NovelToon NovelToon
Perjaka Yang Ternoda (Danu Alfaendra)

Perjaka Yang Ternoda (Danu Alfaendra)

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Dikelilingi wanita cantik / Playboy / Harem / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: DF_14

Danu Alfaendra, pria matang yang sudah berusia 30 tahun itu tidak terima jika adik tirinya harus menikah terlebih dahulu, sehingga selama dua tahun lamanya dia mengencani banyak wanita, dimulai ada yang berprofesi menjadi dokter, model, pengacara, dan berbagai macam profesi lainnya. Namun, tak ada yang membuatnya jatuh cinta.

Para wanita selalu memanggilnya playboy cap nanggung, karena Danu tidak berani meniduri para wanitanya, mungkin karena Danu ingin memberikan keperjakaannya untuk wanita yang dia cintai suatu saat nanti.

Danu adalah seorang pria pekerja keras, dia memiliki keahlian sebagai hacker dan bergabung dengan seorang detektif di The Darkness, selain itu dia juga pemilik salah satu restoran mewah di ibu kota.

Namun, malam itu tiba-tiba keperjakaannya direnggut oleh seorang wanita karena pengaruh obat perangsang. Haruskah dia meminta pertanggungjawaban dari wanita itu? Karena wanita itu adalah adik tirinya. Atau lebih baik dia mencari wanita lain sebagai belahan jiwanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Pagi harinya...

Maura tak melihat keberadaan Danu di rumah, bahkan saat sarapan pagi pun Danu tak menampakkan diri di ruang makan.

"Kak Danu kemana? Apa dia belum bangun?" tanya Maura kepada kedua orangtuanya.

"Danu tadi pagi-pagi sekali berpamitan, katanya ada pekerjaannya yang belum dia selesaikan." jawab Wisnu sambil menikmati sarapan paginya.

Maura sangat bernafas lega, akhirnya pagi ini dia tidak bertemu dengan Danu, berpura-pura baik-baik saja itu membuatnya tersiksa dan melelahkan, sehingga dia tidak perlu bersandiwara pagi ini karena tidak ada Danu.

Yes, akhirnya aku bebas dari dia. seru hati Maura.

Ingin rasanya dia berjingkrak-jingkrak, karena saat tadi pagi ketika dia ingin keluar dari kamar, dia sudah beberapa kali latihan berakting, dia harus memperlihatkan sikapnya yang pura-pura baik-baik saja di depan Danu.

Tapi mengapa Danu pergi pagi-pagi sekali? Membuat Maura penasaran. Apakah mungkin karena gara-gara Danu mencium bibirnya membuat Danu akhirnya bisa melupakan kejadian malam itu? Kalau jawabannya iya, itu artinya Maura tidak perlu marah kepada Danu. Justru ciuman itu yang membuat Danu bisa melupakan peristiwa malam panas diantara mereka.

"Kenapa kita tidak carikan jodoh saja buat Danu, Yah? Sebentar lagi Maura akan menikah dengan Ernando, sementara Danu tidak ingin dilangkahi oleh Maura. Sejujurnya aku ingin sekali semua anak kita itu cepat berkeluarga." Mira sangat mengkhawatirkan masa depan anak tirinya itu yang tak pernah sekalipun mengenalkan wanita ke rumah untuk dikenalkan kepada kedua orangtuanya.

"Kalau masalah itu ayah juga sedang memikirkannya, Bu." jawab Wisnu, dia juga sangat mengkhawatirkan masa depan putranya yang telah menjadi bujang lapuk itu.

Apakah mungkin Danu akan dijodohkan? Maura rasa dia tidak perlu ikut campur, yang penting baginya adalah dia bisa menikah dengan Ernando tanpa ada dibayang-bayangi oleh kenangan malam panas antara dia dan Danu.

Pagi ini Maura di jemput oleh Ernando, seperti biasa Ernando pasti selalu menyapa kedua orangtuanya Maura. Bagi Wisnu dan Mira, Ernando adalah sosok pria yang baik dan pantas untuk bersanding dengan Maura.

"Kalau begitu aku antar Maura dulu ya Om, Tante." ucap Ernando dengan sopan kepada keduanya orang tua calon istrinya itu.

"Iya, Ernando. Hati-hati di jalan. Salam untuk papa dan mamamu ya." Mira berkata dengan sangat ramah, dia sudah sangat menyayangi calon menantunya itu.

"Iya, Tante. Nanti akan saya sampaikan sama papa dan mama." jawab Ernando. Setelah itu dia pun segera menyetir mobil, karena Maura sudah duduk di sampingnya.

Selama di dalam perjalanan dari rumah menuju restoran Paradise, tak pembicaraan penting diantara mereka berdua, apalagi Maura lebih banyak diam, tidak seperti biasanya.

Sejujurnya Maura sangat merasa bersalah kepada Ernando, dia merasa sudah mengkhianatinya.

Ernando memarkirkan mobilnya di depan restoran. Karena masih pagi, suasana masih terasa sepi.

"Kak Ernando mau mampir?" tanya Maura kepada calon suaminya itu.

"Lain kali aja ya, aku kebetulan harus langsung ke kantor. Oh iya mama bilang mama ngasih parfum untukmu, sayang?"

Maura menganggukan kepalanya. "Iya, kak. Aku semalam chatan sama mama kamu."

Ernando memang tinggal terpisah dengan kedua orang tuanya, sehingga dia baru tahu tadi pagi bahwa ibunya membelikan parfum untuk calon menantunya itu, dia memilih tinggal di apartemen sendirian.

