Ada seorang pemuda bernama Dou Zhun, dia pemuda pemalas, yg setiap hari hanya tidur dan makan, dia tinggal di rumah miliknya sendiri yg jarang keluar dari rumahnya,.
Suatu hari dia terbangun dari tempat tidurnya dia kaget rumahnya telah di pindahkan ke sebuah hutan belantara.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukman Adiansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjanjian Perdagangan.
Di Tengah Hutan Kematian
Kelompok petualang sepertinya sedang mengalami pertarungan dengan serigala iblis raksasa.
Kelompok itu berisikan empat orang: tiga laki-laki dan satu wanita. Satu menggunakan tameng dan baju besi, satu memegang pedang dengan pakaian Taois dan jimat di tangannya, satu memakai jubah hitam dan memegang dua saber di tangannya, dan satu memegang tongkat serta mengenakan jubah putih.
Seorang wanita dalam kelompok tersebut berbicara, "Sepertinya posisi kita tidak diuntungkan. Apakah kita akan bisa selamat kali ini? Semoga para dewa memberkati kita semua."
Pemegang saber menjawab, "Hey, kita telah mengalami beberapa kali hampir kehilangan nyawa kita, kan? Mengapa Anda harus takut dengan kematian?"
Pemegang tameng dan jubah besi menyahut, "Dasar bodoh, jika kita semua mati, bukankah semua kerja keras kita selama ini akan sia-sia?"
Pemegang pedang menambahkan, "Cih. Sepertinya hari ini bukan keberuntungan kita. Jika pertarungan kita terlalu lama, dia akan memanggil kawanannya. Ayo cepat kita mundur."
Semua orang mengangguk setuju. Ketika mereka hendak mundur, salah seorang di kelompok tersebut yang memegang saber berkata, "Haah, sepertinya kali ini kita tidak bisa kembali hidup-hidup."
Semua orang melihat sekeliling dan ternyata mereka telah terkepung oleh sekelompok serigala iblis bawahan dari raja serigala tersebut. Mereka semua membuat posisi bertahan.
Tidak lama kemudian, mereka melihat ke atas langit dan mendapati datangnya sekelompok malaikat yang terbang di langit, dipimpin oleh malaikat yang sangat cantik dengan sayap hitam dan tongkat sabit hitam di tangannya yang sangat indah dengan berlian di atasnya.
Pemegang saber berkata, "Sepertinya ada yang datang di atas kita. Ada makhluk lain juga, apakah mereka ke sini juga untuk mengepung kita?"
Pemegang tameng di kelompok itu mengumpat, "Sialan... Bukankah ini terlalu berlebihan."
Para malaikat yang tadinya berdiam diri di langit mulai bergerak dan menyerang. Wanita pemegang tongkat berteriak, "Semua, hati-hati..."
Namun, para malaikat tidak menyerang mereka, melainkan menyerang para serigala iblis itu. Para kelompok petualang tersebut tercengang, tetapi mereka semua tetap dalam posisi bertahan, tidak berani sedikitpun mengendurkan pertahanan mereka.
Tidak lama kemudian, pertarungan selesai dengan kemenangan mutlak para malaikat maut. Sesosok wanita cantik dari kelompok para malaikat maut mendatangi mereka dan berbicara, "Apa kalian semua baik-baik saja?"
Seketika semua kelompok itu tercengang. Mereka pernah mendengar dari pemimpin guild dan para peringkat tinggi bahwa beberapa monster yang telah berevolusi memiliki kecerdasan seperti manusia, tetapi ini pertama kalinya mereka bertemu mereka, jadi mereka sedikit kaget.
Seorang laki-laki memakai tameng maju mewakili mereka dan menjawab, "Ya... Kami semua baik-baik saja. Apa kalian menyelamatkan kami menginginkan sesuatu?"
Wanita malaikat maut itu menjawab, "Benar, kami datang menemui kalian hanya untuk mengantarkan pesan dari pemimpin kami untuk kota manusia di dekat Hutan Kematian."
Manusia pemegang tameng menjawab, "Apa pesan tersebut?"
Wanita tersebut mengeluarkan sebuah gulungan kertas dan menyerahkan kepada mereka sambil berbicara, "Tolong berikan ini kepada penguasa kota tempat kalian."
Pemegang tameng menjawab, "Baiklah, kami berjanji akan menyerahkan surat ini langsung kepada penguasa kota."
Setelah mendengar itu, wanita malaikat maut itu menoleh ke belakang dan memerintahkan bawahannya, "Empat dari kalian ke sini, antarkan ke empat manusia ini ke pintu keluar Hutan Kematian."
Empat laki-laki dari ras malaikat maut mendatangi mereka dan memegang mereka untuk terbang di langit. Tidak lama kemudian, mereka semua diantarkan ke pintu keluar Hutan Kematian dengan cepat, tanpa ada hambatan di perjalanan.
Di rumah Dou Zhun
Dou Zhun mendapatkan pesan dari Yin bahwa gulungan surat perjanjian perdagangan antar ras manusia dan ras malaikat maut yang dia buat sudah diserahkan kepada manusia.
Dou Zhun mengangguk, "Terima kasih atas bantuannya."
Yin menjawab, "Tuan Dou Zhun, tidak perlu berterima kasih. Hidup dan mati ras kami semua ada di tangan Anda. Bahkan jika Anda menyuruh kami menghancurkan kota tersebut, kami tidak akan mundur sedikitpun."
Dou Zhun menghela napas dan tersenyum, semenjak dia memberikan nama untuk desanya, Yin sepertinya menjadi semakin bersemangat.
jdi keder