NovelToon NovelToon
Ketika Salju Turun

Ketika Salju Turun

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / One Night Stand / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:30.1k
Nilai: 5
Nama Author: hermawati

Lahir, dan besar, di negara yang terkenal karena budaya tolong menolong terhadap sesama, tanpa sengaja Reina menolong seseorang yang sedang terluka, tepat ketika salju tengah turun, saat dirinya berkunjung ke negara asal ayah kandungnya.

Perbuatan baik, yang nantinya mungkin akan Reina sesali, atau mungkin justru disyukuri.


Karyaku yang kesekian kalinya, Jangan lupa mampir dan tinggalkan jejak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hermawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehamilan

Reina memutuskan berhenti bekerja, di usia kehamilan, menginjak tujuh bulan, karena merasa tak nyaman, dengan perut yang semakin membesar.

Hamil bayi kembar, ukuran perutnya, bagai hamil sembilan bulan, sehingga cukup menggangu aktivitasnya saat bekerja.

Dia harus mondar-mandir mengecek barang, yang akan dikirimkan supir, menuju alamat tujuan, sesuai surat pengiriman.

Berat rasanya membawa perut yang besar itu, belum lagi saat dirinya harus berjongkok, mengecek satu per satu barang, jangan sampai ada yang terlewat. Karena satu barang hilang, bisa membuat gajinya berkurang.

Hari terakhir dirinya bekerja, Reina memesan makanan cepat saji, untuk dimakan bersama rekan-rekannya.

Mereka secara bergantian menyalaminya, dan mendoakan kelancaran, proses persalinannya kelak.

"Kalau ada apa-apa, jangan sungkan hubungi kita, siapa yang sempat, kita usahakan datang," kata Mbak Lita.

"Iya mbak, makasih ya, udah baik banget sama aku," sahut Reina dengan mata berkaca-kaca.

Nur memeluknya dari samping, seraya mengelus perut buncit Reina, "Semoga lahirannya lancar ya, Rei, doain biar nular,"

Reina mengangguk. Lalu giliran Lidia menghampirinya, memberikan petuah, demi kelancaran persalinan nantinya, "Semoga bisa lahiran normal ya, Rei,"

"Aamiin, makasih, Mpok," sahutnya, pada wanita berjilbab itu.

Giliran Dwi menghampiri, "Hubungi gue, kapanpun Lo butuh bantuan,"

Dan terakhir Nidia, yang sedari tadi, tak henti-hentinya menangis, "Jangan lupain gue ya, Rei! Sering-sering telepon gue, meskipun Lo lagi di Jepang, atau kita bisa inbox di Facebook, pokoknya kabari gue terus,"

"Iya, Nid, Lo juga baik-baik di sini, jangan ngambek Mulu," Mereka tertawa, karena di sana, staf termuda adalah Nidia, dan Reina. "Salam buat Mbak Lina, sampaikan maaf, karena aku nggak bisa pamitan langsung,"

Selesai membereskan barang-barangnya, Reina melangkah keluar dari ruang kerja, yang dia huni beberapa bulan ke belakang, banyak kenangan yang terukir di sana, juga pelajaran berharga, termasuk pemikirannya, jika keluarga bukan hanya di rumah, tapi di tempat kerja juga.

Tak lupa berpamitan, dengan staf gudang, dan supir yang sudah kembali dari mengantarkan barang.

Setelahnya, Reina menaiki taksi berwarna biru, yang akan membawanya ke rumah. Sudah sebulan dia tinggal di rumah, yang dia beli dari uang pemberian Reino.

Karena saat Reina ditawari untuk melahirkan di sana, dia menolak secara halus, dia beralasan ingin tetap berada di tanah kelahirannya.

Rumah yang letaknya, di salah satu kawasan perumahan padat penduduk ibu kota. Masih satu wilayah, dengan rumah lamanya.

Reina lebih memilih di pemukiman padat, agar bisa memiliki tetangga, biasanya warganya lebih peduli, dan peka terhadap sesama, meski nyinyiran tak mungkin bisa dia hindari, apalagi dirinya yang notabene, hamil tanpa suami.

Kalau di lingkungan barunya, Reina jujur mengakui, jika dirinya dipaksa melayani nafsu seorang laki-laki, saat mengunjungi negara asal Papa kandungnya.

Sebagian besar mengerti dengan kondisinya, sehingga Reina merasa bersyukur, walau ada segelintir yang mencelanya.

Jalanan di rumah barunya, hanya bisa dilalui satu motor, cukup sempit, tapi karena terbiasa hidup di perkampungan, itu tak masalah untuknya.

