Seorang wanita tiba-tiba terbangun dari tidurnya,kepalanya berdenyut sakit sekali seperti habis terhantam sesuatu yang besar.
" Tuan, nyonya sudah sadar!." ucap perajurit yang baru datang dan memberi tahu kabar tersebut kepada tuan nya.
" Selesaikan,lalu kita pulang." ucap Sang tuan .
Mereka pun menambah kekuatan untuk membunuh monster-monster yang masih tersisa dengan sekali tebasan,sesuai perintah sang Tuan Duke.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berita
Duchess Cynthia bangun dan meregangkan tubuhnya dengan mata yang masih terpejam.
" Selamat pagi Nyonya." sapa Pelayan Anna sambil tersenyum.
" Hmm, pagi juga Anna." Balas Cynthia yang masih mengantuk,namun tiba-tiba Cynthia membuka kedua matanya saat menyadari jika tak hanya pelayan Anna yang berada di kamarnya.
Ada 3 pelayan perempuan yang sedang membersihkan kamar besar itu,dan pelayan Anna hanya berdiri dengan setia di samping tempat tidur sang nyonya karena itu adalah tugas yang di perintahkan tuan nya.
" Selamat pagi nyonya." Sapa ketiga pelayan itu dan kembali melanjutkan pekerjaan mereka .
" Mari, saya bantu anda untuk mandi nyonya." ucap pelayan Anna.
Pelayan Anna mengulurkan tangan nya kepada sang nyonya untuk membantu Nyonya nya berdiri.
Saat Sang nyonya berdiri pelayan Anna semakin tersenyum malu melihat sesuatu begitu juga dengan 3 pelayan yang berada disana yang juga tersenyum malu saat menyadari sesuatu.
Selesai membersihkan diri dan mendapatkan pijat rileksasi dari pelayan Anna kini Duchess Cynthia tengah sarapan pagi yang sedikit kesiangan.
"Anna apa kau melihat Tuan Duke,dimana dia aku belum melihatnya sejak bangun tidur?." tanya Duchess Cynthia.
" Tuan pergi bersama Asisten nya nyonya, beliau hanya berpesan kepada saya untuk merawat anda supaya anda kembali merasa segar." ucap Pelayan Anna
' Kembali merasa segar' yang dimaksud oleh pelayan Anna tentu membuat Duchess Cynthia tersenyum malu dengan wajah memerah.
Pelayan Anna tertawa pelan melihat ekspresi menggemaskan dari majikan nya.
Tiba-tiba seorang pelayan perempuan menghampiri pelayan Anna dan berbisik sesuatu sambil memberikan koran yang ia dapatkan dari pengantar sayur yang datang dari kota.
Pelayan Anna pun melihat koran tersebut dan membelakan matanya karena melihat foto serta seseorang yang menjadi topik berita itu adalah nyonya Majikan nya sendiri.
" N-nyonyaa, ini...." Pelayan Anna mendekat ke arah Duchess Cynthia dan menyerahkan koran yang berada ditangan nya.
" Grand Duchess Utara tidak menghadiri undangan dari tunangan putera mahkota, wanita antagonis ini sungguh sombong !?." gumam Duchess Cynthia membaca judul koran yang menampilkan wajahnya.
' Ya Ampun apa lagi ini' pikirnya.
Menjalani hidup tenang tanpa pemberitaan apapun sepertinya sangat mustahil karena Cynthia De Forest sudah terkenal dengan cap wanita antagonis se wilayah kerajaan .
Duchess Cynthia ingat dengan undangan dari Bellinda untuk datang ke kediaman Duke forest. Namun selain karena rasa hati yang belum ikhlas Duchess Cynthia pun memang tidak bisa hadir karena waktu pulang mereka waktu itu sangat mepet.
" Nyonya berita di koran itu seakan menjelekan anda apakah anda tidak ingin membantah berita tersebut?." tanya pelayan Anna .
" Tidak perlu Anna. Berita murahan seperti itu tidak perlu ditanggapi ." Sahut Duchess Cynthia.
" Nyonya,saya mendengar dari pengantar sayur dari ibu kota jika orang-orang disana bergosip yang tidak-tidak tentang anda dan bahkan semakin menjelek-jelekan anda ."ucap Pelayan yang membawa koran tadi.
" Biarkan mereka ingin berpendapat apapun tentangku baik itu kebaikan ku ataupun keburukan ku. mereka semua tidak tahu seperti apa aku setiap harinya,hanya kalian lah yang tahu bagaimana aku dan sifatku secara langsung, jadi jangan terlalu perdulikan berita murahan itu atau membalas perkataan mereka karena hanya akan membuang tenaga saja." ucap Duchess Cynthia.
Pelayan Anna dengan pelayan itu pun mengangguk .
memang benar, jika hanya mereka semua yang tahu bagaimana keseharian Duchess mereka dan bagaimana sikap nya setiap hari.
