri mereka sudah tidak marah lagi.

Aneh memang. Jika dulunya, mereka sama sekali tidak peduli dengan emosi Rena, sekarang mereka justru sangat berhati-hati saat menghadapi kemarahan anak itu. Menurut mereka, entahlah, perubahan sifat Rena sedikit… menyeramkan.

“Oh iya, Sayang,” panggil sang mama, “mama lihat, kamu makin kurus ya sekarang.”

Rena tertawa sarkas, “bukankah memang ini yang mama inginkan?”

Yohana terdiam mendengar ucapan sarkas putrinya. Memang benar dirinya lah yang sedari dulu selalu memaksa Rena untuk menurunkan berat bedan, bahkan dengan berbagai cara yang ekstrem.

“Hentikan dulu dietmu dan fokus saja pada ujian,” ujar Hendra, “bisa bisa kamu tidak fokus mengerjakan soal kalau perutmu kelaparan.”

Rena memejamkan matanya kesal. Ia hanya ingin ketenangan, tapi telinganya malah kembali mendengarkan nasihat-nasihat menyebalkan dari orang tuanya itu. Kebiasaan lama tidak mudah hilang. Rena sudah terlalu lelah untuk berdebat dengan papanya. Maka dari itu, ia lebih memilih diam.

...----------------...

Kekhawatiran papa dan mama Rena tentang ujian kelulusannya hanyalah hal yang sia-sia. Apa yang perlu dikhawatirkan dari otak cemerlang Rena, maksudnya Alisa. Tapi wajar saja, rapor Rena sejak kelas 1 SMA sangat memprihatinkan. Berterima kasih saja pada jiwa Alisa yang mengendalikan raga Rena hingga gadis itu berhasil mengerjakan semua soal ujian dengan lancar.

Matematika? Tidak perlu belajar, Alisa sudah bisa mengerjakan semua soal SMA di luar kepala. Fisika dan kimia? Latihan soal sedikit saja, ia sudah bisa mengingat kembali semua model soal. Biologi dan mata pelajaran yang lain? Alisa adalah ahlinya menghafalkan materi.

Sudah bisa dipastikan bahwa nilai ujian kelulusan Renata Anelis Airlangga pasti terselamatkan.

Selama satu minggu penuh, Rena benar-benar fokus dengan ujian sekolahnya. Keluarganya saja sempat dibuat terheran-heran karena niat belajar bungsu Airlangga yang begitu besar. Asal kalian tahu saja, Rena yang asli sangat susah disuruh belajar kalau belum sampai dipukul papanya hingga menangis di kamar.

“Akhirnya… selesai juga,” Rena menghempaskan tubuhnya di sofa ruang keluarga.

Rena baru saja pulang dari sekolahnya. Dan hari ini adalah hari terakhir ujian kelulusan. Rumah besar keluarga Airlangga tampak sangat sepi. Tentu saja, semua keluarganya masih di rumah sakit karena hari masih siang.

“Oh iya, aku harus segera ke Arial,” ucap Rena yang langsung beranjak ke kamarnya.

Ia baru ingat kalau Andrea menyuruhnya pergi ke gedung Arial kalau ujiannya sudah selesai. Rena segera mandi dan berdandan yang rapi. Gadis itu mencari-cari pakaian yang tampak bagus di badannya.

Senyum Rena mengembang melihat penampilannya yang terlihat begitu manis mengenakan rok pendek dan baju berwarna putih.

“Semangat, Alisa! Sebentar lagi kamu akan membuat badan Rena lepas dari status obesitas,” seru Rena kepada dirinya sendiri.

Selama satu bulan menjalani diet dan rajin pergi ke gym, berat badan Rena yang semula 85 kg turun menjadi 75 kg. Sekedar informasi, indeks masa tubuhnya saat ini berada di angka 27,5 yang mana dirinya masih tergolong obesitas.

...----------------...

Rena memasuki gedung Arial Entertainment dengan langkah riang. Ia sudah punya ID card dengan kategori ‘musician’, hal itu membuat dirinya bisa keluar masuk gedung dengan bebas. Gadis itu pun memasuki lift dan menekan tombol lantai 6.

Sebelum pintu lift tertutup, tiba-tiba ada seseorang yang berjalan tergesa-gesa masuk lift. Rena terkejut melihat orang itu.

“Kak Leo?”

Orang lain yang ternyata adalah Leo tadi menoleh. Pria itu juga tampak terkejut melihat adiknya.

“Rena? Kenapa kamu di sini?” tanya Leo.

“Kakak lupa ya, kalau aku sudah jadi bagian dari Arial Entertainment,” jawab Rena, “kakak sendiri kenapa di sini?”

“Aku ada syuting film,” jawab Leo sambil menyandarkan tubuh di dinding lift.