Ernando mengusap dengan lembut rambut Maura. "Ya, mamaku sangat menyayangi kamu seperti putrinya sendiri, karena itu mama selalu bertanya padaku apa saja yang kamu sukai. Aku harap kamu tidak akan pernah mengecewakannya, sayang."

Dulu Ernando pernah bercerita kepada Maura bahwa Ernando pernah memiliki seorang adik perempuan, namun adiknya sudah meninggal waktu berusia 12 tahun karena sering sakit-sakitan, karena itulah ibunya Ernando sangat menyayangi Maura.

Deg!

Perkataan Ernando membuat Maura semakin merasa bersalah. Jika hubungan dia dan Ernando berakhir, banyak sekali orang-orang yang akan tersakiti, yaitu keluarga mereka.

Ernando mencondongkan badannya untuk mencium bibir Maura, tapi dia dibuat tak paham, mengapa Maura tiba-tiba menahan bibirnya dengan telapak tangan.

"Emm... malu dilihat orang, kak. Aku kerja dulu ya." Maura tiba-tiba saja teringat dengan ciumannya bersama sang kakak tiri semalam. Walaupun sebenarnya Danu lah yang menciumnya, dia sama sekali tidak membalas ciuman Danu.

Ernando sangat merasa kecewa, padahal dia sangat merindukan sang kekasih, dia terpaksa menganggukkan kepalanya.

Setelah Maura turun dari mobil, wanita itu melambaikan tangannya kepada Ernando yang sedang menjalankan mobilnya kembali, Ernando tersenyum kepada Maura, kemudian dia memakai headset ke telinganya untuk menelpon asistennya.

"Tolong handle pekerjaanku hari ini, aku akan telat datang ke kantor." ucap Ernando sambil menyetir mobilnya.

Kemudian terdengar suara sang asisten diseberang sana, "Baik, Pak."

...****************...

Maura menghela nafas, berpura-pura baik-baik saja sebenarnya sangat tersiksa, apalagi dia semalam dibuat tidak bisa tidur gara-gara kelakuan kakak tirinya itu.

Maura berharap hari ini dan seterusnya tidak bertemu dengan Danu lagi sampai mereka benar-benar melupakan kejadian malam panas itu. Atau kalau bisa sampai dia menikah dengan Ernando.

"Syukurlah tadi pagi aku tidak bertemu kak Danu." gumam Maura, setidaknya jantungnya aman untuk saat ini.

Maura pun masuk ke dalam restoran, dia dibuat terkejut ketika masuk ke dalam restoran, rupanya Danu sedang berada di dalam. Mungkin mobilnya diparkiran di halaman belakang restoran, sehingga Maura tidak tahu bahwa kakak tirinya itu pergi ke restoran.

Jantung Maura hampir dibuat mau copot, karena dia harus bertemu dengan Danu kembali dalam keadaan dirinya benar-benar tidak siap.

Terlihat Danu sedang memberikan arahan kepada semua karyawan yang ada di restoran mewah yang terdiri dari 3 lantai tersebut. Ada sebagian dari karyawan wanita tak fokus dengan apa yang Danu ucapkan, mereka lebih fokus memperhatikan ketampanan sang pemilik restoran itu, itung-itung sebagai vitamin di pagi hari.

"Pemilik restoran ini sangat tampan." bisik salah satu karyawan wanita.

"Iya benar, jangankan jadi pacar atau istri, jadi pelakornya pun aku mau." gumam karyawan wanita yang lainnya.

Kemudian Danu menoleh ke belakang begitu menyadari Maura baru tiba di restoran, dia tersenyum kepada sang adik tiri yang selalu menggemaskan untuknya itu sambil mengedipkan matanya.

Maura menjadi salah tingkah, apakah Danu sedang mengedipkan mata kepadanya atau mungkin dia sedang kelilipan?

Danu kembali melanjutkan perkataannya kepada semua karyawan yang ada di restorannya itu.

"Hari ini saya akan seharian penuh berada disini. Kalian boleh kembali ke tempat kalian masing-masing sesuai pekerjaan kalian."

Maura sangat shock mendengarnya, rupanya Danu akan seharian penuh berada di restoran. Kalau dia tahu Danu hari ini akan pergi ke restoran lebih baik Maura pura-pura sakit saja agar tidak bertemu dengannya, apalagi seharian dia harus bersama dengan kakak tirinya itu. Setelah kejadian malam itu mengapa kakak tirinya yang menyebalkan itu sangat meresahkan sekali?

1
mursih brebes
baguss
Nur Faidah
pinter emang ni si Danu/Chuckle/
Nur Faidah
Danu sableng/Facepalm/
Ipehmom Rianrafa
mksih Thor 💪💪💪
Olan moro
👍👍👍
Kosmiladewi
kumaha sia weh lah thor, nu penting mah rame... /Curse//Determined/
Roulysa Marluna
Lumayan
Yatik Suryanti
Luar biasa
SariRani
Kuereeen thooor!!! Sukaaa banget!
SariRani
Hahahahahhaa yaampun thor ngaakak 🤣🤣🤣🫣🫣
Putri Dhamayanti
Luar biasa, baguuusss ada romantisnya, ada lucunya, ada thrillernya
🌺sahaja🌺
baru 3 1/2 kak!😁
🌺sahaja🌺
🤣🤣🤣🤣🙈🙈🙈
Cicie Naka Yoshie
🤣🤣🤣🤣
Rezqi Fatimah [🐧²⁴]
Luar biasa
Galih Pratama Zhaqi
Bagus
Rita Juwita
selalu seruuu Thor ceritanya...👍👍
aliya
bagus,,selalu suka..
Maya Ratnasari
smirk
Ita rahmawati
biangnya ttep ernanndo to
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!