Rumah miliknya, tidak terlalu besar, berukuran delapan kali lima meter, dan berlantai dua. Perabotan belum terlalu lengkap, karena memang baru sebulan ke belakang dia menempatinya.

Reina bersyukur, setidaknya dirinya tak lagi mengontrak rumah, jadi tak akan pusing membayar sewa tiap bulan.

Tak lagi bekerja di kantor, Reina memilih menekuni dunia kepenulisan, yang sudah dia geluti, sejak bangku sekolah menengah akhir.

Walau belum jadi penulis terkenal, tapi penghasilannya lumayan, bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, karena tak mungkin dirinya, terus-menerus mengandalkan kiriman dari kakaknya.

Komunikasinya dengan Rita, kembali terjalin beberapa bulan ke belakang, mama kandungnya, menghubunginya terlebih dahulu, tepat beberapa hari menjelang hari raya, dan memintanya untuk pulang ke rumah nenek. Tentu Reina menolak, pulang kampung sama dengan bunuh diri, dia beralasan harus bekerja, saat hari raya.

Lalu dengan Aiko, juga masih terjalin baik, istri dari mendiang Papanya, sudah tau jika dirinya hamil. Dari Aiko lah, dia mendapatkan petuah tentang kehamilan bayi kembar.

Wanita asli Jepang itu, mengatakan akan mengajukan cuti, demi mendampinginya, saat persalinan nanti.

Sama halnya dengan Reino, Aiko sempat menawarinya untuk pindah ke sana, toh hingga saat ini Reina masih memiliki dua kewarganegaraan.

Tapi dengan dalih ingin tetap di tanah kelahirannya, Reina menolak secara halus, walau begitu, beberapa kali Aiko mengiriminya uang.

Reina bersyukur, dikelilingi orang-orang yang peduli padanya.

Pemeriksaan kehamilannya, dilakukannya rutin setiap bulan, hingga usia tujuh bulan, tak ada masalah berarti, mual pun hanya Reina alami, saat awal kehamilan, dan setelahnya dia menjalani dengan baik.

Hanya saja perut besarnya cukup membuatnya, kesulitan menjalani aktivitasnya sehari-hari.

Tak pernah terbayangkan olehnya, akan menjadi ibu, diusianya yang belum genap dua puluh tahun.

Reina berharap semua berjalan lancar, baik melahirkan nanti, atau saat membesarkan kedua buah hatinya kelak.

1
ayudya
😂... nah ryu cari noh ustadz..., biar paham.
ayudya
😂😂😂 kasihan si reina.. gak di izin kan plng.
ayudya
aduh Thor kira² dapat jatah gak si ryu tu
Mareeta: mode maksa, kayak pertama kali, mereka gituan
total 1 replies
LISA
Wah Reina g di ijinkan utk pulg jg
Nadila Nisa
kak herma paling suka ngegantung dan bikin penasaran.. lanjut kak 🥰
Ripah Ajha
hais nanggung kali thor
Mareeta: entar malah nggak lolos sama editor
total 1 replies
ayii
ceritanya menarik....
Mareeta: terima kasih sudah mampir
total 1 replies
FeVey
tuu kan firasatku bener. jangan2 hamil.
waktu itu kan masa subur reina? /Whimper/
Anton Batubara
bagus ceritanya /Good//Good//Good/
Anton Batubara
bagus ceritanya /Good//Good//Good/
LISA
Reina sabar y..pelan² lehermu masih belum sembuh lukanya
ayudya
up nya lama ya Thor, semangat wae lah.
Mareeta: bentar lagi di kerjain, semoga nggak sampai malam udah up
total 1 replies
Ripah Ajha
semangat ya kak, keren karyamu🥰
Nadila Nisa
hadir kak.. karya yg selalu ditunggu2
semangat 💪🏻👍🏻🥰🥰
beybi T.Halim
ceritanya bagus...,cuma up nya gak tentu .,semoga setelah ini Rheina bs mengerti dan memahami klo Ryu benar2 mau bertanggung jawab 👍
ayudya
ayo lah rei sekali² dengar lah kata papa nya anak² kamu biar gak di ganggu lagi.
ayudya
kk nya ryu ada urusan apa sama Reina, mass sama adik sendiri selalu ikut campur.
ayudya
REI keras kepala sekali jangan gitu lah.
ayudya
mengalah demi anak gak apa² toh ryu orang bertanggung jawab.
ayudya
ryu tu serius orang cuma Reina takut aja mengingat bagaimana kk nya ryu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!