Rena mengangguk paham. Kakak beradik itu pun kembali diam sambil menunggu lift sampai ke lantai masing-masing. Sebelum lift sampai di lantai 6, Rena sempat berucap pelan.

“Aku harap tidak ada yang tahu kalau aku adalah adikmu.”

Setelah mengatakan itu, pintu lift terbuka di lantai 6. Rena pun segera pergi meninggalkan Leo yang hanya diam menatap kepergiannya. Pintu lift kembali tertutup, menyamarkan wajah Leo yang perlahan berubah menjadi sendu.

Rena yang baru saja masuk ruangan pun langsung disambut oleh Andrea dan seorang laki-laki berusia 30-an.

“Rena, sini, ada yang mau bertemu denganmu,” panggil Andrea.

Rena pun segera duduk di salah satu kursi di sana, “anda produser Jay, kan?”

Pria bernama Jay tadi tersenyum mendengar ucapan Rena, “kamu tahu namaku?”

“Tentu saja,” seru Rena, “anda sudah menghasilkan banyak lagu populer.”

Jay tertawa pelan mendengar pujian Rena, “kamu benar-benar gadis yang ramah, Rena. Panggil saja aku Kak Jay, dan bicaralah dengan santai denganku.”

“Langsung saja, di sini aku mau mengajakmu bekerja sama.”

Rena tampak antusias mendengarkan ucapan Jay.

“Ada proyek film action berjudul ‘Deathless’, sutradara film itu memintaku membuat soundtrack. Aku berpikiran untuk menjadikanmu penyanyi soundtrack utama film itu,” ucap Jay.

Mata Rena tampak berbinar-binar mendengar penuturan produser musik profesional itu. Ini adalah kesempatan emas untuknya.

“Aku mau, Kak Jay,” seru Rena.

Jay menyerahkan selembar kertas kepada Rena, “aku sudah menyelesaikan liriknya. Kalau kamu setuju, kita bisa langsung menjadwalkan workshop untuk perekaman lagu.”

Kedua mata Rena fokus membaca tiap bait dalam lembaran kertas berisi lirik lagu tersebut. Liriknya menggunakan Bahasa Inggris, tapi cukup pendek.

“Baiklah, aku mau menyanyikan lagu ini,” final Rena.

...----------------...

Jangan lupa like dan komen yaa para readers tercintaa ♥♥

1
Ade Olif
knp bab nya ga bisa dibuka
iis juarsa
ditunggu up nya author 😊
siti nurkhasanah
lanjutkan Thor keren ceritanya
Nitnot
dapet banget, othor sayang... lanjut yyyy
Nitnot
Luar biasa
Aliyah Rengat
mana lanjut an nya Thor
Ayu Dani
itulah realitanya hidup memang bgtu rena
Ayu Dani
lagian aneh banget si rena asli masa anak orang kaya males segala-galanya cuma main games aja kalo gue sih perawatan biar cantik gak gendut ya Thor wkwkwkwk/Grin//Grin//Grin/
Aliyah Rengat
Thor mana lanjut an nya
Nuryuniati Haryono
setuju banget.. biar p Hendra tambah geram... 😁😁
mentari
huft.. seandainya Nathan itu sebenarnya crazy rich yang cossplay jd artis. kira2 hendra gimana ya reaksinya.
Iis Kurniasih
Author ko Rena yg asli yg ada ditubuh Alisa tidak diceritakan..... bagaimana kehidupannya.... hrsnya diselipkan jg ceritanya Author..... 💕
Caca Lavender: di chapter belakangan ya kak...
total 1 replies
Iis Kurniasih
/Rose//Heart/
alina@
menarik. berharap Nathan nya ada indentitas tersembunyi yang membuat kalah telak 2 keluarga.
Ayu Dani
ngeselin banget apa gunanya coba ternyata sama lemahnya ngeselin dech
Ayu Dani
dasar rena bego pantesan nsif orang otaknya isinya main games Mulu
buat Alisa semangat nikmati hidup jgan kya yg ono nya
Ayu Dani
naif sekali hidup rena pdhl kehidupan asli banyak yg mendambakan hidup bergelimang harta lah ini cm d suruh belajar sekolah sm merubah penampilan mlah .....haddew
Yogi Hasbulah
jangan bilang ini tanda 2 mau balik ketubuh masing-masing
Caca Lavender: tunggu chapter selanjutnya ya kak...
total 1 replies
Weldien Juntak Sasada Part II
terbalik itu thorr.. Alisa untuk jiwa Rena yg di tubuh Alisa dan Rena untuk jiwa Alisa yg di tubuh Rena..
Caca Lavender: gitu deh kak pokoknya, author jg jd bingung huhu... yg penting ngerti lah ya maksudnya
total 1 replies
Siesca Anwar
bagus 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!